Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM : 7202444004
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan CBR ini yang dimana CBR ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia dengan judul “Critical Book Report Pendidikan
Bahasa Indonesia”. Dalam pembuatan makalah ini, saya banyak mengalami hambatan-hambatan
seperti kurangnya referensi sebagai penunjang kesempurnaan isi dari makalah ini. Namun saya
berusaha semampunya untuk menulis CBR ini agar dapat menjadi pelajaran bagi saya maupun
bagi para pembaca.
Saya menyadari Critical Book Report Pendidikan Bahasa Indonesia ini belum layak
dikatakan sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih dan semoga ini Critical Book Report Pendidikan Bahasa Indonesia
mendapatkan hasil yang memuaskan bagi saya maupun bagi para pembaca.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU
B. RINGKASAN ISI BUKU
BAB II PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
B. KELEMAHAN BUKU
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU
1. BUKU UTAMA
Judul Buku : BAHASA INDONESIA AKADEMIK
Penulis Buku : E. Zainal Arifin, Wahyu Wibowo, Somadi Sosrohadi
Penerbit: Pustaka Mandiri
ISBN : 978-602-8958-23-3
2. BUKU KEDUA
Judul Buku : MATA KULIAH UMUM PENGEMBANGAN KARAKTER : BAHASA
INDONESIA
Penulis Buku : Dr. Cecep Wahyu Hoerudin, M.Pd, Dra.Hj. Yuliani, M.Pd
Penerbit: CV. Semiotika
ISBN : -
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan
dialekyaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk
dialek,aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku
itusendiri . Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait
dengangaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga
dianggapsebagai suatu variasi atau ragam tersendiri. Secara umum kita dapat membedakan
bahasaberdasarkan pemakainya dan pemakaiannya.
B. Jenis-Jenis Ragam Bahasa
Ragam bahasa bisa digolongkan menjadi beberapa klasifikasi diantaranya adalah ragambahasa
lisan dan tulisan, ragam bahasa berdasarkan pemakai dan pemakaiannya, ragambahasa baku dan
tidak baku, ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan, dan ragambahasa resmi.
C. Ragam Lisan dan Ragam Tulis
• Ragam lisan memerlukan adanya orang kedua yaitu teman bicara, sedangkan ragamtulis
tidak mengharuskan adanya teman bicara.
• Dalam ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal dapat ditinggalkan karena dibantuoleh
gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi. Dalam ragam tulis, fungsi-fungsi
gramatikal harus nyata agar yang diajak bicara mengerti tulisan itu. Misalnyatulisan
dalam buku, majalah, dan surat kabar.
• Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, waktu dan situasi. Apa yang dibicarakandalam
situasi tertentu hanya dipahami oleh orang-orang yang berada dalam situasi itusaja,
karena ada gerakan dan mimik serta intonasi. Sedangkan secara tulisan, dapatdipahami
oleh orang-orang di situasi dan kondisi mana saja.
Ragam bahasa lisan dengan ragam bahasa tulisan memiliki kelebihan dan
kekurangandiantaranya adalah sebagai berikut. Kelebihan dan kekurangannya adalah
sebagaiberikut ;Ragam bahasa lisan ;
Informasi yang disajikan bias dipilih untuk di kemas sebagai media ataumateri yang
menarik dan menyenangkan.
Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
Sebagai sarana memperkaya kosakata.
Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi
ataumengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan
wawasanpembaca.Ragam bahasa bahasa tulis :
Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidakada akibatnya
bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harusmengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikatdan nilai jual.
Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas /ditolong, olehkarena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
D. Ragam bahasa baku dan tidak baku
Bahasa baku pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada tahun 1926.Ia
berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterimadan
difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat luas. Di dalam DictyonariLeanguage and
linguistics, Harman dan Strok berpengertian bahwa bahasa baku adalamragam bahasa yang
secara sosial lebih digandrungi dan sering didasarkan bahasa orang-orangyang berpendidikan di
didalam atau disekitar pusat kebudayaan atau suatu masyarakatbahasa. Bahasa nonstandar atau
ragam bahasa tidak baku adalah ragam yang berkode bahasayang berbeda dengan kode bahasa
baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi.
E. Ragam Bahasa Berdasar Pemakai dan Pemakaiannya
Keberagaman bahasa berdasarkan pemakainyaYaitu keberagaman bahasa berdarkan kelas
sosial, jenis kelamin, etnis, dan umur.Misalnya gaya berbahasa seorang dosen tentulah
berbeda dengan gaya berbahasaseorang tukang becak. Dalam hal ini, kelas sosial
mempengaruhi keberagamanbahasa.
Keberagaman bahasa berdasarkan pemakaiannyaKeberaragaman bahasa berdasarkan
pemakaiannya dipengarui waktu, suasana, dancara. Misalnya ketika dalam acara resmi
seperti acara kenegaraan, kita memakaibahasa yang resmi. Jika dalam keadaan tidak
resmi, kita menggunakan bahasa sehari-hari. Pada contoh tersebut ragam bahasa dapat
digolongkan berdasarkan waktupemakaiannya.
F. Berdasarkan pokok pembicaraan
Ragam bahasa undang-undangRagam bahasa undang-undang biasanya diulis dengan bahasa yang
baku, jelas,dan diusahakan tidak multitafsir. Multisafsir disini adalah pemahaman
yangberbeda-beda dari kalimat yang ada di undang-undang.
Ragam bahasa jurnalistikRagam bahasa jurnalistik ditulis dengan bahasa yang menarik,
mudah danmudah dipahami. Bahasa jurnalistik ditulis dengan bahasa yang menarik
oranguntuk membacanya.
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah haruslah menggunakan bahasa ilmiah juga
dan sesuaidengan kaidah bahasa Inonesia. Contoh penggunaan ragam bahasa
ilmiah adalahmakalah hasil penelitian.
Ragam bahasa sastraBerbeda dengan ragam bahasa lainnya, ragama bahasa menkankan pada
nilaiestetikanya.
2. BUKU KEDUA
BAB V PARAGRAF DAN TEKNIK PENGEMBANGNYA
A. Definisi Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf
merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan (Akhadiah, 1991). Keraf (1977), menyebut paragraf dengan istilah alinea. Alinea
adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan digunakan
istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu kesatuan bentuk pemakaian
bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah tataran wacana. Paragraf
memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak
mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide.
Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau kalimat utama
dan kalimat-kalimat penjelas. Pikiran utama atau ide pokok merupakan pengendali suatu
paragraf (Ramlan, 1993).
B. Fungsi Paragraf
1. Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
4. Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5. Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.
6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.
7. Sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
Dalam bab ini yang membahas tentang ragam ragam bahasa Indonesia dengan penulis E.
Zainal Arifin, Wahyu Wibowo, Somadi Sosrohadi sudah menjelaskan tentang materi
ragam ragam bahasa secara terperinci dan cukup jelas. Kelebihan dalam buku ini dapat
dijelaskan bahwa buku ini menjelaskan Ragam bahasa indonesia secara lengkap Buku ini
menjelaskan jenis jenis ragam bahasa dengan cukup jelas, dan dijelaskan juga bagaimana
ciri ciri ragam bahasa yang baku dan ragam bahasa yang tidak baku. Dalam buku ini
penulis juga memberitahu pembagian dari ragam ragam bahasa Indonesia berdasarkan
pemakaiannya dan ciri ciri ragam bahasa lisan dan tulisan. Sehingga buku ini bagus
digunakan oleh setiap kalangan karna mencakup tentang Ragam ragam bahasa Indonesia.
Buku ini memaparkan tentang definisi Paragraf secara detail dan menggunakan pendapat
para ahli yang kemudian penulis membuat kesimpulan dari pendapat para ahli tersebut.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini cukup umum dan menggunakan bahasa
yang sederhana sehingga dengan bahasa yang komunikatif memudahkan mahasiswa
dalam memahami isi buku Buku ini menjelaskan secara rinci tentang apa saja jenis jenis
paragraph dan metode pegembangan paragraph secara detail.
B. KELEMAHAN BUKU
Dalam buku ini ada beberapa pengucapan bahasa asing yang tidak disertai keterangan
lebih detail.
Buku ini tidak memaparkan secara rinci bagaimana pengimplementasian dari isi buku
dalam kegiatan langsung di lembaga pendidikannya, namun hanya terpaku pada materi
saja
Tidak adanya menjabarkan secaras detail tentang biodata dari penulis
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN