lainnya. Sebuah tenda Mandi kecil bernuansa hijau ditempatkan di halaman Mamil Atau rumah untuk upacara mandi. a ibu), mak kacil (adik ibu) Mandi Baya Waktu Penyelenggaraan dan begitu pula dari pihak mertua. upacara mandi ini harus Dalam dilaksanakan pada umur Dipimpin oleh ustadzah, kehamilan tujuh bulan Pandangan atau tidak lama tamu undangan membacakan doa sesudahnya. Upacara selamat. Selain keluarga Masyarakat mandi ini dilaksanakan pada waktu turun bulan, yang terlibat dalam upacara tersebut adalah Banjar khususnya pada hari-hari dalam minggu ke tiga para undangan wanita- wanita tetangga dan bulan Arab. kerabat.
Apabila karena sesuatu hal Persiapan dan
Upacara mandi hamil upacara mandi tidak dapat perlengkapan tujuh bulanan atau disebut dilaksanakan pada waktu mandi-mandi batianan tersebut, maka Upacara mandi hamil ini tujuh bulanan masih pelaksanaannya bisa kalau lengkap dilestarikan oleh ditunda pada bulan mengharuskan masyarakat suku Banjar, berikutnya. Proses tersedianya 40 jenis Kalimantan Selatan. upacara dilaksanakan pada penganan atau wadai waktu turun matahari atau ampat puluh satu Tepatnya di Banjarbaru biasanya dilakukan sekitar (41).Wadai atau kue ini berlangsung upacara adat jam 14.00 dan tidak terdiri dari apam (putih bagi Eris Aprisa, 25 tahun, pernah setelah jam 16.00. dan merah), cucur merah), Istri dari Moh. Azhar Maulani, 27, yang tinggal karababan, tumpiangin Upacara ini melibatkan (sejenis rempeyek di Jawa, di Kompleks Bumi Cahaya orang tua dari kedua belah tetapi kali ini tidak Bintang, Kawasan pihak baik itu ibu kandung menggunakan kacang Banjarbaru Selatan. atau ibu mertua. Begitu tanah melainkan kelapa Upacara adat itu dipimpin juga saudara-saudara, iris). oleh Ustajah Sarifah kerabat-kerabat seperti Saidah Bahasyim. julak (saudar Jenis penganan lainnya Tambahan kata batianan adalah kue atau wadai yang artinya hamil pada cincin, kue parut hayam, istilah mandi-mandi ini kue sarang samut, kalelepon ( di jawa Klepon), kue beras ketan bagian dalam tenda mandi bahunya ditutupi untaian cangkaruk, ketupat (empat dengan kain-kain satin bunga melati yang jenis), nasi ketan putih bernuansa hijau tua dan berjuntai hingga setengah (dengan inti di atasnya), hijau pupus. badan. wajik, kokoleh (putih dan merah), tapai, lemang, Di tempat upacara mandi Para wanita tua yang dodol, dodol madu kasirat, diletakkan guci tanah membantunya mandi gagati (empat jenis), dan dibalut kain satin kuning jumlahnya selalu ganjil, sesisir pisang mahuli. emas tempat wadah sekurang-kurangnya tiga kembang mayang kelapa dan paling banyak tujuh Sedangkan hidangan untuk untuk memandikan Ibu orang dipimpin ustadzah, para tamu ialah selada hamil. Air yang digunakan Ibu hamil disirami dengan Banjar, hidangan unik sudah dibacakan surah air bunga dan dibedaki seperti soto dengan Yasin atau disebut , banyu dengan bedak beras pelengkap perkedel Yasin yang sudah kuning lalu kentang dan kerupuk dan dicampur yaitu air yang mengeramasinya. jeruk nipis tapi juga berisi dibacakan banyu Burdah irisan . Bisa juga juga yaitu air yang dibacakan Kembang Mayang ketupat dan sayur tumis syair Burdah dikeluarkan dari guci ditambah dengan nasi tanah dan diletakkan di ketan, atau hidangan Proses Upacara atas kepala wanita hamil lainnya. ini dan disirami dengan air Wanita hamil yang kelapa muda tiga kali Hidangan biasanya diupacarakan memakai berturut-turut dengan disajikan setelah prosesi pakaian yang indah-indah posisi mayang yang selesai karena inti dari dan memakai perhiasan, berbeda-beda. Kali ini juga upacara adalah duduk di atas alas kain airnya harus dihirup oleh memandikan Ibu hamil berlapis di ruang tengah wanita hamil itu. dengan air yang sambil memangku sebuah dikucurkan melalui tunas kelapa yang Kemudian diambil dua kembang mayang kelapa. diselimuti kain kuning tangkai mayang dan Ibu hamil duduk sambil menghadapi sajian wadai diselipkan di sela-sela menggendong kelapa yang ampat puluh tadi. daun telinga si wanita sudah bertunas dibalut hamil masing-masing kain kuning keemasan. Setelah ustadzah sebuah. Lalu dua orang melantunkan doa-doa dan perempuan tua Uniknya di seputar tenda duduk sejenak di membantunya meloloskan mandi itu juga pelaminan disaksikan para lawai dari kepala sampai digantungkan kue cucur, undangan wanita, Ibu ke ujung kaki, tiga kali kue cincin, pisang, uang hamil didampingi bunda berturut-turut. yang semuanya dibungkus menuju tenda pemandian plastik. Penempatannya di sambil menggendong Sesudah itu badannya seling dengan janur-janur tunas kelapa tadi. Bagian dikeringkan dan ia yang menghiasi seputar kepala dan lingkaran berganti pakaian lalu keluar dari tenda. Di luar Kelapa tumbuh yang Upacara ini merupakan telah tersedia sebiji telur dipangku dan kemudian kekayaan khasanah ayam yang harus digendong budaya Indonesia yang dipijakinya ketika melambangkaan juga menjadi daya tarik melewatinya. Ketika ia bayi. Memerciki dengan wisata karena tamu keluar untuk kembali ke tepung tawar ialah guna undangan bisa kerabat ruang tengah ini dibacakan memberkatinya dan dan keluarga yang datang pula shalawat beramai- batumbang konon akan dari berbagai daerah juga. ramai. memperkuat semangatnya. Di ruang tengah Ibu hamil kembali duduk di atas alas Ibunda Ibu hamil yaitu kain berlapus di hadapan mengatakan bagi tamu-tamu, disisiri dan masyarakat Banjar masih disanggul rambutnya. memakai adat walaupun Pada saat itu juga di diimplemantasikan dalam tepung tawari, yaitu bentuk upacara yang dipercikan minyak likat sangat sederhana sekali beboreh dengan anyaman sebatas sebagai daun kelapa yang persyaratan belaka. dinamakan tepung tawar. “Untuk wadai ( kue) yang Setelah itu dibacakan doa kami gunakan tidak selamat dan diakhiri sampai 40 jenis tapi hanya dengan Ibu hamil setengahnya saja. Karena menyalami semua yang penting adalah doa undangan sebagai bentuk bersama untuk ibu dan rasa terima kasih dan bayi dalam kandungan mohon doa keselamatan ketika proses kekahiran pada semua yang hadir. nanti,” ungkapnya. Semua prosesi yang dijalani intinya adalah Acara mandi batianan memohon pada Allah SWT tujuh bulanan ini setiap dan dengan pecahnya upacara yang merupakan bunga mayang dengan daur hidupnya suku Banjar sekali tepuk saja dilaksanakan secara Islami menandakan proses namun tidak kelahiran akan berjalan meninggalkan unsur dengan lancar. kepercayaan lama, dan sampai sekarang masih Pecahnya telur ketika berkembang di diinjak juga masyarakat walaupun melambangkan proses sebagiannya sudah hampir kelahiran yang cepat pula. punah.