Anda di halaman 1dari 22

ALIRAN-ALIRAN KARYA SASTRA

Pengantar Sastra Indonesia


Oleh: Maulfi Syaiful Rizal
Romantisme

Simbolisme

Idealisme Ekspresionisme

Mistisisme

Surealisme

Jenis-Jenis
Aliran Sastra Realisme

Impresionisme
Materialisme
Naturalisme
Eksistensialisme
Determinisme
ALIRAN IDEALISME
 Aliran idealisme adalah aliran di dalam filsafat
yang mengemukakan bahwa dunia ide,dunia cita-
cita, dunia harapan adalah dunia utama yang dituju
dalam pemikiran manusia.

 Contoh : “Habis Gelap Terbitlah Terang“


karya R.A. Kartini; “Layar Terkembang“
karya Sutan Takdir Alisjahbana, “Kemarau“ karya
A.A. Navis.
ALIRAN ROMANTISME

 Aliran romantisme ini menekankan kepada ungkapan


perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran
pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya
setelah membaca ungkapan perasaannya.
 Contoh : puisi-puisi Amir Hamzah “Buah Rindu“, “ Karena Kasihmu“, “
Memuji Dikau “, “ Mengawan “, “ Do’a “,
 karya-karya Hamka “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “, “Di
Bawah Lindungan Ka’bah“, “Di dalam Lembah Kehidupan“, roman
“Upacara“ dan kumpulan sajak “Nyanyian Ibadah“ nya Korrie Layun
Rampan, kumpulan sajak “ Romance Perjalanan “ Kirjomulyo, “ Buku
Puisi “ nya Hartoyo Andangjaya.
 BUAH RINDU
Dikau sambur limbur pada senja
dikau alkamar purnama raya
asalkan kanda bergurau senda
dengan adinda tajuk mahkota.

Dituan rama-rama melayang


didinda dendang sayang
asalkan kandaa selang-menyelang
melihat adinda kekasih abang
ALIRAN SIMBOLISME
 Simbolisme adalah aliran kesusastraan yang penyajian
tokoh-tokohnya bukan manusia melainkan binatang,
atau benda-benda lainnya seperti tumbuh-tumbuhan
yang disimbolkan sebagai perilaku manusia.
 Contoh: “Mereka Bilang Saya Monyet”, “Nayla” karya
Djenar Maesa Ayu. , “ Kucing “ sajak Sutardji Q.B., “
Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa “ karya Y.B. Mangunwijaya,
“Ular dan Kabut“ sajak Ajib Rosidi
“Namun seperti Si Kepala Anjing, KUCING Sutardji Calzoum Bachri
sikap Si Kepala Buaya itu tidak ngiau! Kucing dalam darah dia
menderas lewat dia mengalir
kalah berbudayanya jika ngilu ngiau dia bergegas lewat
berada di tempat umum. Saya dalam aortaku dalam rimba
yakin, pasti tidak adaa yang darahku dia besar dia bukan
mengira kelakuan Si kepala harimau bukan singa
Buaya dan Si Kepala Ular juga bukan hiena bukan leopar dia
macam kucing bukan
Si Kepala Anjing, bahkan semua kucing tapi kucing ngiau dia
kepala-kepala binatang ini lapar
ketika mereka tidak berada di dia merambah rimba afrikaku
depan umum.”. (halaman : 9) dengan cakarnya dengan
Mereka bilang, saya monyet amuknya
karya Djenar Maesa Ayu
ALIRAN EKSPRESIONISME
 Aliran ekspresionisme adalah aliran dalam karya seni,
yang mementingkan curahan batin atau curahan jiwa
dan tidak mementingkan peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian yang nyata. Ekspresi batin yang
keras dan meledak-ledak. biasa dianggap sebagai
pernyataan atau sikap pengarang.
 Pengarang Indonesia yang dianggap ekspresionis ialah
Chairil Anwar.
 PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat


Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

(1948)
ALIRAN MISTISISME
 Mistisisme adalah aliran dalam kesusastraan yang
mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang
berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang
Maha Esa, yang meliputi segala hal di alam ini.
 Contoh karya sastra yang beraliran ini adalah
sebagian besar karya Amir Hamzah, Bahrun Rangkuti,
dan J.E.Tatengkeng, dan Danarto.
 KUBURAN ITU MENGANGA!
 ....... Kuburan Eyang putri yang kami jaga empat puluh

hari empat puluh malam, dibongkar maling, dan kain


kafan, ya .... kain kafan itu ....
 “eyang bakal mati pada malam Selasa Kliwon dini

hari, tujuh hari mendatang. Lalu kuburkan cepat-cepat


di siang hari. Soalnya sore hari bakal hujan lebat.
Sebagian Jakarta bakal menemukan ......
Selamat Jalan, Nek karya Danarto
ALIRAN SUREALISME
Aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek
dan tanggapan secara serentak. Karya sastra yang
bercorak surealisme umumnya susah dipahami karena
gaya pengucapannya yang melompat-lompat dan
terkadang terasa agak kacau.
Contoh karya sastra aliran ini misalnya Radio
Masyarakat karya Rosihan Anwar, Merahnya Merah
karya Iwan Simatupang, dan Tumbang karya Trisno
Sumardjo.
 “Tokoh kita tak suka pada opseter ini, sebagaimana
dia tak menyukai siapa saja yang lapang kerjanya
sedikit banyak ada hubungannya dengan orang mati.”
(Ziarah: hlm. 6)
 “Begitu malam jatuh, perutnya dituangkannya arak
penuh-penuh, memanggil Tuhan keras-keras, kemudian
meneriakkan nama Istrinya keras-keras, menangis
keras-keras, untuk pada akhirnya tertawa keras-keras.”
(Ziarah: hlm. 1)
Aliran Materialisme

1. Aliran Realisme adalah aliran dalam karya sastra


yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa
adanya.
Aliran ini umumnya lebih objektif memandang
segala sesuatu (tanpa mengikut sertakan
perasaan).

 - Novel PADA SEBUAH KAPAL karya N. H. DINI.


 - KOTA HARMONI karya IDRUS.
 - TAK ADA HARI ESOK karya MOCHTAR LUBIS.
Kesukaan itu seperti tumpah dari langit memenuhi bumi.
Seperti hujan yang penuh deru merambang dalam
musik balian yang mengelus ke hutan-hutan Tutupan.
Seperti teri dan lele sambut-bersambut seperti tangan
yang saling berjabat dengan rasa girang yang
melimpah. (Perjalanan dalam Kelam karya Korrie Layun
Rampan)
Aliran Impresionisme

adalah aliran kesusastraan yang memusatkan


perhatian pada apa yang terjadi dalam batin
tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan
pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan
daripada kenyataan atau keadaan yang
sebenarnya.

Beberapa pengarang Pujangga Baru


memperlihatkan impresionisme dalam beberapa
karyanya.
 NATURALISME

 Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-


terang, tanpa mempedulikan baik buruk dan akibat
negatif.
 Kumpulan sajak F. Rahardi, “ Catatan Harian Sang
Koruptor “ dan “ Sumpah WTS “, beberapa sajak
Rendra “ Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta “, “
Rick dari Corona “, “ Sajak Gadis dan Majikan “, Sajak
SLA “ bisa ditunjuk sebagai contoh pengibar aliran ini.
Dari khazanah lama “Surabaya“ nya Idrus bisa
digunakan sebagai contoh meskipun tidak seseru punya
F. Rahardi dan Rendra.
”Saya tahu persis siapa dirinya. Sarinah
Saya tahu persis Si Kepala Katakan kepada mereka
Anjing berhubungan dengan Bagaimana kau dipanggil ke
banyak laki padahal ia sudah kantor menteri
bersuami. Saya persis Si Bagaimana ia bicara
Kepala Anjing sering panjang lebar kepadamu
mengendus-ngendus kemaluan Tentang perjuangan nusa
Si kepala Srigala. Bahkan Si bangsa
Kepala Anjing juga pernah Dan tiba-tiba tanpa ujung
mengendus-ngendus kemaluan pangkal
saya walaupun kami Ia sebut kau inspirasi revolusi
berkelamin sama. Tapi tidak di Sambil ia buka kutangmu
depan umum”. (halaman 8)
 DETERMINISME

Istilah determinisme berasal dari doktrin filsafat yang


menyatakan bahwa setiap kejadian atau peristiwa itu
ada penyebabnya. Dalam sastra, determinisme
mencoba menggambarkan tokoh-tokoh cerita dikuasai
oleh nasibnya, sehingga tokoh tersebut tidak sanggup
dan tidak mampu lagi ke luar dari takdir yang telah
jatuh pada dirinya.
Contoh: “Tragedi Sangkurian “, “Pengakuan Pariyem“
nya Linus Suryadi AG, novel “Kuterima Penderitaan Ini,
Ibu“ Motenggo Boesye
 “Ah Ya, maklum Jawa Baru, mas. Semua serba pakai
kelas Bangsawan dan rakyat jelata, Darah biru dan
darah biasa. Dalam kraton dan luar kraton -berbeda
derajatnya. Kehormatan serta kedudukannya. Dan
dasar kehidupan yang dijadikan patokan ialah asal-
usulnya. Semua terpateri di jidat jua. Hembusan
semangatnya tersisa dan menempel di abad kita”
(hlm. 5, Pengakuan Pariyem)
Aliran Eksistensialisme
Aliran ini adalah aliran di dalam filsafat yang muncul
dari rasa ketidakpuasan terhadap dikotomi aliran
idealisme dan aliran materialisme dalam memaknai
kehidupan ini.
Eksistensialisme ingin mencari jalan ke luar dari kedua
pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran
bahwa manusia di samping ia sebagai subjek ia pun
juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini
(Ahmad Tafsir,1994 hal 193).
Tokoh-tokohnya : Soren Aabye Kierkegaard (1813-
1855) dari Denmark, kemudian Jean Paul Satre
(1905-1980) dari Prancis.
Sastrawan Indonesia : Iwan Simatupang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai