KELOMPOK3
IFA
Dina
Iqbal
Dayat
Indriani
Mamta
JURUSANMANAJEMEN
FAKULTASEKONOMIDANBISNIS
UNIVERSITASRIAU
2019
DAFTAR ISI
Tujuan ..................................................................................................................
kesimpulan ...........................................................................................................
saran.....................................................................................................................
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa berkat karunia dan pertolongan-
Nyalah sehingga makalah yang berjudul “Budaya Perusahaan, Dampak, dan implikasi” ini
Makalah ini disusun berdasarkan referensi dari beberapa sumber dengan harapan dapat
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik maupun saran
yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini agar kedepannya lebih baik
lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapankan dapat tercapai, Amin.
Kelompok3
BAB I
PENDAHULUAN
LatarBelakang
organisasi lain. Tentunya kepribadian yang khas itu tidak serta merta terbentuk begitu suatu
organisasi didirikan. Diperlukan waktu sebagai proses organisasi itu bertumbuh, berkembang,
dan mapan. Pada setiap perkembangan itu dapat dikatakan, bahwa organisasi akan
menemukan jati dirinya yang khas dengan demikian, ia akan mempunyai kepribadian sendiri.
Ini menjadi salah satu pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya
sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak
sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya
organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lainnya adalah
budayanya. Hal-hal tersebut penting, dan karena itu perlu dipahami serta dikenali. Akan
tetapi hal-hal yang bersifat universal itu harus diterapkan oleh manajemen dengan pendekatan
yang memperhitungkan secara matang faktor-faktor situasi, kondisi, waktu, dan ruang.
Dengan kata lain, diterapkan sesuai dengan budaya yang berlaku dan dianut dalam organisasi
yang bersangkutan.
Budaya organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan
lama. Yang jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung organisasi
itu. Ada budaya organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maksudnya tidak
dapat menyocokkan diri dengan lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi organisasi itu tidak
mau menyesuaikan budaya nya dengan perkembangan zaman karena dia merasa paling benar.
Salah satu faktor yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lainnya adalah
budayanya. Hal-hal tersebut penting, dan karena itu perlu dipahami serta dikenali. Akan
tetapi hal-hal yang bersifat universal itu harus diterapkan oleh manajemen dengan pendekatan
yang memperhitungkan secara matang faktor-faktor situasi, kondisi, waktu, dan ruang.
Dengan kata lain, diterapkan sesuai dengan budaya yang berlaku dan dianut dalam organisasi
yang bersangkutan.
RumusanMasalah
7. bagaimana berbagai mekanisme pelaporan seperti hotline etika dan ombudsman dapat
8. Bagaimana peran proses penilaian, pemantauan, dan auditing program budaya dan
etika?
Tujuan
PEMBAHASAN
apa yang dimaksud dengan budaya perusahaan' Setiap organisasi memiliki scbuah budaya
(culture), dibentuk oleh sebuah pola dari keyakinan. harapan, danarti yang memengaruhi dan
mengarahkan pemikiran dan perilaku anggota organisasi tersebut.Budaya sebuah perusahaan
dapat berupa nilai pemelihara perusahaan (sustaining value)-yang memberikan arahan dan
stabilitas selama masa-masa sulit. Namun, nilai-nilai itu juga dapat membatasi organisasi
dalam cara-cara yang biasa digunakan untuk menangani berbagai persoalan, seperti terlihat
dari frase yang biasa digunakan "seperti itulah cara segala sesuatu diselesaikan di sini" atau
"itulah keadaan yang berlaku di sini." Stabilitas yang bermanfaat di satu waktu dapat menjadi
sebuah hambatan keberhasilan di lain waktu.budaya terdapat di dalam dan ditentukan dengan
menyelami hal-hal berikut ini, antara lain:
Tempo pekerjaan.
Pendekatan perusahaan terhadap humor.
Metode penyelesaian masalah. Lingkungan persaingan.
Berbagai insentif. Otonomi individu. Struktur yang hierarkis.
Kepemimpinan Etis dan Budaya Perusahaan
Apa yang kita maksudkan dengan pemimpin yang "etis"? Penting untuk membuat sebuah
perbedaan antara pemimpin yang baik dan pemimpin yang etis. Seorang pemimpin yang baik
adalah siapa pun yang melakukan dengan baik apa yang dilakukan para pemimpin pada
umumnya. Karena pemimpin bertugas mengarahkan, memimpin, dan mengawal orang lain
menuju sebuah tujuan, seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang berhasil
melakukan hal ini secara efisien. Para pemimpin yang baik dapat mengarahkan para
pengikutnya secara efektif menuju tujuan mereka.Tetapi tidak semua pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang etis. Dalam konteks perusahaan, Ken Lay dan Jeffrey Skilling adalah
para pemimpin bisnis yang baik dan efektif. Mereka mampu mengubah Enron dari yang
awalnya sebuah perusahaan minyak dan saluran gas yang kecil menjadi salah satu perusahaan
terbesar di dunia.Dalam banyak kondisi, mereka adalah pemimpin yang inspirati.imajinatif,
dan kreatif yang mampu memotivasi para karyawannya untuk mencap tingkat keberhasilan
yang tinggi. Mercka juga pemimpin yang tidak etis.Penganjur gaya kepemimpinan tertentu
ingin menyatakan bahwa gaya mereka adalah gaya kepemimpinan yang unggul.
Konsekuensinya, mereka cenderung mengidentifikasi sebuah metode memimpin dengan
kepemimpinan "yang sebenarnya" dalam kerangka etis. Sebagai contoh mengenai hal ini,
penulis buku "Servant Leadership" Robert Greenleaf menyatakan bahwa pemimpin yang
terbaik adalah individu yang tidak hierarkis, yang memimpin lewat teladan pelayanannya
kepada orang lain.Menciptakan budaya perusahaan di mana para karyawannya diberdayakan
dan diharapkan untuk mengambil keputusan yang etis adalah hal yang penting bagi seorang
pemimpin perusahaan yang etis. Sementara mungkin beberapa cara yang digunakan secara
etis lebih baik daripada yang lainnya (sebagai contoh. memberikan bujukan daripada
menggunakan kekerasan), bukan metode itu saja yang membentuk seseorang menjadi
pemimpin yang etis.
Pernyataan Misi, Kode Perilaku, dan Pernyataan Nilai-nilai Salah satu perwujudan pokok
dalam kepemimpinan yang etis adalah artikulasi Tilai-nilai bagi perusahaan.Sebelum
memberikan dampak pada budaya melalui kode perilaku (code of conducty atau pernyataan
nilai-nilai, pertama-tama sebuah perusahaan harus menentukan misinya. Dalam ketiadaan
nilai lainnya, maka yang menjadi satu-satunya nilai adalah keuntungan-dengan cara apa
pun.Karenanya, tanpa adanya arahan tambahan dari para petinggi perusahaan, suatu
perusahaan mengirimkan pesan yang jelas bahwa seorang pekerja harus melakukan apa pun
untuk mendapatkan keuntungan. Selanjutnya mungkin kode peritaku akan menggambarkan
secara spesifik pondasi ini baik bagi para pemegang kepentingan dari internal perusahaan,
seperti para karyawan, maupun dari eksternal perusahaun, seperti para pelanggan.Tahun
1990-an menjadi tahun meningkatnya kode perilaku dan pernyataan misi (mission
statements) perusahaan sebagai respons perusahaan terhadap Federal Sentencing Guidelines
(lihat bagian berikutnya), dan sebuah survei pada tahun 2002 menemukan bahwa 75 persen
dari kode perilaku ini menyebutkan kata etika." Tingkat keberhasilan kode perilaku ini
sebagian besar tergantung dari proses penyusunan dan penulisan.
Tara Radin
Starbucks Payah?
Pelanggan tidak selalu menjadi yang utama.Saat ini terlihat bahwa hampir semua
pebisnis seakan-akan mengasumsikan bahwa pelanggan adalah yang utama. Walaupun
pendekatan itu berjalan dengan baik pada banyak perusahaan, itu bukanlah satu-satunya cara
untuk melakukan bisnis yang baik. Hampir selalu ada banyak pemegang kepentingan terlibat-
pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan lain-lain. Tidak ada aturan universal mengenai
siapa yang harus diutamakan: perusahaan harus memutuskan sendiri bagaimana cara mereka
menyeimbangkan dan menyelesaikan kepentingan yang saling bertentangan dari para
pemegang kepentingan perusahaan menurut misi dan budaya organisasi mereka.
Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa penting untuk memperhatikan
para pemegang kepentingan perusahaan.Seperti halnya J&J dan Nordstrom, sering kali wajar
untuk memperhatikan pelanggan.
Kesimpulan
Kenyataannya adalah bahwa tidak ada sebuah rumus, Hal ini patut disayangkan
sekaligus menguntungkan.Patur disayangkan karena berarti bahwa tidak ada jawaban yang
mudah dan langsung untuk imemecahkan situasi yang sulit.Namun, menguntungkan karena
tersedia banyak ruang bagi para manajer untuk membedakan diri mereka dan perusahaannya
dengan mengelola situasi yang sulit itu dengan baik.Walaupun tidak ada rumus
tertentu.terdapat banyak petunjuk. Perusahaan cende memiliki berbagai nilai dan filosofi
yang termaktub dalam pernyataan misi dan budaya rganisasi mereka.Keputusan bisnis yang
baik dan dapat dipertahankan adalah keputus yang konsisten dengan berbagai nilai dan
filosofi tersebut Tika Anda menghadapi seorang pelanggan yarig gila atau karyawan yang
menjengkelkan.antuk menemukan apa yang harus Anda lakukan. Anda tidak perlu melihat
yang lain selain Dilai-nilai dan budaya organisasi Anda.
Ringkasan Eksekutif
Terlepas dari berbagai atribut positif ini, ada beberapa hal penting yang memerlukan
perbaikan.Budaya NASA pada saat ini tidak sepenuhnya mencerminkan dukungan organisasi
terhadap nilai-nilai pokok dari Keselamatan, Orang-orang, Keunggulan, dan Integritas.
Budaya Tersebut mencerminkan sebuah organisasi dalam transisi, dengan banyak inisiatif
yang dilakukan enis-menerus dan kurangnya pemahaman terhadap "bagaimana membuat
semua itu cocok satu sama lain."
Keselamatan adalah konsep vang sangat dipegang teguh oleh personel NASA, namun
NASA belum menciptakan badaya yang sepenuhnya mendukung keselamatan.
Komunikasi yang terbuka belum menjadi norma vang berlaku dan orang-orang tidak
begitu merasa anan mengungkapkan masalah kesclamatan kepada pihak manajemen.
Orang-orang tidak merasa dihorinati atau dihargai oleh organisasi. Dampaknya,
komitme orang-orang yang kuat pada pekerjaannya tidak menjadi komitmen yang
kuat pada orgais
Keunggulan adalah nilai yang sangat dihargai ketika menyangkut kerja tekuis, tetaps
ha itu tidak dilihat oleh banyak personel NASA sebagai hal yang sangat penting
dalam aip lain dalam operasi perusahaan (seperti keahlian manajemen, fungsi
administrasi pendukung dan menciptakan sebuah lingkungan yang mendorong
keunggulan dalam komunikasi)
Integritas dipahami secara umum dan dimanifestasikan dalam pekerjaan. Akan tetap
tampaknya terdapat sinyal yang dikirim (mungkin secara tidak sengaja) oleh
manajeme bahwa mengangkat suatu permasalahan tidak akan disambut dengan baik.
Hal ini tidak konsisten dengan sebuah organisasi yang benar-benar menghargai
integritas.
BAB III
Kesimpulan
Jadi, budaya organisasi yaitu suatu karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan
menjadi contoh organisasi untuk membedakan antara satu organisasi dengan organisasi yang
lain. Atau budaya organisasi juga disimpulkan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang
diterima serta dipahami secara bersama-sama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam
ketentuan perilaku yang ada di dalam organisasi tersebut. Fungsi budaya organisasi adalah
sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Fungsi budaya biasanya sulit
dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya adalah
gejala sosial. Kebudayaan juga perlu diapresiasi dengan harapan kita sebagai manusia dapat
memperlihatkan rasa menghargai karya yang dihasilkan dari akal dan budi manusia.
Apresiasi diperlukan untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya yang ada agar tetap hidup dan
Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Karena itu, kritik dan saran yang membangun saat kami butuhkan. Semoga dari
kritik dan saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya. Terima
Kasih.
DAFTAR PUSTAKA