Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat

pada

waktunya

yang

berjudul

TAWURAN

ANTAR

PELAJAR

Makalah ini berisikan tentang informasi Tawuran Antar Pelajar atau yang lebih khususnya
membahas Membahas pengertian tawutan antar pelajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
tawuran antar pelajar.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Tawuran
Antar Pelajar.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................1
B. Pengertian Tawuran ...............................................................................................2
C. Identifikasi masalah ...............................................................................................2
D. Tujuan .................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................4
1 Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar......................................................... 4
a. Faktor Internal........................................................................................................ 4
b. Faktor Eksternal ................................................................................................... 4
c. Hal yang menjadi pemicu tawuran............................................................................5
d. Dampak karena tawuran pelajar................................................................................5

BAB III PEMECAHANMASALAH.....................................................................................7


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar seolah
sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi ditelinga kita. Bahkan
mereka membawa berbagai macam senjata tajam.
Inilah beberapa contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang
dilakukan oleh para pelajar:
1.
2.

3.

4.
5.

6.
7.

Tangggal 19 April 2012: Tawuran pecah di Jalan Matraman Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Guntur (17) dan Harzan Saparta (17) adalah korban luka akibat aksi tersebut.
Tanggal 3 Mei 2012: Satu pelajar meninggal dunia, sementara dua diantara luka-luka akibat
tawuran pelajar di Jalan Ampera RT 03/05 Bekasi Timur, Kota Bekasi. Korban tewas diketahui
bernama Bayu Dwi Kurniawan (16). Ia tewas dengan luka bacok di tubuhnya, sedangkan dua
rekannya Rahman Aldi (17), dan Muhaji Adenan (16) dirawat akibat terkena lemparan batu.
Tanggal 29 Mei 2012: Tawuran pelajar SMAN 6 & SMAN 70 pecah di Bundaran Bulungan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam tawruan ini, namun lima siswa
dari SMAN 6 & dua dari SMAN 70 mengalami luka-luka. Polisi berhasil meringkus para pelajar
yang terlibat tawuran tersebut. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata
tajam.
Tanggal 26 Juli 2012: Tawuran siswa SMA Budi Utomo dengan Santa Yoseph di Jalan Kramat
Raya Senen, Jakarta Pusat. Korban bernama Roni (28). Ia mengalami luka bakar di bagian kaki
kanannya akibat lemparan air keras.
Tanggal 29 Agustus 2012: Siswa SMP bernama Jasuli (16) meninggal dunia akibat tawuran di
Stasiun Panjang Buaran Duren Sawit, Jakarta Timur. Jasuli tewas tersambar kereta Api yang
melintas. Ia yang sebelumnya terlibat tawuran dengan pelajar lain itu tak menyadari akan
kedatangan kereta api. Alhasil ia pun tersambar dan terseret hingga tewas.
Tanggal 12 September 2012: Tawuran kembali merenggang nyawa, kali ini pelajar kelas SMK
Baskara Pancoran Mas Depok bernama Didik Triyuda. Ia tewas setelah terlibat tawuran di Jalan
Raya Sawangan perempatan Masjid Mampang Pancoran Mas Depok.
Tanggal 24 September 2012: Tawuran pelajar SMAN 6 & SMAN 70 di Bundaran Bulungan,
Blok M Plaza Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Korban pelajar dari siswa SMAN 6, Alawi

Yusianto tewas dalam aksi tawuran tersebut. Sementara itu rekannya Ramdan Dimas dan Diaz
Fahlevi mengalami luka-luka. Alawi tewas dibacok oleh Fitra Rahmadhani, siswa dari SMAN
70.
Tanggal 26 September 2012: Tawuran yang merengut nyawa Deni Januar (27), siswa kelas XII
SMA Yayasan Karya 66 (Yake). Ia tewas setelah dibacok di bagian perut oleh siswa STM
Kartika Zeni (KZ) di Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu siang.
Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakukan
oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa
melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini
tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri tetapi juga
merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung.
Lalu mengapa tawuran antar pelajar ini bisa terjadi? Faktor apa sajakah yang menyebabkan
tawuran antar pelajar ini? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tawuran yang dilakukan? Dan
bagaimanakah kita sebagai manusia-manusia perbaikan bangsa mencari jawaban atas semua
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tawuran pelajar ini?
B.

Pengertian Tawuran
Dalam kamus bahasa Indonesia tawurandapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi
banyak orang. Sedangkan pelajar adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian
tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana
perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai
salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal
perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.
1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka
untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan
masalah secara cepat.
2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu
organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus
diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat
melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa

remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan
genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus
dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.
C. Identifikasi masalah
Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakukan
oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa
melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini
tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri tetapi juga
merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung.

D.

Tujuan
Menurut latar belakang di atas, tujuan-tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1.

Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuiah Pendidikan Pancasila di STMIK Amikom
Yogyakarta tahun akademik 2012/2013

2.

Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi tawuran antar pelajar

3.

Untuk mengetahui dampak dampak dari tawurnan antar pelajar

4.

Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi agar tawuran antar pelajar
tidak terjadi

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, diantaranya :


a.

Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses
internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua
pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu
melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat
menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai
keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang
mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir
terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para
remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak
mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja
biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.

b.

Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :
1.

Faktor Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang

anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh
menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang
dari keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan
yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak
menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis
bagi setiap usia terutama pada masa remaja.

Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa
salah satu
penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan
yang baik bagi anak (hawari, 1997).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja
dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari,
1997). Jadi disinilah peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku
baik.
2.

Faktor Sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga

pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri
menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal
ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya disekolah tidak jarang
ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak
muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa
saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik
yang memiliki kepribadian yang baik.
3.

Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang

remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut
menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan
dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang
dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa
mengakibatkan tawuran.

c.

Hal yang menjadi pemicu tawuran


Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling menatap antar sesama
pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun bisa menjadi pemicu tawuran.
Dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya.

d.

Dampak karena tawuran pelajar


a.

Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu

cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian.

b.

Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya : rusaknya rumah warga apabila pelajar yang

tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga

e.

c.

Terganggunya proses belajar mengajar

d.

Menurunnya moralitas para pelajar

Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai

BAB III
PEMECAHAN MASALAH
Hal-hal yangdapat dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar
a.

Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar

b.

Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya
seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu
bersikap baik

c.

Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri

d.

Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk
ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan
setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya
Kartini kartono pun menawarkan beberapa cara untuk mengurangi tawuran remaja, diantaranya :

1.

Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksi
terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun

2.

Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat

3. Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja zaman
sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.

Kesimpulan
Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya datang dari individu siswa itu
sendiri. Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu,
diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.
Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk
melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan
orang lain, maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan
anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak
dapat dilepaskan. Guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian
para siswa agar menjadi insan yang lebih baik.
Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan pengarahan dari
orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa
membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya.

2.

Saran
Dalam menyikapi masalah remaja terutama tentang tawuran pelajar diatas, penulis memberikan
beberapa saran. Diantaranya :

a.

Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu membentuk pola pikir
yang baik untuk para pelajar

b.
c.

Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang kondusif
Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik untuk
membantu para pelajar mengasah kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang ada
didalam dirinya

DAFTAR PUSTAKA
sumber :
http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran-pelajar/comment-page-1/
http://yakubus.wordpress.com/2009/02/25/makalah-sosiologi/
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg03171.html
http://kabarsore.com/berita/1842-8-kasus-tawuran-antarpelajar-di-tahun-2012.html
Hartono, Agung., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.,2006

Anda mungkin juga menyukai