Anda di halaman 1dari 7

AKTIVITAS BELAJAR 2

A. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN DAN TINGKATAN MANAJEMEN

Unsur-unsur manajemen sering disebut sebagai sarana atau tools of management.


Sarana (tools) atau alat manajemen yang diperlukan manajer dikenal dengan sebutan “The
Six M”. The Six M terdiri atas man, money, materials, machines, methods, dan markets.
Satu per satu dijelaskan sebagai berikut.
1. Man (Orang/Manusia)
2. Money (Uang yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan)
3. Methods (Cara Kerja yang Digunakan untuk Mencapai Tujuan)
4. Materials (Bahan-Bahan yang Diperlukan)
5. Machines (Mesin-Mesin yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan)
6. Market (Pemasaran sebagai Tempat untuk Memperjualbelikan Hasil Produksi)
Dengan demikian, dalam kegiatan usaha perusahaan, unsur-unsur manajemen yang
terdiri atas enam sarana tersebut sangat penting dalam mencapai tujuan. Secara
berkesinambungan dan bersinergi, unsur-unsur manajemen memiliki hubungan yang erat
dan mutlak bagi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Salah satu unsur manajemen adalah man. Man dalam perusahaan terdiri atas
sekelompok manusia dalam satu organisasi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Man tersebut dibedakan ke dalam tiga tingkatan manajemen. Tingkatan manajemen
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Top Management
2. Middle Management
3. First Line Managemen
4. Lower Management
Coba perhatikan bagan manajemen perusahaan berdasarkan tingkatan atau level
berikut.

Pada bagan tersebut tampak garis kepemimpinan dari tingkatan manajemen. Berkaitan
dengan tingkatan manajemen tersebut, ada yang lebih harus diperhatikan, yaitu keterampilan
manajerial. Setiap tingkatan manajemen memiliki keterampilan yang berbeda. Keterampilan
yang harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen disebut sebagai keterampilan manajerial.
Keterampilan manajerial meliputi keterampilan teknik, keterampilan manusiawi, dan
keterampilan konseptual. Perhatikan bagan tentang keterampilan manajerial berikut.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer


membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
1. Keterampilan Konsepsual (Conceptional Skill)
2. Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
3. Keterampilan Teknis (Technical Skill)

Setiap keterampilan di atas harus dimiliki oleh setiap manajer meskipun dengan
proporsi yang berbeda untuk berbagai tingkatan manajemen. Hal ini karena kebutuhan
keterampilan di setiap tingkatan berbeda-beda. Sebagai contoh, manajer puncak lebih
membutuhkan keterampilan konsepsual dibanding dengan manajer lini pertama.
Dengan demikian, dalam bahasa yang sederhana, sebenarnya ketiga jenis
tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya
berbeda. Manajemen tingkat atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali
bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen tingkat menengah, antara kerja pikir dan
kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sementara manajemen tingkat bawah, bekerja
dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.

B. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

Adapun bidang-bidang manajemen yang akan kita pelajari, antara lain, manajemen
bidang produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, bidang personalia, dan bidang
administrasi/akuntansi.
1. Manajemen Produksi
Di sebuah perusahaan, kegiatan produksi memegang peranan penting. Melalui kegiatan
produksi akan dihasilkan output berupa produk-produk yang kelak dipasarkan.
Rangkaian kegiatan produksi tidak akan berjalan sesuai rencana ke arah pencapaian
target dan tujuan apabila tidak dikelola oleh manajemen. Dalam hal ini, manajemen
produksi. Siapakah pemegang manajemen produksi? Tentu saja manajer produksi.
Bagaimanakah proses dalam manajemen produksi?
Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang. Oleh karena
itu, dalam kegiatan manajemen produksi harus melalui proses sebagai berikut.
a. Pemilihan (Selecting)
b . Perancangan (Engineering)
c. Pengoperasian (Operating)
d. Pengawasan (Controlling)
e. Pembaharuan (Inovating)

Pendekatan dalam manajemen produksi bertujuan untuk menghasilkan produk yang


baik. Adapun pendekatan tersebut dilakukan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Pragmatis
b . Pendekatan Iptek
c. Pendekatan Atas Dasar Siklus Kehidupan Industri
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa manajemen produksi
adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial seperti planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan)
terhadap sistem-sistem produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif
dan efisien.

2. Manajemen Pemasaran
Beberapa ahli menyebutkan tentang pemasaran dengan pengertian yang berbeda-
beda. Berikut ini dipaparkan pengertian manajemen pemasaran.
a. Menurut The American Marketing Association Commite, pemasaran adalah
kegiatan-kegiatan perdagangan yang mengarahkan aliran barang-barang dan
jasa dari produsen menuju ke konsumen atau pemakai.
b . Menurut Prof. Malcolm Mc. Hair, merumuskan bahwa pemasaran adalah
penciptaan dan penyerahan suatu standard hidup kepada masyarakat. Jadi,
pemasaran terdiri atas usaha-usaha yang dibutuhkan untuk memuaskan, baik
kebutuhan penjual maupun kebutuhan pembeli.

3. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia
secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, diketahui bahwa pada umumnya, perusahaan
menempatkan manajemen personalia sekaligus sebagai manajemen operasional.
Berkaitan dengan hal tersebut, manajemen personalia memiliki ruang lingkup yang
cukup luas dan menyentuh dari semua lini atau tingkatan manajemen. Berikut ruang
lingkup manajemen personalia.
a. Pengadaan Pegawai (Recruitment)
b . Pengembangan
c. Pemberian Kompensasi
d. Pengintegrasian
e. Pemeliharaan
Adapun maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan
dimanfaatkan dalam kegiatan organisasi.
b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.
c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik secara vertikal
maupun secara horizontal.

4. Manajemen Keuangan
Fungsi utama manajemen keuangan, antara lain, sebagai berikut.
a. Raising of fund adalah kegiatan untuk mendapatkan dana atau penyusunan
sumber penerimaan atau anggaran penerimaan,
b. Allocation of fund adalah kegiatan untuk mengalokasikan sumber keuangan
yang ada pada segala aktivitas perusahaan atau penyusunan anggaran
pengeluaran.
c. Controlling of fund adalah kegiatan untuk melakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pemanfaatan keuangan.

5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan informasi mengenai
administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen
dalam menentukan garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari dari suatu
usaha. Sasaran utama dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah
menyajikan laporan tentang peristiwa finansial atau keuangan. Peristiwa finansial
atau keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan mencatat, menguraikan dan
menganalisis, menggolongkan, meringkas, menafsirkan, meramalkan, dan
melaporkan peristiwa keuangan. Jadi, manajemen akuntansi senantiasa dapat
digunakan karena merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen
perusahaan.
Bidang-bidang manajemen yang disebutkan di atas mempunyai fungsi yang
berbeda. Setiap fungsi yang dilaksanakan oleh setiap bidang manajemen bertujuan
sama, yaitu mencapai tujuan perusahaan secara optimal. Setiap bidang manajemen di
dalam perusahaan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan bekerja
sama.

C. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN

Tentu kamu ingat bahwa fungsi-fungsi manajemen banyak sekali dikemukakan oleh
para ahli di bidang manajemen. Namun, secara umum fungsi manajemen terdiri atas empat
hal, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling. Setiap fungsi tersebut harus
dilaksanakan oleh setiap bidang manajemen. Tujuannya agar proses kegiatan usaha dalam
mewujudkan hasil akhir yang telah ditetapkan oleh perusahaan bisa tercapai secara efektif
dan efisien. Berikut kita pelajari tentang penerapan fungsi manajemen di bidang-bidang
manajemen.
1. Penerapan Fungsi Manajemen Produksi
Adapun penerapan fungsi manajemen produksi dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Fungsi Perencanaan Produksi
Berkaitan dengan fungsi perencaan dalam bidang manajemen produksi, maka
yang diperlukan adalah kegiatan untuk merencanakan penentuan kualitas
dan kuantitas barang yang akan diproduksi, merancang sistem transformasi,
menjadwalkan berbagai aktivitas, serta menetapkan berbagai ukuran dan
kriteria yang sangat diperlukan untuk kepentingan produksi.
b. Fungsi Pengorganisasian dalam Produksi
Bidang manajemen produksi perlu melakukan fungsi manajemen
pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian ini mencakup kegiatan untuk
merancang struktur organisasi produksi, menyiapkan dan menetapkan
kriteria bagi staf yang menjabat dalam struktur organisasi, mendelegasikan
wewenang serta menetapkan pola agar tercipta keserasian kerja
antarsubsistem.
c. Fungsi Penggerakan dalam Produksi
Fungsi penggerakan dalam manajemen produksi mencakup usaha untuk
memotivasi, memberi perintah, mengarahkan kegiatan produksi,
mengoordinasikan tiap bagian, dan mengoptimalkan berbagai sistem
transformasi.
d. Fungsi Pengendalian
Dalam manajemen produksi, fungsi pengendalian memegang peranan penting
dalam melakukan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.
2. Penerapan Fungsi Manajemen Pemasaran
Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan
berikut ini.
a. Perencanaan pemasaran
Dalam penerapan pemasaran ini mencakup perencanaan di bidang produksi,
pasar, dan pemilihan saluran pemasaran yang tepat dalam pendistribusian
produk. Perencanaan produksi merupakan pertimbangan pertama dalam
perencanaan pemasaran. Produk harus sesuai dengan kebutuhan pasar atau
disesuaikan dengan permintaan para pembeli. Perencanaan pasar juga
merupakan hal yang penting, karena dapat menggambarkan daerah yang
dilayani untuk pemasaran, daya beli masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan
tingkat hidup calon pembeli.
b . Pengorganisasian Pemasaran
Pengorganisasian pemasaran menciptakan dan memelihara struktur organisasi
penjualan yang baik, yang harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
c. Penggerakan Pemasaran
Penggerakan pemasaran, antara lain, sebagai berikut:
1) mendorong pegawai dan tenaga penjual melakukan tugasnya dengan
sebaik mungkin,
2) kepemimpinan yang kuat dan menyenangkan,
3) supervisi serta pengawasan yang baik dalam kegiatan pemasaran,
4) s ikap manajer dan pegawainya dalam melayani pemasanan,
5) komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran.
d. Pengawasan pemasaran, artinya pengawasan terhadap seluruh usaha-
usaha pemasaran. Untuk melaksanakan pengawasan, diperlukan data-data
dan informasi yang lengkap dan objektif. Selain itu pengawasan
hendaklah disertai pula penilaian atas hasil-hasil yang diperoleh akibat
penerapan manajemen yang efektif dan efisien di bidang pemasaran.
Adapun fungsi pemasaran meliputi kegiatan penjualan, pembelian,
pengangkutan, penyimpanan, penentuan standar, pembiayaan, penanggungan
risiko, pengumpulan dan keterangan pasar.

3. Penerapan Fungsi Manajemen Personalia


Fungsi manajemen POAC juga harus diterapkan di bidang manajemen
personalia. Hal ini karena manajemen personalia berkaitan dengan bidang
manajemen yang lain. Berikut contoh penerapan fungsi manajemen di bidang
personalia.
a. Pengadaan Pegawai (Recruitment)
Kegiatan perekrutan pegawai ini meliputi perencanaan penerimaan tenaga
kerja, analisis jabatan, seleksi pegawai, promosi, mutasi, dan penempatan
tenaga kerja.
b . Pengembangan
Kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan penilaian
karyawan, mengadakan pemindahan, dan merencanakan tenaga kerja bagi
karyawan.
c. Pemberian Kompensasi
Kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan analisis tentang
upah yang dibayarkan, mengadakan evaluasi jabatan, mengadakan penilaian
tingkat produktivitas, dan mengadakan penilaian sistem pengupahan insentif.
d. Pengintegrasian
Kegiatan untuk memudahkan keinginan perusahaan, tenaga kerja, dan
masyarakat.
e. Pemeliharaan
Kegiatan yang meliputi penyusunan program keselamatan, kesehatan dan
pelayanan karyawan serta pemutusan hubungan kerja.
Pengembangan pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan/pendidikan kepada karyawan agar mereka memperoleh kemampuan,
ketrampilan, dan keahlian di dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian,
fungsi manajemen personalia berkaitan dengan penyediaan tenaga kerja yang
berkualitas dengan kuantitas yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan.
4. Penerapan Fungsi Manajemen Keuangan
Penerapan fungsi manajemen keuangan, antara lain, sebagai berikut:
a. mencapai efisiensi penggunaan atau pemanfaatan keuangan
b. meningkatkan serta memaksimalkan keuntungan (rentabilitas),
c. menyediakan dana yang cukup untuk operasional jangka pendek dan jangka
panjang,
d. memberikan perlindungan terhadap penyelenggaraan atau pelaksanaan
keuangan.
Seorang manajer keuangan harus mampu mengelola keuangan dengan baik
dan mampu menyelenggarakan administrasi yang tertib. Berkaitan hal tersebut,
seorang manajer keuangan harus mampu memberikan informasi tentang jumlah
laba yang diperoleh, posisi harta, utang dan modal perusahaan; kegiatan
perusahaan seperti penjualan, pemasaran, utang, piutang, persediaan barang
dagangan; laporan pajak, laporan penghasilan. Selain itu, seorang manajer
keuangan harus mampu mempertimbangkan aspek-aspek dalam pengelolaan
keuangan, yang meliputi pengelolaan modal kerja, piutang, dan kas.Kesemua hal
itu memerlukan aspek fungsi manajemen POAC.

5. Penerapan Fungsi Manajemen Administrasi/Akuntansi


Sasaran utama dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah menyajikan
laporan tentang peristiwa finansial atau keuangan. Peristiwa finansial atau
keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan mencatat, menguraikan dan
menganalisis, menggolongkan, meringkas, menafsirkan, meramalkan, dan
melaporkan peristiwa keuangan. Jadi, manajemen akuntansi senantiasa dapat
digunakan karena merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen
perusahaan.

6. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah


Kamu harus tahu bahwa sekolah adalah sebuah lembaga. Di dalam lembaga
sekolah terdapat sejumlah orang-orang yang berfungsi sebagai pelaksana berbagai
kegiatan pendidikan. Sejumlah orang yang bekerja dan adanya tujuan yang hendak
dicapai dan telah menjadi suatu ketetapan, memerlukan seorang pemimpin agar
semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan sebagaimana
diharapkan. Adapun pemimpin di sekolah adalah kepala sekolah.
Apakah tugas pokok pemimpin atau kepala sekolah? Tugas pokok kepala
sekolah adalah menggerakkan seluruh sumber daya manusia yang ada di sekolah,
memaksimalkan penggunaan semua fasilitas yang dimiliki dalam rangka menjamin
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang ia pimpin. Kepala sekolah adalah
pemimpin sebuah lembaga. Oleh karena itu, ia harus memiliki kelengkapan
kemampuan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sebab pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen itu merupakan salah satu tanggungjawabnya. Dalam
tingkatan manajemen, kepala sekolah berada di tingkat top management.
Berikut fungsi manajemen POAC di sekolah sebagai lembaga yang dipimpin oleh
kepala sekolah.
a. Planning atau Perencanaan
Seluruh kegiatan sekolah harus disusun sebuah rencana, sehingga dapat
terarah, teratur, dan tercapai tujuan yang diharapkan. Misalnya sekolah
menyusun visi, misi, indikator keberhasilan dan tujuan sekolah. Hal-hal tersebut
bermuara pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan
secara menyeluruh yang dilaksanakan oleh orang-orang yang berfungsi sebagai
pelaksana berbagai kegiatan pendidikan.
b. Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian berhubungan dengan pengaturan struktur melalui penentuan
kegiatan untuk mencapai tujuan dari pada suatu badan usaha/organisasi secara
keseluruhan atau setiap bagiannya. Oleh karena itu, seluruh kegiatan sekolah
yang telah disusun rencana, dilaksanakn pengaturan agar dapat berjalan
dengan lancar dan tertib. Misalnya sekolah mengatur guru, karyawan/pegawai,
siswa dan administrasi sekolah.
c. Actuating atau Penggerakan
Sejumlah orang-orang yang berfungsi sebagai pelaksana berbagai kegiatan
pendidikan harus diarahkan untuk bergerak bersama secara sinergi yang
mengarah pada pencapain tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan hal
tersebut, peran kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah mampu memberikan
motivasi, semangat, pengarahan, dan petunjuk agar semua bisa melakukan
kegiatan di lembaga sekolah secara senang dan nyaman. Misalnya, sekolah
mengadakan kegiatan outbond, pemberian motivasi dari pihak luar sekolah,
kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya.
d. ontrolling atau Pengawasan
Seluruh kegiatan sekolah dilaksanakan atas pengawasan dan pengendalian dari
pihak yang berwenang, mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan maupun
siswa. Misalnya pengawasan terhadap kegiatan OSIS, kegiatan Ulangan / ujian,
kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar sekolah dan pengendalian
keuangan sekolah
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa
dengan pendayagunaan fungsi-fungsi manajemen itu maka akan semakin nyatalah
keterlibatan seluruh anggota organisasi/lembaga dalam memainkan peranannya
masing-masing secara tepat dan berhasil guna. Ketepatan peranan yang dimainkan
oleh masing-masing personal tersebut akan menimbulkan rasa tanggungjawab
yang dicerminkan oleh rasa memiliki (sense of belonging) terhadap
organisasi/lembaga kerja (sekolah). Dan perasaan ikut memiliki itu akan
menumbuhkan pula sikap bertanggungjawab secara nyata (sense of responsibility).
Banyak sekali yang telah kita pelajari dalam bab manajemen ini. Melalu pengertian
manajemen, kita diajak untuk tahu bahwa pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, bisa
dengan melalui orang lain dalam suatu organisasi atau perusahaan. Agar sekumpulan
orang tersebut bisa bekerja dengan baik, diperlukan pelaksanaan fungsi manajemen dan
pembagian kerja. Secara garis besar, fungsi manajemen terdiri atas planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling
(pengawasan). Fungsi manajemen tersebut terkenal dengan sebutan POAC. Fungsi
manajemen yang dilaksanakan seseorang sebagai manajer atau pemimpin juga dipengaruhi
oleh gaya kepemimpinannya. Di samping itu, pencapaian tujuan dalam perusahaan
memerlukan sarana atau tools yang disebut unsur-unsur manajemen. Setiap unsur
manajemen berperan penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas dan wewenang di
setiap bidang manajemen. Setiap bidang manajemen memerlukan fungsi manajemen yang
tepat agar tujuan perusahaan tercapai secara efisien dan efektif, salah satunya pelaksanaan
fungsi manajemen di dalam kegiatan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai