TQM ialah suatu ilmu yang menjadi rujukan pada organisasi atau perusahaan, yang
mengarah pada berkualitas dengan bekerja sama dari semua pihak yang ada didalamnya di
tujukan untuk mensukseskan rencana jangka panjang dengan melalui kepuasan pelanggan
serta menghasilkan hal yang bermanfaat pada anggota organisasi atau perusahaan. dan
masyarakat TQM bisa di artikan sebagai suatu sistem yang mengutamakan kepuasan
pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen yang tertata serta perbaikan
berkesinambungan terhadap mudal, proses, barang, serta pelayanan suatu organisasi.1 Proses
TQM mempunyai input yang di klasifikasikan di antaranya (kemauan, yang dibutuhkan para
pelanggan), merubah input pada perusahaan dan organisasi uagar menghasilkan produk
yang pada akhirnya memuaskan para pelanggan (output).
Total Quality Mangement yang dikatakan Ishikawa ialah, kombinasi semua fungsi
dari perusahaan yang dipadukan didalam falsafah holistik yang dibentuk berda konsep
kualitas, kerja sama team, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Definisi
lainnya dikatakan oleh Santoso, ia menyatakan bahwa TQM ialah suatu sistem manajemen
yang menjunjung kualitas sebagai strategi usaha yang dititik tekankan pada kepuasan
pelanggan dengan menyertakan semua SDM yang ada di organisasi.
1
Gaspersz, Vincent., Total Quality Management., (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta; 2002).hlm.87.
TQM adalah suatu cara dalam mensukseskan usaha agar daya saing organisasi
maksimal dengan memperbaiki secara terus-menerus terhadap prodak dan produk, serta
SDM yang ada, serta proses dan lingkungannya sesuai dengan keinginan pelanggan. Sebab,
berdasarkan TQM, dalam melancarkan usaha ada pada pelanggan atas prodak atau produk
yang diperolehnya. Agar menjadi mudah pemhamannya, dari itu TQM dapat disebut
sebagaimana berikut:
Dalam Total Quality Management, baik pembeli internal maupun pembeli eksternal
merupakan hal yang sangat urgen. Pelanggan internal dan eskternal adalah konsumen yang
menentukan kualitas produk yang akan di laporkan kepada pihak perusahaan, sedangkan
pelanggan internal yang ikut andil dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan
lingkungan yang berkenaan dengan suatu produk atau jasa.
3. Pendekatan Ilmiah
TQM suatu metode baru dalam bisnis. Maka dari itu diperlukan budaya perusahaan
yang baru pula agar tercipta suasana yang harmonis.maka dari itu komitmen jangka panjang
sangat urgen untuk mengadakan perubahan budaya agar pengimplementasiaan TQM dapat
berjalan dengan sistematis dan baik.
Implementasi TQM dalam organisasi, bekerjasama, kemitraan dan relasi harus dijalin
dengan baik dan dibimbing baik pihak perusahaan dengan pemasok organisasi atau lembaga-
lembaga, serta penduduk disekelilingnya.
produk atau jasa dengan memanfaatkan hasil yang diperoleh melalui suatu proses
terdapat di sebuah sistem dan lingkungan. Maka dari itu, sistem yang berjalan harus
diperbaiki secara berkesinambungan agar kualitas outputnya bisa meningkat dan sesuai
dengan kebutuhan.
Dalam TQM, keikut sertaan dan melibatkan karyawan dalam memutuskan masalah
adalah hal diperlukan. Dengan adanya hal seperti itu di harapakan menciptakan “rasa
kepemilikan” dan tanggung jawab antara karyawan kepada keputusan yang disepakati. Selain
itu, rasa saling memiliki juga dapat memperluas pengetahuan dalam suatu keputusan yang
disepakati, karena lebih banyak pihak yang berdomisili. Walaupun begitu, akan timbul
kebebasan oleh adanya keterlibatan tersebut merupakan buah dari pengendalian yang
terancang dan terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan Tujuan
Agar TQM bisa diimplementasikan dengan maksimal, maka perusahaan harus punya
target. Maka dari itu setiap usaha dapat difokuskan ke target atau tujuan yang sama.
Keikut sertaan karyawan merupakan hal yang penting dalam menerapkkan TQM.
Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga mengikut sertakan mereka
dengan memberikan pengaruh yang sangat berarti.
C. Alat-Alat TQM
Tukar pendapat adalah metode planing dan bisa dipakai untuk mengembangkan
kreativitas suatu team. Tukar pendapat, agar bisa mengetahui sebab yang akan mungkin
terjadi dari berbagai pbolem atau menyusun rencana dalam proyek.
Bagan arus proses ialah suatu sistem yang di pakai untuk penilitian dan rencan , untuk
menyusun gambar proses yang bertahap untuk tujuan menganalisa, musyawarah, atau
mengimformasikan dan mendapatkan perbaikan dalam proses.
3. Analisis SWOT
Sistem ini sebuah sitem pandang yang bisa dipakai untuk menentukan fikiran dan
penyelesaian suatu problema melalui jalan alternatif.
Penilaian kritik ialah suatu alat yang bisa membantu untuk menganalisis yang bisa
dipakai dalam pemeriksaan setiap proses prodak atau jasa. Alat ini bisa membantu kita untuk
mengira-ngira suatu proses yang akan dibutuhkan,tepat, dan apakah ada lebih baik.
7. Benchmarking
Benchmarking sebuah proses penghimpun dan analisa data dari suatu organisasi dan
dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi lain. Buah daripada proses ini akan
menjadi rujukan untuk memperbaiki organisasi secara terus menerus. target benchmarking
ialah bagaimana suatu organisasi dapat ditingkatkan smpai menjadi yang terbaik.
Total quality management, suatu metode yang berupaya untuk menjalankan sistem
manajemen kualitas nomer satu. Untuk itu dibutuhkan transformasi budaya serta sistem nilai
dalam organisasi. Pendapat Hensler dan Brunell, 4 tujuan utama dalam TQM, yaitu:
1. Kepuasan Pelanggan
Kualitas yang diperoleh perusahaan disebagai nilai (value) yang diberi untuk
mengembangakn kualitas dan kehidupan para pelanggan. Semakin besar nilai yang diberikan,
semakin tinggi juga kepuasan pelanggan.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Kalau ingin berhasil, maka perusahaan harus menerapkan proses dengan tertata dalam
menjalankan perbaikan secara terus-menerus.2 Konsep yang sudah ada sebagai siklus PDCA
(plan-do-check-act), dirancang dari langkah-langkah plaining, organizing rencana,
pemeriksaan buah dari pelaksanaan rencana, serta langkah yang sangat teliti dan disiplin
dengan apa yang sudah dicapai.
Di awal tahun 1980 patok duga mucul, sehingga pada tahun 1990 patok duga di
jadikan alat kreativitas perusahaan. Patok duga adalah salah satu proses belajar yang tertata
dan berkesinambungan untuk meneliti tata kerja yang baik untuk menghasilkan dan
mencapai tujuan berprestasi kelas internasionl, harus ada perbandingan dari masing-masing
bagian perusahaan dengan perusahaan pesaing yang nomer wahid. Benchmarking bisa
diartikan sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan penghasilan dari pihak manajemen
perusahaa, pasar yang dilayani, dan dapat meningkatkan semangat manajemen untuk
pusatkan kepada usaha-usaha perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan
menerapkan manajemen perubahan. (Gaspersz, 2008)
2
Adiyas, Manajemen Pengupahan dan Perburuhan., (Pusat Pengembangan Bahan Ajar-Universitas Mercu Buana,
Jakarta; 2011).hlm.43.
digukanakan untuk mendapatkan nilai terbaik dari yang terbaik (best of the best). Dengan
kata lain benchmarking merupakan pencarian untuk praktek terbaik. Di Amerika perusahaan
yang mau dapat keuntungan serta selalu unggul maka harus menggunakan benchmarking.
Dari pengertian patok duga diatas ada empat pokok yang akan dijelaskan lebih
Lanjut yaitu :
Patok duga ialah memperbaiki diri sendiri (self improvement) dalam proses
perbaikan manejemen harus dengan cara berkesinambungan agar selalu efektif. Menurut
Dr.Akmal Mundir, M.pd Patok duga adalah membandingkan, orang yang merasa baik, ini
pertanda berhentinya inovasi maka perlu perbandingan baik sistemnya, proses, input, dan
output.3 Oleh karena itu perubahan pada praktek industri secara terus-menerus menjadikan
perusahaan harus di siplin dan perbaikan secara berkesinambungan. maka Pemimpin industri
perlu perbandingan secara berkesinambungan agar menciptakan inovasi yang baru dan
menjadi lebih kuat. Untuk mencapai kinerja yang terbaik hanya perushaan yang mengejar
patok duga secara disiplin.
2. Pengukuran
Pengukuran hanya dapat diatasi dengan 2 metode. Praktek internal dan eksternal bisa
diperbandingkan dengan pernyataan yangbeda dan signifikan serta didokumentasikan.
Praktek yang bisadi jumlahkan dalam petunjuk pengukuran analitis dari cacat antara praktek-
praktek. Ia mengkuantifikasikan ukuran dari kesempatan.
3
Dr. Akmal Mundiri, M.pd kegiatan belajar mengajar mata kuliah manajemen mutu hari minggu tanggal 6 mei jam
13.00-15.00
Patok duga bisa digunakan pada semua praktek-praktek dan cara berproses, yang
mengusung produk dan jasa secara efektif agar kepuasan pelanggan dapat di penuhi.
Patok duga suatu sistem yang bertujuan sebagai peningkatan keefesienan operasi seta
taktikal perusahaan. Konsep patok duga bereorientasi pada budaya yang bertujuan dalam
belajar, pengembangakan kecakapan karyawan, dan keefesienan yang diarahkan kepada
proses perbaikan terus menerus.
Menurut Karlof dan Ostblom (1993:80), konsep efisiensi kalau mau di capai melalui
patok duga menghasilkan empat komponen dasar, yaitu kualitas, nilai harga, volume
produksi, serta biaya produksi.
Patok duga dipakai untuk menunjukkan proses yang akan diperbaiki secara terus
menerus, yang menawarkan alternatif tercepat agar tercipta kinerja yang nyata.
Patok duga perusahaan menargetkan kinerja baru yang nyata setiap orang akan yakin
kepada organasasi apabila mengenal kredibilitas target yang mau dicapai.
2. Perbaikan Kinerja
Patok duga memberi dasar pelatihan karyawan. Para karyawan menyadari adanya
ketidak sesuaian dengan yg di lakukan dan dengan apa yang dilakukan di perusahaan terbaik
dunia. Berusaha untuk tidak ada ketidak enakan para karyawan maka diperlukan dalam
pemecahan masalah dan perbaikan proses secara menerus. Melalui keterlibatan tersebut,
diharapkan setiap karyawan akan mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.
1. Internal Benchmarking
Internal benchmarking adalah suatu peninjauan patok duga yang gampang untuk di
implementasikan bisa dibandingkan dengan operasi-operasi di antara fungsi-fungsi dalam
organisasi itu sendiri. Dengan demikian Internal Benchmarking bisa disebut dengan suatu
sistem yang berupaya untuk mrmperbaiki berkesinambungan untuk mengidentifikasi praktek
bisnis terbaik yang ada dalam lingkungan perusahaan sendiri. Seperti, bilamana praktek
bisnis di cabang anak perusahaan atau suatu bisnis sesudah di koreksi mempunyai interaksi
yang bagus, sifat-sifat yang uggul dikemudian hari harus ditularkan kepada cabang
perusahaan yang lainnya atau unit bisnis lain yang ada didalam kelompok perusahaan yang
sama.
2. Competitif Benchmarking
3. Fungsional Benchmarking
Fungsional Benchmarking adalah alat patok duga yang tidak langsung membatasi
perbandingan terhadap pesaing langsung. Fungsional Benchmarking bisa dilakukan untuk
menyilidiki perusahaan-perusahaan yang unggul dalam industri yang tidak sejenis. Meskipun
tidak sesuai dengan perbandingan dari Fungsional Benchmarking, namun harus
dipertahankan dan dipaparkan melalui cirri khusus yang harus sama dengan kegunaan dari
suatu perusahaan.
Kesimpulan
Gaspersz, Vincent., Total Quality Management., Gramedia Pustaka Utama, Jakarta; 2002.