Anda di halaman 1dari 12

Pantun Sasak (Lelakak)

Salah satu kekayaan budaya yang ada di Lombok adalah Lelakak (Pantun Sasak).

Lelakak banyak sekali macamnya, seperti Lelakak Bajang (pantun anak muda), Lelakak Anak-anak,
Lelakak Bebonyean, Lelakak agama dan lain-lain. Semasa kecil, lelakak sering kami jadikan hiburan,
namun kadang-kadang, teman-teman sebaya juga membuat lelakak dengan nada sindiran.

Kini, seiring berjalannya waktu, lelakak ini makin jarang terdengar dalam lingkungan permainan anak-
anak di Lombok. Tidak hanya itu, kalangan orang tua pun sepertinya “lupa” pada salah satu kekayaan
budaya Lombok ini

beberapa contoh lelakak berikut ini:

1. Lelakak Nasehat

Mun belayang leq tembere


Kapek paok siq tetolang
Mun sembahyang dek temele
Sanget laloq siq tejogang

Kelak manis daun ketujur


Manggis katak araq sepempang
Epen tangis leq dalem kurbur
Tangis awak saq deq uah sembahyang

Ampet ampet kadu kipas daun kesambik


Saq tebau leq taman sedin lendang
Apik apik gamaq ntan pade jagak diriq
Sengaq mangkin jamane saq uah jogang

Endaq girang lepas sampi ngaro


Leq sedin pelepe lueq laloq uletne
Endaq gamaq girang lepas uni bawo
Mun bakat ate sekat laloq oatne

Mun bebante Sembalun Bumbung


Dasan telage langan te jok Rinjani
Lamun mate ndeq teburung
Ngumbe care adek te bakti
2. Lelakaq Anak Anak

Bau paku leq sedin oloh


Jari kandoq mangan tengari
Pacu-pacu pade sekolah
Jari sangunte lemaq mudi

Impan bembeq siq daun waru


Pelembah polak leq dese Pujut
Leman kodeq te pade pacu
Uahte toaq jari penurut

Sei rengge jeruk manis


Jeruk manis leq atas langan
Sai wede kanak nangis
Kanak nangis mele mangan

Jelo Senen te juan buaq


Jelo ahad tejuan apuh
Lamunte genem jaq araq juaq
Lamunte sagaq deq araq angkuh

Pempang ere tekadu kaliq lungkak


Batang mitaq tepiaq jari pemanju
Moge- moge araq gamak kesukaq
Kanak Sasak niki sayan pacu

3. Lelakaq Bebajangan

Kayuq timus ariq jari warangke


Kayuq mamben ariq jari pengkaliq
Sangkak ngemus ariq tegitaq beraye
Mule angen ariq mele merariq

Buaq asem begerintang


Kayuq aden begeririk
Jelo malem begeringsang
Selung angen deq baun pirik

Talet bunga arik leq bawaq bila


Taliq paku arik siq penyalin
Munne meni arik si idap rase
Sarian aku bae arik sitekawin

Kayuk paok jeri belide


Sangkur moto ji impan kedit
Leman jaok kenangku side
Bebonto bangket paranku side

Kayuk waru jari apit


Buak are si buek tumpah
Mun bebalu jari penyakit
Selung dedare bengku susah

4. Lelakaq Bebonyean

Mun belauk sikut bedaye


Talet gadung dendeq-dendeq
Munku mauk si pade waye
Tanggep gandrung gorok bembek

Lalo meken leq jarian


Bau tanaq impan jangkrik
Leteng lalok idap tian
Melet boye jangger ngencik

Lolon renggak jari tali


Lolon belimbing sedin langan
Lamun erak sejari jari
Pokok ngibing jangke bian

Munte belayang sedin ilir


Bau tebu leq pejanggik
Lamun wayang leq dalem kelir
Beu tekadu pengaji dirik

Ungkah gadung leq dese temiling


Ungkah kenokak leq bawak bune
Uah kedung ketungkulan ngibing
Jengkene pede lupaq anak senine

5. Lelakaq Agama
Bubut kerete dese lenek
Anak gagak kembang sandat
Idup mate urusan Nenek
Endak lupak bace syahadat

Mun belacu tepiak selane


Bunge putek masih laloq kuncup
Silaq tepacu turut pituah agame
Sampunte si pade masih idup

Lek punie direk arak beringin betandan


Lek pengengat arak pempang mitak
Leq dunie niki taokte ngiring betaletan
Leq akherat jemak tiang iring matak

Luek guntur Leq gumi deye


Ujan deq araq, angin doang rere
Lueq batur lupak agame
Lantaran keselaq siq lingon dunie

Suran bian sugul elek jebak


Demen kelemak tulak jok berene
Pengajian bilang lembuq lembaq
Laguk dek tesimak dek arak gunene
BAB IV
Alat Musik Lombok

1. Gengong

Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau. Secara
etimologis kata genggong berasal dari kata geng (suara tinggi) disebut genggong lanang dan gong (suara
rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan secara berpasangan. Musik
genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq, seruling, rincik
dan lain-lain. Orkestra tradisional Lombok, yang cenderung bersuara lemah. Acap kali dimainkan ketika
terjadi gerhana bulan. Lagu yang dimainkan antara lain, gending kacang goreng, meong begarang, papar
paoq, entun taek gunung, bebalu ngadang, kanak besiaq dan lain-lain.
Alat musik genggong yang mengiringi: tiga buah genggong yang berfungsi sebagai pembawa akord,
sebuah suling genggong, sebuah petuk genggong, sebuah rincik dan sebuah gong genggong. Berukuran
serba kecil terbuat dari seruas bambu panjang 315 mm dengan garis tengah 65 mm. Genggong semula
hidup di Desa Barejulat, Jonggat, Lombok Tengah.

2. Mandolin
Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan seperti
biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik ini dapat
dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional.
3. semprong
Di pulau Lombok, yang mayoritas dihuni oleh suku sasak, ada sebuah kesenian tradisional yang
keberadaannya hampir punah, yaitu kesenian musik Semprong. Mungkin tak banyak yang tahu tentang
kesenian yang satu ini.Pada dasarnya musik yang mempergunakan bamboo sebagai alatnya, tidak
jauh beda dengan seni musik tradisional Iduridu milik suku Aborigin, suku asli yang ada di negeri
kangguru Australia.
Ada tiga alat musik utama yang digunakan, yaitu semprong, suling dan pengkelek hujan. Ada dua jenis
semprong yang digunakan yaitu berukuran besar dan kecil. Semprong kecil yang berukuran 80 cm
dibuat dari kayu selelo, sementara semprong besar yang berukuran satu meter lebih menggunakan
bambu sentul yang berbuku panjang. Bambu tersebut kemudian dibentuk seperti terompet. Dipilihnya
bamboo jenis selelo dan sentul ini, karena kedua jenis bamboo inilah yang mampu menghasilkan nada
dengan baik.

Tamborin ala musik Semprong ini dinamakan Pengkelek hujan, berbahan baku sama, bamboo. Suara
gemerincing yang dihasilkan bukan dari lempengan besi yang disatukan layaknya tamborin, tetapi dari
tulang-tulang binatang buas yang dimasukkan kedalam bamboo pengkelek hujan. Kumpulan tulang
binatang seperti tulang buaya, macan, ikan hiu, dan berbagai tulang binatang buas lainnya itu, dipercaya
sebagai mantra yang menyampaikan pesan ke langit agar hujan turun, karena bagi masyarakat sasak,
dijaman dahulu, musik semprong merupakan musik pemanggil hujan.
“Semprong menghadirkan nada penghormatan kepada alam, sehingga mampu menghadirkan berbagai
nada yang mencitrakan tunduk pada alam, seperti suara ombak, suara pemujaan, suara binatang seperti
anjing, dan berbagai suara alam yang lain” terangnya kembali.Memang bila disimak alunan nada yang
dihasilkan, mampu menggiring imajinasi untuk berkelana menembus ruang dan waktu. Seakan berjalan
di tengah hutan seraya mendengarkan orkestrasi alam yang megah, hingga sesekali diajak untuk
menembus lautan, mendengarakan lantunan nada dari gemericik ombak yang menghempas lautan, atau
Susana pedesaan yang penuh dengan ketenangan dan sangat bersahaja. Sebuah visualisasi yang
tercipta dari lantunan nada musik semprong.Mendengarkan musik semprong, tidak semudah
memainkannya. Dibutuhkan kiat khusus untuk menghadirkan untaian nada. Hal inilah yang menjadi salah
satupenghambat proses regenerasi di kesenian yang satu ini, walaupun hal tersebut bukanlah sesuatu
yang vital, karena semua memang memerlukan proses pembelajaran.“Semprong menghasilkan nada
bass di setiap tiupannya. Dan untuk meniup alat ini tidaklah gampang, karena menggunakan rongga
diafragma, atau nafas dada dan tenggorokan, agar menbciptakan harmonissasi dengan alat lainnya,
yaitu suling denngan pengkelek hujan,
4. slober

Alat musik khas Lombok bukan hanya Gendang beleq namun terdapat berbagai alat musik tradisional
khas Lombok lainnya, salah satunya adalah Selober. Alat musik ini adalah alat musik tradisonal yang
terus dijaga dan dilestarikan oleh warga Desa Pengadangan, Lombok timur.
Selober memiliki sejarah yang panjang dan hanya ditemukan di Desa Pengadangan.
Berkembangnya alat musik ini di Desa Pengadangan tidak lepas dari pendatang yang berasal dari
desa Jurit, Lombok Timur. Merekalah yang meciptakan sekaligus mengembangkan alat musik ini
sehingga di terima dan dimainkan secara luas oleh warga Pengadangan.

Alat Musik Slober


Lahirnya selober berawal dari sebuah ketidaksengajaan. Salah seorang warga Desa
Pengadangan, Zainal Asikin menceritakan bahwa dulu salah seorang pendatang dari desa Jurit hendak
membuat alat musik Genggong. Alat musik genggong ini adalah alat musik tradisional Sasak juga. Ia
terbuat dari pelepah pohon aren. Karena salah dalam proses membuat genggong akhirnya orang
tersebut berimprovisasi dan lahirlah selober.
Slober berasal dari kata slemor dan seber.Selemor berarti mengisi waktu luang dan seber berarti
suara yang terdengar serak. Dari penggabungan dua kata inilah ter bentuk kata slober. Oleh karena itu
selober biasanya dimainkan oleh warga Desa Pengadangan guna mengisi waktu luang mereka saat
tidak bekerja. Misalnya ketika mereka menunggu musim panen padi tiba. Alat musik ini dimainkan
hanya untuk mengisi waktu luang karena suaranya yang kecil. Namun kini telah biasa dimainkan di
pertunjukan-pertunjukan. Namun untuk menghasilkan musik yang indah, slober harus dikombinasikan
dengan alat musik lain seperti gambus.
Slober terbuat dari pelepah pohon arena tau di dalam bahasa sasak disebut nao. Pelepah nao
yang masih basah dikuliti dan diambil bagian kulit luarnya. Bagian ini biasanya elastic dan tidak mudah
patah. Lembaran kulit pelepah nao inilah kemudian yang dimainkan dengan cara ditiup sembari ditekan
oleh ibu jari sehingga menghasilkan berbagai varian nada.
Dipilihnya pelepah nao karena ia elastic dan tidak berbahaya. Jika menggunakan bambu
memang akan elastis juga. Namun bilah bambu yang sudah ditipiskan sangat tajam sehingga akan
berbahaya ketika dimainkan. Bukannya menghasilkan nada malah pemain slober bisa terluka.

Harus Berpasangan

Tidak semua lagu bisa diiringi dengan selober. Umumnya lagu daerah Lombok yang bisa
dimainkan dengan alat musik ini hanyalah lagu yang menggunakan lima nada; yaitu do-re-mi-so-la.
Slober tidak dapat memainkan lagu tujuh nada, karena slober itu sendiri tidak mempunyai
nada fa dan si.
Alat musik ini harus dimainkan secara berpasang-pasangan. Ia tidak bisa dimainkan oleh satu
orang saja. Hal ini sesuai denga penuturan Zainal Asikin, “Alat musik ini hanya bisa dimainkan oleh dua
orang saja. Hal ini karena alat musik ini terdiri dari dua bagian yaituwadon/nine (perempuan)
dan lanang/mame (laki-laki)”.
Jika dimainkan sendirian maka nada yang dihasilkan tidak akan lengkap. Namun jika dimainkan
berpasangan maka kelima nada dasar (do-re-mi-so-la) yang dihasilkan oleh slober. Nada wadon itu
sendiri terdiri atas sol-do-mi sedangkan lanang la dan re. Sehingga jika dimainkan butuh keahlian
tersendiri untuk mengolaborasikan nada yang satu dengan yang lainnya.
Merdunya alunan slober tak serta merta menarik minat anak muda untuk belajar memainkan
slober. Kurangnya minat generasi muda untuk belajar slober karena untuk dapat memainkan slober
sangatlah sulit. Metode memiankannya sangat rumit sehingga butuh belajar yang mendalam.
Begitulah alasan mengapa Zainal Azikin tetap berusaha melestarikannya dengan membangun
sanggar kesenian di Desa Pengadangan. Dana yang dialokasikan sekitar 18 jutarupiah—berasal dari
dana PNPM bantuan pemerintah melalui kementrian kebudayaan dan pariwisata— dana ini digunakan
semaksimal mungkin untuk melestarikan kebudayaan yangmulai tergusur oleh zaman. Saat
ini bangunan sanggar sedang dibangun untuk tempat latihanpara personil.

5. rebana budrah
Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak. Rebana Burdah
dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dipetik
dari kitab karya sastra Arab Al Baranzi.Kebudayaan Lombok timur identik dengan budaya islam karena
sebagian masyarakatnya beragama islam. Salah satu Sebuah bentuk alat musik akulturasi kebudayaan
bangsa Arab dengan etnis Sasak. Musik jenis ini banyak sekali dijumpai di daerah Lombok. Seluruh alat
(instrumen) orkestra ini terbuat dari kulit dan kayu. Tetapi dalam perkembangannya ada yang menambah
alatnya dengan instrumen besi (rincik, kenceng).Jumlah instrumen orkestra rebana ini tidak selalu sama.
Ada yang hanya terdiri dari 12 buah

Musik rebana sering dipakai dalam mengiringi arak – arakan pengantin (nyongkol) yaitu arak – arakan
pengantin pada waktu pesta perkawinan dimana penganten laki – laki dan penganten perempuan diarak
dari rumah penganten laki ke rumah penganten perempuan. Selain itu juga di gunakan untuk arak-arakan
khitan. Rebana pada awalnya digunakan untuk mengiringi dzkir yang disebut “burdah” atau “kesidah”.
Di desa Lendang Nangka, kesenian Rebana ini terdapat di Dusun Punik.

6. Gendang beleq
Gendang Beleq dalam bahasa Indonesia berarti gendang besar. Kesenian musik Lombok ini merupakan
musik tradisional suku Sasak Lombok dengan instrument musik yang unik. Isntrumen alat musik yang
paling menonjol adalah Gendang Beleq atau gendang yang besar. Dari sanalah nama seni musik ini
diambil. Gendang beleq dimainkan secara berkelompok. Mereka memainkan alat musik juga diikuti
dengan tarian.

Permainan musik tradisional Lombok ini sering dijadikan musik pengiring acara nyongkolan. Nyongkolan
yaitu salah satu budaya dalam pernikahan masyarakat sasak di mana pasangan pengantin diarak keliling
kampung untuk berkunjung menuju rumah keluarga pengantin wanita. Gendang beleq juga biasa
dimainkan pada upacara adat, festival, acara ulang tahun pemerintahan, ataupun acara hajatan yang
lain.

Festival Bau Nyale menjadi festival yang selalu menampilkan pertunjukan musik ini. Grup-grup musik
gendang beleq dari berbagai penjuru di Lombok diundang untuk menunjukkan performance terbaik
mereka. Penampilan mereka mulai dari kostum, tarian, serta jumlah gendang beleq yang mereka bawa
selalu ditunggu penonton. Penonton biasanya berjejal di pinggir jalan untuk melihat satu demi satu grup
musik gendang beleq yang lewat dan memperlihatkan aksinya. Karena itu mereka akan bangga
memperlihatkan jumlah alat musik gendang beleq yang mereka punya.
Alat musik yang dipakai pada musik ini cukup beragam dan memiliki peran masing-masing.

Gendang Beleq
Gendang beleq terbuat dari kayu berbentuk silinder yang telah dilubangi tengahnya sehingga tembus di
kedua sisinya. Kedua sisinya ditutup dengan kulit sapi sehingga bisa menghasilkan bunyi. Cara
memainkannya yaitu dengan salah satu tangan menpuk salah satu sisi dan tangan satunya memainkan
sisi yang lain menggunakan alat pukul.

Jumlah personil yang memainkan minimal dua orang dengan masing-masing orang memegang satu
gendang beleq. Jumlahnya bisa lebih dari dua tergantung dari besarnya grup musik gendang beleq.
Bahkan untuk menunjukkan prestisenya sebuah grup bisa menampilkan sampai sepuluh gendang beleq.

Terumpang
Terumpang bentuknya menyerupai mangkuk kecil dengan tonjolan ditengahnya. Bahannya terbuat dari
kuningan. Cara memainkannya yaitu dengan memukl menggunakan alat pukul dari kayu pada bagian
tonjolannya.
Gong
Gong terbuat dari kuningan berbentuk lingkaran besar. Bagian dalamnya berlubang dan bagian luarnya
memilik tonjolan di tengahnya. Cara memainkannya dengan dipukul bagian tengah yang menonjol
sehingga menghasilkan suara yang menggaung. Jumlah gong pada musik gendang beleq berjumlah dua
buah yang dimainkan secara bertimbalan.

Kencreng
Kencreng berbentuk lingkaran kecil yang pipih mirip piring. Alat musik ini berpasangan berjumlah dua
buah yang masing-masing dipegang oleh tangan kiri dan tangan kanan. Cara memainkannya adalah
dengan cara memukulkan alat musik pada pasangannya. Sepasang kencreng dimainkan oleh satu orang
dan jumlah kencreng dalam satu grup musik bisa berjumlah banyak orang .

Oncer
Oncer berbentuk mirip seperti gong tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil yang berperan untuk mengatur
ritme.

Suling
Suling atau seruling adalah alat musik tiup dari bambu yang digunakan untuk menghasilkan melodi.

Musik ini sangat diminati masyarakat Lombok terutama sebelum menjamurnya musik semimoderen
seperti kecimol. Dulunya sebelum menjamur kecimol gendang beleq selalu dipakai untuk mengiringi
acara nyongkolan. Upaya melestarikan seni musik ini mulai dilakukan beberapa desa dengan
menerapkan aturan yang mengharuskan musik pengiring nyongkolan dengan gendang beleq. Semoga
kita bisa melestarikan budaya kita ini ya sob.
7. Barong tenkok
Barong tengkok merupakan salah satu music orchestra daerah Lombok, disebut barong tengkok karena
salah satu alat musiknya diletakkan pada wadah berbentuk barong atau singa, sedang cara
membawanya di “tengkok” atau digendong di bahu kiri, untuk menandai barong jantan dan betina dapat
dilihat dari ekor barong tersebut. Kalau ekornya satu berarti jantan, dan bila terdiri atas beberapa lembar
kain maka berarti betina. Music ini sebagian besar terdiri atas alat music yang dipukul, sedang dua buah
lainnya merupakan alat music tiup, dan lam penyajiannyamempergunakan alat music yang terdiri dari :
Kenceng sebanyak 6 pasang berfungsi sebagai alat perkusi. Gendang 1 buah, Gong 1 buah, suling 3
buah berfungsi sebagai pembawa melodi, dalam penyajiannya biasanya pembawa barong tengkok
sambil menaridan diikuti oleh penari teleq yang berfungsi seola-olah sebagai penggembala dari kedua
barong tersebut. Fungsi barong tengkok berfungsi sebagai hiburan pada acara perkawinan, khitanan dan
memeriahkan hari-hari besar nasional dan dapat disajikan dalam posisi duduk atau rak-arakan. Baron
tenkok salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam pasang, satu buah gendang
dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog sebuah gong dan tiga buah
seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena salah satu alatnya (reog) diletakkan
pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan

Anda mungkin juga menyukai