Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, dengan
Dosen Pengampu Bapak Drs. Agus Suryono M.Pd.
Yang Disusun
Oleh
MATEMATIKA A
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas taufik, rahmat, dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan
semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya. Dalam
kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Agus
Suryono M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik,
yang telah membimbing dan membantu kami dalam menyusun dan menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kenakalan pada Remaja” tepat pada waktunya.
Wasalamualaikum wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................2
C. TUJUAN PEMBAHASAN.............................................................................2
D. MANFAAT....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
A. PENGERTIAN REMAJA..............................................................................3
B. PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA.......................................................4
C. PENYEBAB KENAKALAN REMAJA...........................................................7
D. SOLUSI UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA..............................12
A. KESIMPULAN..............................................................................................17
B. SARAN.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak
dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa
remaja terdiri dari masa remaja awal (10–14 tahun), masa remaja
penengahan (14–17 tahun) dan masa remaja akhir (17–9 tahun), Pada masa
remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis psikologis maupun sosial.
Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses
pematangan kejiwaan (psikososial) (Depkes,2002).
Orang-tua sering tidak mengetahui atau memahami perubahan yang
terjadi sehingga tidak menyadari bahwa anak mereka telah tumbuh menjadi
seorang remaja, bukan lagi anak yang selalu perlu dibantu. Orang-tua
menjadi bingung menghadapi labilitas emosi dan perilaku remaja, sehingga
tidak jarang terjadi konflik diantara keduanya. (Depkes, 2002).
Apabila konflik antara orang–tua dan remaja, menjadi berlarut-larut dapat
menimbulkan berbagai hal yang negatif, baik bagi remaja itu sendiri maupun
dalam hubungan antara dirinya dengan orang-tuanya. Kondisi demikian
merupakan suatu stresor bagi remaja; yang dapat menimbulkan berbagai
permasalahan yang kompleks, baik fisik, psikologik maupun sosial termasuk
pendidikan. Antara lain dapat timbul berbagai keluhan fisik yang tidak jelas
penyebabnya, maupun berbagai permasalahan yang berdampak sosial
seperti malas sekolah, membolos, ikut perkelahian antara pelajar (tawuran)
dan menyalahgunakan NAPZA ( Depkes, 2002).
Kondisi seperti ini, bila tidak segera diatasi dapat berlanjut sampai
dewasa dan dapat berkembang ke arah yang lebih negatif. Antara lain dapat
timbul masalah maupun gangguan kejiwaan dari yang ringan sampai berat.
Apabila pada kenyataannya perhatian masyarakat lebih terfokus pada upaya
meningkatkan kesehatan fisik semata, kurang memperhatikan faktor non fisik
(intelektual, mental emosional dan psikososial). Padahal faktor tersebut
merupakan penentu dalam keberhasilan seorang remaja dikemudian hari
(Depkes, 2002).
Faktor non–fisik yang berpengaruh pada remaja adalah lingkungan, yang
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah serta lingkungan
masyarakat sekitarnya. Oleh 2 karena itu orang tua atau orang yang
berhubungan dengan remaja perlu mengetahui ciri perkembangan jiwa
remaja, pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja serta
masalah maupun gangguan jiwa remaja. Pengetahuan tersebut dapat
membantu mendeteksi secara dini bila terjadi perubahan yang menjurus
kepada hal yang negatif (Depkes, 2002).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan remaja?
2. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja?
3. Apa penyebab kenakalan remaja?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kenakalan remaja?
C. TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa tentang pengertian remaja, kenakalan remaja, penyebab
kenakalan pada remaja, dan solusi untuk mengatasi kenakalan pada remaja
D. MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengertian dari remaja
2. Untuk mengetahui arti dari kenakalan remaja
3. Untuk mengetahui penyebab dari kenakalan remaja
4. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REMAJA
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan
melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat
para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena
mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas.
Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang
sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal
yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang
akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang
semakin melanda di kalangan sebagian pemudapemuda kita, yang lebih
terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabarsurat kabar
sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran
narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan
oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus
kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat
yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja
seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk
mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk
terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja
.
B. PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun
perbuatan yang melanggar norma, ketentuan, dan peraturan hukum.
Biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia 13 sampai dengan 18 tahun.
Kenakalan remaja juga biasa disebut dengan istilah juvenile deliquency
berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri
karakteristik pada masa muda, sifatsifat khas pada periode remaja,
sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “ delinquere” yang berarti
terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat,
nakal, 7 anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau
peneror, durjana dan lain sebagainya (Maria, 2007).
Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua
merupakan suatu dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang
remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari.
Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan faktor
penyebab terjadinya kenakalan remaja:
d. Tempat Pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah
berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering
terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong.
Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan
antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa
sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral
yang terjadi di negeri ini.
2. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja.
Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang
dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam
kekuarga dan putusnya komunikasi antara 10 orang tua dan anak.
Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja
sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya
bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-
minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga
akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh
remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk
melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam
keluarganya.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih
menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja.
Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja
sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-
kenakalan remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://anneahira.com/narkoba/index.htm.
http://konselingbatam.blogspot.com/2009/12/kenakalan-remaja-dan-solusinya.html.
http://tripleskaitokudo.blogspot.com/2011/01/kenakalan-remaja-penyebab-serta.html
http://trypuji.blogspot.com/2009/12/masalah-kenakalan-remaja-dan-solusinya.html.