Anda di halaman 1dari 13

Tugas Individu

“Makalah Mengurangi Kesenjangan di Indonesia”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Daffa Jamil Hernawan

NPM : 210410190077

Dosen : DR. Soni Akhmad Nulhakim.S.Sos.,M.Si

UNIVERSITAS PADJAJARAN
2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah yang berjudul Makalah “Mengurangi kesenjangan di
Indonesia” ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada bapak Soni Akhmad Nulhakim
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya dan teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bandung, 14 Oktober 2019

Daffa Jamil Hernawan

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………..………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ………………………..………………………….…….…
ii
DAFTAR ISI ……………………..…………………………..……………...….. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………..…………………………………...…. 1


1.1. Latar Belakang …………………...…………………………………...…... 1
1.2. Rumusan masalah ………………..…………………………………..…... 2
1.3. Tujuan penelitian ………………………………………………..…...…… 2

Bab II PEMBAHASAN………………………………..………………….….…. 3
2.1. Penjelasan …………………………….………………………………...... 3
2.2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi …………………………...…..….… . 3
2.3. Kesenjangan Agama ………………….………………………………......6
2.4. Kesenjangan Budaya ……………….……………………………….........7
Bab III Kesimpulan dan Saran ……………………………………….. ….……9
3.1. Kesimpulan …………………………………………………….…….….….9
3.2. Saran ….……………………………………………………….…….……. 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….....….....10

iii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, karena sebab
itu Indonesia memiliki bermacan-macam agama, budaya, dll. Indonesia memiliki
17.504 pulau, 1340 suku bangsa, 742 bahasa daerah, 7241 karya budaya dan 4 ras
yang ada di Indonesia. Namun dari banyaknya suku, agama, budaya, dan ras
memiliki hal yang negatif yang dapat menyebabkan kita terpecah belah, yaitu
kesenjangan di dalam masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki banyak jenis kesenjangan yang terjadi di masyarakat
Indonesia mulai dari agama, budaya, politik, hukum, dan masih banyak jenis
kesenjangan yang terjadi di antara kita. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus
melakukan sesuatu yang dapat mengurangkan kesenjangan yang terjadi di
Indonesia mulai dari langkah kecil yaitu toleransi, karena dengan kita memiliki
sikap toleransi pasti orang di sekitar kita akan ikut untuk toleransi dan pasti
masyarakat sekitar akan sangat menghargai kita.
Terlebih lagi Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah tinggi tingkatnya,
apalagi permasalahan antara rakyat dengan pejabatnya. Kesenjangan sosial
meningkat tinggi saat zaman pemerintahan Presiden Soeharto karena TNI yang
menguasai pemerintahan. Keadaan rakyat kecil semakin tertindas dan tidak ada
keadilan dalam hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi UUD 1945 telah
dinyatakan bahwa kita harus selalu bersifat adil terhadap sesame masyarakat
Indonesia. Kesenjangan ini di pengaruhi dengan adanya kemiskinan yang
menyebar dan kurangnya lapangan kerja yang ada di Indonesia. Maka dari itu,
pemerintah tidak boleh menyepelekan masalah sosial seperti ini. Pemerintah yang
dapat berkerja dengan cepat dan tepat sangat diperlukan dan dengan bantuan
rakyat bersama-sama memberantas kemiskinan untuk mencapai kesejahteraan
sosial.
Walapun perbedaan tersebut itu dapat menyebabkan perpecahan di antara
kita, tetapi bukan berarti kita harus menghilangkan perbedaan tersebut, karena

1
perbedaan itu membuat masyarakat Indonesia itu yang menyebabkan Indonesia itu
kaya dan masyarakat memiliki keunikan masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kesenjangan?
2. Kesenjangan apa yang terjadi di Indonesia?
3. Kenapa kesenjangan tersebut dapat terjadi?

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan membuat makalah ini agar masyarakat lebih mengenal tentang


kesenjangan yang terjadi di Indonesia, dan memberikan informasi tentang kenapa
kesenjangan diantara kita dapat terjadi serta solusi yang dapat kita lakukan dan
pemerintah untuk mengurangi dampak dari kesenjangan itu.

BAB II
Pembahasan

2
2.1 Penjelasan
Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bangga dengan kekayaan kita,
mulai dari agama, suku, dan budaya. Alasan kita memiliki semua kekayaan
tersebut Karena kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia sehingga banyak
sekali agama, suku, dan budaya yang kita miliki, belum peninggalan-peninggalan
sejarah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Masjid Kubah Mas, dll.
Tetapi karena kekayaan yang kita miliki tersebut banyak sekali masalah
kesenjangan yang kita miliki, contohnya seperti ketika orang medan yang
memiliki logat bahasa yang nada lebih tinggi dibandingkan dengan logat bahasa
yang lainnya dan orang sunda yang memiliki logat bahasa yang sangat halus,
ketika mereka bertemu dan berbicara seakan-akan menurut orang sunda bahwa
orang medan itu sedang seperti marah-marah tetapi menurut orang medan itu hal
yang biasa.
Kesenjangan tersebut di akibatkan karena kurangnya toleransi kepada
orang yang memiliki perbedaan dengan kita, contohnya orang yang berekonomi
tinggi dan orang yang berekonomi rendah, pasti orang yang memiliki ekonomi
yang tinggi merasa bahwa dia itu harus lebih di hargai di bandingkan orang yang
berekonomi rendah tersebut, bahkan bisa saja orang yang berekonomi tinggi
tersebut mendeskriminasi orang yang dianggap memiliki perekonomian di bawah
kita.

2.2 Kesenjangan Sosial dan Ekonomi


Kesenjangan sosial adalah sebuah perbedaan yang terjadi di dalam sebuah
kelompok masyarakat yang dapat mengakibatkan permasalahan-permasalahan
diantara masyarakat indonesia. Sedangkan kesenjangan ekonomi adalah sebuah
keadaan di mana terjadinya perbedaan penghasilan antara masyarakat kelas atas
dan kelas bawah sangat tinggi. Bahkan hukum yang tidak adil saja sudah menjadi
contoh dari kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial sering dihubungkan dengan
adanya perbedaan yang nyata dari segi finansial masyarakat mencakup kekayaan
harta, kekayaan barang dan jasa dan lainnya. Sebenarnya Indonesia mampu

3
menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang mampu menyejahterakan
masyarakatnya, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya
dan melimpah. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan sehingga masyarakat lebih
sejah tera dan terciptalah persatuan.
Hal yang sangat sedang menjadi pembahasan saat ini yang paling
berpengaruh terhadap kesenjangan sosial yaitu adalah korupsi yang di lakukan
oleh pemerintah. Kenapa korupsi dapat terjadi, karena tidak berjalannya dengan
baik suatu organisasi seperti organisasi masyarakat yang di bentuk,sehingga akan
timbul kurang adanya sikap keteladan pimpinan,tidak adanya kultur
organisasi,kurang memadainya sistem akuntabilitas,kelemahan sistim
pengendalian manajemen,dan lemahnya suatu pengawasan. Akibat dari kasus
korupsi ini menyebabkan kerugian yang besar terhadap negara, dan masyarakat
pun sangat susah untuk mendapat bantuan dari pemerintahan karena kasus korupsi
ini
Kemunduran ekonomi bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir bukan
disebabkan tidak adanya investasi yang masuk dari luar, tetapi disebabkan karena
tidak efektifnya pengelolaan investasi tersebut. Dan budaya korupsi yang meluas
merupakan indikator betapa sangat tidak efisiennya keorganisasian negara dalam
mengelola investasi, termasuk investasi yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
Banyak sekali cara untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Pengurangan kemiskinan memang perlu. Kemiskinan itu memiliki kadar tertentu,
memang bertalian dengan ketimpangan. Akan tetapi pengurangan kemiskinan
tidak selalu berarti pengurangan ketimpangan. Sebagai suatu bangsa, kita bukan
hanya ingin hidup lebih makmur, tetapi juga menciptakan kebersamaan dalam
kemakmuran. Indonesia.
Pemerintah telah melakukan banyak sekali percobaan untuk mengurangi
kesenjangan yang terjadi di Indonesia contohnya memberlakukan kebijakan
desentralisasi fiskal, walaupun belum efektif tetapi kebijakan tersebut sudah
mampu memperbaiki kesenjangan antar kelompok pendapatan masyarakat.
Pemerintah pun dengan segala upayanya khususnya Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam hal ini sedang berusaha

4
untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang terjadi di pedesaan dan perkotaan
yaitu dengan mengeluarkan Program Sarjana Mendidik di Daerah yang bertujuan
untuk mengatasi masalah kesenjangan yang terjadi di antara kita, terutama yang
terjadi di antara desa dan perkotaan. Dan SMK itu sangat memilki peran penting
dalam tuntutan dunia industri tetapi SMK belum dapat membentuk lulusan yang
memiliki dua keterampilan yang dapat mengikuti kebutuhan pasar yaitu hard skill
dan soft skill sehingga lulusannya belum dapat bersaing di dunia kerja.
Di dalam Islam ada larangan untuk melakukan riba karena riba dapat
menyebabkan kesenjangan sosial, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada bulan
Desember 2003 sudah membahas mengenai riba. Dan menyatakan bahwa bunga
bank adalah haram, karena bunga model ini telah memenuhi syarat-syarat riba
yang diharamkan oleh Al Qur’an, dan sistem ekonomi ribawi masih dijalankan,
tidak akan pernah bisa mengangkat ekonomi masyarakat.
Tidak hanya masalah ekonomi yang dapat menyebabkan kesenjangan,
tetapi hukum yang tidak adil saja dapat menyebabkan kesenjangan diantara kita,
padahal sudah sangat jelas di dalam UUD 1945 bahwa semua manusia sudah
memilki HAM sejak dari mereka lahir dank arena itulah setiap manusia itu
memiliki perlakuan setara tanpa melihat dari status sosialnya. Walaupun sudah
tertera jelas hukum tentang perlakuan sama dihadapan hukum, namun banyak
sekali kasus kesenjangan hukum terjadi di Indonesia.
Biasanya orang yang memiliki status sosial rendah mendapat diskriminasi
di hadapan hukum. Mereka lebih dirugikan hukumannya walaupun sebenarnya
pelanggarannya hanyalah sepele. Pembentuk undang-undang umumnya yakin
bahwa undang-undang yang dihasilkannya mampu membantu dan mengantisipasi
pelanggaran-pelanggaran hukum yang terkait dengan materi yang tercantum
dalam peraturan tersebut. Namun, keyakinan seperti di atas sebenarnya hanya
sebatas perkiraan.

2.3 Kesenjangan Agama


Kita sebagai masyarakat Indonesia selalu hidup di dalam perbedaan
agama, dan kita sebagai masyarakat Indonesia memiliki Bhinneka Tunggal Ika

5
sebagai semboyan kita yang memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia yang masih senang untuk
mengdeskriminasi minoritas di antara kita contohnya adalah minoritas agama.
Permasalahan yang sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia saat ini, yaitu
salah satunya adalah radikalisme agama yang terjadi di antara masyarakat.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lazuardi Birru dan Lembaga Survei
Indonesia tahun 2011, menjelaskan, indeks radikalisme terhadap 33 provinsi di
Indonesia. Ada 3 daerah yang memiliki tindakan radikalisme yang tinggi yaitu
Aceh dengan indeks kerentanan, Jawa Barat, dan Banten.
Perbedaan-perbedaan ini, dapat di pandang dari sisi lain sebagai kekayaan
budaya yang dimiliki Indonesia, namun pada sisi lain, merupakan kunci akan
lahirnya disintegrasi sosial. Apakah keragaman yang kita miliki ini harus kita
hilangkan?. Tentu saja mustahil untuk melakukan hal itu, maka itulah kita sebagai
masyarakat yang memiliki akal bahwa kita harus meningkatkan kesadaran kita
terhadap perbedaan itu dan kita harus berusaha untuk menghilangkan kebiasaan
radikalisme tersebut. Maka dari itu, pengetahuan akan agama sangat penting agar
dapat tercipta keharmonisan dalam keberagaman berbudaya.
Gagasan pikiran yang menyatakan bahwa kesamaan agama sebenarnya
dapat meredam timbulnya konflik hanyalah tinggal mimpi semata. Namun,
realitanya tidaklah seperi itu. Krisis dan konflik agama yang disebabkan oleh
interaksi diantara masyarakat beragama yang tidak harmonis, atau fenomena
pemaksaan antara agama yang satu terhadap lainnya telah mengancam tujuan
mimpi beragamaan, yaitu perdamaian antara perbedaan tersebut.
Jadi gambaran negatifnya, konflik antar umat beragama dan antar sesama
agama di Indonesia sepertinya masih terus saja menjadi ancaman. Sangat sulit
untuk menciptakan kehidupan yang harmoni. Kenapa masyarakat Indonesia yang
beragama, berpancasila, masih sangat sulit untuk membangun kelompok sosial
yang santun dan saling bertoleransi.
Dan dalam gambaran positifnya, konflik dapat menciptakan sebuah ikatan
sosial, penegasan identitas yang positif, pendapat terhadap pemahaman
keagamaan, pola-pola beragama serta relasi sosial, inspirasi membangun cara

6
terbaik dalam menjalin kebersamaan dengan antara pemeluk agama, dan yang
tidak kalah pentingya sebagai penyemangat untuk membangun kebersamaan.

2.4 Kesenjangan Budaya

Kesenjangan budaya merupakan perbedaan antara unsur-unsur


kebudayaan akibat terjadinya perubahan serta pergeseran kebudayaan.
Kesenjangan budaya juga dapat terjadi bila adanya perubahan budaya antara
berbagai daerah dalam suatu kebudayaan. Contoh kesenjangan budaya atau yang
biasa di sebut cultural lag antara lain keberadaan bus yang dibuat oleh pemerintah
yang memiliki tujuan untuk mengurai masalah kemacetan di ibukota Jakarta,
namun ternyata bukannya mengurangi kemacetan, tetapi menambah parah
kemacetan. Hal ini dapat disebabkan karena banyak pengendara kendaraan sepeda
motor yang selalu melanggar peraturan dengan menerobos masuk ke jalur khusus
bus. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pembaharuan fasilitas transportasi
publik di ibukota tidak disesuaikan dengan kesadaran disiplin saat berlalu lintas.
Sudah biasa bila masyarakat selalu mengalami perubahan. Hal ini
disebabkan sifat masyarakat yang selalu bergerak mengikuti dengan proses
perubahan zaman dan akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Proses perubahan sosial itu dapat berjalan dengan cepat dan lambat. Hal yang
dapat memberngaruhi cepat lambatnya dalam proses perubahan sosial di dalam
masyarakat berbeda-beda. Perubahan pada masyarakat kota akan lebih cepat
dibanding masyarakat di desa. Perubahan sosial budaya pada masyarakat ada yang
berdampak positif dan negatif. Perubahan positif dapat mendorong kebaikan serta
kemajuan, tapi bila menjerumus ke negatif dapat menyebabkan kemunduran
dalam sebuah lingkup sosial
Permasalahan yang muncul di dalam globalisasi juga digambari dengan
peluasan perusahaan yang bersifat multinasional dengan cara menginvestasikan
modalnya perusahaan kepada sebuah negara berkembang, dengan tujuan untuk
memperoleh keringanan dan mendekati pasar, dan tujuan lainnnya adalah tenaga
kerja dan factor-faktor produksi lainnya yang dapat dibilang cukup murah karena

7
merupakan negara berkembang, sedangkan dari sisi pemasaran produk dapat lebih
hemat dalam beberapa biaya, seperti biaya transportasi, karena produk dibuat
semakin dekat dengan pasar atau konsumennya. Tetapi ada permasalahan yang
muncul sebagai akibat dari perusahaan asing yang meningkat di sebuah negara
berkembang yaitu perbedaan bahasa yang dimiliki.
Tetapi Kendala dalam hal bahasa dapat di atasi dengan cara memberikan
pelatihan dan pendidikan bahasa kepada para karyawan lokal di suatu perusahaan
multinasional, namun saat ini sudah cukup banyak lembaga pendidikan yang
mengharuskan untuk mengusai bahasa inggris yang merupakan bahasa
internasional sebagai syarat lulus dari pendidikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Banyak sekali kesenjangan yang terjadi di antara kita dan salah satu
penyebab kesenjangan dapat terjadi adalah banyaknya masyarakat miskin dan
pengangguran di Indonesia. Banyaknya kemiskinan yang membuat permasalahan
bagaimana kesenjangan sosial di Indonesia bisa terjadi. Mengurangi angka
kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan membuka lapangan kerja adalah
beberapa solusi memberantas kesenjangan sosial di Indonesia. Selain itu, kita
harus memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan rakyat.
Dengan permasalah-permasalahan yang terjadi akibat kesenjangan yang
kita miliki, maka pemerintah diharapkan ikut mengurus permasalah ini.
Pemerintah harus menegakkan hukum yang berlaku dan masyarakat harus
memiliki kesadaran dan juga serta ikut membantu untuk memberantas
kesenjangan agar tercipta negara yang maju

3.2 Saran

Penulis menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan

8
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca
dan penulis berharap mendapat kritik dan saran, supaya makalah selanjutnya dapat
lebih baik dari sebelumnya.

Daftar Pustaka

Amran, A. (2015). Peranan Agama Dalam Perubahan Sosial Masyarakat. Jurnal


HIKMAH, 2(01).
Haryanto, S. (2012). Konflik Sosial di Era Reformasi. Masyarakat, Kebudayaan
Dan Politik. Fisip, Universitas Lampung, Lampung, 25(4), 299–308.
Hidayanto, M. F. (2008). Praktek Riba dan Kesenjangan Sosial. None, 2(2), 239–
261.
Hidayat, A. (2013). Penemuan Hukum melalui Penafsiran Hakim dalam Putusan
Pengadilan. Pandecta: Research Law Journal, 8(2).
Mulyono, G. P., & Mulyoto, G. P. (2017). Radikalisme agama di Indonesia
(ditinjau dari sudut pandang sosiologi kewarganegaraan). Citizenship Jurnal
Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 64–74.
Muslim, A. (2013). Interaksi sosial dalam masyarakat multietnis. Jurnal
Diskursus Islam, 1(3), 483–494.
Mutia, A., & Zahara, A. E. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesejahteraan Ekonomi Mustahik Melalui Pemberdayaan Zakat (Studi Kasus
PenyaluranZakat Produktif/Modal Usaha pada Bazda Kota Jambi).
Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 24(1).
Nurdin, M. (2012). Dampak negatif industri pariwisata pada lingkungan sosial
budaya dan alam. FISIP Universitas Airlangga.
Pranadji, T. (2017). Perspektif Pengembangan Nilai-Nilai Sosial-Budaya Bangsa.
Rahman, F. (2002). Mengelola prasangka sosial dan stereotipe etnik-keagamaan
melalui psychological and global education. Artikel Elektronik.
Sina, L. (2008). Dampak dan upaya pemberantasan serta pengawasan korupsi di

9
Indonesia. Jurnal Hukum Pro Justitia, 26(1).
Sinaga, B. M., & Siregar, H. (2005). Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal
terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah di Indonesia. Direktorat Penelitian
Dan Pengabdian Pada Masyrakat, Direktorat Jenderal Tinggi. IPB. Bogor.
Sopyan, Y. (2014). Corporate social responsibility (csr) sebagai implementasi
fikih sosial untuk pemberdayaan masyarakat. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah,
17(1).
St Aisyah, B. M. (2014). Konflik sosial dalam hubungan antar umat beragama.
Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 189–208.
Sutarso, J. (2010). Eksistensi Organisasi Negara Dalam Era Global: Perspektif
Budaya.
Syawie, M. (2011). Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Sosio Informa, 16(3).
Usman, S., Qodir, Z., & Hasse, J. (2014). Radikalisme Agama di Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Vito, B., Krisnani, H., & Resnawaty, R. (2016). Kesenjangan Pendidikan Desa
dan Kota. Prosiding KS, 2(2).
Warassih, E. (2001). Pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan tujuan
hukum (Proses penegakan hukum dan persoalan keadilan).
Wibowo, N. (2016). Upaya memperkecil kesenjangan kompetensi lulusan sekolah
menengah kejuruan dengan tuntutan dunia industri. Jurnal Pendidikan
Teknologi Dan Kejuruan, 23(1), 45–59.

10

Anda mungkin juga menyukai