KELOMPOK 1
STUDI AGAMA-AGAMA
0
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan..................................................................................................... 2
A. Pembahasan ............................................................................................ 9
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 11
A. Kesimpulan ……………………………................................................ 14
B. Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
finalisasinya dalam sebuah kelembagaan. Dimana dalam kelembagaan tersebut
segala tingkah laku manusia akan menjadi aspek perhatian dan pengamatan secara
serius.
B. Rumusan masalah
Dari permasalahan tersebut di atas maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah, diantaranya adalah:
1. Bagaimana interaksi sosial sesama masyarakat di Pulau Kodingareng?
2. Bagaimana interaksi sosial dengan orang pendatang?
3. Bagaimana kebiasaan sholat dan tradisi mengaji masyarakat di Pulau
Kodingareng?
C. Tujuan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Jika dilihat dari kata kehidupan sebenarnya adalah cara atau keadaan
tentang hidup dan arti dari kata sosial adalah yang berhubungan dengan
masyarakat. Sedangkan arti Kehidupan keagamaan menurut G.W Alport adalah
kecenderungan yang relative stabil dan berlangsung terus menerus untuk
bertingkah laku atau mereaksi dengan cara tertentu terhadap pribadi lain, objek
lembaga atau persoalan tertentu.
0
Abdul Hamid, Ilmu Akhlak (Bandung: Pustaka Cipta, 2009), 26.
3
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai-nilai agama
islam.
Hartati Tamti, dkk., “Kondisi Sumber Daya Alam dan Masyarakat Pulau di Kota Makassar: Studi
0
Kasus Pulau Kodingareng dan Pulau Barangcaddi”. OCTOPUS 3 Nomor 1, Juni 2014, , h.253.
4
Juli dan Agustus, serta yang terendah teramati pada bulan November dan
Oktober dengan tinggi ombak signifikan hanya berkisar 0.11 (m) dan 0.8.
Hasil pendataan penduduk tahun 2012 mencatat jumlah penduduk di
Kelurahan Kodingareng sebanyak 4.495 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri
dari 2.241 laki–laki (49,82%) dan 2.257 wanita (50,18%) (BPS, 2013).
Kepadatan penduduk tercatat 9.364,5 jiwa per km2, jumlah kepala keluarga
(KK) sebanyak 1.043 KK. Selama 10 tahun terakhir (2002–2012) di Pulau
Kodingareng terjadi pengurangan penduduk sebanyak 1.060 jiwa, hal ini
disebabkan karena pernah terjadi bencana alam yang menyebabkan kematian
massal di Pulau Kodingareng. Data yang ada juga mencatat bahwa jumlah usia
kerja di Pulau Kodingareng sebanyak 2.081 orang.0 Suku yang ada di pulau ini
selain Makassar adalah Mandar dan Bajo. Namun, umumnya orang Mandar
menikah dengan orang Cina yang datang berdagang di pulau ini.
Hartati Tamti, dkk., “Kondisi Sumber Daya Alam dan Masyarakat Pulau di Kota Makassar: Studi
0
Kasus Pulau Kodingareng dan Pulau Barangcaddi”. OCTOPUS 3 Nomor 1, Juni 2014, , hal.254.
5
BAB III
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
6
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
1. Metode Observasi
7
situs internet, buku dan data – data lainnya yang berhubungan
dengan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
8
BAB IV
LAPORAN PENELITIAN
A. Pembahasan
9
datang awal waktu sehingga masih bisa mendapatkan tempat duduk didalam
kapal. Saat itu kami menaiki kapal KM. Rahmat. Karena cuaca yang paginya
hujan sehingga jadwal kedatangan kapal terlambat dari waktu biasanya. Sehingga
yang biasanya kapal sudah berangkat pukul 10.00 menjadi pukul 11.00.
Disepanjang perjalanan banyak teman yang tepar, mungkin karena naik kapal
merupakan pengalaman yang pertama baginya. Namun, ada juga yang menikmati
perjalanan dengan bermain gitar dan bernyanyi.
10
Alhamdulillah kami tiba didermaga dengan selamat. Singkat memang,
namun pengalaman dan yang didapatkan sudah lebih dari cukup untuk diceritakan
mulai dari pengalaman teman yang belum pernah naik kapal, pemandangan indah
pantai serta curhatan teman-teman akan selalu dikenang dan dirindukan. Terima
kasih kepada dosen pembimbing kami Drs. Santri Sahar, M.Si yang telah
berkenang untuk memenuhi permintaan mahasiswanya kuliah lapangan diluar
kampus dan kepada pemilik rumah yang kami tempati kak Sari, serta kepada
seluruh masyarakat pulau Kodingareng. Permohonan maaf kami apabila selama
kuliah lapangan di pulau Kodingareng ada hal yang kurang berkenaan dihati.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah berupa hasil pengamatan penulis terhadap objek
penelitian dengan fokus pada beberapa hal yaitu sebagai berikut:
11
Interaksi sosial masyarakat Pulau Kodingareng dengan masyarakat
pendatang dapat dilihat dari sikap masyarakat terhadap orang pendatang.
Masyarakat pulau Kodingareng sangat ramah terhadap orang pendatang,
sikap tersebut dapat dilihat ketika berada di dalam kapal penyeberangan dari
Dermaga Kayu Bangkoa menuju pulau Kodingareng. Masyarakat ramah
dengan mengajak berbicara dan menunjukkan ekspresi serius terhadap orang
baru. Mereka juga bertanya tentang tujuan ke pulau Kodingareng. Setelah
sampai di tujuan kami juga dibantu saat kapal kapal sudah sandar dan akan
naik ke dermaga yang cukup tinggi. Sepanjang jalan menuju penginapan,
masyarakat sekitar tersenyum kepada kami.
Saat berbicara dengan orang pendatang menunjukkan sikap menyimak,
menggunakan bahasa Makassar juga terkadang dengan bahasa Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan dengan masyarakat di pulau Kodingareng,
kami mereka saat berkeliling pulau. Saat disapa kebanyakan dari mereka
membalas sapaan dengan senyuman dan juga membalas sapaan kami. Mereka
juga mempersilahkan kami lewat di depannya ketika kami lewat di
pemukiman masyarakat. Ketika kami salah melewati jalan, mereka
membantu kami dengan menunjukkan jalan yang benar.
12
umum seperti SD, SMP dan SMA yang dapat kami jumpai dengan jelas
karena bangunannya yang tidak asing, dan terdapat papan informasi.
Dalam hal kebersihan pulau Kodingareng cukup bersih dan pemerintah
tanggap dalam persoalan kebersihan. Terdapat Bank Sampah, dan fasilitas
tempat sampah di setiap sudut. Pemukiman warga bersih dan tertata rapi
meski tidak serapi di perkotaan. Lampu penerang juga lumayan banyak
sehingga aktifitas masyarakat di malam hari merasa nyaman dan aman dalam
soal keamanan. Namun, perlu upaya yang mendalam mengenai kebersihan di
wilayah pantai bagian barat. Banyaknya sampah kiriman menyebabkan
sampah banyak yang nyangkut. Bentuk pantai yang memanjang, sehingga
sampah laut tertahan.
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Tamti, Hartati dkk., 2014. “Kondisi Sumber Daya Alam dan Masyarakat Pulau di
Kota Makassar: Studi Kasus Pulau Kodingareng dan Pulau
Barangcaddi”. OCTOPUS 3 Nomor 1, Juni. h. 253-254
16
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DOKUMENTASI
17
18
19
20
21
22
23
24
25