Anda di halaman 1dari 18

Karya Tulis Ilmiah

Kedisiplinan Siswa SMA NEGERI 2 MEJAYAN

Semester gasal tahun pelajaran 2018/2019

Kelas XI IPS 2

Disusun oleh:

DEWI HERLINA SARI

XI IPS 2

SMA NEGERI 2 MEJAYAN

Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-
Nya lah saya dapat menyelesaikan karya tulis Kedisiplinan Siswa SMA NEGERI 2 MEJAYAN.
Semester gasal tahun pelajaran 2018/2019 Kelas XI IPS 2. Tak lupa sholawat dan salam semoga
tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga para sahabat dan
seluruh umatnya.

Saya mengharap karya tulis tentang Kedisiplinan siswa SMA NEGERI 2 MEJAYAN
Semester gasal tahun pelajaran 2018/2019 Kelas XI IPS 2 ini dapat memberikan sedikit
pengetahuan bagi teman-teman dan bagi pembaca pada umumnya. Dan uucapan terima kasih
kepada pembimbing karena telah mengarahkan kami pada hal-hal positif.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. Semoga karya tulis ini mampu memberikan
manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada teman maupun pembaca.

Saya sebagai penyusun menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan
makalah ini sangat saya harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan saya
perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.

Mejayan, November 2018

Dewi Herlina Sari

1 i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................1

MOTTO…………………..……………………………………………………….......................2

ABSTRAK……………………………………………………………………….........................2

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…. ……………...........................………………………………………..3

1.2 Rumusan Masalah….………….............................…………………………………….…3

1.3 Tujuan Penelitian………….............................…………………………………………...3

1.4 Manfaat Penelitian…..............................….…………………………………………...…3

1.5 Hipotesa….………........................……………………………………………….....……4

BAB. II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kedisiplinan……...................................……………...………………………5

2.2 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan……….………..........................................…………..6

2.3 Manfaat Adanya Kedisiplinan………..…….………………………..................................7

2.4 Faktor Penyebab Lunturnya Kedisiplinan.………………………......................................7

2.5 Cara Mengatasi Lunturnya Kedisiplinan………………………….....................................7

2.6 Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan..………….........................................8

BAB. III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian………...........................……………….........……………………………9

ii
3.2 Teknik Penyimpulan Data…….......................................…………………………………9

3.3 Teknik Analisa Data…….…..............................…….........…….………………………10

3.4 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan…….....................................….........…………………10

3.5 Populasi Dan Sampel……………...............................….…………………........………10

3.6 Sumber Data.………...........................………………………….............………………10

BAB. IV PEMBAHASAN

4.1 Penyebaran Angket….………………………................................……..………………11

4.2 Membuat Diagram Atau Gambar Dari Jawaban Angket..................................................11

4.3 Menganalisis Setiap Pertanyaan…………………………………...................................11

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………. ..............................12

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…........................…………………………….......…………………………13

5.2 Saran……………………………………….....................…………………....…………13

DAFTAR PUSTAKA………………......................…………………………………...........…14

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Kedisiplinan Siswa SMA NEGERI 2 MEJAYAN

Semester gasal tahun pelajaran 2018/2019

Kelas XI IPS 2

Disusun Oleh :

Dewi Herlina Sari ( XI IPS 2 )

Telah disahkan / disetujui pada tanggal : 5 November 2018

Oleh :

Wali Kelas

XI IPS 2

Dra. Weni Indariningsih

NIP: 10680323 200501 2 008

1
MOTTO

Disiplin adalah jaminan atas sukses anda.

Disiplin adalah karakter yang membuat anda pantas meraih kesuksesan.

Saat anda dikelilingi orang tidak disiplin, tetaplah disiplin. Karena bisa jadi tindakan anda
membuat satu orang sadar akan ketidak disiplinannya.

Kedisiplinan menjaga anda tetap berada di jalan yang benar, disaat godaan datang segala arah.

Disiplin akan memastikan mental anda cukup kuat untuk menghadapi segala tantangan yang
menghadang.

Jalan yang sulit bukan uuntuuk dihindari, tapi untuk mendisiplinkan diri dalam menghadapinya.

ABSTRAK

Kedisiplinan merupakan hal yang tidak asing lagi di sekitar kita karena dimana dan kapan pun
kita dituntut untuk berperilaku yang disiplin dan bertanggung jawab. Tidak hanya itu kita juga
pasti sering diingatkan oleh orang tua, guru, atau teman kita sendiri. Karena disiplin akan
mengantarkan kita menjadi insan yang sukses dan berguna, baik untuk orang banyak maupun
diri kita sendiri. Walau demikian anak muda zaman sekarang sudah jarang yang memperdulikan
apa itu kedisiplinan dan sering berbuat sesuka hati tanpa memikirkan apa yang akan terjadi
setelah tindakannya tersebut. Walaupun sudah ada peringatan dari bapak/ibu guru mereka
akan tetap mengulanginya lagi. Itu semua dikarenakan kebiasaan sehari-hari anak tersebut
yang sudah melekat sangat erat yang mungkin tidak dapat dihilangkan. Oleh karena itu anak
harus di didik sejak dini untuk dapat menanamkan sifat disiplin, ini merupakan tugas orang tua
untuk mendidik anaknya agar dapat berprilaku disiplin dan bertanggung jawab. Anak juga harus
menyadari pentingnya kedisiplinan dan dapat merubah sikapnya menjadi lebih baik.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepasdari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiapsiswa dituntut untuk
dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan
dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu
biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya
yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha
sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa
untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku
di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturan tentang
standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika
belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan
hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski menjadi
kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk
kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis
(psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela
A.Snock dalam bukunya ³Dangerous School´ (1999).

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian kedisiplinan ?


2. Apa manfaat adanya kedisiplinan di SMA NEGERI 2 MEJAYAN ?
3. Apakah faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah ?
4. Apakah akibat yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan ?
5. Bagaimana cara mengatasi lunturnya kedisiplinan?
6. Bagaimana upaya – upaya sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:

1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran.


2. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap perkembangan prestasi dan
tingkah laku dimasyarakatatau pun di sekolah.
3. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa.
4. Bekal bagi siswa agar lebih disiplin dan tertib ketika terjun di masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa


besar penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh siswa di SMA NEGERI 2 MEJAYAN. Selain di
sekolah kita juga bisa menerapkan kedisiplinan dimasyarakat baik dalam individual maupun

3
kelompok. Dan seberapa besar upaya warga sekolah, khususnya Guru dalam usaha
meningkatkannya. Karena dengan disiplin kita dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh
dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

1.5 HIPOTESA

Pada dasarnya kedisiplinan itu sangat penting, bukan hanya bagi siswa, tetapi juga bagi
seluruh masyarakat, karena kedisiplinan tidak hanya berlaku pada lingkungan saja, tetapi di
lingkungan sekolah pun juga perlu diterapkan.

Kedisiplinan itu sendiri sebenarnya sangat berpengaruh bagi peningkatan prestasi siswa
di sekolah, karena dengan disiplin siswa bisa melatih kemandiriannya untuk meraih sukses
dimasa yang akan datang. Selain itu disiplin juga membantu siswa untuk mengurangi
pelanggaran tatatertib yang berlaku d isekolah. Disiplin juga dapat membentuk kepribadian
yang teratur,tertib, dan patuh peraturan. Agar tidak ada penyimpangan dan pelanggaran
norma.

Disiplin juga membantu orang supaya tidak ada pelanggaran hukum, tidak terjadi
kematian akibat tidak disiplin lalu lintas dan tidak ada lagi aliran sesat karena tidak disiplin
agama .

4
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Makna Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata
Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai
kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua
disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku
tertib.Secara umum ada dua pengertian kata “disiplin” yaitu :

1. Pengertian umum disiplin yang pertama adalah “kontrol dengan memaksakan


kepatuhan atau perilaku yang tertib” . Jika sang guru berpikir dengan cara ini, yang
dimaksudkannya adalah bahwa siswa dan siswi memerlukan seseorang untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan membatasi perilaku siswa dan siswi.
2. Pengertian umum yang kedua adalah “latihan yang mengkoreksi dan menguatkan”.
Implikasinya disini adalah bahwa tujuannya yaitu “disiplin diri” dimana tujuan latihannya
adalah untuk memampukan seseorang untuk mengarahkan dan mengendalikan diri
sendiri. Sehingga jika hal ini yang dimaksudkan oleh sang guru, maka dimaksudkan agar
siswa dan siswi sebaiknya mendapatkan pengalaman yang meningkatkan kemampuan
pengendalian diri dan menjadikannya seseorang yang lebih dapat mengarahkan dirinya.
3. Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan
karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan
dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa dan
siswi.

Bentuk-bentuk Kedisiplinan di Sekolah :

Kedisiplinan pada siswa merupakan aspek utama dan esensial pada pendidikan dalam
keluarga yang diemban oleh orang tua, karena mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam
meletakkan dasar-dasarnya pada anak. Berarti, nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari
perilaku dalam kehidupannya. Kedisiplinan siswa jelas akan mempengaruhi perilaku lainnya di
lingkungan manapun baik di lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu, kedisiplinan anak (siswa) mencakup:

1. Kedisiplinan di rumah dan lingkungan masyarakat, seperti ketaqwaan terhadap tuhan yang
maha Esa, melakukan kegiatan secara teratur, melakukan tugas-tugas pekerjaan rumah
tangga (membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi keperluan belajarnya,
mematuhi tata tertib di rumah, dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan.
2. Kedisiplinan di lingkungan sekolah di mana anak sedang melakukan kegiatan belajarnya. Di
lingkungan sekolah kedisiplinan ini diwujudkan dalam pelaksanaan Tata Tertib Sekolah.
3. Dalam Tata Tertib Sekolah antara lain disebutkan oleh Soemarmo (1998:67), bahwa sekolah
adalah sumber disiplin dan tempat berdisiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang
dicita-citakan. Di dalam tata tertib tersebut diatur mengenai hak dan kewajiban siswa,
larangan, dan sanksi-sanksi.

5
4. Kedisiplinan di lingkungan sekolah di mana anak sedang melakukan kegiatan belajarnya. Di
lingkungan sekolah kedisiplinan ini diwujudkan dalam pelaksanaan Tata Tertib Sekolah.
Dalam Tata Tertib Sekolah antara lain disebutkan oleh Soemarmo (1998:67), bahwa sekolah
adalah sumber disiplin dan tempat berdisiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang
dicita-citakan. Di dalam tata tertib tersebut diatur mengenai hak dan kewajiban siswa,
larangan, dan sanksi-sanksi.

Dalam tata tertib sekolah disebutkan bahwa siswa mempunyai kewajiban:

(1) harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak Guru, pegawai dan petugas
sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah;
(2) harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar, baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah;
(3) Menggunakan atribut sekolah sekolah;
(4) Hadir tepat waktu;
(5) patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru;
(6) tidak dibenarkan untuk meninggalkan kelas sekolah kecuali mendapat ijin khusus dari guru
kelas danKepala Sekolah,; dan sebagainya. Kedisiplinan di lingkungan masyarakat, bisa
berupa ketaatan terhadaprambu-rambu lalu lintas, kehati-hatian dalam menggunakan milik
orang lain, dan kesopanan dalam bertamu. Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa
kedisiplinan itu sebagai bekal bagi anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa depan
anak. Karena itu kedisiplinan pada siswa penting untuk dipersiapkan dan dibina semenjak
dini. Untuk itu diperlukan kerjasama antar orang tua dengan sekolah karena adanya faktor-
faktor dalam kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama. Jenis perilaku disiplin
yang menyatu dalam segala aspek kepribadian adalah taqwa, patuh, sadar, rasional, mental,
teladan, berani, dan kejujuran (Lemhanas, 1997: 14). Untuk mewujudkan kedisiplinan ini,
kriteria atau kualitas tersebut harus secara terus menerus didukung oleh aspirasi dari
kehendak berbuat dari para pelakunya. Karena kedisiplinan tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan harus ditumbuhkan dari perbuatan dari para pelaku, untuk itu diperlukan suatu
latihan atau pelajaran tertentu agar diperoleh seseorang yang mempunyai kedisiplinan yang
baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya agar melakukan
perbuatan yang secara sosial dapat. Diterima lingkungannya, dan menghindari apa yang
dilarangnya. Kedisiplinan seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Olah karena itu, pembentukan kedisiplinan
tunduk pada proses belajar (Lemhanas, 1997: 15). Karena itu, penting sekali kedisiplinan
pada siswa senantiasa ditumbuhkembangkan demi menapaki kehidupan anak (siswa)
tersebut pada masa-masa mendatang.

2.2 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa

Memang penting untuk dilakukan/ karena sekolah merupakan tempat bagi generasi
calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan.
Disadari atau tidak oleh siswa,sekolah menjadi salah satu tepat pendaraan bagi mereka untuk
belajar tentang banyak hal agar kelak menjadi orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi
salah satu faktor yang dapat membantu seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin
siswa.

6
2.3 Manfaat Adanya Kedisiplinan di SMA NEGERI 2 MEJAYAN

Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam
menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat
sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang
kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. Atau mungkin juga dapat
menguntungkan pihak- pihak lain yang berada di sekitarnya.Dengan disiplin , kita juga bisa
menjadi pribadi yang lebih penyabar, sopan , santun. Apalagi jika kita sebagi orang islam ,
disilplin sangat menguntungka, karena dapat memudahkan kita untuk mengikuti aturan- aturan
agama.

Kita juga bisa menjadi oarang yang sukses bila terbiasa hidup berdisiplin. Karena ada
orang yang mengatakan, bila anda disiplin anda akan menjadi orang yang sukses dan banyak
orang yang telah mencobanya.

2.4 Faktor Penyebab lunturnya kedisiplinan

Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.

 Diri sendiri
Kita harus memiliki keinginan dan niat untuk merubah sikap malas kita menjadi
lebih baik lagi dan bisa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan. Karena jika kita tidak
memiliki keinginan tersebut, kita tidak akan bisa melakukan semua itu.
 Keluarga
Pihak keluarga dalam penerapan kedisiplinan juga mempunyai peran penting ,
karena keluarga pun berhak untuk mengawasi anak-anaknya untuk memilih pergaulan.
Keluarga juga harus memantau perkembangan ank- anaknya yang sudah mulai beranjak
dewasa.
 Lingkungan
Pergaulan di lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap anak-anak
remaja.Apalagi anak-anak yang baru menginjak masa remaja. Masa- masa remaja dapat
mebuat kita salah tingkah, karena kita berfikir kita sudah lebih dewasa dari sebelumnya.
Serta kita harus berusaha untuk bisa mengembangkan potensi, serta memilih pergaulan
yang baik.
 Teman
Teman juga dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Siswa dapat menjadi
anak yang baik atau menurut kepada peraturan yang telah di tetapkan dengan bantuan
teman- teman yang ada di sekitarnya. Kita sebagai siswa juga harus bisa memilih teman
bergaul. Bukan berarti yang kaya dengan yang kaya dan yang miskin dengan yang
miskin, namun kita harus bisa memilih teman yang nantinya bisa membawa kita ke jalan
yang baik serta tidak mengajak kita melanggar tata tertib yang telah ada.

2.5 Cara Mengatasi Lunturnya Kedisiplinan

Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri siswa dan siswi. Karena
tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di
sekitarnya hanya akan sia-sia.Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah.

1. Datang ke sekolah tepat waktu.


2. Rajin belajar.
3. Mentaati peraturan sekolah.
4. Mengikuti uapacara dengan tertib.

7
5. Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
6. Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya.
7. Memotong rambut jika kelihatan panjang.
8. Selalu berdo’a sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.

2.6 Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan

Adapun yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan adalah membuat siswa menjadi tidak
lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga tidak dapat
mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, kerena tidak
dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua
pihak.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

1. PENELITIAN DESKRIPSI

Penelitian deskripsi adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi
mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah
variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Dalam penelitian ini, penelitian telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian
dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan
dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok,
menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap
baik dalam bentuk verbal atau numerik, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan,
menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif
mengenai subjek penelitian.

2. PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitialan kuanlitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan- hubungannya. Tujuan penelitian kuanlitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori, dan hepotesis yang
dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuanlitatif banyak digunakan untuk menguji suatu
teori, untuk menyajikan suatu fakta, atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan
hubungan antar variabel. Dan ada pula sifat yang mengembangkan konsep,mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-
ilmu sosial. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek dari
pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kuantitatif. Metode yang sering digunakan adalah
eksperimental, deskripsi, survei, dan menemukan korelasional.penelitian kuantitatif menyajikan
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan
hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat
dan tidak banyak kajian literatur, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak
menyajikan rumusan hipotesis.

3.2 Teknik Penyimpulan Data

Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus
dijawab oleh respoden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Melalui angket,hal-
hal tentang responden dapat diketahui. Misalnya,tentang keadaa atau data dirierupa
pertanyaan-pertanyaan tentang respoden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan
sedemikia rupa seperti pengalaman,sikap minat,kebiasaan belajar,dan lain sebagainya. Isi
angket dapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang objektif.
Juga perlu dijalin kerja sama antar pemberi angket dan responden melalui pengantar angket

9
yang simpatik, sehingga responden terdorong berkerja sama dan rela mengisinya secara jujur.
Pada pokoknya angket dibagi 2 yaitu,berdasarkan menjawab pertanyaan dan
bagaimanan jawaban diberikan.

3.3 Teknik Analisa Data

1. Penyebaran angket
2. Membuat tabel dari jawaban angket
3. Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket
4. Menganalisis setiap pertanyaan

3.4Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat : SMA NEGERI 2 MEJAYAN


2. Waktu : 2 November-5 November 2018

3.5 Populasi dan Sampel

1. Populasi : Siswa SMA NEGERI 2 MEJAYAN


2. Sampel : Siswa kelas 10, 11 dan 12 SMA NEGERI 2 MEJAYAN

3.6 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh dari hasil
angket/lembar pengisian soal dan media Internet.

10
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penyebaran Angket

Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus
dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Melalui angket, hal-
hal tentang diri responden dapat diketahui. Misalnya, tentang keadaan atau data dirinya
seperti pengalaman, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan lain sebagainya. Isi angket dapat
berupa pertanyaan-pertanyaan tentang responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang obyektif. Juga perlu dijalin
kerja sama antara pemberi angkaet dan responden melalui pengantar angket yang simpatik,
sehingga responden terdorong bekerja sama dan rela mengisinya secara jujur. Pada pokoknya
angket menjadi 2 yaitu berdasarkan cara menjawab pertanyaa dan bagaiman jawban
diberikan.

4.2 Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket

1. Pemahaman siswa tentang disiplin, dengan hasil : dari penelitian 90 % siswa memahami
arti dari disiplin sememtara sisanya kurang memahaminya.
2. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dari hasil penelitian
dan di dapat:
3. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah dari hasil :
4. Alasan siswa terlambat dari hasil:
5. Pernahkah siswa bolos sekolah, hasil
6. Alasan jika bolos, hasil :
7. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang dinilai
kurang disiplin.Hasil : 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum
pernah.
8. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin, Hasil :
9. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan, Hasil : adanya hasil yang
hampir seragam, yaitu sekolah mengingatkan siswadengan pemberian amanat Pembina
upacara pada saat upacara dan pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan
peraturan yang langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.

4.3 Menganalisis setiap pertanyaan

1. Pemahaman siswa tentang disiplin. Hasil : dari penelitian 90 % siswa memahami arti dari
disiplin sememtara sisanya kurang memahaminya.
2. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dari hasil penelitian di
dapat:

 Sudah menerapkannya 60 %
 Sedikit/ kadang-kadang 30 %
 Belum 10%

11
3. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah dari hasil :
 (75%) pernah terlambat datang ke sekolah.
 (25%) tidak pernah terlambat datang ke sekolah.

4. Alasan siswa terlambat dari hasil :

 (40%) jarak yang jauh antara rumah dan sekolah


 (40%) bangun
 (20%) sengaja

5. Pernahkah siswa bolos sekolah dari hasil :

 (90%) responden menjawab ya,


 (10%) sisanya tidak.

6. Alasan jika bolos dari sekolah hasil :

 (30 %) menjawab karena iseng,


 (40 %) menghindari salah satu mata pelajaran
 (30%) sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman.

7. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang
dinilaikurang disiplin.Hasil :

 (30%) menjawab sering


 (50%) menjawab pernah / jarang
 (20%) belum pernah

8. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin, Hasil :

 (100%) semua siswa menjawab pernah,berarti pihak sekolah selalu mengingatkan


siswa tentang pentingnya kedisiplinan.

9. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan, Hasil : adanya hasil
yang hampir seragam, yaitu sekolah mengingatkan siswa dengan pemberian amanat
Pembina upacara pada saat upacara dan pelaksanaan penyuluhan langsung, serta
penerapan peraturan yang langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiapsiswa
ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalamupaya
meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan.Bukan hanya dengan peraturan yang
terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila siswa seringdiberikan penyuluhan dan
pengarahan, ±pengarahan oleh berbagai pihak terutamalingkungan sekolah.Beberapa siswa
terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti faktor utama dalam pelaksanaan
disiplin adalah adanya kesadaran, bukanhanya sebuah aturan.Tinggal bagaimana pihak sekolah
selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, mensiasati permasalahan ini.

12
BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah itu sangat diperlukan.
Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya
seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar.
Selain itu sikap disiplin sangat diperlukan untuk masa depan bagi pengembangan watak dan
pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.

Dengan kata lain, perbuatan siswa selalu berada dalam koridor disiplin dan tata tertib
sekolah. Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan siswa untuk selalu mengikuti tiap-tiap
peraturan yang berlaku di sekolah. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di sekolah
merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa.

Masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di sekolah
yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada sekolah
yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah
dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini
diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis
pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib sekolah tersebut perlu dicegah dan
ditangkal.

5.2 Saran

Dari penjelasan tentang kedisiplinan siswa di SMA NEGERI 2 MEJAYAN, kami memberikan
saran kepada beberapa pihak, antara lain :

1. Sekolah

o Seharusnya pihak sekolah bisa lebih meningkatkan kedisiplinan yang ada di sekolah
supaya para siswa tidak melanggar lagi tata tertib yang sudah diterapkan oleh
sekolah.
o Seharusnya pihak sekolah menindak tegas kepada siswa yang melanggar tata tertib.

2. Guru Pembimbing ( Guru Tata Tertib )

o Seharusnya guru pembimbing yang ada disekolah bisa lebih meningkatkan


ketegasan agar para siswa juga mempunyai rasa takut untuk melanggarnya dan tidak
mengulanginya lagi.
o Menasehati dan menegur siswa yang sangat sering melanggar tata tertib

3. Guru Bimbingan Konseling ( BK/BP )


Sebaiknya guru BK lebih memperhatikan siswa yang terlalu sering melanggar tata
tertib yang sudah diterapkan oleh pihak sekolah, dengan memanggil dan memproses
siswa tersebut, dan ada baiknya diberi sanksi yang dapat membuat siswa tidak
mengulangi pelanggaran itu kembali.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://kangkunkun.blogspot.co,id/2013/09pengertian-disiplin-dan-meningkatkan.html?m=1

http://afa-belajar.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-bentuk-kedisiplinan-di.html

http://sepatuunyu.blogspot.co.id/2013/05/karya-tulis-ilmiah-kedisiplinan-siswa.html

http://bungsuputra19.blogspot.co.id/2013/12/kurangnya-kedisiplinan-pada-siswasiswi.html

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/9002

14

Anda mungkin juga menyukai