Soal
Answer
1. Menurut Russel dan Taylor (2011) kualitas dianggap sangat penting bagi
organisasi karena:
a. Meningkatkan reputasi perusahaan
Perusahaan yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas
akan mendapat predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas.
b. Penurunan biaya
Dengan menghasilkan produk yang berkualitas, akan tercapai sebuah kegitan
produksi yang efektif dan efisien. Karenaproduk yang dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain itu dengand diterapkannya
quality control yang ketat perusahaan akan terhindar dari kegiatan yang tidak
menghasilkan produk atau jasa yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan.
c. Peningkatan pangsa pasar
Pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila minimalisasi biaya tercapai,
karena organisasi, atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas
tetap menjadi yang utama.
d. Pertanggung jawaban produk
Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan, maka organisasi akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab
terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.
e. Dampak internasional
Bila suatu organisasi dapat menawarkan produk atau jasa yang bekualitas,
maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa yang ditawarkan juag
akan dikenal dan diterima di pasar internasional.
f. Penampilan produk atau jasa dan Mewujudkan Kualitas yang dirasakan
Kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan membuat
perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa
yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas.
5.Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem
manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan
melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan
yang berkesinambungan (secara terus-menerus). Total Quality Management atau
TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-
integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan
manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan
Pelanggan (Customer Satisfaction).
7. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) akan dapat tercapai bila
perusahaan atau organisasi dapat melaksanakan kegiatannya dengan berpedoman
pada atribut efisiensi yang meliputi :
a. Dukungan (commitment)
Organisasi jasa harus mendukung pada penyediaan jasa untuk
mengembangkan organisasi. Manajemen juga harus mendukung pada
penyediaan jasa secara efisien dan menguntungkan.
b. Konsistensi (consistency)
Jasa atau pelayanan bukan merupakan jenis usaha yang hanya dipengaruhi
permintaan pelanggan dan menyesuaikan dengan karakteristik pelanggan.
c. Kemampuan (competence)
Sebagai organisasi dimana mutu pelayanan atau jasa yang ditawarkan sangat
dipengaruhi keahlian karyawan pemberi jasa sangat membutuhkan karyawan
yang ahli.
d. Hubungan (contact)
Sesuai dengan karakteristik organisasi jasa yang mengadakan hubungan atau
kontak langsung dengan pelanggan, maka masalah menjaga hubungan yang
baik dengan pelanggan perlu mendapatkan prioritas. Hubungan yang baik ini
perlu dijalin selain antara karyawan pemberi jasa dengan pemberi jasa juga
antar bagian dalam organisasi jasa itu sendiri.
e. Komunikasi (communication)
Spesifikasi jasa atau pelayanan yang diinginkan pelanggan yang perlu dicapai
untuk dapat mewujudkan mutu pelayanan atau jasa tersebut harus didukung
dengan komunikasi yang baik antara pelanggan dengan pihak pemberi jasa
f. Kepercayaan (credibility)
Organisasi jasa harus dapat dipercaya, dan antara pemberi jasa dengan
penerima jasa juga harus ada rasa saling percaya.
g. Perasaan (compassion)
Perasaan yang diaksud di sini adalah perasan simpati akan kebutuhan dan
harapan pelanggan, selain juga perasaan pihak manajemen kepada
karyawan organisasi yang memberikan jasa secara langsung pada pelanggan.
h. Kesopanan (courtesy)
Adanya hubungan langsung antara pemberi jasa dengan penerima jasa
menuntut adanya sikap sopan santun dari pihak pemberi jasa.
i. Kerjasama (co-operation)
Kerjasama dengan pelanggan akan membantu organisasi penyedia jasa
pelanggan. Kerjasama ini juga perlu dibina secara terus menerus antar
pemberi jasa dengan penerima jasa dan pemberi jasa (antar karyawan dan
antara manajer dengan karyawan).
j. Kemampuan (capability)
Diartikan bahwa pemberi jasa harus mempunyai kemampuan untuk
mengambil tindakan atau keputusan yang berkaitan dengan jasa yang
ditawarkan.
k. Kepercayaan (confidence)
Kepercayaan di sini berarti rasa percaya diri dari perusahaan atau organisasi
pemberi jasa bahwa organisasi tersebut mampu memberikan jasa yang
terbaik bagi pelanggan.
l. Kritikan (criticism)
Kritikan dalam hal berarti bahwa perusahaan atau organisasi pemberi jasa
tidak boleh menghindari kritikan yang bersifat membangun, apalagi kritikan
itu berasal dari pelanggannya. Kritikan dapat berasal dari berbagai macam
sumber.