1. Pengertian
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
Total quality management juga dapat diartikan sebagai perpaduan semua fungsi
dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,
Pawitra, 1993, p. 135). Definisi lainnya menyatakan bahwa Total quality management
merupakan sistem manajemen yang menyangkut kualitas sebagai strategi usaha dan
Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni bahwa cara terbaik
agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan
kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan
utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang
pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah
2. Perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya
perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang. Dengan
Ada empat perbedaan pokok antara TQM dengan metode manajemen lainnya, yaitu :
Pertama, asal intelektualnya. Sebagian besar teori dan teknik manajemen berasal dari
ilmu-ilmu sosial. Ilmu ekonomi mikro merupakan dasar dari sebagian besar teknik-teknik
manajemen keuangan, ilmu psikologi mendasari teknik pemasaran dan decision support
system, dan sosiologi memberikan dasar konseptual bagi desain organisasi. Sementara itu
dasar teoritis dari TQM adalah statistika. Inti dari TQM adalah Pengendalian Proses
Statistikal (SPC/Statistical Process Control) yang didasarkan pada sampling dan analisis
varians.
Kedua, yakni sumber inovasinya. Bila sebagian besar ide dan teknik manajemen
bersumber dari sekolah bisnis dan perusahaan konsultan manajemen terkemuka, maka
inovasi manajemen sebagian besar dihasilkan oleh para pionir yang pada umumnya adalah
insinyur industri dan ahli fisika yang bekerja di sektor industri dan pemerintah.
Ketiga, yakni asal negara kelahirannya. Kebanyakan konsep dan teknik dalam
manajemen keuangan, pemasaran, manajemen strategik, dan desain organisasi berasal dari
Amerika Serikat dan kemudian tersebar ke seluruh dunia. Sebaliknya TQM semula berasal
dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di Jepang dan kemudian
adalah perusahaan-perusahaan raksasa seperti General Electric, IBM, dan General Motors.
Sedangkan gerakan perbaikan kualitas merupakan proses bottom up, yang dipelopori
selalu CEO, tetapi seringkali malah manajer departemen atau manajer divisi.
3. Konsep TQM
metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan
baku maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkat
tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang. TQM
lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan kepuasan atas pekerjaannya dan kerja tim
organisasi di mana komitmen ini harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan dalam
semua level atau departemen dalam organisasi. TQM bukan merupakan program atau
sistem, tapi merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh
seluruh anggota organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut
tetapi semuanya itu bukan merupakan kebutuhan utama. Yang terpenting dalam penerapan
TQM adalah keterlibatan secara menyeluruh setiap orang dalam organisasi atau
perusahaan tersebut untuk mengubah budaya (culture) yang lama menjadi budaya baru.
1. Dari kerahasiaan atau sesuatu yang bersifat selentingan menjadi komunikasi terbuka
segera teratasi.
2. Dari pengendalian menjadi pemberdayaan. Karyawan tidak mau kalau secara terus
berpendapat. Mereka juga harus diserahi tanggung jawab yang sesuai serta
yang diraih.
3. Dari inspeksi menjadi pencegahan. Inspeksi adalah pemeriksaan terhadap barang atau
produk jadi setelah keluar dari proses produksi. Sehingga bila ada produk yang cacat
atau tidak sesuai dengan spesifikasi pelanggan, akan dibuang atau diadakan
pengerjaan ulang. Hal inilah yang membuat perusahaan harus membayar mahal.
Dalam TQM tidak ada lagi istilah inspeksi, melainkan pencegahan. Artinya, sejak dari
4. Dari fokus internal dan fokus eksternal, fokus internal adalah perhatian perusahaan
atau organisasi pada kemampuan yang dimiliki saja, sehingga proses produksi
(push system) sedangkan TQM menganggap bahwa cara berproduksi seperti ini
system).
5. Dari biaya dan penjualan menjadi kesesuaian terhadap mutu. Semula, perusahaan atau
organisasi hanya memperhatikan masalah biaya dan waktu produksi. Namun kondisi
tersebut kemudian berubah menjadi mutu produk yang menjadi orientasinya. Mutu
produk yang dimaksud di sini adalah dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan. Barang atau jasa dikatakan bermutu bila mampu mengurangi biaya (cost
tepat waktu (faster delivery), dan menjual dengan harga rendah ( lower price). Apabila
6. Dari stabilitas menjadi perubahan dan perbaikan secara terus menerus. Kondisi yang
tidak berubah bukannya membawa keuntungan dan manfaat bagi perusahaan. Justru
perusahaaan atau organisasi yang mau berubah dan mau secara terus menerus
mengadakan perbaikan itulah yang akan berhasil dengan baik. Dalam kondisi yang
serba stabil, orang tidak akan pernah mau belajar. Sementara dalam organisasi yang
menggunakan filosofi TQM dituntut untuk selalu belajar atau berubah, memperbaiki
improvement.
organisasi yang menggunakan konsep TQM semua pihak yang berhubungan baik
pelanggan, pesaing, dan lain-lain) adalah teman atau saudara. Hal ini menuntut adanya
kerjasama yang kuat dan saling membantu. Hubungan erat dan kerjasama yang baik
dengan pelanggan akan membuat mereka terbuka untuk memberikan kritik dan saran
a) Memfokuskan pada produk (yang dalam hal ini adalah jasa yang ditawarkan) dan
pelanggan.
d) Komunikasi yang efektif antar seluruh personil dalam organisasi maupun antara
Total quality management merupakan sekumpulan langkah yang harus dilalui tingkat
demi tingkat untuk dapat menerapkannya. Pada dasarnya untuk dapat menerapkan total
quality management yang paling diperlukan adalah dukungan atau komitmen dari
pimpinan puncak, komunikasi antar seluruh anggota organisasi, dan adanya perubahan
budaya.
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya
pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal.
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup para pelanggan. Makin tinggi nilai yang diberikan, maka makin besar pula
kepuasan pelanggan.
Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap karyawan dipandang
sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang khas. Dengan demikian,
karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap
orang dalam organisasi diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Meksudnya bahwa setiap keputusan
selalu didasarkan pada data, bukan sekedar perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok
yang berkaitan dengan hal ini.Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep
bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan
mengingat katerbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan
data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada
situasi tertentu yang vital. Kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data
statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang wajar dari setiap sistem
organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan
4. Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perubahan perlu melakukan proses sistematis dalam