Disusun oleh:
PEBRYANTI SURYA NINGSIH SIHALOHO
43220010182
Macam-macam Manajemen
1. Manajemen Produksi
5. Manajemen Strategi
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada bidang manajemen strategi antara lain adalah
sebagai berikut:
7. Manajemen Operasi
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada bidang manajemen operasi antara lain adalah
sebagai berikut:
8. Manajemen Informasi
Manajemen informasi merupakan bidang manajemen berupa pengelolaan data
yang terdiri dari proses mencari, menyusun, proses klasifikasi serta memperlihatkan
semua data yang terkait dengan kegiatan perusahaan. Hasil dari manajemen informasi
yang sudah diolah dan disajikan nantinay akan dapat dijadikan sebagai landasan untuk
mengambil keputusan oleh manajemen perusahaan secara umum.
Fungsi-fungsi Manajemen
1. Perencanaan ( Planning )
Specific: sebuah perencanaan harus memiliki maksud dan tujuan yang jelas,
dengan menyertakan batasan ruang lingkup dari tujuan yang hendak dicapai
Time: perencanaan harus memiliki batas waktu penyelesaian yang jelas, sehingga
pada akhir waktunya dapat dilakukan penilaian dan evaluasi untuk menentukan
apakah pelaksanaan dari perencanaan yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan
harapan ataupun tidak.
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Actuating)
Dalam fungsi pelaksanaan, upaya untuk menggerakkan semua orang pada semua
tingkatan organisasi sangat diperlukan agar kerja sama antar seluruh tingkatan
organisasi dapat tercipta. Seluruh anggota organisasi harus menyadari tugas, tanggung
jawab dan peran masing-masing dan melaksanakannya sebaik-baiknya agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk
melakukan pengamatan, menilai kinerja dalam pelaksanaan, dan melakukan tindakan
korektif yang diperlukan guna meningkatkan performa organisasi untuk mencapai
tujuan.
Prinsip-prinsip Manajemen
3. Disiplin (Dicipline)
Disiplin mencakup mengenai rasa hormat dan taat kepada peranan dan tujuan
organisasi.
8. Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)
Dalam pengambilan keputusan harus ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi
desentralisasi
9. Hierarki
Adanya hierarki akan menentukan batas kewenangan yang harus dimiliki oleh
masing-masing karyawan dalam perusahaan. Dengan adanya hierarki, setiap
karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapatkan perintah.
Tingkatan Manajemen
1. Top Management
Top Managemen merupakan jenjang tertinggi dan biasa disebut dengan manajer
senior, eksekutif kunci. Top manajer bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan
dan strategi-strategi perusahaan yang kemudian diterjemahkan secara lebih spesifik
oleh manajer dibawahnya.
2. Middle Management
Middle Managemen bertugas mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana
yang sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya
kepada top management
3. Lower Management
Lower Management adalah tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Lower management dikenal
sebagai istilah operasional (Mandor, Supervisior, dan kepala seksi).
Keahlian Manajemen
Semakin tinggi tingkatan manajer, maka output atau hasil yang diharapkan dari peran
yang dimilikinya lebih berupa ide, konsep dan perencanaan, sementara semakin ke
bawah, output yang diharapkan umumnya lebih berupa tindakan atau hal-hal yang
bersifat teknis yang diperlukan untuk memastikan jalannya kegiatan operasional
organisasi atau perusahaan. Secara lebih lengkap, keahlian yang dibutuhkan terbagi
menjadi tiga, yaitu:
Technical skills, adalah pengetahuan mengenai teknik dan skill yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan.
Human skills, adalah pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja dengan baik
dengan semua orang, serta membina hubungan dengan semua lapisan organisasi.
Conceptual skills, adalah kemampuan untuk mengungkapkan gagasan dan konsep
mengenai situasi abstrak dan kompleks yang harus dihadapi oleh organisasi
sebagai satu kesatuan.
Peran Manajemen
Peran manajemen pada dasarnya dapat diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang
harus dilakukan oleh manajer dalam melaksanakan tugasnya untuk memastikan
bahwa tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Secara umum peran
manajemen dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Peran interpersonal
Peran interpersonal mencakup hubungan antara manajer dengan orang-orang
disekitarnya dalam tujuan untuk melakukan pengawasan dan pengarahan tugas. Peran
ini dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
Pemimpin simbol / figure head : peran manajer sebagai simbol dalam acara-acara
yang berhubungan dengan perusahan atau organisasi
Pemimpin / leader: peran manajer sebagai pemimpin yang dapat memberikan
contoh serta motivasi kepada orang-orang di sekitarnya, terutama ketika terjadi
suatu masalah yang memerlukan penyelesaian secara segera.
Penghubung / liaison : peran manajer sebagai penghubung antara pihak internal
perusahaan atau organisasi dengan pihak eksternal yang berkepentingan.
2. Peran informasi
Peran informasi mencakup kemampuan dan ketersediaan akses bagi manajer untuk
memperoleh informasi baik dari dalam maupun luar organisasi atau perusahaan, untuk
kemudian diolah dan disalurkan pada orang-orang disekitarnya untuk mendukung
kinerja masing-masing. Peran ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Monitor / pemantau : manajer berperan dalam melakukan pengawasan,
pemantauan, serta pengumpulan kejadian atau informasi yang terjadi, baik secara
langsung maupun tidak langsung
Penyebar / disseminator : manajer berperan dalam menyebarkan informasi yang
tepat kepada orang-orang di organisasi yang membutuhkan informasi tersebut
untuk kepentingan pekerjaannya
Juru bicara / spokesperson : manajer berperan sebagai juru bicara yang secara
khusus mewakili bagian atau divisi yang dipimpinnya dan secara umum mewakili
organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja
Teori Manajemen
1. Pengertian Teori Manajemen
Teori merupakan kumpulan prinsip-prinsip (principles) yang di susun secara
sistematis. Prinsip tersebut berusaha menjelaskan hubungan-hubungan antara
fenomena-fenomena yang ada. Manajemen menurut stoner adalah proses perencanaa,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah di
tetapkan. Dapat di simpulkan bahwa teori manajemen merupakan suatu prinsip yang
disusun melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Pada akhir abad 19-an, perkembangan baru membutuhkan studi manajemen yang
lebih serius. Pada waktu industrialisasi berkembang pesat, dan perusahaan-perusahaan
berkembang menjadi perusahaan raksasa. Perusahaan besar seperti IBM, General
Motors, mulai muncul pada awal abad 20-an. Pekerja mencapai ribuan orang.
Produksi dilakukan secara masal. Input masuk dalam jumlah besar, proses produksi
harus dilakukan dengan cepat (efisien). Pengelolaan perusahaan besar tentunya
semakin kompleks. Studi manajemen yang lebih serius semakin diperlukan.
Pengkajian formal manajemen baru dimulai pada awal abad keduapuluh. Kajian
awal manayyyhhjyjemen, yang dikenal sebagai pendekatan klasik, berfokus pada
rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien
mungkin.
3. Pendekatan Perilaku
Aliran manajemen klasik tidak dapat menaikkan produktivitas sambil tetap
menjaga harmonisasi tempat kerja. Aliran klasik cenderung memandang organisasi
secara mekanistis. Teori perilaku kemudian muncul karena ketidakseimbangan teori
klasik dalam memandang organisasi. Mary Parker Follet dan Chester I Barnard
merupakan pioner dalam aliran perilaku.
Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran perilakun organisasi ditandai dengan pandangan dan
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Adapun prinsip-prinsip
dasar perilaku sebagai berikut:
1. Manajemen tidak dapat di pandang sebagai suatu proses tekhnik secara ketat
( peranan, prosedur, prinsip).
2. Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
4.Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi
dalam pemecahan masalah-masalah industri. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut
di formalisasikan dan disebut aliran Management Science. Langkah-langkah
pendekatan management science adalah:
Perumusan masalah.
1. Penyusunan suatu model matematis.
2. Mendapatkan penyelesaian dari model.
3. Pengujian model dan hasil yang di dapatkan dari model.
4. Penetapan pengawasan atas hasil.
5. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
5. Pendekatan Kontemporer
1. Pendekatan system
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan.
Beberpa istilah kunci dalam pendekatan sistem :
2. Pendekatan kontingensi
Di kembangkan oleh para manajer, konsultan, dan peneliti yang mencoba untuk
menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan
nyata. Telah berkembang di beberapa bidang manajemen seperti perancangan
organisasi, kepemimpinan, motivasi, perecanaan yang strategis dan dinamika
kelompok.
Ada tiga bagian utama dalam kerangka konseptual menyeluruh yaitu lingkungan,
konsep-konsep, dan teknik-teknik manajemen.
Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
Aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan di antara mereka cenderung kabur.
Masing-masing aliran berintegrasi.
Akhirnya ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi.