Anda di halaman 1dari 2

j)Courtesy, yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personil.

Sumber
EKMA4265/Modul 1 HAL 1.15

3.Enam konsep yang dapat digunakan untuk menerapkan prinsip-prinsip kualitas pada perusahaan
manufaktur maupun jasa antara lain : 1)Kepemimpinan Kepemimpinan yang mampu mendorong dan
pelaksanaan prinsip kualitas dengan

menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung. 2)Pelanggan Menekankan pada kepuasan
pelanggan. 3)Pendekatan yang berdasarkan fakta untuk membuat keputusan. Keputusan dan tindakan
yang efektif pasti didasarkan pada analisis data dan informasi. 4)Keterlibatan semua pihak Keterlibatan
semua pihak untuk mewujudkan prinsip tersebut. 5)Pendekatan Proses Proses produksi atau
operasional jasa akan tercapai dengan lebih efisien bila hubungan antara kegiatan dan prosesnya
dikelola sebagai suatu sistem terpadu. 6)Perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan (Continuous
Improvement) Continuous Improvement dalam proses dan hasil harus merupakan sasaran organisasi
atau perusahaan yang bersifat permanen. Sumber EKMA4265/Modul 1 HAL 1.17 s/d HAL 1.20

4.Paradigma baru dikenal bahwa peningkatan kualitas pasti diiringi dengan peningkatan produktivitas.
Mengapa demikian? Hal ini dapat terjadi jika perusahaan berhasil menghilangkan pemborosan. Dalam
paradigma baru, kualitas tidak berdampak pada peningkatan biaya kualitas, bahkan akan menghemat
biaya tersebut. Biaya yang dapat dihemat terutama yang merupakan biaya yang harus dikeluarkan
karena perusahaan menghasilkan produk cacat. Dalam paradigma baru menciptakan produk berkualitas
dapat dicapai dengan biaya rendah, yaitu dengan menhilangkan pemborosan. Sumber
EKMA4265/Modul 1 HAL 1.44 s/d HAL 1.53

5.TQM (Total Quality Management) ialah : suatu penerapan metode kuantitatif dan sumber daya
manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun pelayanan bagi organisasi, semua
proses dalam organisasi pada tingkatan tertentu dimaka kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan
di masa mendatang. Total Quality Management lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan
kepuasan atas pekerjaannya dan kerja tim atau kelompoknya. Total Quality Management menghendaki
komitmen total dari manajemen sebagai pemimpin organisasi di mana komitmen ini harus
disebarluaskan pada seluruh karyawan dan pada semua level atau

departemen dalam organisasi. Total Quality Management bukan merupakan program atau sistem, tapi
merupakan budaya yang harus dibangun,dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota
organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut berorientasi pada kualitas dan
menjadikan kualitas sebagai the way of life. Sumber EKMA4265/Modul 1 HAL 2.3 s/d HAL 2.5

6.Prinsip penting untuk keberhasilan praktek TQM (Saraph et al. (1989) antara lain: 1)Komitmen dari
manajemen puncak (Top Management Commitment) Komitmen dari management atau pimpinan
puncak sangat diperlukan dalam pelaksanaan TQM. Hal ini disebabkan pemimpin tersebut merupakan
simbol, panutan, dan penggerak keterlibatan visi dan misi organisasi untuk mendukung pelaksanaan
TQM. 2)Berfokus pada Pelanggan (Customer Focus) Dalam TQM, Konsumen adalah raja dengan segala
kebutuhan dan keinginannya yang harus dipenuhi. 3)Hubungan dengan Pemasok (Supplier Relationship)
Dalam TQM, Pemasok bukan orang diluar organisasi, melainkan sebagai keluarga besar organisasi
tersebut. 4)Menggunakan Praktek Bisnis Terbaik ( Benchmarking) Benchmarking merupakan teknik
untuk membuat perencanaan sekaligus mengendalikan pelaksanaan praktek terbaik dari perusahaan
atau organisasi. 5)Pelatihan yang Berorientasi Kualitas (Quality Oriented Training) Pendidikan dan
pelatihan sangat di perlukan oleh perusahaan atau organisasi yang melaksanakan TQM. 6)Berfokus Pada
Karyawan (Employee Focus) Karyawan adalah ujung tombak perusahaan. 7)Kesalahan Nol (Zero Defect)
Kesalahan Nol adalah filosofi yang dibangun dalam TQM dengan prinsip tidak meneruma , tidak
memproses, dan tidak memberikan produk cacat kepada pelanggan, baik internal maupun eksternal.

8)Perbaikan Proses (Process Improvement) Perbaikan harus dilakukan selam proses produksi, karena
akan lebih menghemat biaya produksi. 9)Pengukuran Kualitas (Quality Measurement) Kualitas harus
diukur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui seberapa jauh perncapaian kualitas
yang telah dilakukan perusahaan atau organisasi. Sumber EKMA4265/Modul 1 HAL 2.16 s/d HAL 2.18

7.Menurut Oakland (1994), atribut efisiensi tersebut meliputi : a)Dukungan (Commitment)

Anda mungkin juga menyukai