Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS MANAJEMEN MUTU PADA PERUSAHAAN INDOFOOD

Rizka Salsabila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara
salsarizka277@gmail.com

Abstrak
Manajemen mutu merupakan sebuah sistem manajemen untuk mengawasi semua kegiatan
dan tugas dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan,
serta sarana yang digunakan untuk mencapainya bersifat konsisten. Saat ini banyak perusahaan
yang sudah semakin berkembang, baik itu perusahaan kecil atau bahkan perusahaan besar
sekalipun. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari bagaimana mereka mengelola atau
mengatur segala aspek yang terdapat dalam perusahaan tersebut. dan tentunya karena ada
manajmen sumber daya manusia yang membuat perusahaan tersebut semakin berkembang

Sebelum memutuskan untuk menentukan strategi yang akan dipakai untuk mengatur
sumber daya manusi kita terlebih dahulu harus mengetahui kendala yang menghalangi strategi
sumber daya manusia tersebut, untuk dapat meminimalisir biaya dan memperoleh keuntungan.
Tiga area keputusan sumber daya manusia yaitu perencanaan tenaga kerja, rancangan kerja, dan
standar tenaga kerja.

Dalam menghadapi persaingan global, mutu produk yang dihasilkan perusahaan perlu
diperhatikan karena saat ini kesadaran konsumen mengenai mutu produk semakin meningkat.
Untuk itu perusahaan perlu mendapatkan pengakuan internasional yang menyatakan bahwa
produk dan sistem yang digunakan telah sesuai dengan standar. Standar internasional mengenai
manajemen mutu yang biasa digunakan adalah ISO 9001:2015. Penerapan yang konsisten akan
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Di sini peran manajemen pemasaran sangat penting untuk
memahami kondisi dan permintaan pasar serta merancang strategi yang tepat untuk pencapaian
target perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015 di Perusahaan Indofood, menganalisis pengaruh penerapan sistem tersebut
dalam menunjang kegiatan pemasaran perusahaan, dan faktor-faktor yang menjadi pendukung
serta penghambat penerapannya. Kata kunci: Penerapan, Manajemen mutu, Indofood
PENDAHULUAN

Saat ini banyak perusahaan yang sudah semakin berkembang, baik itu perusahaan kecil
atau bahkan perusahaan besar sekalipun. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari
bagaimana mereka mengelola atau mengatur segala aspek yang terdapat dalam perusahaan
tersebut. dan tentunya karena ada manajmen sumber daya manusia yang membuat perusahaan
tersebut semakin berkembang.

Namun masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu manajemen sumber daya
manusia. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.

Tujuan strategi sumber daya manusia adalah mengelola tenaga kerja dan merancang
pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan secara efektif dan efisien. Kualitas kerja
berarti sebuah pekerjaan tidak hanya cukup aman dan cukup bayarannya, tetapi juga mencapai
tingkat memadai dalam persyaratan baik fisik maupun psikologis. Komitmen bersama adalah baik
manajaemn maupun karyawan sama-sama berjuang mencapai tujuan-tujuan bersama.
Kepercayaan bersama tercermin dari kebijakan ketenagakerjaan yang layak dan terdokumentasi
yang diterapkan secara jujur dan adil demi kepuasan manajemen dan karyawan.

Sebelum memutuskan untuk menentukan strategi yang akan dipakai untuk mengatur
sumber daya manusi kita terlebih dahulu harus mengetahui kendala yang menghalangi strategi
sumber daya manusia tersebut, untuk dapat meminimalisir biaya dan memperoleh keuntungan.
Tiga area keputusan sumber daya manusia yaitu perencanaan tenaga kerja, rancangan kerja, dan
standar tenaga kerja.
1. LITERATUR TEORI

1.1 Definisi Manajemen Mutu

Manajemen mutu merupakan sebuah sistem manajemen untuk mengawasi semua kegiatan dan
tugas dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan, serta
sarana yang digunakan untuk mencapainya bersifat konsisten. Hal ini diperlukan untuk mencapai
dan mempertahankan tingkat mutu yang diinginkan dalam organisasi. Termasuk di dalamnya
penentuan kebijakan mutu, menciptakan dan menerapkan perencanaan dan jaminan kualitas, dan
kontrol kualitas serta peningkatan kualitas. Jadi fokus sistem manajemen mutu tidak hanya pada
produk dan kualitas layanan, tetapi juga pada cara untuk mencapainya sekaligus
mempertahankannya.

Mutu merupakan salah satu kunci dalam memenangkan persaingan dengan pasar. Ketika
perusahaan telah mampu menyediakan produk bermutu maka telah membangun salah satu fondasi
untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Dalam praktek individu juga dapat mengartikan mutu
secara berbeda dengan individu lain. Individu-individu tersebut memiliki sudut pandang sendiri-
sendiri dalam menilai dan mengerti apa itu mutu. Sehari-hari mutu dapat ditemukan pada barang
juga pada jasa. Mutu diterapkan pada aneka barang dan berbagai jenis jasa dengan konteks dan
kandungan arti sesuai pengalaman mereka masing-masing. Tidak mengherankan kemudian timbul
banyak pengertian mengenai mutu dan membingungkan mereka yang mencoba untuk memahami
apa yang sebenarnya dimaksud dengan mutu.

Kata mutu memiliki banyak definisi berbeda dan bervariasi, mulai dari yang konvensional
sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari mutu biasanya menggambarkan
karakteristik langsung dari suatu produk seperti: performansi (performance), keandalan
(reliability), mudah dalam penggunaan (ease for use), estetika (esthetics), dan sebagainya.
Bagaimanapun para manajer dari perusahaan yang sedang berkompetisi dalam pasar global harus
memberikan penelitian serius pada defisini strategik, yang menyatakan bahwa mutu adalah segala
sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of
costumer).

Menurut Goetsch dan Davis (1994) yang dikutip oleh Tjiptono, kualitas/mutu dapat diartikan
sebagai "kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses,
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan". Berdasarkan definisi ini, mutu adalah
hubungan antara produk dan pelayanan atau jasa yang ydiberikan kepada konsumen dapat
memenuhi harapan dan kepuasan konsumen.

1.2 Tujuan Manajemen Mutu


Tujuan manajemen mutu yaitu untuk memastikan bahwa seluruh sumber daya manusia dalam
sebuah instansi atau organisasi telah bekerja sama untuk meningkatkan kualitas secara maksimal
sehinggga dapat mencapai kepuasan konsumen dan berdampak pada keberhasilan jangka panjang

Manajemen adalah usaha untuk mencapai sebuah tujuan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen adalah sebuah proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang
memerlukan suatu perencanaan, pemikiran, pengaturan dan pengarahan agar dapat berjalan
dengan baik serta memerlukan penggabungan seluruh potensi yang ada secara efektif dan efisien.

Pada umumnya, manajemen sering dikaitkan dengan perencanaan, pengorganisasian,


penempatan, pengendalian, pemotivasian, pengarahan, pengambilan keputusan dan komunikasi
yang dilakukan oleh sebuah organisasi yang bertujuan mengkoordinasikan berbagai sumber daya
yang ada sehingga akan menghasilkan sebuah jasa atau produk yang efisien. Maka kesimpulannya
adalah manajemen memerlukan berbagai aktivitas yang keseluruhannya dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah dibuat melalui keputusan bersama. Manajemen bertujuan untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu melalui usaha yang terencana sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal secara efektif dan efisien.

Manajemen bertujuan agar pelaksanaan dari suatu usaha dapat terencana secara sistematis
sehingga dapat dievaluasi dengan benar dan akurat sehingga memungkinkan sebuah organisasi
untuk men capai tujuannya secara efektif, efisien, berkualitas dan produktif (Eng koswara,Aan,
2010). Tujuan manajemen harus tercapai secara efektif dan efisien, dalam artian bahwa
keberhasilan seorang manajer diukur dari pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Drucker mempopulerkan istilah efisien sebagai doing thing right dan efektif sebagai doing the
right things.

1.3 Proses Manajemen Mutu


Pada proses manajemen mutu melibatkan kumpulan pedoman yang sudah dikembangkan oleh
tim untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang dihasilkan memiliki standar yang tepat
atau sesuai dengan tujuan.

a. Aktivitas pada proses manajemen mutu dimulai ketika organisasi menetapkan


target kualitas yang harus dipenuhi dan yang disepakati dengan pelanggan.
b. Organisasi kemudian mendefinisikan bagaimana target akan diukur.
c. Kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengukur kualitas.
d. Selanjutnya mengidentifikasi masalah kualitas yang muncul dan memulai
perbaikan.
e. Langkah terakhir melibatkan pelaporan tingkat keseluruhan kualitas yang dicapai.

Proses ini memastikan bahwa kualitas dan desain produk serta layanan yang dihasilkan oleh tim
sesuai dengan harapan pelanggan. Metode peningkatan kualitas terdiri dari tiga komponen:, yaitu
peningkatan kualitas produk, peningkatan kualitas proses, dan peningkatan kualitas berbasis
orang. Jadi manajemen mutu merupakan gabungan dari semua fungsi manajemen yang dibangun
berdasarkan konsep kualitas yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

1.4 Komponen Utama Manajemen Mutu


Mutu sebuah lembaga atau organisasi tidak akan menjadi baik apabila sebuah lembaga atau
organisasi tersebut tidak mampu memenuhi komponen mutu itu sendiri. Maka dari itu, terdapat
empat komponen mutu yang harus dipenuhi agar mencapai sebuah. Keempat komponen tersebut
yaitu:

a. Perencanaan Kualitas merupakan proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan


dengan proyek dan memutuskan bagaimana cara memenuhinya.

b. Peningkatan Kualitas merupakan proses perubahan yang disengaja dari suatu proses untuk
meningkatkan kepercayaan atau keandalan hasil.

c. Kontrol Kualitas merupakan upaya berkelanjutan untuk menegakkan integritas dan


keandalan proses dalam mencapai hasil.
d. Jaminan Kualitas merupakan tindakan sistematis atau terencana yang diperlukan untuk
menawarkan keandalan yang memadai sehingga layanan atau produk tertentu akan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan.

1.5 Ruang Lingkup Manajemen Mutu

Berikut adalah ruang lingkup manajemen sumber daya manusia yaitu:

a. Organisasi yang menginginkan keunggulan melalui implementasi suatu sistem


manajemen mutu.

b. Organisasi yang menginginkan keyakinan dari pemasoknya bahwa persyaratan produk


mereka akan dipenuhi.

c. Pemakai produk.

d. Mereka yang berkepentingan dengan saling pengertian dari istilah yang dipakai dalam
manajemen mutu.

e. Mereka yang didalam atau diluar organisasi yang mengakses sistem manajemen mutu
atau mengauditnya untuk kesesuaian pada persyaratan.

f. Mereka yang didalam atau diluar organisasi yang memberi saran atau pelatihan tentang
sistem manajemen mutu yang sesuai bagi organisasi tersebut.

g. Pengembang standar terkait.


2. PEMBAHASAN

2.1 Implementasi Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Indofood

PT Indofood merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi makanan dan


minuman yang memulai produksinya pada tahun 1971. PT Indofood semakin berkembang pada
tahun 1980 hingga pada pasar mancanegara. Pemasaran yang menyebar luas ini dilakukan untuk
meningkatkan kuantitas produksi perusahaan, namun hal ini pastinya membutuhkan proses yang
tidak mudah. Perusahaan membutuhkan penerapan ISO 9001 untuk menjamin produknya untuk
konsumen mancanegara. Langkah-langkah perusahaan dalam penerapan ISO 9001 adalah
Tahapan Sertifikasi Manajemen Mutu di Perusahaan Indofood. Tahapan ini merupakan Kegiatan
pengembangan dan pembangunan mutu kualitas produk Indofood membutuhkan kinerja karyawan
yang cukup optimal. Hal ini dilakukan untuk menjamin segala produk yang dipasarkan oleh
produsen pada konsumen dunia.

Berikut adalah tahapan Sertifikasi Manajemen Mutu di Perusahaan Indofood:

1) Gap Analysis
Tahapan yang pertama dalam penerapan ISO di perusahaan ini menggunakan analisis proses dan
prosedur yang berjalan dalam suatu organisasi. Viewer ISO akan menentukan seberapa besar gap
atau perbedaan antara proses produksi perusahaan dengan persyaratan dasar perusahaan yang akan
melakukan atau menerapkan ISO.

2) Pelatihan dan Persiapan


Tahapan kedua ini dilakukan oleh seorang konsultan ISO yang mengajarkan bagaimana cara
memberikan pemahaman yang jelas pada karyawan tentang persyaratan serta prosedur ISO.

3) Pengembangan Sistem dan Dokumentasi


Konsultan ISO mulai melakukan pembenahan pada perusahaan terkait manual mutu, prosedur
yang wajib, instruksi kerja, sampai dengan form – form yang harus dibuat.

4) Impelementasi Sistem dan Dokumen


Pada tahapan yang keempat, perusahaan mulai harus melakukan implementasi persyaratan ISO
dengan pengaturan sistem manajemen mutu yang sesuai.

5) Audit Internal dan Tinjauan Manajemen


Konsultan akan melakukan pemantauan ulang pada perusahaan yang menerapkan persyaratan ISO.

6) Sertifikasi
Setelah penilaian yang dilakukan oleh konsultan terlampaui secara seluruhnya, maka perusahaan
yang dinilai memenuhi kriteria kelayakan serta kesesuaian dengan sistem ISO akan langsung
mendapatkan sertifikat ISO yang diberikan oleh Badan Sertifikasi yang diakui. Tahapan penerapan
ISO yang terakhir ini dinyatakan sebagai penentuan label kelayakan perusahaan produksi.

Beberapa tahapan diatas itulah yang menjadikan perusahaan Indofood memiliki sertifikasi
manajemen mutu yang jelas dan dapat dipercaya.

2.2 Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin
timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi adalah sebagai
berikut:

1. Aspek Keuangan.

2. Aspek Anggaran Biaya.

3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.

4. Aspek Manajemen Produksi.

5. Aspek Harga.

6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi.

7. Aspek Pemasaran.

8. Aspek Mutu.

9. Aspek Waktu.

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual
mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu suatu
perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk
yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang
konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat
berpengaruh. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang
diinginkan dan diharapkan oleh konsumen. Dengan demikian kualitas produk yang baik dapat
membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian, sehingga konsumen dapat tertarik
terhadap suatu produk yang diproduksi suatu perusahaan akan mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk tersebut dengan kualitas yang ditawarkan.

2.3 Isu Mengenai Kegagalan atau Keterlambatan Kualitas Produk atau Kualitas Pelayanan
Jasa pada Perusahaan Indofood

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual
mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu suatu
perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk
yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang
konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat
berpengaruh. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang
diinginkan dan diharapkan oleh konsumen. Dengan demikian kualitas produk yang baik dapat
membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian, sehingga konsumen dapat tertarik
terhadap suatu produk yang diproduksi suatu perusahaan akan mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk tersebut dengan kualitas yang ditawarkan.

1. Kurangnya Pemantauan

Pelaksanaan proyek biasanya tidak dipantau dengan baik. Ini memungkinkan proyek tidak berjalan
sesuai rencana semula. Pemantauan sangat penting untuk mengukur kemajuan sampai dimana
proyek tersebut dikerjakan.

2. Komunikasi Yang Lemah

Pelaksanaan proyek tanpa ada komunikasi yang kuat akan menyebabkan proyek bisa salah dalam
pengerjaannya. Misalnya project manager ingin programmer berkoordinasi dengan analis sistem
untuk penggarapan suatu modul aplikasi. Pada kondisi ini programmer tidak sering melakukan
koordinasi dengan analis. Programmer mengerjakannya sesuai dengan desain yang telah
dikeluarkan oleh analis di awal-awal masa proyek, tanpa bertanya sedikitpun pada analis tentang
desain sistem yang dibuatnya pada saat penggarapannya.
3. Keterlambatan Tenaga Kerja

Keterlambatan tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek adalah salah satu faktor yang
menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek. Sudah tugas project manager untuk selalu
mengingatkan setiap bawahannya untuk bekerja dengan tepat waktu.

4. Anggaran yang tidak kunjung cair

Pada pelaksanaan proyek, anggaran sudah ditetapkan untuk berbagai macam kebutuhan pada
proyek tersebut. Jika anggaran tersebut tidak cair, maka akan menghambat proses pengerjaan
proyek. Jika proyek sudah terhambat, maka proyek akan selesai lebih lama dan proyek menjadi
terlambat.

5. Skill yang kurang memadai (inkompetensi teknologi)

Dalam membangun sebuah sistem informasi tentunya dibutuhkan skill yang memadai. Jika
kemampuan developer tidak memadai, maka bisa saja proses pembangunan sistem akan terhambat
atau tidak sesuai kriteria yang diinginkan oleh pemilik sistem. Kompleksitas sistem bukanlah
merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan menjadi hambatan jika tidak didukung oleh
kesiapan sumber daya manusia dalam tahapan implementasinya.

2.3 Keunggulan Perusahaan Indofood


Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah diferensiasi produk
dibuktikan dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memproduksi mie instan dalam bentuk cup.
Peluang sebuah perusahaan untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas
perusahaan. Banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa memasukkan unsur produk,
menciptakan keunikan benar-benar hanya masalah imajinasi. Diferensiasi produk yang dilakukan
oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dilakukan untuk memenangkan persaingan hingga
menguasai pangsa pasar. Kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan PT Indofood
memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan menggunakan bahan baku
yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi. Strategi biaya rendah tidak berarti
nilai atau kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi biaya rendah adalah fasilitas
yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang menggunakan strategi biaya rendah memahami
hal ini dan memanfaatkan sumber dayanya secara efektif. Dengan mengidentifikasikan ukuran
optimal perusahaan dapat menyebarkan biaya pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan
menjadikannya unggul.

Produk hasil olah di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie, Supermi,
Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas yang berbeda-
beda. Pada Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand, misalnya
dalam Indomie Mie instan terdapat mineral seperti zat besi dan vitamin. Sehingga harga Indomie
adalah Mie Instan dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian biasanya pada kalangan
masyarakat menengah ke atas. Untuk Brand Supermi, mempunyai karakteristik seperti terdapat
penambahan zat pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin baik. Sarimi adalah produk ketiga
dari Indofood yang memiliki spesifikasi untuk masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga
harga sarimi cukup terjangkau dan terakhir adalah Sakura, seperti sarimi, mie Sakura juga
didistribusikan untuk kalangan menengah ke bawah.

2.4 Tantangan Perusahaan Indofood

1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan & inovasi

2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

3. Persaingan harga dengan kompetitor

4. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif

5. Kompetitor memegang pangsa terbesar

6. Dikenakan pajak penjualan

7. Krisis keuangan dunia


KESIMPULAN

Manajemen mutu merupakan sebuah sistem manajemen untuk mengawasi semua kegiatan
dan tugas dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan,
serta sarana yang digunakan untuk mencapainya bersifat konsisten. Hal ini diperlukan untuk
mencapai dan mempertahankan tingkat mutu yang diinginkan dalam organisasi. Termasuk di
dalamnya penentuan kebijakan mutu, menciptakan dan menerapkan perencanaan dan jaminan
kualitas, dan kontrol kualitas serta peningkatan kualitas. Jadi fokus sistem manajemen mutu tidak
hanya pada produk dan kualitas layanan, tetapi juga pada cara untuk mencapainya sekaligus
mempertahankannya.

Kualitas produk adalah tinggi rendahnya kemampuan suatu produk untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dalam berbagai fungsi dari produk tersebut termasuk ketahanan, kehandalan,
ketepatan, dan kemudahan dalam penggunaannya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kualitas
layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan
membutuhkan komitmen dan keyakinan dari perusahaan untuk memberikan pelayanan maksimal
kepada konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Nuri Aslami, M.SI. 2020. Pengantar Sistem Manajemen Mutu. Medan: FEBI UIN-SU Press

Putra, Y. M., (2021). Manajemen Komunikasi & Manajemen Resiko pada Manajemen
Proyek. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and Medium
Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations Excellence, 9(1), 34-
43.

Irawati. (2015). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan
Pengguna Modem Smartfren Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen.

Anda mungkin juga menyukai