PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih menjalankan
manajemen pengendalian mutu yang baik. Jadi manajemen pengendalian mutu
sangat penting bagi seorang manajer dalam menentukan otoritas tertinggi untuk
menggerakkan karyawan. Agar dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara
efektif bagi perusahaan demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Seorang
manajer dalam menggerakkan orang-orang untuk mendapatkan sesuatu haruslah
mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau melakukannya. Untuk
itulah diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang, wadah itulah
yang disebut dengan organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
6. Bagaimana mendefinisikan mutu yang kita inginkan dalam barang dan jasa?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
2. Agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang Manajemen Mutu dalam
penerapannya di bidang perekonomian dan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
Mutu (kualitas) didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari suatu
produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan tertentu. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat
mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan
kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk.
Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa
gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur
dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan
waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan
penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya
waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak
belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan
kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di
lapangan.
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam
konteks konstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. Inspeksi
2. Quality control
Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang
digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya
mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi
penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai
efektivitas ekonomi.
Sistem manajemen mutu memiliki definisi yaitu sebagai suatu sistem untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu disamping itu juga
berguna sebagai suatu sistem manajemen untuk menetapkan kebijakan dan sasaran
serta untuk mencapai sasaran itu. Terdapat persyaratan umum yang harus
diperhatikan oleh suatu organisasi dalam sistem manajemen mutu yaitu :
Ke empat elemen ini harus selalu diperhatikan dan terus menerus melakukan
perbaikan guna keefektifannya. Adapun fungsi dari manajemen dalam sistem
manajemen mutu yaitu berupa POAC (Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling)
Planning, atau proses perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
Pengendalian Mutu ada 4 bagian untuk menjadikan Pengendalian Mutu yang baik
Antara lain :
2. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini
berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan;
produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar,
pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia.
Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan
memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program
pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha Pemasaran.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan
yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga
biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan
mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak
punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (Total Quality
Management).
Konsep Pemasaran
b. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada
kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam
membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan
produk tersebut.
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang
akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya
tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam
ini termasuk harga.
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak
cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan
untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran
adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan
bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu
pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika
persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Untuk kelancaran dari transaksi, maka
hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan
pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan
mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah
menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta
menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara
kesinambungan.
e. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah
pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
3. Produksi
Baik bahan penolong maupun bahan tambahan industri harus direncanakan dan
dikendalikan dengan baik. Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu
Persyaratan-persyaratan dan kontrak pembelian,
Pengadaan bahan baku, jika melihat kinerja penjamin mutu, merupakan tanggung
jawab dari quality control, yaitu pada bagian produksi. Baik atau buruknya bahan
baku yang digunakan akan berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan sehingga
dapat menjadi evaluasi untuk quality control.
b. Pengendalian Produksi.
c. Pengemasan.
Tujuan utama adalah untuk mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan
memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Quality
control memegang peran pada tahap ini, karena pengujian produk akhir akan
menjadi penentu keputusan produk jadi.
Karakteristik mutu keamanan dalam industri pangan semakin hari semakin penting
karena banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena
itu perlu dikembangkan metode atau peraturan tentang praktek pengolahan pangan
yang baik. Pada bagian ini quality manajement menjadi bagian utama yang
bertanggung jawab. Produk yang dihasilkan bukan hanya menjadi tanggung jawab
bagian produksi, namun juga semua pihak yang terkait produksi termasuk bagian
administrasi, atau keamanan.
4. Keuangan
Ada enam dimensi spesifikasi mutu produk secara umum, sebagai berikut :
1) Kinerja (Performance)
Kinerja suatu produk harus dicantumkan pada labelnya, misalnya isi, berat,
kekentalan, komposisi, lama hidup penggunaan, dan lain sebagainya yang
menunjukkan keterangan akan produk tersebut. Ini merupakan dimensi suatu
produk.
Produk yang bermutu baik adalah produk yang mempunyai kinerja yang konsisten
baik dalam batas-batas perawatan normal. Misalnya, radio yang bermutu baik,
secara konsisten dapat menangkap banyak gelombang siaran luar negeri dengan
suara dalam waktu 3 sampai dengan 5 tahun setelah dibeli (durability). Begitu juga
dengan kartu-kartu modem dari berbagai merek yang memiliki kecepatan bagus
dalam waktu pemakaian beberapa lama, dan akan kembali normal setelah habis
masa tersebut.
Untuk beberapa jenis produk mudah dikenali dari wanginya, bentuknya, rasanya,
atau suaranya. Dimensi ini memberikan citra tersendiri pada produk tersebut.
Misalnya, ayam goreng KFC yang memiliki aroma dan rasa yang khas.
Dimensi lain dari produk yang bermutu adalah persepsi konsumen atas suatu
produk. Misalnya, pelayanan yang cepat dan ramah di salah satu bank. Pelayanan
yang cepat di warung pecel lele Cengger AyaM.
Dalam organisasi nonprofit seperti dalam industri jasa semisal bank dan
pendidikan juga memiliki beberapa dimensi pokok yang menjadi penentu kualitas
penyelenggaraan dalam industri jasa tersebut (pendidikan).
Mendefenisikan mutu dalam barang dan jasa dapat kita lihat dalam Karakteristik
mutu di bidang jasa yang dimana berbeda dengan produk yang cenderung lebih
sulit disebabkan oleh subjektifitas para pelanggan (pengguna) jasa. Perbedaan
antara mutu produk (barang) dan mutu jasa adalah:
a) Metode: Mutu jasa ditentukan oleh pelanggan dan pemberi jasa, karena jasa
diberikan secara langsung dari orang ke orang. Produk tidak mempunyai
karakteristik kedekatan pelanggan dengan produsen, tidak terdapat nilai konsistensi
atau terjebak dalam persamaan jenis yang absolut dalam pemberian jasa
b) Waktu: Jasa harus diberikan tepat waktu dan jasa digunakan atau
dikonsumsi tepat pada saat jasa diberikan, maka kontrol mutu selalu datang
kemudian. Untuk menilai pelanggan terpuaskan apa tidak dilakukan dengan
memanfaatkan interaksi personal yang akrab dalam pemberian jasa sehingga
pemberi jasa akan mendapatkan umpan balik dan evaluasi.
c) Pada jasa tidak bisa ditambal atau diperbaiki, sehingga standar jasa adalah
baik sejak awal. Standar ini memang sulit tercapai, tapi harus selalu menjadi tujuan
utama.
d) Jasa lebih cenderung mirip proses dari pada produk. Cara jasa sampai ke
tempat tujuan lebih penting dari pada apa jasanya.
e) Staf senior pada jasa biasanya jauh dari pelanggan. Kebanyakan pelanggan
tidak pernah memiliki akses kepada manajer senior (kepala sekolah). Mutu
merupakan pandangan awal yang mewarnai pandangan pelanggan terhadap
keseluruhan organisasi, dan kemudian organisasi harus menemukan cara untuk
memotivasi pekerja garis depan agar selalu menyampaikan hal terbaik kepada
pelanggan.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kepuasan merupakan satu kata yang cukup representatif ketika kita berbicara
tentang mutu atau kualitas. Mutu adalah barang atau jasa yang memiliki nilai
sangat bagus dan berharga. Secara fisik barang yang bermutu dicerminkan dengan
kata-kata baik, indah, benar, istimewa, dan lain sebagainya. Dalam sebuah
organisasi nonprofit biasanya mutu dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan oleh seseorang atau sebuah organisasi sehingga pelanggang
merasa puas, tanpa adanya keluhan atas pelayanan yang didapat dari organisasi
tersebut.
Setiap orang dapat mengartikan mutu sesuai persepsi masing-masing. Hal ini
dikarenakan mutu belum memiliki arti yang tetap sehingga para pakar masih
mengartikan mutu sesuai persepsi dan bidangnya.
B. SARAN
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam apa yang
penulis tulis, baca, dan pahami. Oleh karena itu untuk menjadikan makalah yang
penulis sajikan ini lebih baik, penulis memerlukan kritik dan saran dari para
pembaca yang budiman sebagai salah satu tanggung jawab ilmiah penulis. Semoga
apa yang penulis tulis bermanfaat bagi sumua pihak yang membutuhkan. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
http://pakguruonline.pendidikan.net/mpmbs4.html
http://Fandy Tjiptono & Anatasia Diana, Total Quality Manajemen. Andi offset
yogyakrta.html
ttp://kamasanpost.blogspot.com/2008/02/manajemen-peningkatan-mutu-
berbasis.html
http://permanas.wordpress.com/2008/03/05/strategi-pemasaran-dan-
pengendalian-mutu-produk/
http://teori-kualitasmutu.html
CONTOH KE 2
Oleh karena itu dalam kegiatan ekonomi, khususnya produsen harus mengikuti tren
ini. Namun demikian meskipun diperlukan peningkatan mutu dan jumlah produksi
barang, dalam penerapannya seorang produsen harus tetap memperhatikan etika
ekonomi agar kegiatan ekonomi tidak merugikan bagi pelaku ekonomi.
Contoh diversifikasi, coba anda perhatikan produk minuman energi yang tertata
rapi di toko-toko dan minimarket. Berbagai jenis kemasan dan rasa tersedia, nah
itulah yang dinamakan metode diversifikasi. Dengan mengembangkan varian yang
lebih banyak maka pilihan konsumen lebih banyak, jika setiap varian itu laku
dipasar maka dengan sendirinya produksi akan naik. Jarang kita temukan produsen
yang hanya memiliki satu varian produksi. Mulai dari lektronik sampai makanan
satu produsen pasti memiliki jenis varian yang banyak dengan tujuan mengikuti
selera konsumen sekaligus membidik sekmen konsumen yang berbeda-beda.
4. Dengan Cara Rasionalisasi
Contoh rasionalisasi, coba anda tebak berapa miliar rupiah yang harus
digelontorkan untuk membuat sebuah supermarket konvensional. Cara
rasionalisasi adalah dengan merubah supermarket konvensional menjadi
supermarket atau toko online. Dengan metode ini maka akan merampingkan
jumlah karyawan dan akan mengurangi biaya yang super banyak lainnya, bahkan
jika anda menguasai pembuatan blog maka pembuatan toko online menjadi tanpa
biaya. Tidak percaya...? Jika tidak percaya kirim email aja ke saya, jika mau serius
belajar membuat blog atau situs untuk toko online, untuk instansi, untuk
perusahaan dan lain-lain saya bersedia mengajari (GRATIS) garansi Profesional
tidak akan kalah dengan website harga jutaan dalam pembuatannya, tapi ini khusus
yang serius lho ya...karena saya tidak mau apa yang saya ajarkan menjadi
nganggur karena anda tidak bisa mengelolanya. Dengan metode online cukup
sediakan gudang, karyawan pengemas, karyawan pengirim dan customer service
semua beres dan dapat dimonitor dengan mudah. Penggunaan manajemen efektif
dan teknologi yang saya contohkan maka akan meningkat produksi, mengapa...?
Karena biaya-biaya dapat ditekan dan dialihkan untuk produksi jadi dengan
sendirinya produksi akan naik.