Anda di halaman 1dari 14

Tugas Individu

GAYA BAHASA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Di susun oleh :
Nama : HENI WULND!I
NPM : "#$#%%#&
P'odi : Pendidikan Biologi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Tugas
Individu yang berjudul Gaya Bahasa ini dengan baik.
Tugas ini disusun berdasarkan literatur kepustakaan yang ada. Setiap bagian
dalam tulisan ini selalu di mulai dengan mtivasi yang menunjukkan bagaimana
setiap isi tulisan yang disajikan akan berguna jika dipelajari. !ada kesempatan ini
!enulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya tugas ini.
Tak ada gading yang tak retak, !enulis menyadari bah"a tugas ini masih
memiliki kekurangan-kekurangan yang disebabkan leh keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan !enulis. #ntuk itu kritik dan saran yang membangun penulis
harapkan untuk perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
Akhirnya Kami berharap semga tugas individu ini dapat berman$aat bagi
kita semua.
%etr, &esember '()'
Penulis
DAFTAR ISI
*A+A%AN ,#&#+ ...................................................................................
KATA !-N.ANTA/ ..................................................................................
&A0TA/ ISI ...............................................................................................
1A1 I !-N&A*#+#AN ..........................................................................
A. !engertian .aya 1ahasa ..................................................................
1. Sendi .aya 1ahasa ..........................................................................
2. ,enis-,enis .aya 1ahasa .................................................................
1A1 III K-SI%!#+AN .............................................................................
&A0TA/ !#STAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1erbicara tentang gaya bahasa, kita tidak pernah terlepas dari suatu usaha
memperbandingkan dua hal atau sesuatu yang berbeda. &ua hal yang kita
perbandingkan itu tentu saja merupakan hal-hal yang tidak jauh dari kehidupan
kita sehari-hari. *al-hal yang dibicarakan itu sangat erat dengan kegiatan
berbahasa kita, karena hal-hal tersebut merupakan byek kegiatan tingkah laku
berbahasa kita. &i dalam berbahasa, kita dengan tidak menyadarinya seringkali
mempergunakan gaya bahasa yang membuat sesuatu hal seakan-akan mempunyai
si$at seperti manusia.
.aya atau khususnya .aya 1ahasa dikenal dalam retrika dengan istilah
style, kata style diturunkan dari kata latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis
pada lempengan lililn. &alam keahlian menggunakan alat ini dap3at
mempengaruhhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan lilin tersebut sehingga
penekanan dititik beratkan pada keahlian penulisan indah , sehingga style berubah
menjadi kemanpuan dan keahlian untuk menulis atau mempengaruhi kata-kata
secara indah.
Karena perkembangan itu, .aya 1ahasa atau style menjadi masalah atau
bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersalkan cck tiidaknya
pemakaian kata, $rasa, atau klausa terstentu untuk menghadapi situasi tertentu.
&engan demikian, persalan .aya 1ahasa meliputi semua hirarki kebahasaan,
misalnya pilihan kata secara individual, $rasa, klausa, kalimat yang mencakup
sebuah "acana secara luas.
&engan begitu penyelidikan .aya 1ahasa dapat mencakup tentang
masalah perulangan bunyi, inversi atau pembalikan susunan kata dan kalimat yang
mempunyai $ungsi estetis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya Bahasa
.aya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retrika dengan istilah
style. Kata style diturunkan dari kata +atin stiliis, yaitu semacam alat untuk
menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan
mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi.
Kelak pada "aktu penekanan dititikberatkan pada keahlian untuk
menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian
untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah.
Walaupun kata style berasal dan bahasa +atin, rang 4unani sudah
mengembangkan sendiri teri-teri mengeenai style itu. Ada dua aliran yang
terkenal, yaitu5
Aliran !latnik5 menganggap style sebagai kualitas suatu ungkapan6
menurut mereka ada ungkapan yang memiliki style, ada juga yang tidak
rneinihiki style.
Aliran Aristteles5 menganggap bah"a gaya adalah suatu kualitas yang
inheren, yang ada dalam tiap ungkapan.
&engan demikian, aliran !lat mengatakan bah"a ada karya yang
memiliki gaya dan ada karya yang sama sekali tidak memiliki gaya.
Sebaliknya, aliran Aristteles mengatakan bah"a semua karya memiliki
gaya, tetapi ada karya yang memiliki gaya yang tinggi ada yang rendah, ada
karya yang memiliki gaya yang kuat ada yang lemah, ada yang memiliki gaya
yang baik ada yang memiliki gaya yang jelek.
1ila kita melihat gaya secara umum, kita dapat mengatakan bah"a gaya
adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku,
berpakaian, dan sebagainya. &engan menerima pengertian ini, maka kita dapat
mengatakan, 72ara berpakaiannya menarik perhatian rang banyak8, 72ara
menulisnya lain daripada kebanyakan rang8, 72ara jalannya lain dan yang
lain8, yang memang sama artinya dengan 7gaya berpakaian8, 7gaya menulis8
dan 7gaya berjalan8. &ilihat dan segi bahasa, gaya bahasa adalah cara
menggunakan bahasa. .aya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi,
"atak, dan kemampuan seserang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin
baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian rang terhadapnya6 semakin
buruk gaya bahasa seserang, semakin buruk pula penilaian diberikan
padanya.
B. Seni Gaya Bahasa
Syarat-syarat manakah yang diperlukan untuk membedakan suatu gaya
bahasa yang baik dan gaya bahasa yang buruk9 Sebuah gaya bahasa yang baik
harus mengandung tiga unsur berikut5 kejujuran, span-santun, dan menarik.
Kejujuran dalam bahasa berarti5 kita mengikuti aturan-aturan. kaidah-
kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa. !emakaian kata-kata yang kabur
dan tak terarah, serta penggunaan kalimat yang berbelit-belit, adalah jalan
untuk mengundang ketidakjujuran. !embicara atau penulis tidak
menyampaikan isi pikirannya secara terus terang6 ia selah-lah
menyembunyikan pikirannya itu di balik rangkaian kata-kata yang kabur dan
jaringan kalimat yang berbelit-belit tak menentu. Ia hanya mengelabui
pendengar atau pembaca dengan mempergunakan kata-kata yang kabur dan
7hebat:5 hanya agar bisa tampak lebih intelek atau lebih dalam
pengetahuannya.
4ang dimaksud dengan span-santun adalah memberi penghargaan atau
menghrmati rang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca.
/asa hrmat di sini tidak berarti memberikan penghargaan atau menciptakan
kenikmatan melalui kata-kata, atau mempergunakan kata-kata yang manis
sesuai dengan hasa-basi dalam pergaulan masyarakat beradab. /asa hrmat
dalam gaya bahasa dimani$estasikan melalui kejelasan dan kesingkatan.
%enyampaikan sesuatu secara jelas berarti tidak membuat pembaca atau
pendengar memeras keringat untuk mencari tahu apa yang ditulis atau
dikatakan. &i samping itu, pembaca atau pendengar tidak perlu membuang-
buang "aktu untuk mendengar atau membaca sesuatu secara panjang lebar,
kalau hal itu bisa diungkapkan dalam beherapa rangkaian kata. Kejelasan
dengan demikian akan diukur dalam heberapa butir kaidah berikut, yaitu5
kejelasan dalam struktur gramatikal kata dan kalimat6
kejelasan dalam krespndensi dengan $akta yang diungkapkan melalui
kata-kata atau kalimat tadi6
kejelasan dalam pengurutan ide secara lgis6
kejelasan dalam penggunaan kiasan dan perbandirigan.
Kejujuran, kejelasan serta kesingkatan harus merupakan langkah dasar
dan langkah a"al. 1ila seluruh gaya bahasa hanya mengandalkan kedua ;atau
ketiga< kaidah tersebut di atas, maka bahasa yang digunakan masih terasa
ta"ar, tidak menarik. Sebab itu, sebuah gaya bahasa harus pula menarik.
Sebuah gaya yang menarik dapat diukur melalui beberapa kmpnen berikut5
variasi, humr yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup ;vitalitas<, dan
penuh daya khayal ;majinasi<.
!. "enis#"enis Gaya Bahasa
). Segi Nnbahasa
!engikut Aristteles menerima style sebagai hasil dan bermacam-
macam unsur. !ada dasarnya style dapat dibagi atas tujuh pkk sebagai
berikut5
1erdasarkan pengarang. gaya yang disebut sesuai dengan nama
pengarang dikenal berdasarkan ciri pengenal yang digunakan
pengarang atau penulis dalam karangannya. !engarang yang kuat dapat
mempengaruhi rang-rang sejamannya, atau pengikutpengikutnya,
sehingga dapat membentuk sebuah aliran. Kita mengenal gaya -hainil,
gaya Takdir, dan sebagainya.
1erdasarkan %asa5 gaya bahasa yang didasarkan pada masa dikenal
karena ciri-ciri tertentu yang berlangsung dalam suatu kurun "aktu
tertentu. %isalnya ada gaya lama, gaya klasik, gaya sastra mdern, dan
sebagainya.
1erdasarkan %edium5 yang dimaksud dengan medium adalah bahasa
dalam arti alat kmunikasi. Tiap bahasa, karena struktur dan situasi
ssial pemakainya, dapat merniliki crak tersendiri. Sebuah karya yang
ditulis dalam bahasa jerman akan memiliki gaya yang berlainan, bila
ditulis dalam bahasa Indnesia, !rancis, atau ,epang. &engan
demikian kita mengenal gaya ,erman, Inggris, !rancis, Indnesia, dan
sehagainya.
1erdasarkan Subyek5 subyek yang menjadi pkk pembicaraan dalam
sebuah karangan dapat mempengaruhi pula gaya bahasa sebuah
karangan. 1erdasarkan hal ini kita mengenal gaya5 $ilsa$at, ilmiah
;hukum, teknik, sastra, dsh<, ppuler, didaktik, dan sebagainya.
1erdasarkan Tempat5 gaya ini mendapat namanya dari lkasi
gegra$is, karena ciri-ciri kedaerahan mempengaruhi ungkapan atau
ekspresi bahasanya. Ada gaya ,akarta, gaya ,gya, ada gaya %edan,
#jung !andang, dan sebagainya.
1erdasarkan *adirin5 seperti halnya dengan subyek, maka hadirin atau
jenis pembaca juga mempengaruhi gaya yang dipergunakan serang
pengarang. Ada gaya ppuler atau gaya demagg yang cck untuk
rakyat banyak. Ada gaya span yang cck untuk lingkungan istana
atau Iingkungan yang terhrmat. Ada pula gaya intim ;$amiliar< yang
cck untuk lingkungan keluarga atau untuk rang yang akrab.
1erdasarkan Tujuan5 gaya berdasarkan tujuan memperleh namanya
dan maksud yang ingin disampaikan leh pengarang. di mana
pengarang ingin mencurahkan gejlak emti$nya. Ada gaya
sentimental, ada gaya sarkastik, gaya diplmatis, gaya agung atau
luhur, gaya teknis atau in$rmasinal, dan ada gaya humr.
'. Segi 1ahasa
&ilihat dan sudut bahasa atau unsur-unsur bahasa yang digunakan
maka gaya bahasa dapat dibedakan berdasarkan titik tlak unsur bahasa
yang dipergunakan, yaitu5
.aya bahasa berdasarkan pilihan kata6
.aya bahasa berdasarkan nada yang terkandung dalarn "acana
.aya bahasa berdasarkan struktur kalimat6
.aya bahasa berdasarkari langsung tidaknya makna.
=. .aya 1ahasa 1erdasarkan !ilihan Kata
&alam bahasa standar ;bahasa baku< dapatlah dibedakan5 gaya
bahasa resmi ;bukan bahasa resmi<, gaja bahasa takresmi dan gaya bahasa
percakapan. .aya bahasa dalam tingkatan bahasa nnstandar tidak akan
dibicarakan di sini, karena tidak akan berguna dalam tulisan-tulisan ilmiah
atau ilmiah ppuler.
a. .aya 1ahasa /esmi
.aya bahasa resmi adalah gaya dalam bentuknya yang lengkap,
gaya yang dipergunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi, gaya
yang dipergunakan leh mereka yang diharapkan mempergunakannya
dengan baik dan terpelihara. Amanat kepresidenan, berita negara,
khtbah-khtbah mimbar, tajuk rencana, pidat-pidat yang penting,
artikel-artikel yang serius atau esei yang memuat subyek-subyek yang
penting, semuanya diba"akan dengan gaya bahasa resmi.
b. .aya 1ahasa Tak /esmi
.aya bahasa tak resmi juga merupak>n gaya bahasa yang
dipergunakan dalam bahasa standar, khususnya dalam
kesempata$lkesempatan yang tidak krmal atau kurang $rmal.
1entuknya tidak terlalu knservati$. .aya ini biasanya dipergunakan
dalam karya-karya tulis, buku-buku pegangan, artikel-artikel iningguan
atau bulanan yang baik, dalam perkuliahan, editrial, klumnis, dan
sehagainya. Singkatnya gaya bahasa tak resmi adalah gaya bahasa
yang umum dan nrmal bagi kaum terpelajar.
c. .aya 1ahasa !ercakapan
Sejalan dengan kata-kata percakapan, terdapat juga gaya bahasa
percakapan. &alam gaya bahasa ini, pilihan katanya adalah kata-kata
ppuler dan kata-kata percakapan. Namun di sini harus ditambahkan
segi-segi mr$lgis dan sintaksis, yang secara bersama-sama
membentuk gaya bahasa percakapan ini. 1iasanya segi-segi sintaksis
tidak terlalu diperhatikan, demikian pula segi-segi mr$lgis yang
biasa diabaikan sering dihilangkan. Kalau dibandingkan dengan gaya
bahasa resmi dan gaya bahasa tak resmi, maka gaya bahasa percakapan
ini dapat diumpamakan sebagai bahasa dalam pakaian sprt. Itu berarti
bahasanya masih lengkap untuk suatu kesempatan, dan masih dibentuk
menurut kebiasaan-kebiasaan, tetapi kebiasaan ini agak lnggar bila
dibandirigkan dengan kebiasaan pada gaya bahasa resmi dan tak resmi.
?. .aya 1ahasa 1erdasarkan Nada
.aya bahasa berdasarkan nada didasarkan pada sugesti yang
dipancarkan dan rangkaian kata-kata yang terdapat dalam sebuah "acana.
Sering kali sugesti ini akan lebih nyata kalau diikuti dengan sugesti suara
dan pembicara, bila sajian yang dihadapi adalah bahasa lisan.
&engan latar belakang ini gaya bahasa dilihat dan sudut nada yang
terkandung dalam sebuah "acana, dibagi atas5 gaya yang sederhana, gaya
mulia dan bertenaga, serta gaya menengah.
a. .aya Sederhana
.aya ini biasanya cck untuk memberi instruksi, perintah,
pelajaran, perkuliahan, dan sejenisnya. Sebab itu untuk
mempergunakan gaya ini secara.
b. .aya %ulia dan 1ertenaga
Sesuai dengan namanya, gaya ini penuh dengan vitalitas dan
enersi, Ian biasanya dipergunakan untuk menggerakkan sesuatu.
%enggerakkan sesuatu tidak saja dengan mempergunakan tenaga dan
vitalitas pembicara, tetapi juga dapat mempergunakan nada keagungan
dan kemuliaan. Tampaknya hal ini mengandung kntradiksi, tetapi
kenyataannya memang demikian. Nada yang agung dan mulia akan
anggup pula menggerakkan emsi setiap pendengar. &alam
keagungan, terselubung sebuah tenaga yang halus tetapi secara akti$ ia
meyakinkan bekerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Khtbah
tentang kemanusiaan dan keagamaan, kesusilaan dan ketuhanan
biasanya disampaikan dengan nada yang agung dan mulia. Tetapi di
balik keagungan dan kemuliaan itu terdapat tenaga penggerak yang
luar biasa, tenaga yang benar-benar mampu menggetarkan emsi para
pendengar atau pembaca.
c. .aya %enengah
.aya menengah adalah gaya yang diarahkan kepada usaha untuk
menimbulkan suasana senang dan damai. Karena tujuannya adalah
menciptakan suasana senang dan damai, maka nadanya juga bersi$at
lemah-lembut, penuh kasih sayang, dan mengandung humr yang
sehat. !ada kesempatan-kesempatan khusus seperti pesta, pertemuan,
dan rekreasi, rang lebih menginginkan ketenangan dan kedamaian.
Akan ganjillah rasanya, atau akan timbul disharmni, kalau dalam
suatu pesta pernikahan ada rang yang memberi sambutan berapi-api,
mengerahkan segala emsi dan tenaga untuk menyampaikan sepatah
kata. !ara hadirin yang kurang "aspada akan turut termbang-ambing
dalam permainan emsi semacam itu.
@. .aya 1ahasa 1erdasarkan Struktur Kalimat
1erdasarkan struktur kalimat sebagai yang dikemukakan di atas,
maka dapat diperleh gaya-gaya bahasa sebagai berikut5
a. Klimaks
.aya bahasa klimaks diturunkan dan kalimat yang bersi$at
peridik. Klimaks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung
urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat
kepentingannya dan gagasan-gagasan sebelumnya. Klimaks disebut
juga gradasi. Istilah ini dipakai sebagai istilah umum yang sebenamya
merujuk kepada tingkat atau gagasan tertinggi. 1ila klimaks itu
terbentuk dan beberapa gagasan yang berturut-turut semakin tinggi
kepentingannya, maka ia disebut anabasis.
b. Antiklimaks
Antiklimaks dihasilkan leh kalimat yang berstruktur mengendur.
Antiklimaks sebagai gaya bahasa merupakan suatu acuan yang
gagasan-gagasannya diurutkan dan yang terpenting berturut-turut ke
gagasan yang kurang penting. Antiklimaks sering kurang e$ekti$
karena gagasan yang penting ditempatkan pada a"al kalimat, sehingga
pembaca atau pendengar tidak lagi memberi perhatian pada bagian-
bagian berikutnya dalam kalimat itu.
c. !aralelisme
!aralelisme adalah semacam gaya bahasa yang berusaha
mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau $rasa-$rasa yang
menduduki $ungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama.
Kesejajaran tersebut dapat pula berbentuk anak kalimat yang
bergantung pada sebuah induk kalimat yang sama. .aya ini lahir dan
struktur kalimat yang berimbang.
d. Antitesis
Antitesis adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan-
gagasan yang bertentangan, dengan mempergunakan kata-kata atau
kelmpk kata yang berla"anan. .aya ini timbul dan kalimat
berimbang. !erhatikan cnth berikut5
e. /epetisi
/epetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
knteks yang sesuai. &alam bagian in hanya akan dibicarakan repetisi
yang berbentuk kata atau $rasa atau klausa. Karena nilainya dianggap
tinggi, maka dalam ratri timbullah bermacam-macam variasi
repetisi.
/epetisi, seperti halnya dengan paralelisme dan antitesis, lahir
dan kalimat yang benimbang. Karena nilainya dalam ratri dianggap
tinggi, maka para ratr menciptakan bermacam-macam repetisi yang
pada prinsipnya didasarkan pada tempat kata yang diulang dalam baris,
klausa, atau kalimat.
BAB III
KESIMPULAN
.aya bahasa adalah mempelajari atau memahami segala cara untuk
mencapai suatu e$ek tertentu dan pernyataan. .aya bahasa memungkinkan kita
dapat menilai pribadi, "atak, dan kemampuan seserang yang mempergunakan
bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian rang
terhadapnya6 semakin buruk gaya bahasa seserang, semakin buruk pula penilaian
diberikan padanya. .aya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui
bahasa, tingkah laku, berpakaian, dan sebagainya.
&ilihat dari segi bahasa terdapat berbagai jenis-jenis gaya bahasa 5
). .aya bahasa berdasarkan !ilihan kata
'. .aya bahasa berdasarkan Nada
=. .aya bahasa berdasarkan Struktur kalimat
?. .aya bahasa berdasarkan +angsung tidaknya makna.
DAFTAR PUSTAKA
1adrun, &rs. Ahmad, Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra), #saha Nasinal-
Surabaya, Tahun Akademik '((A B '()(.
*artk, &ick dan /ahmant, 1. )AC@. Pemandu di Dunia Sastra. !enerbit
Kanisius 5 4gyakarta.
Kera$, .rys, &r. )AC). Diksi dan Gaya Bahasa. !enerbit Nusa Indah 5
-nde-0lres.
+ubis, %uchtar. )AA(. Jalan Tak Ada Ujung. !enerbit !ustaka ,aya 5 ,akarta.
!radp, /achmat &jk. )ACD. Pengkajian Puisi. .adjah %ada #niversity
!ress 5 4gyakarta.
Sujiman, !anuti, &r. )ACC. emahami !erita "ekaan. !ustaka ,aya 5 ,akarta.
http5BBpusatbahasaalaEhar."rdpress.cmBpesna-puisiBbeberapa-gaya-bahasa-
dalam-pandangan-teri-klasikB
http5BBdanririsbastind."rdpress.cmB'((AB))B'DBgaya-bahasa-dalam-bahasa-
indnesiaB
http5BBin$-makalah.blgspt.cmB'((AB)'Bmakalah-gaya-bahasa.html

Anda mungkin juga menyukai