Anda di halaman 1dari 4

A.

Identitas Buku

a. Buku Utama

Judul Buku : Morfologi Bahasa Imdonesia (Pendekatan Proses)

Penulis. : Abdul Chaer

Penerbit. : PT. Rineka Cipta

Tahun Terbit : 2008

Kota Terbit. : Jakarta

Cetakan. : Pertama

ISBN. : 978-979-518-899-5

b. Buku Pembanding

Judul Buku : Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif

Penulis. : Prof. Drs. M. Ramlan

Penerbit. : CV Karyono

Tahun Terbit : 2018

Kota Terbit. : Yogayakarta

Cetakan. : Ke- 7

ISBN. :-

B. Ringkasan Buku

Fungsi dan Makna


Proses morfologi itu mempunyai fungsi gramatik ialah fungsi yang berhubungan dengan
ketatabahasaan. Di samping itu, proses morfologik juga mempunyai fungsi semantik. Misalnya
kata sepeda. Kata ini telah memiliki arti leksikal se-perti dijelaskan dalam kamus. Akibat
melekatnya afiks ber- pada kata itu, berubahlah arti leksikalnya menjadi ‘mempunyai atau
menggunakan sepeda'. Maka dapat dikatakan bahwa afiks ber- mempunyai fungsi semantik
menyatakan makna ‘mempunyai atau menggunakan'.
Fungsi gramatik di sini disebut dengan istilah fungsi. Sedangkan fungsi semantik disebut
makna. Berturut-turut dalam ini akan di bicarakan fungsi dan makna afiks meN-, ber-, di-, ter-,
peN-, pe-, se-, per-, ke-, maha-, para-, -kan, -an, -i, -wan, ke -un, peN- an, per-an, ber-an, dan
se-nya. Serta fungsi dan makna proses pengulangan.

C. Kelemahan dan Kelebihan Buku

a. Buku Utama

Kelebihan:

Materi disajikan secara rapi dan terstruktur sehingga memudahkan pembaca dalam mencari
informasi yang akan dicarinya.

Menyajikan tulisan dengan ukuran yang tepat.

Memberikan contoh materi dalam setiap pemaparannya.

Kekurangan:

Bahasa yang digunakan sulit dimengerti dan tidak efektif.

Tidak menyertakan glosarium dan daftar istilah dibagian akhir buku.

Tidak menyertakan daftar pustaka.

Pemaparan materi pada bab tidak spesifik langsung pada intinya.

Tidak terdapat pengantar di setiap awal bab yang menggambarkan isi materi yang akan dibahas.

Kurang menarik untuk dibaca karena tidak terdapat warna warni tulisan.

b. Buku Pembanding

Kelebihan:
Materi disajikan secara rapi dan terstruktur sehingga memudahkan pembaca dalam mencari
informasi yang akan dicarinya.

Menyajikan tulisan dengan ukuran yang tepat.

Memberikan contoh materi dalam setiap pemaparannya.

Kekurangan:

Bahasa yang digunakan sulit dimengerti dan tidak efektif.

Tidak menyertakan glosarium dan daftar istilah dibagian akhir buku.

Tidak menyertakan daftar pustaka.

Pemaparan materi pada bab tidak spesifik langsung pada intinya.

Tidak terdapat pengantar di setiap awal bab yang menggambarkan isi materi yang akan dibahas.

Kurang menarik untuk dibaca karena tidak terdapat warna warni tulisan.

D. Penutup

a. Kesimpulan

Afiks adalah morfem yang digunakan dengan cara menggabungkannya dengan morfem
lain yang merupakan bentuk dasar. Afiks juga merupakan pembentukan kata yang paling
umum dikenal. Imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan
(infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks). Dalam sumber lain disebutkan bahwa
imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks,
interfiks, transfiks, dan kombinasi afiks. Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu
satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi
adalah salah satu dari 3 proses morpologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses
Pemajemukkan.

b. Saran
Saran dari penulis yaitu, bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia khusunya para pelajar
untuk dapat menerapkan kosakata-kosakata dengan menggunakan afiksasi secara baik dan
benar sehingga kita dapat mengimplementasikannya di lingkungan masyarakat. Dan kepada
para pendidik sangat diperlukan untuk memberikan pengajaran yang lebih detail terhadap
materi afiksasi ini agar para peserta didik dapat memahami bagaimana cara menerapkan
pembubuhan afiksasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai