Anda di halaman 1dari 6

materi 4 MANAJEMEN INDUSTRI

Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
utama dalam suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.
a. Pengertian dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli
a. Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing,
actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997).
b. Manajemen adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman
ilmu, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi
(Koontz)
c. Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas
atau organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan (Stoner)
d. Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para
anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu
rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis (Wilson)
e. Manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang
dilaksanakan dengan usaha orang yang lain (Lawrance A Appley)
f. Manajemen sebagai suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain
(Mary Parker F)
b. Fungsi Manajemen
Seperti yang dikutip dalam buku The Professional Management oleh Louis A. Alen Fungsi
utama manajemen sebagai berikut:
a. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi.
fungsi ini meliputi:
I. mengambil keputusan (decision maker);
II. melakukan komunikasi (communicating);
III. memberikan motivasi (motivating);
IV. memilih orang-orang (selecting people);
V. mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja,
memberikan saran dan pemberian latihan atau training.
b. Merencanakan (Planning)
I. Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
II. Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
III. Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
IV. Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang
diperlukan untuk pencapaian target;
V. Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
VI. Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);
VII. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;
VIII. Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan
kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan)
c. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan
lebih efektif dan efisien meliputi:
I. Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),
II. Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan
organisasi;
III. Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan
wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;
IV. Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan
antara atasan dan staff);
V. Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan
sumber daya manusia guna pencapaian sasaran.
d. Mengawasi (Controlling)
I. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi:
II. Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan);
III. Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan);
IV. Taking Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi
kesalahan)
Setiap fungsi manajemen atau seorang manajer harus mempunyai keempat keahlian diatas
dan harus mampu menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasi yang terpadu untuk mencapai
tujuan utama perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen.
Proses manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan
secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan,
proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai
sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari
pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Bidang-Bidang Manajemen
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pengertian manajemen ditinjau dari segi seni
adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Ini berarti bahwa dalam sebuah
organisasi, ada orang yang merencanakan dan mengorganisasikan serta ada tenaga pelaksana.
Fungsi-fungsi seperti inilah yang disebut seni manajemen.
a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting.
Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran
manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang
buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persedian.
Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau
jasa yang dihasilkan. Banyak perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah
dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada perusahaan yang berhasil memenangi
persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik.
b. Perancangan sistem produksi
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan
rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta
rancangan kerja.
c. Pengendalian sistem produksi
Pengendalian sistem produksi berkaitan dengan dua masalah utama manajemen
operasi, yaitu masalah mutu dan persediaan.
Pengendalian mutu. Perusahaan harus dapat menjaga supaya mutu barang tetap
terjamin.
Manajemen persediaan. Berhasil tidaknya perusahaan menjual barang dalam
banyak hal bergantung pada ada persediaan.
d. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di
mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen pemasaran diartikan sebagai
kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau
penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan
melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi pemasaran, sistem distribusi, dan
bagaimana memuaskan pelanggan.
a. Riset pasar
b. Segmentasi, targeting, dan positioning
c. Bauran pemasaran
d. Kepuasan pelanggan
e. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah
untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka
mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah
manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan
dana.
f. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk
mencapai sasaran perseorangan. Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen
personalia antara lain sebagai berikut:
Penerimaan pegawai
Penilaian pegawai
Promosi dan mutasi
Motivasi
g. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang
administasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
o Pengadministrasian kegiatan
o Pemakaian alat-alat perkantoran
o Pemeliharaan organisasi
TINGKATAN MANAJER DAN TANGGUNG JAWAB
Manajer akan melakukan kegiatannya dengan baik dalam tingkatan tanggung jawab serta
kapasitas yang berbeda-beda. Manajer dapat dikelompokkan menurut tingkatannya dalam
organisasi dan menurut sifat aktivitasnya (fungsi dalam organisasi). Menurut tingkatannya,
manajer dapat dibedakan dalam manajer puncak (top manager), manajer madya (middle
manager), dan manajer bawah (first-line manager). Sedangkan menurut fungsinya manajer terdiri
dari manajer-manajer umum dan manajer fungsi yang terdiri dari manajer pemasaran (marketing
manager), manajer operasional (operational manager), manajer sumber daya manusia (human
resourse manager), manajer keuangan (financial manager), dan manajer penelitian dan
pengembangan (riset and development).
Top Manager
Istilah yang sering digunakan bagi manajer yang berbeda pada tingkatan ini,
antara lain chief executive officer, chief executive operating, president, dan vice
president. Top manager bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara
umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya.
Contoh dari tugas-tugas Top manager adalah membuat kebijakan mengenai rencana
perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan dan
menetapkan basarnya penjualan yang dicapai.
Middle Manager
Tugas middle manager adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan
rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Selanjutnya mereka
melaporkan hasil pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi (top manager). Beberapa
contoh middle manager antara lain kepada klinik suatu rumah sakit, dekan suatu
universitas, manajer divisi, manajer pabrik, serta manajer cabang penjualan. Posisi
middle manager berada diantara top manager dengan lower manager, mereka menjadi
jembatan antara top manager dan middle manager.
First-line Manager
Merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi, yang memimpin
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain untuk jabatan ini, antara lain
suppervisor, kepala departement, dan mandor (foreman). Mereka bertanggung jawab atas
satu unit kerja dan diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek
yang sesuai dengan rencana middle dan top manager.
PERAN MANAJEMEN
Pada akhir 1960-an, Henry Mintzberg, seorang lulusan MIT, melakukan penelitian
saksama terhadap lima orang eksekutif untuk menentukan tugas mereka. Berdasarkan
observasinya, Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer melakukan sepuluh peran atau
rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan erat. Seperti yang diperlukan dalam
Tampilan 1-1, kesepuluh peran ini bisa dikelompokkan sebagai (1) antarpersonal, (2)
informasional, dan (3) pengambilan keputusan.
1. Peran Antarpersonal
Semua manajer diharuskan melakukan tugas tugas terkait seremonial dan
bersifat simbolis(figurehead). Semua manajer memiliki peran kepemimpinan. Peran ini
mencakup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan karyawan. Peran
ketiga dalam pengelompokan antarpersonal adalah peran penghubung. Mintzberg
mendeskripsikan aktivitas ini sebagai hubungan dengan individu luar yang memberikan
informasi kepada manajer tersebut. Individu luar tersebut mungkin adalah individu atau
kelompok di dalam atau di luar organisasi. Manajer penjualan yang mendapatkan
informasi dari manajer pengendalian kualitas di perusahaannya sendiri mempunyai kerja
sama hubungan internal. Ketika manajer penjualan tersebut berhubungan dengan
eksekutif penjualan lain melalui sebuah perdagangan pemasaran, ia mempunyai suatu
kerja sama hubungan eksternal.
2. Peran Informasional
Semua manajer, sampai pada tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari
organisasi organisasi dan institusi luar. Biasanya, mereka mendapatkan informasi
dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari
perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing, dan
semacamnya. Mintzberg menyebut hal ini sebagai peran pemantau. Para manajer juga
bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi ini kepada anggota
organisasional. Hal ini disebut sebagai peran penyebar. Selain itu, manajer bertindak
selaku juru bicara ketika mereka mewakili organisasi di hadapan pihak luar.
3. Peran Pengambilan Keputusan
Akhirnya, Minzberg mengidentifikasikan empat peran terkati pengambilan
keputusan. Dalam peran kewirausahaan, para manajer memulai dan mengawasi proyek
proyek baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi mereka. Sebagai penyelesaian
masalah, manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah
yang tidak terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, manajer bertanggung jawab
menyediakan sumber daya manusia, fisik, dan moneter. Terakhir, manajer memainkan
peran negosiator, di mana mereka mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar
menawar dengan unit unit lain demi keuntungan unit mereka sendiri.
KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MANAJEMEN
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan ke dalam
praktis sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Keterampilan yang paling penting adalah
keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain sehingga menjadi lebih
produktif di tempat kerja.
Robert L.Katz menggolongkan keterampilan dasar manajer menjadi tiga golongan, yaitu :
Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Kemampuan untuk menggunakan keahlian dalam melakukan tugas tertentu.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk melihat situasi secara luas (Comprehensive) serta mampu
memecahkan persoalan yang akan memberikan manfaat bagi mereka yang perlu
diperhatikan.
Walaupun ketiga keterampilan tersebut penting namun tingkat kepentingan
masing-masing cenderung berbeda-beda sesuai dengan tingkat tanggung jawab
manajerial dan tergantung pada tipe organisasi, tingkat manajerial dan fungsi yang
sedang dilaksanakan.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-
buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Anda mungkin juga menyukai