Pada bagan tersebut tampak garis kepemimpinan dari tingkatan manajemen. Berkaitan
dengan tingkatan manajemen tersebut, ada yang lebih harus diperhatikan, yaitu keterampilan
manajerial. Setiap tingkatan manajemen memiliki keterampilan yang berbeda. Keterampilan
yang harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen disebut sebagai keterampilan manajerial.
Keterampilan manajerial meliputi keterampilan teknik, keterampilan manusiawi, dan
keterampilan konseptual. Perhatikan bagan tentang keterampilan manajerial berikut.
Setiap keterampilan di atas harus dimiliki oleh setiap manajer meskipun dengan
proporsi yang berbeda untuk berbagai tingkatan manajemen. Hal ini karena kebutuhan
keterampilan di setiap tingkatan berbeda-beda. Sebagai contoh, manajer puncak lebih
membutuhkan keterampilan konsepsual dibanding dengan manajer lini pertama.
Dengan demikian, dalam bahasa yang sederhana, sebenarnya ketiga jenis
tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya
berbeda. Manajemen tingkat atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali
bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen tingkat menengah, antara kerja pikir dan
kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sementara manajemen tingkat bawah, bekerja
dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.
B. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
Adapun bidang-bidang manajemen yang akan kita pelajari, antara lain, manajemen
bidang produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, bidang personalia, dan bidang
administrasi/akuntansi.
1. Manajemen Produksi
Di sebuah perusahaan, kegiatan produksi memegang peranan penting. Melalui kegiatan
produksi akan dihasilkan output berupa produk-produk yang kelak dipasarkan.
Rangkaian kegiatan produksi tidak akan berjalan sesuai rencana ke arah pencapaian
target dan tujuan apabila tidak dikelola oleh manajemen. Dalam hal ini, manajemen
produksi. Siapakah pemegang manajemen produksi? Tentu saja manajer produksi.
Bagaimanakah proses dalam manajemen produksi?
Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang. Oleh karena
itu, dalam kegiatan manajemen produksi harus melalui proses sebagai berikut.
a. Pemilihan (Selecting)
b . Perancangan (Engineering)
c. Pengoperasian (Operating)
d. Pengawasan (Controlling)
e. Pembaharuan (Inovating)
2. Manajemen Pemasaran
Beberapa ahli menyebutkan tentang pemasaran dengan pengertian yang berbeda-
beda. Berikut ini dipaparkan pengertian manajemen pemasaran.
a. Menurut The American Marketing Association Commite, pemasaran adalah
kegiatan-kegiatan perdagangan yang mengarahkan aliran barang-barang dan
jasa dari produsen menuju ke konsumen atau pemakai.
b . Menurut Prof. Malcolm Mc. Hair, merumuskan bahwa pemasaran adalah
penciptaan dan penyerahan suatu standard hidup kepada masyarakat. Jadi,
pemasaran terdiri atas usaha-usaha yang dibutuhkan untuk memuaskan, baik
kebutuhan penjual maupun kebutuhan pembeli.
3. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia
secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, diketahui bahwa pada umumnya, perusahaan
menempatkan manajemen personalia sekaligus sebagai manajemen operasional.
Berkaitan dengan hal tersebut, manajemen personalia memiliki ruang lingkup yang
cukup luas dan menyentuh dari semua lini atau tingkatan manajemen. Berikut ruang
lingkup manajemen personalia.
a. Pengadaan Pegawai (Recruitment)
b . Pengembangan
c. Pemberian Kompensasi
d. Pengintegrasian
e. Pemeliharaan
Adapun maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan
dimanfaatkan dalam kegiatan organisasi.
b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.
c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik secara vertikal
maupun secara horizontal.
4. Manajemen Keuangan
Fungsi utama manajemen keuangan, antara lain, sebagai berikut.
a. Raising of fund adalah kegiatan untuk mendapatkan dana atau penyusunan
sumber penerimaan atau anggaran penerimaan,
b. Allocation of fund adalah kegiatan untuk mengalokasikan sumber keuangan
yang ada pada segala aktivitas perusahaan atau penyusunan anggaran
pengeluaran.
c. Controlling of fund adalah kegiatan untuk melakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pemanfaatan keuangan.
5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan informasi mengenai
administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen
dalam menentukan garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari dari suatu
usaha. Sasaran utama dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah
menyajikan laporan tentang peristiwa finansial atau keuangan. Peristiwa finansial
atau keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan mencatat, menguraikan dan
menganalisis, menggolongkan, meringkas, menafsirkan, meramalkan, dan
melaporkan peristiwa keuangan. Jadi, manajemen akuntansi senantiasa dapat
digunakan karena merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen
perusahaan.
Bidang-bidang manajemen yang disebutkan di atas mempunyai fungsi yang
berbeda. Setiap fungsi yang dilaksanakan oleh setiap bidang manajemen bertujuan
sama, yaitu mencapai tujuan perusahaan secara optimal. Setiap bidang manajemen di
dalam perusahaan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan bekerja
sama.
Tentu kamu ingat bahwa fungsi-fungsi manajemen banyak sekali dikemukakan oleh
para ahli di bidang manajemen. Namun, secara umum fungsi manajemen terdiri atas empat
hal, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling. Setiap fungsi tersebut harus
dilaksanakan oleh setiap bidang manajemen. Tujuannya agar proses kegiatan usaha dalam
mewujudkan hasil akhir yang telah ditetapkan oleh perusahaan bisa tercapai secara efektif
dan efisien. Berikut kita pelajari tentang penerapan fungsi manajemen di bidang-bidang
manajemen.
1. Penerapan Fungsi Manajemen Produksi
Adapun penerapan fungsi manajemen produksi dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Fungsi Perencanaan Produksi
Berkaitan dengan fungsi perencaan dalam bidang manajemen produksi, maka
yang diperlukan adalah kegiatan untuk merencanakan penentuan kualitas
dan kuantitas barang yang akan diproduksi, merancang sistem transformasi,
menjadwalkan berbagai aktivitas, serta menetapkan berbagai ukuran dan
kriteria yang sangat diperlukan untuk kepentingan produksi.
b. Fungsi Pengorganisasian dalam Produksi
Bidang manajemen produksi perlu melakukan fungsi manajemen
pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian ini mencakup kegiatan untuk
merancang struktur organisasi produksi, menyiapkan dan menetapkan
kriteria bagi staf yang menjabat dalam struktur organisasi, mendelegasikan
wewenang serta menetapkan pola agar tercipta keserasian kerja
antarsubsistem.
c. Fungsi Penggerakan dalam Produksi
Fungsi penggerakan dalam manajemen produksi mencakup usaha untuk
memotivasi, memberi perintah, mengarahkan kegiatan produksi,
mengoordinasikan tiap bagian, dan mengoptimalkan berbagai sistem
transformasi.
d. Fungsi Pengendalian
Dalam manajemen produksi, fungsi pengendalian memegang peranan penting
dalam melakukan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.
2. Penerapan Fungsi Manajemen Pemasaran
Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan
berikut ini.
a. Perencanaan pemasaran
Dalam penerapan pemasaran ini mencakup perencanaan di bidang produksi,
pasar, dan pemilihan saluran pemasaran yang tepat dalam pendistribusian
produk. Perencanaan produksi merupakan pertimbangan pertama dalam
perencanaan pemasaran. Produk harus sesuai dengan kebutuhan pasar atau
disesuaikan dengan permintaan para pembeli. Perencanaan pasar juga
merupakan hal yang penting, karena dapat menggambarkan daerah yang
dilayani untuk pemasaran, daya beli masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan
tingkat hidup calon pembeli.
b . Pengorganisasian Pemasaran
Pengorganisasian pemasaran menciptakan dan memelihara struktur organisasi
penjualan yang baik, yang harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
c. Penggerakan Pemasaran
Penggerakan pemasaran, antara lain, sebagai berikut:
1) mendorong pegawai dan tenaga penjual melakukan tugasnya dengan
sebaik mungkin,
2) kepemimpinan yang kuat dan menyenangkan,
3) supervisi serta pengawasan yang baik dalam kegiatan pemasaran,
4) s ikap manajer dan pegawainya dalam melayani pemasanan,
5) komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran.
d. Pengawasan pemasaran, artinya pengawasan terhadap seluruh usaha-
usaha pemasaran. Untuk melaksanakan pengawasan, diperlukan data-data
dan informasi yang lengkap dan objektif. Selain itu pengawasan
hendaklah disertai pula penilaian atas hasil-hasil yang diperoleh akibat
penerapan manajemen yang efektif dan efisien di bidang pemasaran.
Adapun fungsi pemasaran meliputi kegiatan penjualan, pembelian,
pengangkutan, penyimpanan, penentuan standar, pembiayaan, penanggungan
risiko, pengumpulan dan keterangan pasar.