KESUSASTRAAN
JENIS- JENIS DRAMA DAN PERBEDAAN PEMENTASAN MASING-MASING
“Disusun untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Kesusastraan”
DOSEN PEMBIMBING :
Husnil Ahfan, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
ANNISA
11910821311
Drama modern yaitu sebuah jenis drama yang menggunakan naskah dimana drama
ini bertolak dari hasil sastra yang tersusun untuk pementasan
Drama tradisional atau klasik yaitu jenis drama yang tidak menggunakan naskah
drama dan drama ini bersumber dari tradisi suatu masyarakat yang sifatnya
improvisatoris dan spontan.
1
Adapun jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama dapat dibagi kedalam
beberapa kelompok, yaitu:
Drama Modern
Konvensional atau sandiwara ialah sebuah drama yang bertolak dari para pelaku atau
tokoh drama yang disajikan secara konvensional
Kontemporer atau teater mutakhir ialah sebuah drama yang mendobrak kovensi lama
& penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang baru, juga
penggabungan konsep barat & timur.
Drama Tradisional
Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dll.
Drama rakyat seperti ketoprak dan randai
Drama tutur yang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan
kentrung
Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater Barat dan ditunjang juga
dengan pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti contoh: komedi stambul dan
bangsawan.
a) Tragedi
b) Komedi
Berbeda dengan drama tragedi yang berisi cerita menyedihkan, drama komedi berisi
cerita yang mengandung kelucuan. Terdapat beberapa jenis drama komedi, yaitu:
Komedi situasi, merupakan drama komedi yang terinspirasi dari situasi yang
direncanakan. Contohnya Bajaj bajuri.
Komedi slapstic, merupakan drama komedi yang ditimbulkan dari korban kejahilan.
Contohnya Warkop.
2
Komedi Satire, merupakan drama komedi yang mengandung sindiran dan hikmah di
dalamnya. Contohnya Mrs. Doubtfire.
c) Tragekomedi
Drama ini adalah gabungan antara drama tragedi dan drama komedi. Drama
tragekomedi ini memadukan ciri khas drama tragedi dan drama komedi. Jenis drama ini
sebenarnya ingin mengungkapkan sebuah peristiwa yang menyedihkan, akan tetapi
ditampilkan dalam gaya yang lucu. Jenis drama ini sudah muncul sejak zaman Romawi
Kuno. Biasanya drama tragekomedi berakhir dengan kebahagiaan walaupun di awalnya
terjadi banyak bencana atau kesusahan.
d) Opera
e) Melodrama
Melodrama tidak jauh berbeda dengan opera. Dalam melodrama, percakapan terjadi
dengan iringan musik atau melodi. Ciri khas dari melodrama adalah ceritanya yang sangat
dramatis namun berakhir bahagia. Situasi yang ditampilkan dalam melodrama sangat
sensasional dan alur ceritanya pun dirancang untuk mempermainkan perasaan pemirsa.
Tokoh yang ditekankan dalam melodrama biasanya berwatak tunggal. Tokoh yang berwatak
jahat digambarkan sebagai orang yang selalu berbuat kejahatan, sedangkan tokoh baik
digambarkan sebagai orang yang sempurna tanpa kesalahan. Salah satu melodrama terkenal
adalah Pygmalion karya Rousseau.
3
f) Farce
Farce dikenal juga dengan nama banyolan. Seni peran ini bertemakan lawakan yang
menyindir. Akan tetapi masih ada unsur dramatis di dalamnya. Cerita yang disajikan dalam
drama farce pun cukup ringan. Istilah farce untuk jenis drama ini pertama kali digunakan
pada abad ke-14 yang berasal dari kata “farsir” (bahasa Prancis) dan kata “farcire” (bahasa
Latin).
g) Tablo
Drama tablo adalah drama yang mengutamakan gerak dalam pementasannya. Dialog
drama dipentaskan melalui gerakan tanpa percakapan. Tablo dikenal juga dengan istilah
“tableau vivant” (dalam bahasa Prancis) yang berarti gambar hidup. Istilah ini sesuai dengan
pementasannya dimana aktor berperan dengan melakukan pose tertentu.
Adegan dalam tablo pada mulanya dipakai untuk memerankan adegan oleh para
model lukis. Para pelukis atau pematung membuat karya seni mereka sesuai dengan pose para
modelnya yang dituntut untuk lebih ekspresif. Drama tablo sendiri identik dengan peringatan
Natal. Selama Natal, biasanya akan dipentaskan drama tablo yang menceritakan kisah
kelahiran Yesus.
h) Sendratari
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sendratari berarti drama atau cerita yang
disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog dan diiringi oleh musik berupa gamelan.
Sendratari merupakan gabungan antara seni tari dan seni drama. Walaupun dialog disajikan
dalam bentuk tarian, akan tetapi biasanya tetap diselipkan narasi pendek untuk mencegah
kebingungan para penonton.
Para pemain sendratari bukan hanya mereka yang jago bermain peran, akan tetapi
berbakat dalam hal menari. Salah satu contoh sendratari yang terkenal yaitu sendratari
Ramayana. Sendratari Ramayana adalah sebuah drama atau pertunjukan yang mengangkat
cerita/kisah Ramayana. Kisah Ramayana menceritakan perjuangan Rama dalam
menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Pementasan sendratari Ramayana rutin
dilakukan di panggung terbuka Candi Prambanan, Yogyakarta. Berbeda dengan pementasan
sendratari di Yogyakarta, sendratari di Bali biasanya menggelar pertunjukan yang bersifat
4
kolosal. Cerita yang diangkat dalam pertunjukan sendratari di Bali biasanya merupakan
sejarah para raja, budaya, atau cerita rakyat yang terkenal di Bali.
a) Drama Panggung
Drama yang dipentaskan di atas panggung yang mana para pemain tidak bisa
melakukan pengulangan adegan.
b) Drama Televisi
Drama yang ditampilkan di televisi yang mana para pemain bisa melakukan
pengulangan adegan sebab tidak ditampilkan secara live.
c) Drama Radio
Drama yang hanya menonjolkan dialog dan suara-suara karena hanya bisa didengar
tanpa bisa dilihat.
f) Drama Boneka, Drama yang menggunakan boneka sebagai tokoh di setiap adegan.
a) Drama modern
Naskah/dialog yang digunakan tidak baku atau sering juga tanpa naskah
(improvisasi).
Ide cerita bersumber dari kehidupan sosial masyarakat saat ini (kekinian).
Biasanya dengan panggungnya tertutup atau gedung yang terkonsep dengan rapih.
Menggunakan bahasa nasional dengan gaya bahasa santai dan disesuaikan dengan
penonton.
5
b) Drama tradisional
Dukungan alat tidak modern, biasanya alat musik tradisional dengan lampu
seadanya.
Pementasan dilakukan pada panggung yang terbuka dan tidak terlalu megah.