Anda di halaman 1dari 21

Sistem Manajemen Mutu

Konstruksi

14
Modul ke:
REVIEW MATERI 1-6

Fakultas
Teknik

Ir. Ernanda Dharmapribadi


Program Studi
Teknik Sipil
REVIEW MATERI

• MATERI 1 : PENGANTAR SISTEM MANAJEMEN MUTU


• MATERI 2 : STANDARISASI SISTEM MUTU
• MATERI 3 & 4 : KONSEP TQM
• MATERI 5 & 6 : KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
• MATERI 7 : PERENCANAAN MUTU KONSTRUKSI
Knowledge Competence / Area
Triple Constrain

Biaya

Waktu Mutu

Target Pembangunan :
1. Selesai sesuai anggaran biaya yg ditentukan
2. Selesai sesuai dengan mutu sesuai yg diharapkan
3. Selesai sesuai dengan waktu yg ditentukan
Mapping Knowledge Area & Process
• 5 process group, 10 knowledge area, 47 project management process
• Proses yang ada di tiap knowledge area diperlihatkan dalam tabel di bawah
Mapping Knowledge Area & Process
Project Quality Management

1. Perencanaan mutu (quality planning),


2. Penjaminan mutu (quality assurance)
3. Pengendalian mutu (quality control).
Perencanaan Mutu / Quality Planning

1. Pemilihan peraturan / standar mutu


2. Benchmarking
3. Identifikasi konsumen dan kebutuhannya
4. Menentukan konsep mutu untuk diterapkan sesuai
dengan strategi perusahaan (TQM, ISO, SCM, Six
Sigma, MBNQA, Kaizen)
5. Seven basic quality tools (fishbone, flowchart,
ceksheet, pareto, histogram, control chart, scattered
diagram)
Seven Quality Mgt Tools
Penjaminan Mutu / Quality Assurance
Pembuatan suatu standar untuk menjamin bahwa suatu
pekerjaan akan memenuhi mutu yg diharapkan

Jaminan bahwa kita akan mendapatkan kualitas


barang atau layanan yang sesuai dengan harapan
(kemungkinan besar) dapat diberikan oleh
perusahaan yang telah memiliki sertifikasi standar
sistem mutu. (Standarisasi sistem mutu konstruksi).
Standarisasi mutu yg banyak dikenal adalah ISO

Selain menggunakan ISO, konsep mutu dapat


dituangkan dalam sebuah standar yg terukur, yg dapat
dijadikan Key Performance Indicator (KPI) sebagai suatu
standar penjaminan mutu
Penjaminan Mutu / Quality Assurance
Beberapa penerapan standar mutu antara lain :
1. Trilogi Mutu Juran

a. Identifikasi kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan/peningkatan.


b. Peningkatan mutu sebagai bagian dari setiap deskripsi pekerjaan.
c. Membuat infrastruktur, menetapkan dewan mutu, memilih proyek untuk
perbaikan, menentukan tim, menyiapkan fasilitator
d. Memberikan pelatihan mutu
e. Evaluasi kemajuan secara teratur
f. Memberikan penghargaan
g. Sosialisasi hasil-hasil perbaikan mutu
h. Memperbaiki reward system dalam menjalankan tingkat perbaikan mutu
i. Mempertahankan momentum semangat peningkatan mutu
Penjaminan Mutu / Quality Assurance
2. Sistem Manajemen Mutu Deming
a. Tentukan tujuan ke arah perbaikan terus menerus thd produk, dengan
tujuan menjadi lebih kompetitif
b. Adopsikan cara berfikir (filosofi) kepemimpinan untuk perubahan.
c. Jangan tergantung pada inspeksi massal untuk memperoleh mutu.
d. Jangan hanya bergantung pada harga termurah. Sebaliknya,
meminimumkan biaya total. Bergeraklah menuju pemasok (supplier)
tunggal untuk setiap barang dengan membina hubungan jangka panjang
yang berdasarkan kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust).
e. Tingkatkan perbaikan secara terus menerus sehingga akan mengurangi
biaya.
f. Mengadakan pelatihan kerja.
g. Meningkatkan kualitas kepemimpinan.
h. Hilangkan ketakutan, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif
i. Hilangkan hambatan-hambatan diantara departemen.
j. Hilangkan slogan-slogan, desakan-desakan, dan target-target kepada
pekerja untuk mencapai kerusakan nol (zero defect) dan tingkat
produktifitas baru yang lebih tinggi.
Penjaminan Mutu / Quality Assurance
k. Hilangkan kuota produksi kerja ke lantai pabrik, hilangkan sasaran
manajemen (management by objective), hilangkan manajemen
berdasarkan angka produksi. Substitusikan dengan kepemimpinan.
l. Hilangkan penghalang yang menyebabkan pekerja kehilangan
kebanggaan kerja mereka. Tanggung jawab para pengawas (supervisor)
harus diganti dari angka-angka produksi ke mutu produk,
m. Lembagakan program pendidikan dan pengembangan diri secara serius.
n. Transformasi menjadi tugas dan tanggung jawab setiap orang dalam
perusahaan
Penjaminan Mutu / Quality Assurance
3. The Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)

a. Define ( identifikasi masalah )


b. Measure ( pengukuran masalah untuk menentukan langkah perbaikan)
c. Analysis (menentukan akar permasalahan untuk solusi)
d. Improve (melakukan tindakan perbaikan)
e. Control (mempertahankan proses & monitoring thd hasil perbaikan)

3. International Standard Organization (ISO 9001 : 2015)

a. Fokus pada pelanggan


b. Kepemimpinan
c. Keterlibatan karyawan
d. Pendekatan proses
e. Perbaikan berkesinambungan
f. Keputusan berdasar fakta
g. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan
Penjaminan Mutu / Quality Assurance
3.Total Quality Management
Komponen TQM (Goetsch dan Davis) yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1. Fokus Pada Konsumen
2. Obsesi terhadap Kualitas
3. Pendekatan Ilmiah
4. Komitmen Jangka Panjang
5. Kerja sama Tim
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
7. Pendidikan dan Pelatihan
8. Kebebasan yang Terkendali
9. Kesatuan Tujuan
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Total Quality Management

Prinsip total quality management (hensler dan Brunell)

1. Kepuasan Konsumen internal dan eksternal. Kualitas


tidak sekedar sesuai spesifikasi, tapi harus memuaskan
konsumen
2. Respek terhadap Setiap Orang. Karyawan adalah aset,
memiliki bakat dan kreatifitas sendiri2
3. Keputusan berdasarkan Fakta / data, bukan perasaan
4. Perbaikan Berkesinambungan secara sistematis, PDCA :
plan do cek analize
Total Quality Management
MANFAAT TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Harga yang
lebih tinggi
P Memperbaiki
E Posisi
R Persaingan
B
Meningkatkan
A
pangsa pasar
I
K
A
N
Meningkatkan
M penghasilan
U
T Meningkatkan
U keluaran yang Mengurangi Meningkatkan
bebas dari biaya operasi laba
kerusakan
Supply Chain Management

• Supply Chain (rantai pasok) adalah suatu sistem organisasi dalam


kegiatan penyaluran barang kepada pelanggan.

• Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply Chain Management


(Manajemen Rantai Pasokan) sebagai suatu pendekatan yang
digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier,
manufacturer, distributor, retailer, dan customer. Artinya barang
diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat, dan pada
tempat yang tepat dengan tujuan mencapai suatu biaya dari sistem
secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai service level
yang diinginkan
Supply Chain Management
Supply Chain Management

Supply chain untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas


pergerakan barang adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi jumlah supplier, hal ini dilakukan untuk
mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan
pelacakan (tracking). Konsep ini adalah awal kecenderungan
dari konsep multiple supplier ke single supplier.
2. Mengembangkan supplier partnership. Konsep ini
menganggap bahwa dengan supplier partnership, supplier
untuk material tertentu yang dapat diandalkan dan dapat
menjamin lancarnya pergerakan material dalam supply chain
Supply Chain Management

3. Menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan


akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut, dan
pergerakan barang yang efektif dan efisien yang menghasilkan
kepuasan maksimal pada para pengguna akhir.

Anda mungkin juga menyukai