BUDAYA KERJA
DISUSUN OLEH :
MUH IDRIS
YAYAN PRATAMA
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Budaya
Kerja” ini dengan baik meskipun ada kekurangan di dalamnya. Kami haturkan terima
kasih pada Bapak Ridwan Sukimin, S.lk.,M.Si. selaku Dosen mata kuliah Etika
Profesi Teknologi Informasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai budaya kerja syariah, dan juga bagaimana aplikasinya
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
A. Latar Belakang
Tipe-tipe pekerjaan saat ini sangat bervariasi dalam hal ruang lingkup dan
ukuran dan mungkin akan memiliki beberapa praktik yang unik pada pekerjaan
itu. Misalnya, sebuah organisasi yang umum adalah organisasi akademik yaitu
Dalam hal ini, budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis, dan latar
belakang individu. Melainkan budaya adalah suatu cara hidup di dalam sebuah
psikologis. Hal ini mungkin mencakup semangat kerja karyawan, sikap, dan
ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai melalui interaksi yang terjadi antar
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Sejak berdirinya sebuah perusahaan, entah disadari atau tidak, sebuah kultur /
budaya kerja pasti juga akan berkembang di dalam perusahaan tersebut. Jika
perusahaan berkembang dengan baik, mungkin culture yang dirawat sudah benar.
Namun bagaimana jika tidak? Maka leader perlu bergerak cepat untuk memikirkan
sebuah kultur baru yang lebih sinergi dengan visi dan misi perusahaan. Tetapi perkara
mengubah kultur itu tidaklah semudah menjentikkan jari. Mengubah kultur sama
dengan merombak sistem yang sudah berjalan. Tidak mudah, tetapi bukan juga tidak
mungkin.
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan
dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita,
model tertentu yaitu budaya autoritarian, budaya birokratik, budaya tugas, budaya
dasar organisasi.
diberi kepercayaan oleh pemilik atau pemegang saham utama tadi. Asas
Oleh itu bagi menjaga kepentingan, pekerja cenderung untuk bersikap ‘yes
man , dan ‘play safe’ daripada memberi pandangan kritikal bagi menjaga
prosedur yang sama dan harus menerima layanan yang sama. Peraturan
daripada mereka.
masing-masing.
Dalam budaya kerja ada hal lain yang berkaitan dengan budaya kerja.
Yaitu Etos kerja yang dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau
Budaya kerja berbeda antara organisasi satu dengan yang lainnya, hal itu
dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang dicerminkan oleh setiap orang
dalam organisasi berbeda. Budaya kerja yang terbentuk secara positif akan
saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari ruang lingkup
kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi mengeluarkan
pendapat yang berbeda hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu
dimulai dari sikap dan tingkah laku pemimpinnya kemudian diikuti para
bawahannya sehingga akan menentukan suatu cara tersendiri apa yang dijalankan
Maka dalam hal ini budaya kerja terbentuk dalam satuan kerja atau organisasi
itu berdiri, artinya pembentukan budaya kerja terjadi ketika lingkungan kerja atau
masalah organisasi.
Disiplin; Perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma yang
individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja.
Kerjasama; Kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau
keterbukaan, yaitu keadaan yang selalu jauh dari prasangka negatif karena segala
sesuatu disampaikan melalui fakta dan data yang akurat (informasi yang benar).
menghargai.
Pada gilirannya setelah interaksi lintas sektoral dan antar karyawan semakin
dan melengkapi. Hal inilah yang menjadi tujuan bersama dalam rangka
manusia seutuhnya agar setiap orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu
hubungan sifat peran pelanggan, pemasok dalam komunikasi dengan orang lain
kerja tertentu, sehingga hasilnya sesuai dengan standar atau kualifikasi yang
ditentukan organiasi. Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik atau membudaya
dalam diri pegawai, sehingga pegawai tersebut menjadi tenaga yang bernilai
ekonomis, atau memberikan nilai tambah bagi orang lain dan organisasi. Selain
itu, jika pekerjaan yang dilakukan pegawai dapat dilakukan dengan benar sesuai
prosedur atau ketentuan yang berlaku, berarti pegawai dapat bekerja efektif dan
efisien.
akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai
produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Disamping itu masih banyak lagi manfaat yang muncul seperti kepuasan kerja
kualitas sumber daya manusia, kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja sehingga
Budaya kerja adalah berpijak dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa atau
masyarakat Indonesia yang diolah sedemikian rupa menjadi nilai-nilai baru yang
akan menjadi sikap dan perilaku manajemen yang diharapkan dalam upaya
menghadapi tantangan baru. Budaya kerja tidak akan muncul begitu saja, akan
dengan melibatkan semua sumber daya manusia dalam seperangkat sistem, alat-
perubahan nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru akan memakan waktu untuk
perbaikan.
Menurut Taliziduhu Ndraha, budaya kerja dapat dibagi menjadi dua unsur, yaitu:
atau sebaliknya.
Budaya kerja merupakan suatu organisasi komitmen yang luas dalam upaya
untuk membangun sumber daya mnusia, proses kerja dan hasil kerja yang lebih
baik. Untuk mencapai tingkat kualitas yang makin baik tersebut diharapkan
bersumber dari perilaku setiap individu yang terkait dalam organisasi kerja itu
sendiri. Setiap fungsi atau proses kerja mempunyayi perbedaan cara kerja, yang
mengakibatkan berbeda nilai-nilai yang cocok untuk diambil dalam kerangka kerja
organisasi. Setiap nilai-nilai apa yang sepatutnya dimiliki oleh pemimpin puncak
dan pemimpin lainnya, bagaimana perilaku setiap orang akan mempengaruhi kerja
mereka.
falsafah, etika, dan cara berpikir. Budaya yang ada di suatu lingkungan, sangat
lingkungan tersebut.
Setiap lingkungan tempat tinggal memiliki budaya yang dibuat oleh nenek
moyang dan diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi untuk
dianut dan dilestarikan bersama. Perusahaan adalah sebuah lembaga yang terdiri
dari banyak karyawan yang merupakan individu yang berasal dari latar belakang
yang berbeda, yaitu lingkungan, agama, pendidikan, dll. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa perusahaan terdiri dari individu dengan kultur bawaan yang
berbeda-beda.
Pertanyaannya sekarang adalah, mampukah mereka yang beragam tadi
budaya yang dirumuskan oleh para pendiri dan top management perusahaan dan
memang merupakan unsur kredibilitas yang harus dimiliki oleh karyawan agar
maksimal manfaatnya bila setiap karyawan belum memiliki satu budaya yang
sama. Satu budaya yang sama maksudnya adalah sebuah pola pikir yang membuat
mereka memiliki persepsi yang sama tentang nilai, dan kepercayaan yang dapat
menganut budaya atau nilai-nilai yang sama menciptakan rasa kesatuan dan
percaya dari masing-masing karyawan. Bila hal ini telah terjadi, maka akan
tercipta lingkungan kerja yang baik dan sehat. Lingkungan seperti ini dapat
membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para karyawan sehingga
pada akhirnya mereka mampu mengakomodasi perubahan dalam perusahaan ke
yang memiliki budaya kerja yang kuat. Terlepas dari nilai-nilai positif dan luhur
yang terkandung dalam budaya yang berlaku, maksud budaya kerja yang kuat
adalah seluruh komponen perusahaan mengamalkan nilai atau norma yang telah
ditetapkan bersama sebagai sebuah budaya dengan komitmen yang tinggi, tanpa
terkecuali.
Namun ketiadaan kata atau kalimat yang menegaskan mengenai budaya yang
Untuk itu perlu adanya sebuah pernyataan yang merupakan manifestasi dari
dilakukan melalui perumusan pernyataan visi dan misi. Hanya dengan kalimat
singkat, pernyataan visi dan misi dapat menyiratkan nilai, etika, prinsip, tujuan,
dan strategi perusahaan. Menuliskan pernyataan visi dan misi perusahaan adalah
cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa semua karyawan dapat
yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes Heskett, ternyata terdapat
korelasi positif di antara penerapan budaya perusahaan dengan prestasi bisnis yang
Ada 4 hal yang diperlukan untuk menciptakan Budaya Kerja yang baik. Yaitu:
dimana karyawan akan berfikir lebih dahulu sebelum bertindak. Maka di masa
depan tidak ada lagi broken window (efek domino akibat masalah yang
secara tuntas.
2. Adanya pembinaan
pegawai barunya.
3. Adanya control
4. Adanya penegakan
Bagaimana bila kultur anda tidak berjalan? Tentu harus ada penegaknya.
Kultur akan berjalan ketika penegaknya tegas. Sama dengan sistem akan
Dalam sebuah pekerjaan dan dunia kerja, ada beberapa faktor yang perlu kita
perhatikan dan mendapat sorotan khusus. Karena pekerjaan itu tidak menyangkut
berapa upah (gaji) saja yang kita terima, tetapi didalamnya masih banyak terdapat
beberapa point penting yang harus berjalan seimbang. Dalam sebuah pekerjaan yang
tersebut.
bagaimana budaya perusahaan yang berjalan atau ada di perusahaan tersebut. Budaya
perusahaan menjadi semacam sebuah rules yang tidak tertulis dan bahkan seudah
apabila rules yang diterapkan itu sangat unik. Hal ini tentunya sangat sederhana,
namun banyak orang dan bahkan seorang HRD di sebuah perusahaan pun kurang
mengerti dan paham bahwa budaya perusahaan memainkan peran yang sangat vital.
variabel ini.
Sebagai contoh, kita tidak bisa memungkiri bahwa sebuah industri kreatif seperti
tersebut dibayar dengan gaji yang tinggi tetapi mereka diharuskan bekerja formal dan
“saklek”. Yang ada malahan mereka tidak produktif, karena merasa terkekang oleh
sebuah sistem dan susah untuk menelurkan ide-ide dan inspirasi kreatif. Begitu juga
sebaliknya, bagaimana mungkin juga seorang pegawai bank bekerja dengan santai
dan tidak formal, yang ada malah nasabah dan kreditur mengurungkan niatnya untuk
menggunakan jas bank tersebut. Yang seperti inilah saya sebutkan bahwa selain
untuk mempengaruhi motivasi kerja karyawan, budaya perusahaan juga bisa menjadi
sebuah trademark.
Dalam teorinya, Edward Schein menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang terdapat
dalam sebuah budaya perusahaan yaitu Artifacts, Espoused Values, and Basic
yang bisa menjadi sebuah identitas perusahaan apabila dilihat dari luar, seperti
karyawannya, maka oarang awam akan mudah mengerti dan mengenali perusahaan A
adalah perusahaan apa dan bagaimana budaya perusahaan yang berjalan. Sementara
itu Espoused Values lebih menekankan kepada nilai nilai yang terkandung di suatu
perusahaan, seperti goals, policy, philosophy/filsafat yang ada. Dan yang terakhir
perusahaan bisa menjadikan karyawan merasa nyaman dan merasa enjoy bekerja.
Dalam hal ini tentunya HRD yang bertanggung jawab untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan bisa membentuk, memepertahankan atau mungkin bahkan bisa meng-
improvisasi budaya perusahaan yang telah ada di suatu perusahaan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada. Saya sering mendapatkan cerita dari beberapa orang
teman, bahwa mereka lebih memilih resign dari pekerjaannya walaupun diberikan
upah tambahan. Karena yang menjadi permasalahan adalah bukan gaji, tetapi pada
kenyamanan mereka bekerja. Mereka memeilih resign karena tidak sesuai dan tidak
cocok dengan budaya organisasi yang ada. Jika karyawan saja malas-malasan dalam
meningkat?
Perlu kita ketahui bahwa budaya perusahaan adalah salah satu aspek penting saja
dalam meningkatkan motivasi kerja, budaya perusahaan tidak dapat berdiri sendiri.
Perlu adanya support dan keseimbangan dari banyak bagian lain yang ada didalam
beberapa faktor dan variabel yang ada untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan
di sebuah perusahaan.
2. Meningkatkan kebersamaan
A. Kesimpulan
organisasi, tetapi perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya
perusahaan adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki
bersama, oleh semua anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
B. Saran
suatu organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik, budaya
bagi karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
perusahaan-dan-pengaruhnya-terhadap-motivasi-kerja-karyawan-568737.html”