RAGAM BAHASA
Dosen Pengampu : Humaeroh, S.Ag., M.Pd.
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2021/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ragam Bahasa” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Humaeroh, S.Ag., M.Pd.. Pada mata kuliah B.Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Humaeroh, S.Ag., M.Pd.selaku dosen bidang
studi B.Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan, semoga makalah ini bisa memberikan informasi tentang “Ragam Bahasa”
yang dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Atas perhatiannya dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini
kami ucapkan terimakasih .
Kelompok 10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Pengertian Ragam Bahasa................................................................................................2
B. Jenis Ragam Bahasa..........................................................................................................2
1) Ragam Lisan dan Tulis.................................................................................................3
2) Ragam Bahasa Baku dan Tidak Baku...........................................................................3
3) Ciri-ciri Bahasa Baku....................................................................................................3
4) Ragam Sosial dan Fungsional.......................................................................................4
5) Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar.......................................................................5
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja,tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari Bahasa
Indonesia.Dalam bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam Bahasa.Dimna ragam
bahasa merupakan variasi Bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda.Ada ragam
bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan.Disini yang lebih ditekankan adalah ragam
Bahasa lisan,karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Maisalkan
ngobrol,puisi,pidato,ceramah dll.
Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi.Misalkan saja pidato
presiden,pidato dari ketua OSIS,ataupun pidato dari pembina upacara.Sistematika
dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul.Agar pidato yang disampaikan
sesuai dengan kaidah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1.Ragam Lisan dan Ragam Tulis
Pada bagian awal subbab ini telah disebutkan jenis ragam bahasa berdasarkan
media pembicaraan berkomunikasi yang menghasilkan ragam lisan dan ragam tulis
Kedua ragam itu dapat disebut ragam utama karena apapun raham bahasa yang dipilih
oleh seseorang, secara praktis harus diwujudkan dalam bentuk lisan dan tulis. Dalam
praktik pemakaian, para penutur bahasa tentu dapat merasakan perbedaan antara
ragam lisan dan ragam tulis. Perbedaan itu dapat dirinci sebagai berikut
1) Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengar apa
yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulis tidak selalu
memerlukan lawan bicara yang siap membaca apa yang dituliskan oleh
seseorang.1
2) Pada ragam lisan, unsur fungai gramatikal seperti subjek, predikat, objek,
dan keterangan tidak selalu diucapkan dengan kata.Unsur-unsur itu sering
dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimic muka.Pasa ragam tulis,unsur
fungsi gramatikal harus dinyatakan secara eksplisit agar pembaca dapat
memahami maksud penulisannya secara jelas dan pasti.
3) Ragam Lisan terikat dengan situasi,kondisi,ruang,dan waktu;sedangkan
ragam tulis tidak terikat pad afaktor tersebut.Isi pembicaraan dalam suatu
rapat,misalnya,baru dapat dipahami oleh seseorang secara penuhn bila ia
hadir dan turut terlibat dalam rapat yang dimaksud.Tidak demikian halnya
dengan ragam tulis.Karya tulis seseorang dapat dibaca dan dimengerti oleh
orang lain pada situasi,kondisi,tempat,dan waktu yang berbeda-beda.
4) Pada ragam lisan makna dipengaruhi oleh tinggi—rendah dan Panjang-
pendeknya nada suara,sedangkan pada ragam tulis makna ditentukan
terutama oleh pemakaian tanda.
Uraian di atas tidak semata-mata memvonis bahwa ragam lisan lebih unggul
dari ragam tulis atau sebaliknya, tetapi hanya sekedar mengingatkan antara ragam
lisan dan ragam tulis terdapat perbedaan yang mendasar yang harus diketahui oleh
siapapun yang ingin memanfaatkan bahasa secara maksimal sebagai media
berkomunikasi.
Jika seseorang hanya menguasai hanya salah satu ragam,lisan saja atau tulis
saja, sebenarnya kemampuan berkomunikasinya belum lengkap. Menggunakan satu
jenis komunikasi saja ternyata tidak cukup, terutama dalam kehidupan modern
Alangkah idealnya jika di satu sisi seseorang terampil berbicara, berceramah,
berdiskusi, dan disisi lain ia terampil pula menulis surat,menilis makalah,dan menulis
artikel.Jadi berkomunikasi secar lisan dan tulis sama pentingnya karena antara
keduanya dapat saling melengkapi.
3
Tabel dibawah ini menurut argument yang mendukung pernyataan tersebut
Tabel 1
Jika total persentase kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis adalah 100,
tentu pembagian yang ideal adalah 50% berbanding berkomunikasi 50% secara
Memang harus diakui, bahwa tulis lebih sulit dibandingkan berkomunikasi secara
lisan Namun, hal itu tidak boleh menjadi alasan yang mewajarkan adanya
ketimpangan yang ekstrem dalam kemampuan berkomunikasi.
Tabel 2
5
perempuan
Dalam berbahasa tulis kesulitan terasa menghadang pada waktu seseorang harus
menulis surat kepada pejabat pemerintah atau pada suatu organisasi Misalnya menulis surat
permohonan, menulis makalah, atau meyusun proposal. Ketidakbiasaan menulis formal
mengharuskan orang yang dihadapkan situasi seperti ini untuk bertanya dan mempelajarinya,
sehingga orang tersebut tidak keliru dan mampu memposisikan situasi dalam menulis.
Kondisi seperti itu terjadi karena situasinya sudah berbeda. Bahasa yang dipakai
dalam keseharian didominasi oleh ragam nonformal dan semiformal. Kedua ragam ini hanya
cocok dipakai dalam situasi yang tidak resmi, misalnya ketika ngobrol (lisan) dan menulis
catatan harian Bahasa semacam itu tidak baku/tidak standar, tidak berlaku umum, tidak
beraroma terpelajar. Ragam nonformal tidak dapat dipakai untuk berdiskusi ilmiah, menulis
laporan, menulis proposal, atau menulis karya ilmiah.
Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi adalah ragam bahasa formal atau
ragam baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan secara ketat. Ragam
formal multak menuntut pemakaian kata dan kalimat baku, sedangkan ragam nonformal
tidak mutlak menuntut persyaratan tersebut. Agar lebih jelas, perhatikan tabel peruntukan
pemakaian ragam nonformal dan ragam formal di bawah ini.
Tabel 3
6
PEMAKAIAN RAGAM NON-FORMAL DAN RAGAM FORMAL
Uraian di atas dapat dianggap sebagai salah satu jawaban atas pertanyaan mengapa
kita masih perlu mempelajari bahasa Indonesia Sebagian besar masyarakat hanya menguasai
ragam non-formal Sebenarnya mereka perlu meningkatkan keterampilan berbahasa dengan
memelajari ragam formal karena kegiatan berkomunikasi tidak mungkin terus-menerus
berlangsung dalam situasi yang tidak resmi.
Berkomunikasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut para pelakunya mampu
memakai ragam formal karena aktivitas masyarakat modern cenderung diwarnai oleh
kegiatan yang bersifat resmi.
Aktif langkah baiknya jika kita dapat menguasai ragam-ragam bahasa tersebut dengan
baik, agar kita dapat berkomunikasi secara efektif sesuai dengan tempat dan situasi ragam
bahasa itu digunakan.
Namun penguasaan ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku tampaknya
sangat penting, karena jangkauan penggunaannya lebih luas dan lebih merata. Lagi pula,
ragam bahasa baku inilah yang digunakan dalam komunikasi resmi Negara.
7
Pada dasarnya. ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas ragam baku dan ragam
tidak baku Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar
warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa penggunaannya Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku Ragam bahasa baku ini
lazim digunakan dalam dalam:
a) Komunikasi resmi, yakni dalam resmi, surat- menyurat dinas, pengumuman
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang undangan, peristilahan
resmi, dan sebagainya
b) Wacana teknis, seperti dalam laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran dan
sebagainya
c) Pembicaraan di depan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, khutbah, dan
sebagainya.
d) Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
c) Pemakaian pola frasa untuk predikat aspek + pelaku + kata kerja+ secara
konsisten,misalnya:
8
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
14. Surat anda sudah saya terima 17. Surat anda saya sudah terima
15. Acara berikutnya akan kami 18. Acara berikutnya kami akan
putarkan lagu-lagu perjuangan putarkan lagu-lagu perjuangan
16. Rencamna iu sedang kami garap 19. Rencana itu kami sedang garap
9
Bahasa baku Bahasa tidak baku
32. Cantik sekali 39. Cantik banget
33. Lurus saja 40. Lempeng saja
34. Masih kacau 41. Masih semrawut
35. Uang 42. Duit
36. Tidak mudah 43. Enggak gampang
37. Diikat dengaan kawat 44. Diikat sama kawat
38. Bagaimana kabarnya 45. Gimana kabarnya
Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disebut
ejaan bahasa Indonesia disempurnakan (EYD) FYD mengatur mulai dari
penggunaan huruf, penulisan kata (dasar, berimbuhan, gabungan, ulang, dan
serapan), penulisan partikel, penulisan angka, penulisan unsur serapan, sampai pada
penggunaan tanda baca.Misalnya:
10
4.Penggunaan Lafal Baku dalam ragam Lisan
Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahas Indonesia belum
pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat iunum bahwa dalam bahasa Indonesia
adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal bahasa
daerah.Misalnya:
11
4.Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Baik ragam lisan maupun ragam tulis bahasa Indonesia ditandai pula oleh adanya
ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat
Ragam bahasa yang digunakan digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua
orang yang akrab dapat merupakan ragam sosial tersendiri Selain itu ragam sosial
tidak jarang dihubungkan dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan
lingkungan sosial yang bersangkutan. Dalam hal ini, ragam baku nasional dapat pula
berfungsi sebagai ragam sosial yang tinggi. Sedangkan ragam baku daerah,atau ragam
sosial yang lain merupakan ragam sosial dengan nilai kemasyarakatan yang rendah.
Ragam fungsional, disebut juga ragam professional, adalah ragam bahasa yang
dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.
Ragam. fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya Dalam
kenyataan, ragam fungsional menjelma sebagai bahasa negara dan bahasa teknis
keprofesian seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/ teknologi, kedokteran, dan
keagamaan.
12
5.Bahasa Indonesia yang baik dan benar
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
15
16
17
18
BAB III
19
PENUTUP
A. Kesimpulan
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu
dari sudut pandang penulis (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Dari segi panjang
tulisan, esai merupakan tulisan yang lebih panjang dari hanya sebuah paragraf
(Oshima & Ann Hoque, 2006) yang membicarakan satu topik. Dengan demikian,
sebuah tulisan yang mengupas suatu topik secara panjang lebar merupakan esai.
Adapun bagianbagian Paragraf Esai sebagai berikut : Paragraf Pengantar, Paragraf Isi,
Paragraf Penutup.
B. Saran
Sistematika penulisan Esai sangat baik untuk petunjuk dalam menyusun sebuah
karya ilmiah Esai, untuk itu sebaiknya membahasnya secara detail.
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanti Hapsari, Sri. 2019. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Depok : Indonesia
20
21