Aspek Manajemen
Aspek manajemen untuk membangun usaha didasarkan pada pendekatan fungsi manajemen, meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Tujuan kajian kelayakaan usaha pada aspek
manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembentukan dan pelaksanaan usaha dapat direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan.
1. Perencanaan
Tujuan dari gagasan menjalankan usaha/proyek adalah untuk memperoleh keuntungan atau kemanfaatan.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan suatu perencanaan secara menyeluruh beserta kebijakan yang diperlukan.
Untuk itu perlu disusun suatu program kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta menyusun
kegiatan-kegiatan yang diperlukan (Ibrahim, 2009). Perencanaan dalam anggaran unit usaha BUM Desa
Bersama juga harus dilakukan dengan sebaik mungkin, misalnya membuat anggaran pembelian, anggaran
produksi, anggaran penjualan, dan anggaran lainnya disesuaikan keperluan usaha yang akan dijalankan. Dalam
merencanakan anggaran harus rinci, misalnya anggaran pembelian bahan, bahan apa dan berapa jumlahnya
yang akan dibeli, berapa harganya, siapa yang menangani pembelian, dimana membelinya, dan sebagainya.
Perencanaan dalam pengadaan karyawan disesuaikan dengan rencana proses produksi, kegiatan yang akan
dilakukan, persyaratan yang diperlukan dan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Demikian pula perencanaan
dalam bidang produksi, perlu direncanakan jenis produk, jumlah produk (untuk barang) dan standar kualitas
produk yang akan dihasilkan, bahan baku yang diperlukan, peralatan yang akan digunakan, petugas yang
menangani proses produksi, dan sebagainya. Perencanaan dalam bidang penjualan juga perlu dibuat, antara
lain: jumlah produk yang akan dijual, bentuk promosi yang diperlukan, daerah penjualan, cara mendistribusikan
produk, biaya penjualan, penetapan harga, saluran pemasaran, sistem pembayaran, dan sebagainya.
2. Pengorganisasian
Hendaknya dalam menilai kelayakan usaha, BUM Desa Bersama mengkaji dari beberapa hal, seperti:
a. Bagaimana langkah-langkah dalam pengorganisasian?
Secara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan proses pengorganisasian adalah sbb.:
1) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dari unit usaha yang akan
dijalankan.
2) Membagi beban kerja secara jelas dan proporsional sehingga dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh
sekelompok orang.
3) Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan
yang harmonis, memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
b. Bagaimana asas organisasi yang hendaknya dipilih?
Asas-asas organisasi merupakan pedoman yang perlu dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi
yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. Asas-asas organisasi terdiri dari: perumusan
tujuan organisasi, penyusunan bagian-bagian organisasi yang diperlukan, pembagian kerja yang jelas,
koordinasi, pelimpahan wewenang, rentang kendali, jenjang organisasi, kesatuan perintah, dan asas keluwesan
dimana struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Apabila asas organisasi tersebut dapat
diterapkan dengan baik, maka akan sangat mendukung kelancaran kegiatan usaha BUM Desa.
c. Bagaimana struktur organisasi yang dirancang?
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur
organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dari aktivitas tersebut,
menjelaskan hierarki (jenjang atau tingkatan) dan susunan kewenangan, serta hubungan pertanggung-jawaban
(siapa melapor pada siapa). Hal terpenting dalam penyusunan struktur organisasi ini adalah rancangan struktur
organisasi yang disusun harus fungsional, efektif dan efisien. Artinya, susunan organisasi unit usaha BUM Desa
Bersama itu harus dapat menggambarkan tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi, hubungan
ketugasan antar bagian harus jelas, dan susunan organisasi disesuaikan dengan keperluan (tidak terlalu
gemuk).
3. Pelaksanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah pelaksanaan kegiatan. Apakah suatu kegiatan usaha dapat dilaksanakan,
sangat dipengaruhi oleh kualitas perencanaan, pengorganisasian dan kualitas sumberdaya manusianya. Oleh
karena itu seluruh kegiatan usaha harus direncanakan dengan matang dan rinci, serta sistem pengorganisasian
harus baik. Selain itu, juga diperlukan sumberdaya manusia yang cukup jumlahnya, serta terampil dan
menguasai bidang tugasnya. Ini semua agar aktivitas-aktivitas untuk menjalankan unit usaha BUM Desa
Bersama dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian atau pengawasan di dalam manajemen memiliki berbagai fungsi pokok. Fungsi pokok
pengendalian tersebut adalah:
a. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan. Ini dapat dilakukan dengan
pengawasan secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pemberian sanksi terhadap
penyimpangan yang terjadi.
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi. Jika penyimpangan telah terjadi, hendaknya
pengawasan/pengendalian dapat menghasilkan perbaikan.
c. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengawasan diharapkan sedini mungkin dapat dicegah
terjadinya penyimpangan-penyimpangan, sehingga setiap unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara
efektif dan efisien.
d. Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian/ pengawasan yang rutin, setiap unit
organisasi berikut karyawannya dapat selalu mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan benar.
Dalam menilai kelayakan usaha harus dapat memastikan bahwa fungsi pengendalian terhadap unit usaha BUM
Desa yang akan dijalankan dapat berjalan dengan efektif.
Kajiannya dapat dimulai dari merencanakan siapa yang akan memimpin BUM Desa Bersama atau unit usaha
BUM Desa Bersama dan siapa yang akan tergabung di dalam timnya. Menganalisis pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakan. Kesuksesan dalam menjalankan suatu unit usaha
sangat tergantung pada SDM yang solid antara manajer pelaksana bersama timnya. Dalam membangun sebuah
tim yang efektif, pertimbangannya bukan hanya pada keahlian teknis para manajer dan anggota tim semata,
tetapi juga kemauan mereka untuk bekerja dengan baik. Untuk menjalankan kegiatan usaha, harus dipastikan
bahwa tersedia SDM yang berkualitas (profesional/cakap, jujur, tanggung jawab, dll) dan mampu membangun
kekompakan serta keselarasan kerja untuk menjalankan unit usaha BUM Desa Bersama.
Pada umumnya tujuan yang tercantum dalam studi kelayakan adalh tujuan makro yangmsih
perlu unntuk dijabarkan dalam bentuk mikro sehingga jelas apa yang akan
dikerjakan.Berdasarkan pada uraian ini, tugas pokok yang harus dilakukan adalah
menyangkut denganfungsi manajemen, antara lain perencanaa, pengorganisasian, pengadaan
tenaga kerja, pengarahan pekerjaan, dan pelaksanaan pengawasan.1.
PerencanaanTujuan dari gagasan usaha/proyek adalah untuk mendapatkan
keuntungan/manfaat sesuaidengan tujuan yang telah tercantum dalam studi kelayakan. Untuk
mencapai tujuan ini masihdiperlukan suatu perencanaan secara menyeluruh beserta kebijakan
yang diperlukan, disamping perlu adalnya pedoman kerja agar para karyawan dapat
mengetahui apa yang akandikerjakan.Langkah selanjutnya, perlu ditetapkan suatu program
kerja untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan serta menyusun kegiatan-kegiatan yang
diperlukan dan dijabarkan dalam
bentuk angka-angka, baik dalam bentuk kuantitas maupun dalam bentuk nilai yangdituangka
n dalam anggaran perusahaan.Perencanaan dalam anggaran perusahaan juga harus dilakukan
dengan sebaik mungkin,seperti membuat anggaran pembelian, anggaran produksi, anggaran
penjualan, dan anggaranlainnya disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing
usaha/proyek yang dijalankan.Perencanaan dari masing-masing anggaran juga harus
direncanakan secara mendetail,umpamanya dalam bidang anggaran pembelian bahan, bahan
apa saja yang akan
dibeli, berapa jumlah bahan pada setiap pembelian, berapa harga dari masing-masing bahan, s
iapayang menangani masalah pembelian, dan bagaimana masalah
pengangkutannya, pergudangan, dan lain sebagainya.2.
PengorganisasianUntuk memudahkan pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan
perlu dibentukkelompok-kelompok kerja dari berbagai aktivitas berdasarkan pada urutan
kegiatan, sertamengelompokkan orang-orang ke dalam hubungan kerja dengan sebaik-
baiknya sehingga para pekerja dapat bekerja dengan seekonomis mungkin dalam bidangnya
masing-masing.Langkah konkret dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan
mengadakkan pembagian pekerjaan/tugas yang jelas di antara pekerjaan serta mengelompokk
annya kedalam suatu struktur organisasi, seperti bagian pembelian, bagian produksi,
bagian pemasaran, bagian administrasi, dan lain sebagainya sesuai dengan kegiatan
usaha.Dalam pembentukan struktur organisasi ini yang perlu mendapat perhatian adalah
bentukkegiatan dan cara pengelolaan dari kegiatan usaha/proyek yang direncanakan secara
efisien.Apabila bentuk dan sistem pengolahan telah ditentukan secara teknis (jenis pekerjaan
yangtelah ditentukan seperti dalam rencana di atas), berdasarkan pada kegiatan ini pula
disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalan kan kegiatan
tersebut.Setelah struktur organisasi terbentuk sesuai dengan rencana, baru kemudian
ditentukan jumlah tenaga kerja serta keahlian yang diperlukan.3.
Pengadaan tenaga kerjaPembentukan struktur organisasi yang dibuat tentu telah didasarkan
pada bentuk kegiatandan cara pengelolaan dari kegiatan usaha/proyek yang direncanakan.
Dan berdasarkanstruktur organisasi ini pula baru ditentukan jumlah tenaga kerja serta
keahlian yangdiperlukan. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan,
struktur yang telah dibentuk, dan jenis keahlian apa saja yang diperlukan, atau
kemungkinanakan diadakan pendidikan ulang dengan dasar pengetahuan yang ditentukan.
Apabila gagaldalam pengadaan tenaga kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang tersedia,
karyawan akanmengalami kesukaran dalam pelaksanaa pekerjaan. Berdasarkan pada uraian
ini, dalammengadakan tenaga kerja harus benar-benar diperhatikan agar rencana yang telah
ditetapkandapat tercapai.4.
Pelaksanaan pengarahanDalam menjalanklan pekerjaan, pimpinan perusahaan atau proyek
harus dapatmengarahkan para karyawan untuk mengerjakan pekerjaan dengan cara
memberikaninstruksi, petunjuk, dan lain sebagainya. Untuk mudahnya para karyawan dalam
menjalankantugasnya, pimpinan harus mendelegasikan kekuasaan pada pimpinan menengah,
agar merekadapat melaksanakan tugasnya dan memberikan pertanggungjawaban dari tugas-
tugas yangdiberikan. Pimpinan juga harus dapat mengembangkan kerja sanama yang baik
antarakaryawan agar dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien, di samping
harusdiperhatikan kesulitan para karyawan dalam melakukan pekerjaan.5.
Pelaksanaan pengawasanPimpinan perusahaan atau proyek harus melakukan pengawan
terhadap kegiatan usahayang dikerjakan secara teratur. Apakah hasil dari pekerjaan telah
sesuai dengan rencana yangtelah ditetapkan dan bila terjadi penyimpangan perlu dilakukan
tindakan perbaikan agarkesalahan tidak terjadi secara terus menerus.Untuk mencapai tujuan
proyek dalam jangka panjang, sebaiknya dibuat dalam tujuan-tujuan jangka pendek agar udah
dalam pengawasan
Jadi, pada prinsipnya pengertian unsur manajemen adalah aspek-aspek yang berguna untuk mengatur
berbagai hal agar jadi rapi atau terstruktur.
Pengertian unsur manajemen adalah tindakan untuk membuat sekumpulan orang bisa mencapai tujuannya
atau sesuai dengan target.
Pengertian manajemen juga dapat diartikan sebagai cara untuk mengelola sumber daya yang ada dengan
baik sehingga tercipta pengaturan yang efisien dan efektif. Jadi, manajemen diperlukan untuk kebutuhan
manusia sehari-hari.
Tidak hanya itu, manajemen juga akan membantu dalam menjalankan perusahaan agar tujuan perusahaan
dapat tercapai dan pekerjaan berlangsung dengan baik.
1. Man (Manusia)
Manusia adalah unsur yang krusial terutama dalam memajukan perusahaan. Setiap perusahaan pasti
memerlukan sumber daya manusia yang unggul agar target tercapai.
Manajemen dalam bidang manusia mencakup semua hal yang bisa mendatangkan kemajuan usaha.
Selain itu, pengaturan manusia di lingkungan kerja bisa menghasilkan tempat yang nyaman dan kondusif
karena semua memiliki tugasnya masing-masing.
2. Money (Uang)
Uang adalah hal penting dan perlu dilakukan manajemen. Uang adalah unsur yang menjadi landasan dari
setiap aktivitas yang dijalankan. Oleh sebab itu, pengaturannya perlu dilakukan dengan baik agar dapat
menghasilkan pengeluaran yang efektif dan efisien.
3. Material (Bahan)
Bahan ini merupakan unsur yang mendukung kegiatan. Pemilihan bahan atau materials ini juga perlu
dipikirkan dengan bijak agar tidak ada material yang tersisa atau tidak diperlukan.
Selain itu, manajemen material diperlukan agar bisa memilih bahan yang tepat dan berkualitas dengan
harga yang terjangkau. Pilihlah bahan dari supplier atau pemasok yang sudah memiliki reputasi yang baik
agar nantinya bahan tersebut dapat menghasilkan produk yang baik pula.
Selain itu, lakukan perencanaan stok bahan yang diperlukan serta catatan keuangan berapa modal yang
dikeluarkan untuk mendapatkan bahan tersebut.
4. Machine (Mesin)
Mesin adalah alat yang digunakan untuk membuat hasil produksi. Mesin ini biasanya dalam bentuk
peralatan atau sistem teknologi yang mendukung agar menghasilkan barang.
Manajemen mesin diperlukan untuk memilih alat yang efektif untuk produksi, dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama, sampai dengan harga ekonomis. Jangan lupa bahwa setiap mesin memerlukan
perawatan agar dapat bertahan lama.
Oleh sebab itu, kelola juga bagaimana standar operasional dari mesin agar SDM yang menggunakannya
dapat mengoperasikan dengan baik dan tidak asal-asalan. Manajemen mesin dalam hal jangka waktu
perawatan juga harus rutin dilakukan.
5. Method (Metode)
Metode adalah hal yang penting dan juga krusial untuk menjadi landasan dari berdirinya suatu usaha.
Adanya metode ini berguna untuk memastikan kegiatan dari manusia sesuai dengan prosedur yang standar
dalam bekerja.
Buatlah metode yang bersifat menyeluruh, efektif, dan mudah dipahami agar pekerjaan yang nantinya
dijalankan menjadi lebih mudah.
Contohnya adalah membuat peraturan tentang jam istirahat karyawan yang bermanfaat untuk merefresh
pikiran sehingga dapat bekerja lebih baik setelahnya.
6. Market (Pasar)
Unsur yang terakhir adalah pasar yang meliputi strategi, pengendalian, perencanaan yang berkaitan dengan
pemasaran atau promosi. Adanya teknik pemasaran yang baik akan membantu dalam meningkatkan
jumlah penjualan barang atau jasa.
Oleh sebab itu, penting menyusun pemasaran apa yang efektif agar konsumen bisa tertarik. Rencanakan
strategi yang bisa menjangkau konsumen secara luas tetapi tidak mengeluarkan modal yang besar.
Untuk bisa tepat sasaran ketika menjual produk, ketahui terlebih dahulu apa kelebihan dari produk, untuk
siapa produk tersebut dibuat, dan produk tersebut dapat menjawab kebutuhan mereka.
Manajemen ini sangat diperlukan untuk mencapai tujuan baik untuk pribadi maupun organisasi.
Berguna untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan usaha atau bekerja.
Setiap unsurnya harus dipenuhi dengan baik karena memiliki hubungan yang erat. Jika salah
satunya tidak dijalankan maka dapat mempengaruhi unsur lainnya sehingga tujuan bisa tidak
tercapai.
Dapat membuat perencanaan yang cerdas agar mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.
Mudah dalam pengawasan dan untuk jangka panjang karena jika awalnya sudah diatur dengan
baik, maka pelaksanaan nantinya akan lebih mudah dilakukan.
Kesimpulan
Itulah beberapa pengertian unsur manajemen yang perlu dipahami dengan baik sehingga bisa menerapkan
semua bagian-bagian tersebut dengan baik. Setiap unsur saling terkait sehingga seluruhnya perlu dilakukan
agar bisa memanage semua usaha dengan mudah.
Manajemen mutu memastikan bahwa
suatu organisasi, produk atau jasa konsisten.manajemen mutu memiliki empat
komponen utama: perencanaan mutu, jaminan kualitas , pengendalian kualitas dan
peningkatan kualitas. [1] Manajemen mutu difokuskan tidak hanya pada produk dan
kualitas layanan , tetapi juga pada cara untuk mencapainya. Manajemen mutu, oleh
karena itu, menggunakan jaminan kualitas dan kontrol proses serta produk untuk
mencapai lebih konsisten kualitas .
Aspek dari Manajemen Mutu
Standar kualitas
ISO merilis revisi minor, ISO 9001: 2008 pada tanggal 14 Oktober 2008. Ini tidak
mengandung persyaratan baru. Banyak perubahan adalah untuk
meningkatkan konsistensi dalam tata bahasa, memfasilitasi terjemahan dari standar ke
dalam bahasa lain untuk digunakan oleh lebih dari 950.000 organisasi bersertifikat di
175 negara (seperti pada Desember 2007) yang menggunakan standar.