Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Budimansyah dan Sudirwo (2009:65), demokrasi merupakan kata yang
didambakan oleh semua orang dan semua negara karena kata demokrasi menggambarkan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi. Demokrasi berasal dari dua kata “demos” yang berarti rakyat dan “cratein” atau
“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. “Demos cratos” atau “demos cratein” dalam
bahasa Yunani yang berarti demokrasi dalam bahasa Indonesia adalah kedaulatan atau kekuasaan
di tangan rakyat. Pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat, (government of the people, by the people, and for the people. Abraham
Lincoln).
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni “ demos” dan
“kratein”. Secara terminologis, Abraham Lincoln mantan Presiden Amerika Serikat, menyatakan
bahwa “demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” atau
“the government from the people, by the people, and for the people”. Menurut Sanusi (2006),
mengidentifikasi adanya sepuluh pilar demokrasi konstitusional menurut UUD 1945, yakni : ”
Demokrasi yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, Demokrasi Dengan Kecerdasan, Demokrasi
yang Berkedaulatan Rakyat, Demokrasi dengan “Rule of Law”, Demokrasi dengan Pembagian
Kekuasaan Negara, Demokrasi dengan Hak Azasi Manusia, Demokrasi dengan Pengadilan yang
Merdeka, Demokrasi dengan Otonomi Daerah, Demokrasi Dengan Kemakmuran, dan
Demokrasi yang Berkeadilan Sosial “.
Negara Indonesia merupakan negara yang berkomitmen untuk menjadikan demokrasi
berkembang di negara ini. Hal ini disebabkan, demokrasi memiliki pemahaman bahwa setiap
individu sangat dihargai keberadaannya dalam berpartisipasi menjalankan kehidupan bernegara
secara luas dan maksimal. Melalui pemahaman tersebut, dapat diketahui bahwa negara Indonesia
sangat menghargai keberadaan rakyatnya. Karena itu, demokrasi perlu ditumbuhkan, dipelihara,
dikembangkan, dan dihormati oleh setiap rakyat Indonesia.

1
Setiap negara memiliki cirri khas dalam pelaksanaan demokrasinya, termasuk pula
negara Indonesia. Hal ini ditentukan oleh sejarah negara yang bersangkutan, kebudayaan,
pandangan hidup, serta tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, pada setiap negara
terdapat corak khas demokrasi yang tercermin pada pola sikap,keyakinan dan perasaan tertentu
yang mendasari, mengarahkan, dan memberi arti pada tingkah laku dan proses berdemokrasi
dalam suatu sistem politik. Menurut Rahayu (2013:54), pembahasan tentang peranan negara dan
masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telaah tentang demokrasi dan hal ini karena dua
alasan. Pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asasnya
yang fundamental sebagai telah ditunjukkan oleh hasil studi UNESCO pada awal 1950-an yang
mengumpulkan lebih dari 100 Sarjana Barat dan Timur, sementara di negara-negara demokrasi
itu pemberian peranan kepada negara dan masyarakat hidup dalam porsi berbeda-beda (kendati
sama-sama negara demokrasi). Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah
memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi
tertingginya tetapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam jalur yang berbeda-beda (Rais, 1955:1).
Menurut Rahayu (2013:54), dalam hubungannya dengan implementasi ke dalam sistem
pemerintahan, demokrasi juga melahirkan sistem yang bermacam-macam
seperti: pertama, sistem presidensial yang menyejajarkan antara parlemen dan presiden dengan
memberi dua kedudukan kepada presiden yakni sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Kedua, sistem parlementer yang meletakkan pemerintah dipimpin oleh perdana
menteri yang hanya berkedudukan sebagai kepala pemerintahan dan bukan kepala negara, sebab
kepala negaranya bisa diduduki oleh raja atau presiden yang hanya menjadi symbol kedaulatan
dan persatuan. Ketiga, sistem referendum yang meletakkan pemerintah sebagai bagian (badan
pekerja) dari parlemen. Di beberapa negara ada yang menggunakan sistem campuran antara
presidensial dengan parlementer, yang antara lain dapat dilihat dari sistem ketatanegaraan di
Prancis atau di negara Indonesia berdasarkan UUD 1945. Dengan alasan tersebut menjadi jelas
bahwa asas demokrasi yang hampir sepenuhnya disepakati sebagai model terbaik bagi dasar
penyelenggaran negara ternyata memberikan implikasi yang berbeda di antara pemakai-
pemakainya bagi peranan negara.
Dengan pernyataan di atas, tidak menutup kemungkinan bahwa negara Indonesia
menerapkan sistem demokrasi yang berciri khas negara Indonesia sendiri berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI 1945. Telah menjadi bagian dari hak dan kewajiban setiap rakyat Indonesia yang

2
juga meliputi mahasiswa untuk mengetahui dan mengamalkan sistem demokrasi secara bijaksana
di negara Indonesia. Oleh karena itu, penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan
dengan Demokrasi Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
2. Bagaimana Membangun Kehidupan Demokrasi Pancasila

C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis dapat menjelaskan mengenai tujuan dari
pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Penerapan Demokrasi Pancasila
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Membangun Kehidupan Demokrasi Pancasila

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

1. Pengertian Demokrasi Pancasila

a) Secara umum pengertian demokrasi pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
dilandaskan pada nilai-nilai yang terkandung pada ideologi pancasila.

Demokrasi Pancasila adalah Demokrasi yang berdasarkan Pancasila, yaitu demokrasi yang
didasari, dilandasi, dijiwai, disemangati oleh nilai-nilai yang terkandung dalam PancasiLa.

Karakter utama Demokrasi Pancasila adalah sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

b) Ensiklopedia Indonesia

Demokrasi Pancasila bahwa Pancasila meliputi bidang-bidang politik, sosial, dan ekonomi. 
Serta diaplikasikan dalam penyelesaian masalah-masalah nasional yang berusaha sejauh
mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat (keputusan terbaik).

c) Prof Dardji Darmo Diharjo

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber dari kepribadian dan falsafah
hidup bangsa Indonesia.  Untuk perwujudannya seperti dalam ketentuan pembukaan UUD 1945.

d) Prof R.M. Sukamto Notonagoro

Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan dan perwakilan.  Yang ber-ketuhanan Yang Maha Esa, yang ber-kemanusiaan
adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia.  Dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

e) Drs C.S.T. Kansil, SH

4
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.  Merupakan sila keempat dari dasar Negara Pancasila seperti
yang tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

2. Aspek Demokrasi Pancasila

a) Aspek formal

Demokrasi Pancasila membahas persoalan dan cara rakyat menunjuk wakil-wakil dalam badan-
badan perwakilan rakyat dalam pemerintahan dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-
wakil rakyat secara bebas, terbuka dan jujur untuk mencapai kesepakatan bersama.

b) Aspek material (segi isi/subtansi) 

Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Maka dari itu,
pengertian demokrasi Pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik saja, tetapi juga
demokrasi ekonomi dan sosial

c) Aspek normatif 

Demokrasi Pancasila mengungkap seperangkat norma atau kaidah yang mengatur dan
membimbing manusia dalam rangka mencapai tujuan bersama. Norma-normra yang terkandung
dalam demokrasi Pancasila antara lain norma agama, norma hukum, norma persatuan dan
kesatuan, dan norma keadilan.

d) Aspek optatif

Demokrasi Pancasila mempunyai tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia.
Tujuan dan cita-cita tersebut, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV.

e) Aspek organisasi 

Dalam aspek ini, organisasi sebagai wadah pelaksanaan demokrasi Pancasila untuk mewujudkan
tujuan yang hendak dicapai.

5
f) Aspek kejiwaan

Demokrasi Pancasila memberi motivasi dan semangat para penyelenggara negara dan para
pemimpin pemerintahan.

3. 10 Pilar Demokrasi konstitusional Indonesia

a) Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa. 

b) Demokrasi dengan kecerdasan. 

c) Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. 

d) Demokrasi dengan rule of law.

e) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. 

f) Demokrasi dengan hak asasi manusia

g) Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.

h) Demokrasi dengan otonomi daerah. 

i) Demokrasi dengan kemakmuran. 

j) Demokrasi yang berkeadilan sosial. 

4. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Dasar Hukum Pelaksanaan Demokrasi Pancasila

a) UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”

b) Pancasila sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.”

6
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

a) Demokrasi parlementer(1945-1959)

Sistem parlementer ini berlaku satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan yang kemudian
diperkuat dalam UUD 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan UUDS
1950.Pemerintahan ink dipegang oleh presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri
sebagai kepala pemerintahan.Pada periode ini ,Indonesia mengalami perubahan UUD sebanyak 3
kali,yaitu sebagai berikut.a.UUD 1945,b.UUD RIS,c.UUDS 1950.

b) Demokrasi Terpimpin(1959-1965)

Pada tahun 1959-1965,diterapkan demokrasi terpimpin yang dalam praktiknya cenderung


otoriter.Model ini tidak mendorong tumbuhnya partisipasi rakyat.

c) Demokrasi Pancasila(1966-1998)

Demokrasi pancasila merupakan reaksi terhadap gagalnya demokrasi terpimpin yang terjadi pada
masa lalu yang memprihatinkan dan banyak penyelewengan.Pada periode ini Indonesia
menegakkan kembali dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang ditetapkan pada nilai nilai pancasila
yang berintikan pada kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

d) Era reformasi (1998-sekarang)

Reformasi adalah sebagai masa perpindahan demomrasi.Sesudah bergulirnya reformasi pada


tahun 1998,kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat,kebebasan memilih,kebebasan
berpolitik dan lain lain semakin terbuka luas.

e) Pemilu yang pernah dilaksanakan di Indonesia, sebanyak 12 kali, yaitu pada tahun 1955, 1971,
1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019

7
B. MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS PANCASILA

1.    Pentingnya Kehidupan yang Demokratis

Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis, apabila di dalam
pemerintahan tersebut rakyat :

a.    Memiliki persamaan di depan hukum,

b.    memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan

c.    memperoleh pendapatan yang layak karena terjadi distribusi pendapatan yang adil, serta

d.     memiliki kekebasan yang bertanggung jawab.

2.    Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai Demokrasi

Nilai Demokrasi Pancasila antara lain : nilai musyawarah mufakat, kekeluargaan, mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, tidak memaksakan kehendak, kerakyatan, permusyawaratan,
hikmat kebijaksanaan

Bukti bahwa negara Indonesia adalah negara demokratis baik secara normatif maupun empirik
adalah sebagai berikut :

a.    secara normatif, demokrasi merupakan sesuatu yang secara ideal hendak dilakukan atau
diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti ungkapan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat dan istilah kedaulatan rakyat selalu tercantum dalam konstitusi yang pernah berlaku
di Indonesia antara lain UUD 1945, Konstitusi RIS, UUDS 1950 dan UUD Negara RI Tahun
1945 : ‘Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar’

b.    secara empirik, demokrasi merupakan sesuatu yang dinamis dan berkembang melalui
pengalaman sejarah panjang bangsa Indonesia, yang dimulai adanya demokrasi Pancasila,
demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin dan kembali kepada demokrasi Pancasila

8
Untuk menjalankan kehidupan demokratis, kita bisa memulainya dengan cara menampilkan
beberapa prinsip di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

a.    membisakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku;

b.    membiasakan diri bertindak demokratis dalam segala hal;

c.    membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;

d.    membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan;

e.    membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara yang demokratis;

f.     selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah;

g.  selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan secara pribadi;

h.    menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;

i.     menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;

j.     mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;

k.    membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari  pembahasaan  sebelumnya  dapat  disimpulkan  bahwa  kata  demokrasi  merujuk
kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa  turut
berpartisipasi dalam  pemerintahan  melalui  wakilnya yang  diplih melalui pemilu. Pemerintahan
di negara demokrasi juga mendorong dan menjamin
kemerdekaan  berbicara,  beragarna,  berpendapat,  berserikat  setiap  warga  negara, menegakan
rule  of  law,  adanya  pemerintahan  menghormati  hak-hak  kelompok minoritas; dan
masyarakat warga negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang
layak.
Demokrasi secara umum merupakan sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada juga yang menyatakan suatu sistem
politik yang dimana kebijakan umum ditentukan atas dasar  mayoritas  oleh  wakil-
wakil  yang  diawasi  secara  efektif  oleh  rakyat  dalam pemilihan-
pemilihan  berkala  yang  didasarkan  atas  prinsip  kesamaan  politik  dan diselenggarakan dalam
suasana terjaminnya kebebasan politik. Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi prioritas
suatu sistem, di Indonesia sistem demokrasi  yang digunakan  adalah
demokrasi  Pancasila  dengan mengedepankan adanya prinsip musyawarah. Dengan
bermusyawarah diharapkan dapat memuaskan semua pihak yang berbeda pendapat, suatu
harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan dalam praktik berbangsa dan
bernegara.  Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang  demokratis,
yaitu kesetaraan sebagai warga negara, memenuhi kebutuhan- kebutuhan umum, pluralisme dan
kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan sosial.
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus
ada  pola  perilaku  yang  menjadi  tuntunan  atau  norma  nilai-nilai  demokrasi  yang diyakini
masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya
kesadaran  akan  prularisme,  sikap  yang  jujur  dan  pikiran  yang  sehat.  Demokrasi
membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik, demokrasi

10
membutuhkan sikap kedewasaan. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral
(http://adityawiryatama.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pkn-
dinamika-pelaksanaan.html).

3.2 Saran
Di Indonesia, demokrasi bukan hanya sebagai system pemerintahan namun kini telah menjadi
salah satu sistem politik. Salah satu pemilu  yang krusial atau penting dalam ketatanegaraan
Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang
biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Setelah
terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah bekerja
untuk rakyat secara
menyeluruh.  Itulah  yang  dinamakan  dengan  dari  rakyat,  oleh  rakyat,  dan  untuk rakyat.
Untuk itu,diharapkan peran serta masyarakat dalam mengontrol jalannya pemerintahan agar
terciptanya Indonesia yang lebih baik

11
DAFTAR PUSTAKA

Adityawrytama. 2014. Dinamika Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.


http://adityawiryatama.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pkn-dinamika-
pelaksanaan.html.

12

Anda mungkin juga menyukai