Anda di halaman 1dari 7

MATERI

KESUSASTRAAN
JENIS- JENIS DRAMA DAN PERBEDAAN PEMENTASAN MASING-MASING
“Disusun untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Kesusastraan”

DOSEN PEMBIMBING :
Husnil Ahfan, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
ANNISA
11910821311

PRODI PENDIDIKAN GURU MI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2020/2021
Jenis-jenis Drama
Jenis drama memang tergantung pada penggunaannya, biasanya ada tiga yang sering
digunakan di negara kita. Adapun pembagian jenis -jenis drama akan dijelaskan sebagai
berikut:

Drama dibedakan berdasarkan penyajian lakon

 Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh dengan keedihan


 Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur dan penuh dengan kelucuan
 Tragekomedi yaitu sebuah drama yang didalamnya terdapat perpaduan antara komedi
dan tragedy
 Opera yaitu sebuah drama yang percakapan atau dialognya dinyanyikan dengan
iringan music
 Melodrama yaitu sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik atau
melodi
 Farce yaitu sebuah drama yang nyaris serupa dengan dagelan, namun tidak
sepenuhnya dagelan
 Tablo yaitu sebuah drama yang lebih mengutamakan gerak dimana para pelakon
drama tidak mengucapkan dialignya tetapi cukup dengan melakukan gerakan-
gerakan.
 Sendratari yaitu jenis drama yang menggabungkan antara seni tari dan seni drama

Pembagian jenis drama berdasarkan sarana pementasannya

 Drama panggung yakni jenis drama yang dimainkan diatas panggung


 Drama radio yakni sebuah drama yang tidak bisa diraba dan dilihat, namun bisa
didengarkan oleh para penikmat drama
 Drama televisi yakni jenis drama yang nyaris sama dengan drama panggung, namun
perbedaannya hanya tidak bisa diraba.
 Drama film yakni jenis drama yang menggunakan layar lebar yang biasanya
dipertunjukkan di bioskop-bioskop
 Drama wayang yakni jenis drama yang diiringi dengan pagelaran wayang
 Drama boneka yakni sebuah jenis drama dimana para tokohnya diilustrasikan dengan
boneka dan dimainkan oleh beberapa orang.

Pembagian jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama

 Drama modern yaitu sebuah jenis drama yang menggunakan naskah dimana drama
ini bertolak dari hasil sastra yang tersusun untuk pementasan
 Drama tradisional atau klasik yaitu jenis drama yang tidak menggunakan naskah
drama dan drama ini bersumber dari tradisi suatu masyarakat yang sifatnya
improvisatoris dan spontan.

1
Adapun jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama dapat dibagi kedalam
beberapa kelompok, yaitu:

Drama Modern

 Konvensional atau sandiwara ialah sebuah drama yang bertolak dari para pelaku atau
tokoh drama yang disajikan secara konvensional
 Kontemporer atau teater mutakhir ialah sebuah drama yang mendobrak kovensi lama
& penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang baru, juga
penggabungan konsep barat & timur.

Drama Tradisional

 Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dll.
 Drama rakyat seperti ketoprak dan randai
 Drama tutur yang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan
kentrung
 Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater Barat dan ditunjang juga
dengan pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti contoh: komedi stambul dan
bangsawan.

PERBEDAAN PEMENTASAN PADA MASING-MASING JENIS DRAMA

1. Drama Berdasarkan Penyajian Lakon

a) Tragedi

Tragedi biasanya memuat cerita yang menyedihkan. Kisah menyedihkan dalam


sebuah drama tragedi biasanya diceritakan terjadi pada tokoh dengan watak baik namun
memiliki nasib yang buruk. Drama tragedi aslinya berasal dari Yunani Kuno dengan
penulisnya yang terkenal yaitu Aiskhilos, Sofokles, dan juga Euripides. Contoh drama tragedi
yang terkenal yaitu cerita tentang Romeo and Juliet.

b) Komedi

Berbeda dengan drama tragedi yang berisi cerita menyedihkan, drama komedi berisi
cerita yang mengandung kelucuan. Terdapat beberapa jenis drama komedi, yaitu:

 Komedi situasi, merupakan drama komedi yang terinspirasi dari situasi yang
direncanakan. Contohnya Bajaj bajuri.

 Komedi slapstic, merupakan drama komedi yang ditimbulkan dari korban kejahilan.
Contohnya Warkop.

2
 Komedi Satire, merupakan drama komedi yang mengandung sindiran dan hikmah di
dalamnya. Contohnya Mrs. Doubtfire.

c) Tragekomedi

Drama ini adalah gabungan antara drama tragedi dan drama komedi. Drama
tragekomedi ini memadukan ciri khas drama tragedi dan drama komedi. Jenis drama ini
sebenarnya ingin mengungkapkan sebuah peristiwa yang menyedihkan, akan tetapi
ditampilkan dalam gaya yang lucu. Jenis drama ini sudah muncul sejak zaman Romawi
Kuno. Biasanya drama tragekomedi berakhir dengan kebahagiaan walaupun di awalnya
terjadi banyak bencana atau kesusahan.

d) Opera

Opera merupakan drama dengan menggabungkan pentasan musik di dalamnya. dalam


opera juga biasanya menyajikan pemandangan, pakaian, dan akting. Ciri khas pementasan
opera adalah kata-kata dalam naskah tidak diucapkan melainkan dinyanyikan dengan suara
tinggi. Opera adalah seni teater asli Italia, dan sebenarnya lebih contdong ke arah seni musik.
Berdasarkan temanya, opera dibedakan menjadi opera seria, opera buffa, dan opera comic.
Opera seria adalah opera yang serius dan populer di Eropa sekitar tahun 1720 – 1770, opera
buffa adalah opera yang berisi cerita komedi, dan opera comic adalah opera dengan cerita
dramatis yang berakhir bahagia.

e) Melodrama

Melodrama tidak jauh berbeda dengan opera. Dalam melodrama, percakapan terjadi
dengan iringan musik atau melodi. Ciri khas dari melodrama adalah ceritanya yang sangat
dramatis namun berakhir bahagia. Situasi yang ditampilkan dalam melodrama sangat
sensasional dan alur ceritanya pun dirancang untuk mempermainkan perasaan pemirsa.
Tokoh yang ditekankan dalam melodrama biasanya berwatak tunggal. Tokoh yang berwatak
jahat digambarkan sebagai orang yang selalu berbuat kejahatan, sedangkan tokoh baik
digambarkan sebagai orang yang sempurna tanpa kesalahan. Salah satu melodrama terkenal
adalah Pygmalion karya Rousseau.

3
f) Farce

Farce dikenal juga dengan nama banyolan. Seni peran ini bertemakan lawakan yang
menyindir. Akan tetapi masih ada unsur dramatis di dalamnya. Cerita yang disajikan dalam
drama farce pun cukup ringan. Istilah farce untuk jenis drama ini pertama kali digunakan
pada abad ke-14 yang berasal dari kata “farsir” (bahasa Prancis) dan kata “farcire” (bahasa
Latin).

g) Tablo

Drama tablo adalah drama yang mengutamakan gerak dalam pementasannya. Dialog
drama dipentaskan melalui gerakan tanpa percakapan. Tablo dikenal juga dengan istilah
“tableau vivant” (dalam bahasa Prancis) yang berarti gambar hidup. Istilah ini sesuai dengan
pementasannya dimana aktor berperan dengan melakukan pose tertentu.

Adegan dalam tablo pada mulanya dipakai untuk memerankan adegan oleh para
model lukis. Para pelukis atau pematung membuat karya seni mereka sesuai dengan pose para
modelnya yang dituntut untuk lebih ekspresif. Drama tablo sendiri identik dengan peringatan
Natal. Selama Natal, biasanya akan dipentaskan drama tablo yang menceritakan kisah
kelahiran Yesus.

h) Sendratari

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sendratari berarti drama atau cerita yang
disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog dan diiringi oleh musik berupa gamelan.
Sendratari merupakan gabungan antara seni tari dan seni drama. Walaupun dialog disajikan
dalam bentuk tarian, akan tetapi biasanya tetap diselipkan narasi pendek untuk mencegah
kebingungan para penonton.

Para pemain sendratari bukan hanya mereka yang jago bermain peran, akan tetapi
berbakat dalam hal menari. Salah satu contoh sendratari yang terkenal yaitu sendratari
Ramayana. Sendratari Ramayana adalah sebuah drama atau pertunjukan yang mengangkat
cerita/kisah Ramayana. Kisah Ramayana menceritakan perjuangan Rama dalam
menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Pementasan sendratari Ramayana rutin
dilakukan di panggung terbuka Candi Prambanan, Yogyakarta. Berbeda dengan pementasan
sendratari di Yogyakarta, sendratari di Bali biasanya menggelar pertunjukan yang bersifat

4
kolosal. Cerita yang diangkat dalam pertunjukan sendratari di Bali biasanya merupakan
sejarah para raja, budaya, atau cerita rakyat yang terkenal di Bali.

2. Drama Berdasarkan Sarana Pementasan

a) Drama Panggung

Drama yang dipentaskan di atas panggung yang mana para pemain tidak bisa
melakukan pengulangan adegan.

b) Drama Televisi

Drama yang ditampilkan di televisi yang mana para pemain bisa melakukan
pengulangan adegan sebab tidak ditampilkan secara live.

c) Drama Radio

Drama yang hanya menonjolkan dialog dan suara-suara karena hanya bisa didengar
tanpa bisa dilihat.

d) Drama Film, Drama yag ditampilkan di layar lebar seperti bioskop.

e) Drama Wayang, Drama yang diperankan oleh wayang di setiap adegan.

f) Drama Boneka, Drama yang menggunakan boneka sebagai tokoh di setiap adegan.

3. Drama Modern dan Drama Tradisional

a) Drama modern

 Naskah/dialog yang digunakan tidak baku atau sering juga tanpa naskah
(improvisasi).

 Ide cerita bersumber dari kehidupan sosial masyarakat saat ini (kekinian).

 Didukung dengan peralatan modern, seperti musik dan lighting (pencahayaan).

 Biasanya dengan panggungnya tertutup atau gedung yang terkonsep dengan rapih.

 Menggunakan bahasa nasional dengan gaya bahasa santai dan disesuaikan dengan
penonton.

5
b) Drama tradisional

 Umumnya tidak menggunakan naskah (improvisasi), namun jika ada biasanya


menggunakan bahasa baku.

 Ide cerita bersumber dari cerita rakyat.

 Dukungan alat tidak modern, biasanya alat musik tradisional dengan lampu
seadanya.

 Pementasan dilakukan pada panggung yang terbuka dan tidak terlalu megah.

 Sering menyisipkan bahasa daerah dalam dialognya.

Anda mungkin juga menyukai