Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan
yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.
Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian
terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki
makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

B. Kata Benda (Nomina)

Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda,
bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata
benda (nomina) terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda
terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Kata Benda (Nomina) Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang
yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak
bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya.

Contoh : - Buku yang tertinggal di kelas itu milik Slamet.


- Para pengerajin itu sedang mengukir meja.
- Kursi yang rusak itu merupakan barang inventaris kampus.
- Pria tua itu seorang teknisi radio yang handal.
- Menggambar bayangan gedung itu sebaiknya menggunakan pensil 2B.

2. Kata Benda (Nomina) Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis
kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks.
Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
1. Verba + (-an).
contoh: Makanan yang dimasak itu untuk korban badai.
2. (Pe-) + Verba.
contoh: Kakek itu seorang pelukis terkenal hingga saat ini.
3. (Pe-) + Adjektiva.
contoh: Sebaiknya kita jauhkan diri dari sifat pemarah.
4. (Per-) + Nomina + (-an).
contoh: Di jaman yang maju ini masih saja ada perbudakan di Tangerang.

C. Kata Kerja (Verba)

Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh
unsur subjek.

contoh : - Orang itu membeli makan di warteg seberang jalan.


- Supri membunuh nyamuk itu dengan sadis.
- Juru masak memotong bawang dengan sangat cepat.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 1


2. Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan
pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat
tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan
untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas.

Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang
tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks
atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :

1. Verba Dasar Bebas: ialah verba yang berupa morfem dasar bebas, misalnya: duduk,
makan, mandi, minum, dll.

Contoh kalimat: - Andi duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi.
- Saya makan siang di warteg depan gang itu.
- Sebaiknya kita mandi minimal 2 kali sehari.
- Sebaiknya kita tidak minum sambil berdiri.

2. Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan
proses atau berupa paduan leksem.

Beberapa bentuk verba turunan :

1. Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.

Contoh kalimat: - Dia tidak mampu berbuat apa-apa karena posisinya yang
terjepit.
- Ayah saya selalu memikirkan sesuatu yang tak terpikirkan
oleh orang lain.

2. Verba bereduplikasi : makan-makan, ingat-ingat, dll.

Contoh kalimat: - Kemarin saya dan teman sekelas makan-makan di restoran


yang terkenal di kota kami.
- Untuk melupakan masa lalu dengan orang itu jangan ingat-
ingat kembali kenangan bersamanya.

3. Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll.

Contoh kalimat: - Malam itu kami bernyanyi-nyanyi dengan riang di depan


sebuah vila.
- Kami tersenyum-senyum setelah saling bertatap muka.

4. Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll.

Contoh kalimat: - Kemarin sore kami berdua jalan-jalan ke desa untuk cuci
mata.
- Orang itu cuci tangan setelah melakukan kejahatan.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 2


D. Kata Sifat (Adjektifa)
Kata sifat ialah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda
atau kata ganti menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan
kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti.

D.1. Ciri-ciri Kata Sifat

1. Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung makna
paling.

Contoh: - Andi merupakan orang terpandai di kelas.


- Bang Pudin orang terkuat yang ada di kampung ini.
- Bunga itu adalah bunga terindah yang pernah saya lihat.

2. Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat &
cukup.

Contoh: - Anak yang tinggi itu lebih sopan dibandingkan anak yang disebelahnya.
- Orang yang jarang olah raga agak lemah dibandingkan yang sering berolah
raga.
- Rani adalah gadis paling ramah di kampung ini.
- Juned salah satu orang yang sangat menyenangkan yang pernah saya kenal.
- Pak Andi merupakan pribadi yang cukup baik.

3. Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini : se- + redupliasi
(pengulangan kata) + -nya, contoh : sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, dll.

Contoh: - Sehebat-hebatnya petinju, pasti akan kalah juga.


- Setinggi-tingginya ilmu yang didapat jika tidak diamalkan maka akan sia-
sia.

D.2. Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat

1. Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar, misalnya: kuat, lemah, rajin, malas, dll.
2. Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian, misalnya: terjelek, terindah, terbodoh, dll.
3. Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang, misalnya: gelap-gulita, pontang-panting, dll:
4. Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan, misalnya: legal, kreatif, dll.
5. Kata sifat yang terbentuk dari kata atau kelompok kata, misalnya: lapang dada, keras
kepala,baik hati, dll.

E. Kata Ganti (Pronomina)


Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.
Kelompok kata ini dapat dibedakan menjadi 6 bentuk, yaitu:

1. Kata Ganti Orang: ialah jenis kata yang menggantikan nomina. Kata ganti orang dapat
dibedakan lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
1. Kata ganti orang pertama tunggal, misal: aku, saya.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 3


2. Kata ganti orang pertama jamak, misal: kami, kita.
3. Kata ganti orang kedua tunggal, misal: kamu.
4. Kata ganti orang kedua jamak, misal: kamu, kalian, Anda, kau/engkau.
5. Kata ganti orang ketiga tunggal, misal: dia, ia.
6. Kata ganti orang ketiga jamak, misal: mereka, beliau.

Contoh kalimat: - Aku seorang pelaut.


- Kami semua bersaudara.
- Kamu sangat cantik sekali.
- Kalian sangat luar biasa sekali.
- Dia salah satu mahluk cantik di dunia ini.
- Mereka semua bersahabat dari kanak-kanak.

2. Kata Ganti Kepemilikan: ialah kata ganti yang dipakai untuk menyatakan kepemilikan,
misal: “buku kamu/bukumu”, “buku aku/bukuku”, “buku dia/bukunya”,dsb.

Contoh: Buku yang tertinggal di kelas kemarin adalah bukunya.

3. Kata Ganti Penunjuk: ialah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau
benda yang letaknya dekat ataupun jauh, misal: “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu”, dsb.

Contoh: Letakkan meja itu di sana.

4. Kata Ganti Penghubung: ialah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak
kalimat dan induk kalimat kata yang dipakai yaitu: “yang”, “tempat”,”waktu”.

Contoh: Kami sedang menyaksikan pertandingan sepak bola yang disiarkan langsung
dari Myanmar.

5. Kata Ganti Tanya: ialah kata ganti yang dipakai untuk meminta informasi mengenai
sesuatu hal, kata Tanya yang dimaksud ialah “apa”, “siapa”, “mana”.

Contoh: Siapa yang menjadi pemain terbaik di Liga Indonesia tahun lalu?

6. Kata Ganti Tak Tentu: ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan suatu benda atau orang yang jumlahnya tak menentu (banyak), misal:
masing-masing, sesuatu, para, dsb.

Contoh: Para siswa diminta untuk membawa buku catatan saat seminar nanti.

F. Kata Keterangan (Adverbia)

Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata
sifat, dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata
keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Kata Keterangan Tempat: ialah jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu
lokasi, misal: di sini, di situ, dll.

Contoh: Silakan letakkan payungnya di sana.


Kata Dalam Bahasa Indonesia 4
2. Kata Keterangan Waktu: ialah jenis keterangan yng menginformasikan berlangsungnya
sesuatu dalam waktu tertentu, misal: sekarang, nanti, lusa, dll

Contoh: Saya masih sangat mencintaimu sampai sekarang.

3. Kata Keterangan Alat: ialah jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu
dilakukan ataupun berlangsung, misal: “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll.

Contoh: Ayah mengambil mangga itu dengan bambu.

4. Kata Keterangan Syarat: ialah kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya
suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal: jikalau, seandainya, dll.

Contoh: Kamu sekarang pasti masih mencintaiku seandainya orang itu tidak hadir ke
kehidupan kita.

5. Kata Keterangan Sebab: ialah jenis kata yang memberikan keterangan mengapa sesuatu
itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb.

Contoh: Kecelakaan itu terjadi karena tidak tertibnya para pengguna jalan.

G. Kata Bilangan (Numeralia)

Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, urutan
sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan juga dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Kata bilangan tentu, contoh: satu, dua, tiga, dst.

Contoh: Empat kilometer adalah jarak antara rumahku dengan rumahnya.

2. Kata bilangan tak tentu, contoh: semua, beberapa, seluruh, dll.

Contoh: Semua kontestan wajib datang 30 menit sebelum acara dimulai.

3. Kata bilangan pisahan, contoh: setiap, masing-masing, tiap-tiap.

Contoh: Setiap regu diharuskan menyiapkan satu yel untuk penyemangat.

4. Kata bilangan himpunan, contoh: berpuluh-puluh, berjuta-juta.

Contoh: Berpuluh-puluh kilometer jarak yang aku tempuh hanya untuk menemuimu.

5. Kata bilangan pecahan, contoh: separuh, setengah, sebagian, dll.

Contoh: Separuh dari pendapatan hari ini akan kita sumbangkan.

6. Kata bilangan ordinal/giliran, contoh: pertama, kedua, ketiga, dst.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 5


Contoh: Anisa menjadi orang yang pertama merasakan wahana di tempat wisata itu.

H. Kata Tugas
Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal.
Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat
transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan bentuk.
Kata-kata seperti : dengan, telah, dan, tetapi dan sebagainya tidak bisa mengalami perubahan.
Tapi, ada sebagian yang bisa mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya sangat
terbatas, misalnya: tidak, sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi
menidakkan & menyudahkan.

H.1. Ciri-ciri Kata Tugas

Ciri dari kata tugas ialah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk
membentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, mendatangkan
& kedatangan. Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak diturunkan dari
kata tugas sebab & sampai tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang membentuknya
sama tapi kategorinya berbeda.

H.2. Jenis-jenis Kata Tugas

H.2.1. Preposisi

 Preposisi (kata depan): ialah jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda),
misalnya : dari, ke & di. Ketiga kata depan ini dipakai untuk merangkaikan kata-kata
yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Contoh : Di Jakarta, di
rumah, ke pasar, dari kantor.

Contoh lain: - Sudah 4 hari Anto pergi ke hutan untuk berburu.


- Di Surabaya kami menghabiskan waktu selama 2 hari untuk berlibur.
- Stadion Benteng Tangerang berjarak 20 km dari rumah.
- Saya mengantar Jono ke stasiun untuk membeli tiket kereta api.
- Intan menemani Indah untuk pergi ke salon.

H.2.2. Konjungsi

 Konjungsi (kata sambung): ialah jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan bahasa
yang sederajat, misalnya : dan, atau & serta. Jenis kata tugas yang mampu
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
Konjungsi (kata sambung) dapat dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Konjungsi Koordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang
sama pentingnya, atau memiliki status yang sama contoh: dan, atau & serta.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 6


Contoh: - Saya mendapat juara pertama dan ibu sangat bahagia.
- Dilarang membawa petasan atau senjata tajam untuk masuk ke stadion.
- Rahmah suka menanam bunga serta merawatnya dengan baik.

2. Konjungsi korelatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa
yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian
yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan oleh : baik ....
maupun, tidak .... tetapi.

Contoh kalimat: - Baik saya maupun dia sama-sama suka padamu.


- Anak-anak itu tidak merepotkan tetapi rajin membantu tetangga.

3. Konjungsi Antarkalimat: yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan


kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja
dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh : Biarpun begitu, akan tetapi ....

Contoh kalimat: - Saya tidak suka ucapannya. Biarpun begitu, saya harus tetap santun
kepadanya.
- Sosial media salah satu wadah kita berhubungan dengan teman
lama. Akan tetapi, banyak dari kita yang menyalahgunakannya.

4. Konjungsi Subordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih dan
klausa itu merupakan anak kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok,
yaitu:
1. Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.

Contoh kalimat: Ayahku seorang petinju, sejak diriku masih kecil.

2. Konjungsi subordinatif syarat : jika, jikalau, bila, kalau.

Contoh kalimat: Kita akan mendapat pahala, jika kita berbuat kebaikan.

3. Konjungsi subordinatif pengandaian : seandainya, seumpama.

Contoh kalimat: Aku akan sangat bahagia, seandainya dirimu menjadi


milikku.

4. Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun, sekalipun.

Contoh kalimat: Saya akan terus menyayangimu, sekalipun jarak memisahkan


kita.

5. Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-akan, seperti.

Contoh kalimat: Iwan sangat gelisah semenjak kehilangan tas, seperti orang
kebakaran jenggot.

6. Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh sebab.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 7


Contoh kalimat: Hubungan Iwan dan Indah harus berpisah sebab tidak
diijinkan oleh orang tuanya.

7. Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai.

Contoh kalimat: Adik saya sangat rajin belajar sehingga mendapatkan hasil
yang memuaskan.

8. Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa.

Contoh kalimat: Bapak itu memukul anaknya dengan tangannya sendiri.

9. Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa.

Contoh kalimat: Sebelum menikmati makanan itu kita harus memasaknya


terlebih dahulu dengan direbus hingga matang.

10. Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa.

Contoh kalimat: Aku harus jujur bahwa sesungguhnya aku sangat


mencintaimu.

11. Konjungsi subordinatif atribut : yang

Contoh kalimat: Siapa yang bersalah maka dia yang akan dihukum.

12. Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan, lebih ... dari.

Contoh kalimat: Lebih baik yang merah dari pada yang hitam.

H.2.3. Artikula

 Artikula (kata sandang): ialah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang
membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti
tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata benda,
mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata
sandang umum yang terdapat dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, sang,
hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang banyak ditemui dalam
kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang.
Kata sandang sang terkadang masih dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk
menyatakan ejekan maupun ironi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa
kelompok artikula, yaitu:

1. Artikula yang bersifat gelar ialah artikula yang bertalian dengan orang yang
dianggap bermartabat. Berikut ini jenis artikula yang bersifat gelar : sang, hang,
dang, sri.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 8


Contoh: - Sang sultan sangat marah mendengar berita itu.
- Hang Tuah adalah seorang laksamana yang sangat pemberani.
- Dang Karayan Partapan adalah seorang raja yang bergelar haji.
- Sekarang rakyat Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono X

2. Artikula yang mengacu ke makna kelompok / makna korelatif ialah kata para.
Karena artikula ini bermakna ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya
tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok
guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai ialah para guru bukan para guru-
guru.

Contoh kalimat: Setelah pelaksanaan ujian, para guru sibuk mengoreksi


jawaban siswa.

3. Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu


ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat.

Contoh: Si Kabayan merupakan salah satu judul cerita rakyat Jawa Barat.

H.2.4. Interjeksi

 Interjeksi (kata seru): ialah kata yang mengungungkapkan perasaan. Macam-macam


kata seru yang masih dipakai hingga sekarang ialah :

1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.

Contoh: - Wah, indah sekali pemandangannya!


- O, seperti itu?
- Hai, boleh kita berkenalan?

2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-
kata benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll.

Contoh: - Celaka, aku lupa mengunci pintu.


- Kasihan, dia tidak tau hal itu.

3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan
Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah,
Insya Allah, dll.

Contoh: - Insya Allah, jika tidak ada halangan saya akan hadir.
- Demi Allah, saya tidak melakukan hal buruk itu.
- Ya ampun, kamu tidak percaya dengan saya?

Kata Dalam Bahasa Indonesia 9


H.2.5. Partikel Penegas

 Partikel Penegas: ialah kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan
bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam
partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah & pun.

Contoh: - Bacalah dengan baik dan benar!


- Motor atau mobil kah yang dikendarainya?
- Apatah dia orangnya?
- Adikku pun tahu tentang hal itu.

Kata Dalam Bahasa Indonesia 10

Anda mungkin juga menyukai