Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PENGGUNAAN KATA TUGAS MONOVALEN DAN

AMBIVALEN DALAM WACANA DESKRIPSI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

SYARIFUDDIN THAHIR
14364
XI IPA 2

SMA NEGERI 1 WATAMPONE


TAHUN PELAJARAN
2009 / 2010
PENGESAHAN

Makalah siswa bernama Syarifuddin Thahir, Nis 14364, Kelas XI IPA 2, yang
berjudul “Analisis Penggunaan Kata Tugas Monovalen dan Ambivalen dalam
Wacana Deskripsi”, telah diperiksa dan diteliti oleh pembimbing karya tulis kelas XI
SMA Negeri 1 Watampone dan dinyatakan dapat diterima.

Watampone, Mei 2010

Pembimbing,

Hj. Habibah Arsyad, S.Pd.


NIP 19580109 198103 2 008
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik serta
shalawat dan taslim kepada Nabi Muhammad SAW. yang membawa manusia
ke alam terang benderang. Demikian pula kepada keluarga dan para sahabat.
Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini
secara khusus kepada:
1. Ibu Hj. Habibah Arsyad, S.Pd., selaku pembimbing karya tulis kelas XI sekaligus
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan bantuan moril dan materil sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kekurangan dan penulis
mengharapkan keritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi penulis.

Watampone, Mei 2010

Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................ 2
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kerangka Pikir............................................................................. 3
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Tulisan................................................................................. 7
B. Objek Tulisan............................................................................... 7
C. Teknik Penggarapan..................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN
A. Wacana Deskripsi........................................................................ 8
B. Tinjauan Penggunaan Kata Tugas Monovalen
dalam Wacana Deskripsi.............................................................. 9
C. Tinjauan Penggunaan Kata Tugas Ambivalen
dalam Wacana Deskripsi.............................................................. 9
D. Analisis Penggunaan Kata Tugas Monovalen
dalam Wacana Deskripsi.............................................................. 9
E. Analisis Penggunaan Kata Tugas Ambivalen
dalam Wacana Deskripsi.............................................................. 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak awal mula Tuhan telah menciptakan manusia sebagai mahluk social
yang senangtiasa berkomunikasi untuk menyampaikan kehendaknya. Komunikasi
yang dilakukan manusia tersebut tentu saja memerlukan sarana penyampaian
yaitu bahasa. Bahasa dijumpai di mana-mana. Kehidupan manusia normal tidak
dapat dipisahkan oleh bahasa. Bahasa menyerap masuk kedalam pikiran-pikiran
kita, dan menguatkan hubungan kita dengan orang lain. Perangkat pengetahuan
manusia yang demikian banyak juga tercampur dan disebarluaskan melalui
bahasa.
Bahasa memiliki unsur universal dan dinamis. Bahasa pada hakikatnya
tersusun secara sistematis. Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah dan
keistimewaannya sendiri yang mencerminkan dan mengkondisikan cara berfikir
dan mengekspresikan diri para pemakai bahasa.
Mengingat kedudukanya yang teramat penting, para pemakai bahasa
perlumempelajari bahasa secara kompetitif termasuk dengan aspek yang ada di
dalamnya. Salah satu bagian dari aspek tersebut adalah morfologi khususnya kata
tugas. Oleh karena itu, penulis dengan judul yang diambil mencoba menganalisis
penggunaan kata tugas monovalen dan ambivalen dalam wacana deskripsi.

B. Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis
mengajukan beberapa masalah yang akan dibahas pada bab selanjutnya,
antaralain:
1. Bagaimanakah pemahaman penulis mengenai penganalisaan kata tugas
monovalen dan ambivalen dalam wacana deskripsi.
2. Bagaimanakah penggunaan tugas monovalen dan ambivalen dalam wacana
deskripsi.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam pembuatan makalah
ini adalah:
1. Menambah pengetahuan pennulis mengenai penggunaan tugas monovalen dan
ambivalen dalam wacana deskripsi.
2. Untuk mengembangkan rasa tanggung jawab penulis akan tugas yang
diberikan.
3. Menambah pembendaharaan literature di perpustakaan.
4. Memenuhu salah satu tudas yang diajukan dalam pelajaran bahasa Indonesia.

D. Manfaat
Penulis mengharapkan bahwa makalah yang dibuat ini dapat memberikan
manfaat antaralain:
1. Sebagai wahana untuk melatih penulis dalam mambuat makalah.
2. Dalam menambah pengetahuan pembaca mengenai penggunaan tugas
monovalen dan ambivalen dalam wacana deskripsi.
3. Memotivasi siswa atau penulis untuk meningkatkan dan menambahkan
semangat belajar maupun berkreasi.
4. Sebagai bahan pustaka.
II. KERANGKA TEORI

A. Kerangka Pikir
1. Pengertian Kata Tugas dan Wacana Deskripsi
Kata tugas adalah kategori kata dalam tatabahasa formal bahasa Indonesia
yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok yaitu
preposisi (kata depan), konjungsi (kata sambung), artikula (kata sandang),
interjeksi (kata seru) dan partikel penegas. Itulah pengertian kata tugas menurut
umum, di bawah ini akan dikemukakan pengertian kata tugas menurut beberapa
pakar yaitu,
a. Slametmuljana dalam bukunya Kaidah Bahasa Indonesia, halaman 81, bahwa
kata tugas adalah kata yang gunanya untuk membantu pembentukan kalimat.
b. Gorys Keraft dalam bukunya Tata Bahasa Indonesia, halaman 89, bahwa kata
yang tidak termasuk salah satu jenis kata atau subgolongan jenis-jenis kata
dari kata benda, kata kerja, dan kata sifat adalah kata tugas.
c. Triadi Sarwoko dalam bukunya Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, halaman
78, bahwa kata tugas adalah kata yang bentuknya tetap, tidak dapat menjadi
dasar bentuk lain dan hanya memiliki arti bila berkaitan dengan kata.
Dari beberapa pendapat pakar di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kata
tugas adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak mempunyai
arti leksikal. Arti suatu kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain
dalam suatu frasa atau kalimat dan tidak bisa digunakan secara lepas atau berdiri
sendiri. Selain pengertian kata tugas penulis akan membahas pula mengenai
deskripsi. Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan
suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada
di depan mata kepala pembaca seakan-akan pembaca melihat sendiri objek itu.
Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai suatu benda, pemandangan,
orang atau sensasi. Itulah pengertian deskripsi menurut umum, di bawah ini akan
dikemukakan pengertian kata tugas menurut beberapa pakar yaitu,
a. Ahmadi dalam bukunya Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta
Penciptaan Gaya Bahasa Karangan, halaman 21, bahwa paragraf deskripsi
adalah paragraf yang melukiskan, menggambarkan, mempertunjukkan. Dalam
paragraf ini detail penunjang pada susunan deskripsi disusun agar pembaca
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang dideskripsikan
b. Keraf dalam bukunya Eksposisi, halaman 16 bahwa deskripsi adalah semacam
bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal
sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala
pembaca seakan-akan pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi
suatu citra mental mengenai suatu benda, pemandangan, orang atau sensasi.
c. Siraitdalam bukunya Pedoman Karang Mengarang, halaman 20, bahwa paragraf
deskripsi adalah salah satu jenis paragraf yang melukiskan suatu objek sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar,
merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
Dari beberapa pendapat pakar di atas maka dapat disimpulkan bahwa paragraf
deskripsi adalah suatu paragraf yang didalamnya memberikan perincian yang
mendetail tentang objek sehingga seakan-akan pembaca melihat, mendengar atau
mengalami langsung tentang objek tersebut. Tujuan dari tulisan deskripsi adalah
menciptakan gambaran objek kepada pembaca agar seolah-olah melihat sendiri objek
yang digambarkan penulis. Objek paragraf deskripsi dapat berupa benda, orang,
peristiwa, suasana dan lainnya.

2. Ciri-Ciri Kata Tugas


a. Kata yang bentuknya tetap.
b. Tidak dapat menjadi dasar bentuk lain.
c. Hanya memiliki arti bila berkaitan dengan kata.
3. Fungsi Kata Tugas
a. Menghubungkan dua kalimat atau dua peristiwa (pengertian) biasa disebut
dengan istilah kata penghubung. Misalnya sebab, karena, jika, dan, dan
serta.
b. Menetapkan atau menjelaskan posisi kata nama. Kata-kata ini biasa
disebut dengan istilah kata perangkai atau preposisi, misalnya di, dari, ke,
melalui, dan menjelang.
c. Membantu kata-kata baku. Kata-kata ini disebut kata tambahan atau kata
bantu. misalnya akan, hendak, sudah, tidak, bukan, kurang, dan dekat.
d. Membantu menjelaskan suasana pemakaian bahasa. Arti kata itu yang
sesungguhnya baru diketahui setelah situasi pemakai bahasa dikatakan.
Kata seperti itu biasanya disebut dengan istilah kata seru, misalnya ayo,
aduh, dan aduhai
e. Merubah kalimat yang minim menjadi kalimat transformasi.

4. Jenis-Jenis Kata Tugas

Dari segi kelompok kata, kata-kata tugas hanya memiliki tugas untuk
memperluas atau mengadakan transformasi kalimat. Kata-kata tugas tidak
bisa menfufuki fungsi-fungsi pokok dalam sebuah kalimat. Fungsi-fungsi
pokok seperti Subjek, Predikat, dan Objek diduduki oleh ketiga jenis kata lain.

Suatu ciri lain yang bisa dipakai sebagai pegangan untuk menentukan
kata tugas adalah, jika Kata Benda, Kata Sifat, dan Kata Kerja dapat
membentuk kalimat dengan sepatah kata dari jenis-jenis kata itu, maka kata-
kata tugas umummnya tidak demikian. Debagai suatu tutur yang lengkap kita
dapat mengatakan:

Pergi! Tidur! Adik!


Bagus! Kerja! Cepat!
Tetapi kita tidak dapat berbuat seperti itu dengan kata-kata tugas. Kita
tidak bisa membentuk suatu kalimat dengan sepatah kata dari:

Dan! Tetapi! Sesudah!


Supaya! Telah! Sebelum!

Walaupun demikian ada beberapa kata tugas yang dapat bertindak


sebagai kata benda, kata sifat atau kata kerja dalam membentuk suatu kalimat
minim, misalnya:

Sudah! Belum!
Tidak! Bukan!

Dari uraian di atas kita dapat membagi Kata-kata Tugas menjadi dua
macam, yaitu:

a. Kata-kata tugas yang monovalen (bernilai satu), yaitu semata-mata


berugas untuk memperluas kalimat, misalnya: dan, tetapi, sesudah, di, ke,
dari, dan sebagainya.
b. Kata-kata tugas yang ambivalen (bernilai dua), yaitu di samping berfungsi
sebagai kata tugas yang monovalen, dapat juga bertindak sebagai jenis
kata lain, baik dalam membentuk suatu kalimat minim maupun dalam
merubah bentuknya, misalnya: sudah, tidak, dan lain-lain.
III. METODOLOGI

A. Jenis Tulisan
Makalah ini merupakan jenis tulisan argumentasi. Dalam makalah ini penulis
lebih mendominasi pada argumentasi dengan menggunakan fakta-fakta yang ada
disertai dengan penjelasan-penjelasan dan contoh sebagai pembuktian, selain itu tidak
lepas dari eksposisi yang disertai dengan penjelasan dan literature yang dianggap
memiliki hubungan dengan tema yang akan dibahas.

B. Objek Tulisan
Dalam penyusunan makalah ini, yang menjadi objek tulisan adalah penggunaan
kata tugas monovalen dan ambivalen dalam wacana deskripsi. Dalam karya tulis ini
semua seluk beluk mengenai kata tugas monovalen dan ambivalen akan dibahas.

C. Pengumpulan Data
Penulisan makalah ini menggunakan metodologi pendekatan otoritas
pengumpulan data terlebih dahulu menggunakan library research yaitu suatu metode
yang digunakan dengan jalan mempelajari buku-buku dari berbagai sumber yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan diuraikan serta metode komperatif yakni
membandingkan data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian diterapkan
dalam penulisan makalah ini. Selain metode library research dan metode komperatif
ini, digunakan dua teknik yaitu :
1. Mengutip langsung, yaitu mengambil pendapat atau data terdapat pada literatur
dan di masukkan dalam makalah yang dibuat.
2. Mengutip secara tidak langsung, yaitu meringkas pendapat data yang terdapat
dalam literatur kemudian dimasukkan dalam makalah atau karya tulis.
IV. PEMBAHASAN

A. Wacana Argumentasi pada Majalah

MOTOROLA QUENCH

Kenalkan, Hp Android ke-8 dari Motorola: Quench dengan MotoBlur. Hp


touchscreen satu ini akan dijual mulai kuartal pertama tahun 2010. Di Amerika,
hp ini masuk dengan nama Cliq XT dengan MotoBlur lewat T-Mobile USA
mulai awal bulan depan.
Quench menjanjikan suara jernih saat bertelepon karena punya dua
mikrofon dan teknologi nolse cancellation. Kamera 5.0 MP autofocus dilengkapi
LED flash. Hp ini juga punyai 3g, Wi-Fi, aGPS dan stereo Bluetooth. MotoBlur
merupakan antarmuka untuk personalisasi homescreen ala Motorola. Ini otomatis
menyinkronisasi kontak, messaging, foto sampai status jejaring social, dan
langsung menampilkannya di homescreen.
Kombinasi layer sentuh berkemampuan pinchand-zoom dan navigasi pakai
touch pad membuat kegiatan browsing terasa lebih nyaman. Ditambah lagi ada
Adobe Flash Lite yang membuat konten seperti banner dan video bisa didisplai
dalam layer resolusi tinggi 3.1 inci.
Yang disebut-sebut unik adalah media player. Di situ kita bisa langsung beli
dan download musik dari took MP3 sembari mengintegrasikannya ke aplikasi
pihak ke-3 seperti TuneWiki, SoundHound, GoTV, dan YouTube.

Dikutip dari Majalah Sinyal


87/ Thn VI
Maret 2010
B. Tinjauan Penggunaan Kata Tugas monovalen dalam Wacana Deskripsi
Dalam wacana di atas, terdapat penggunaan kata tugas monovalen yang di
garis bawahi yaitu:
1. dengan
2. dan
3. juga
4. di
5. ke

C. Tinjauan Penggunaan Kata Tugas ambivalen dalam Wacana Deskripsi


Dalam wacana di atas, terdapat penggunaan kata tugas ambivalen yang di
garis bawahi yaitu :
1. akan
2. sembari

D. Analisis Penggunaan Kata Tugas monovalen dalam Wacana Deskripsi


1. dengan
Terdapat pada paragraf pertama kalimat pertama, paragraf pertama kalimat
ketiga. Kata dengan ini merupakan kata tugas monovalen karena semata-mata
berugas untuk memperluas kalimat.
2. dan
Terdapat pada paragraf kedua kalimat ketiga, dan kalimat ke empat, paragraf
ketiga kalimat pertama dan kedua. Terdapat pada paragraf keempat kalimat
kedua, dan kalimat ke tiga, Kata dan ini merupakan kata tugas monovalen
karena semata-mata berugas untuk memperluas kalimatdan Menghubungkan
dua kalimat atau dua peristiwa (pengertian) biasa disebut dengan istilah kata
penghubung.
3. juga
Terdapat pada paragraf kedua kalimat ketiga. Kata juga ini merupakan kata
tugas monovalen karena semata-mata berugas untuk memperluas kalimat dan
memberikan penjelasan tambahan.
4. di
Terdapat pada paragraf pertama kalimat ketiga, paragraf kedua kalimat
kelima, paragraf keempat kalimat kedua. Kata juga ini merupakan kata tugas
monovalen karena semata-mata berugas untuk memperluas kalimat dan
memberikan penjelasan tambahan dan mempunyaitugas menetapkan
ataumenjelaskan posisikata nama yang menyusulnya.
5. ke
Terdapat pada paragraf keempat kalimat kedua. Kata juga ini merupakan kata
tugas monovalen karena semata-mata berugas untuk memperluas kalimat dan
memberikan penjelasan tambahan dan mempunyaitugas menetapkan
ataumenjelaskan posisikata nama yang menyusulnya.

E. Analisis Penggunaan Kata Tugas ambivalen dalam Wacana Deskripsi


1. akan
Terdapat pada paragraf pertama kalimat kedua. Kata ini merupakan kata tugas
ambivalen karena di samping berfungsi sebagai kata tugas yang monovalen,
dapat juga bertindak sebagai jenis kata lain, baik dalam membentuk suatu
kalimat minim maupun dalam merubah bentuknya dan mempunyai tugas
membantu kata-kata baku.
2. sembari
Terdapat pada paragraf keempat kalimat kedua. Kata ini merupakan kata
tugas ambivalen karena di samping berfungsi sebagai kata tugas yang
monovalen, dapat juga bertindak sebagai jenis kata lain, baik dalam
membentuk suatu kalimat minim maupun dalam merubah bentuknya dan
mempunyai tugas menghubungkan dua kalimat atau dua peristiwa
(pengertian).
V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik
kesimpulan yaitu :
1. Penggunaan kata tugas menurut sifatnya, yaitu kata tugas monovalen dan
abmbivalen
2. Kata-kata tugas yang monovalen (bernilai satu), yaitu semata-mata berugas
untuk memperluas kalimat.
3. Kata-kata tugas yang ambivalen (bernilai dua), yaitu di samping berfungsi
sebagai kata tugas yang monovalen, dapat juga bertindak sebagai jenis kata
lain, baik dalam membentuk suatu kalimat minim maupun dalam merubah
bentuknya.
4. Fungsi utama dari penggunaan kata tugas adalah merubah kalimat yang
minim menjadi kalimat transformasi.
5. Analisis penggunaan kata tugas ada yang sulit dipahami dan ada yang mudah
dipahami.
B. Saran
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka
penulis mengemukakan beberapa saran :
1. Agar penulis meningkatkan kegiatan membaca, terutama mengenai
penggunaan kata tugas, agar pengetahuan penulis dalam mengenal dan
memahami kata tugas semakin meluas.
2. Hendaknya pembahasan mengenai penggunaan kata tugas dilanjutkan pada
media yang lain.
3. Sebaiknya di perpustakaan SMA Negeri 1 Watampone menyediakan lebih
banyak buku-buku yang membahas mengenai kata tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Muhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta

Penciptaan Gaya Bahasa Karangan. Malang: YA3.

Anonim. 1995. Bahasa dan sastra Indonesia. Ujung Pandang: Tim Instruktur

PKG Bahasa Indonesia Sulawesi Selatan.

Isris, dkk.. 19980 Bahasa Indonesia. Bandung: Departeen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi. Jakarta: Gramedia

. 1997. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Majalah Sinyal. 2010 .

Muljana, Slamet. 1957. Kaidah Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah

Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi. Singaraja: Refika Aditama.

Sarwoko, Triadi. 2008. Inilah Kajian Bahasa Indonesia Jurnalistik. Jakarta:

ANDI

Sirait, Bistok, dkk.. 1985. Pedoman Karang Mengarang. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Suryanto, Alex dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra

Indonesia untuk SMA dan MA kelas XI 2. Tangerang: Esis.

Widodo, A. Slamet. 1995. Penuntun Belajar Bahasa Indonesia 2 SMU.

Bandung: Ganeca Exact.

Widodo. 2009. Esis Buku Ajar Bahasa Indonesia untuk SMA/MA. Surakarta:

Citra Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai