“Mimpi Belaka”
C. Penilaian Karya
Lukisan yang berjudul “Mimpi Belaka” ini mempunyai nilai estetik yang
cukup tinggi. Dilihat dari peletakan subject matter di bagian bawah dan menyisakan
ruang kosong yang cukup banyak, dan diisi dengan pemberian warna-warna soft.
Sehingga mengarahkan mata apresiator/pengamat kepada subject matter atau sosok
manusia, sebagai point of interest. Judul yang diambil sangat relevan dengan kontens
lukisan tersebut. Lukisan ini mengandung pesan sosial yang sangat baik, yaitu jika
kita memiliki sebuah mimpi atau harapan hendaknya diraih dengan suatu tindakan
yang pasti, agar harapan itu dapat tercapai. Bukan hanya berharap namun tidak ada
tindakan apapun. Dalam lukisan ini terdapat juga kekurangan yaitu penulisan
harapan-harapan yang kurang jelas untuk dibaca. Dan perwujudan seseorang yang
mempunyai harapan tanpa tindakan belum dapat ditangkap oleh apresiator/ pengamat.
Apresiator akan lebih menafsirkan sosok tersebut sedang meratapi nasib akan suatu
musibah yang ditimpanya. Dilihat dari teknik dan media yang digunakan karya lukis
ini bergaya kontemporer. Dapat ditengarahi bahwa lukisan ini merupakan lukisan
yang cukup bagus karena mengandung pesan yang baik untuk disampaikan kepada
masyarakat namun kurang komunikatif dalam penyampaian pesannya.
C. Aspek Konseptual
Aspek konseptual dari lukisan ini yaitu seorang laki-laki yang terlihat dari
belakang , hanya memakai celana pendek dan berambut panjang. Dengan posisi
dalam keadaan duduk dengan kepala yang menunduk. Terlihat seseorang yang
sedang merenung, gelisah, dan bingung. Seperti sedang memikirkan atau
menginginkan suatu hal. Perwujudan sosok seorang laki-laki berambut panjang ini
merupakan sosok diri Galang Koko sendiri. Dalam lukisan ini Galang Koko ingin
memperlihatkan seorang pemalas yang mempunyai banyak harapan. Ia ingin
merespons keadaan disekitarnya, bahwa banyak orang yang mempunyai mimpi
untuk mekalukan/memperoleh suatu hal, tapi tidak ada suatu tindakan yang ia
lakukan. Sehingga hal itu hanya menjadi sebatas mimpi dan omong kosong
belaka. Ini merupakan ungkapan perasaan yang dia alami sendiri. Yang
menyebabkan muncul suatu perasaan bingung dan gelisah. Perasaan itu
diungkapkan pada subject matter yang diberi warna ungu muda dan ungu tua.
Warna ungu mengandung makna kegelisahan, murung dan menyerah.
D. Aspek Kreativitas
Harapan/mimpi dalam lukisan direpresentasikan dengan background dengan
corak abstrak. Karena pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak,
namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Harapan
adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata
dengan cara berdoa atau berusaha. Terdapat warna putih doniman yang keluar dari
kepala sosok manusia tersebut, melambangkan sebuah harapan yang datang dari
pikiran seseorang. Dalam lukisan ini terdapat juga tulisan-tulisan yang berisikan
harapan-harapan yang diinginkannya. Berkenaan dengan itu semua sehingga
muncullah sebuah judul “Mimpi Belaka”. Kata “mimpi” disini merupakan
pengganti dari kata “harapan”. Mimpi tidak hanya terjadi saat orang sedang tidur
saja, tapi mimpi mempunyai beberapa macam jenis yang salah satunya adalah
mimpi sebagai harapan. Dan kata “Belaka” mempunyai makna ”hanya atau
sebatas”.
Kesimpulan
Pengetahuan tentang karya seni rupa lukis itu sangat penting untuk
mengembangkan kreativitas. Seperti halnya lukisan dari Muhammad Galang Irnanda
(Galang Koko) yang berjudul “Mimpi Belaka”, yang mengajarkan kita bahwa lukisan
itu tidak hanya dinilai dari segi wujud, tetapi dari segi penafsiran. Lukisan ini
mengajarkan kita bahwa betapa pentingnya usaha dalam mencapai impian karena
separuh impian dapat tercapai dengan tindakan bukan khayalan. Tujuan pembuatan
karya seni salah satunya adalah untuk mengekspresikan jiwa seniman tersebut
sehingga timbul kesan yang dapat dipetik dari karya tersebut.
Saran
Pengamatan karya seni rupa amatlah penting karena hal ini dapat mengajarkan
kita bagaimana membaca ekspresi seni lukis tersebut sehingga kita dapat menangkap
makna yang terkandung dan menerapkannya dalam kehidupan. Selain itu pendidikan
seni rupa amatlah penting karena dapat mengembangkan bakat dan kreatifitas siswa
sehingga dapat menggali potensi siswa dalam menciptakan karya seni yang kemudian
dipamerkan di muka publik untuk mendapat apresiasi dan membangkitkan motivasi
generasi muda dalam berkarya.