Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL ILMIAH DAN ARTIKEL POPULER

OLEH:

Olivia Febriola Br Karo

( 2183111055 )

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktnya. Saya
juga berterima kasih kepada bapak dosen pengampu yang memberi kesempatan kepada
sayauntuk mengerjakan makalah ini. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas mata kuliah Penulisan Kreatif.

Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Medan, Februari 2021

Olivia Febriola br Karo

i
DAFTAR ISI

Cover ………………………………………………………………………………………………

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………….

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………..

BAB I (Pendahuluan)…………………………………………………………………….

BAB II (Pembahasan)…………………………………………………………………….

BAB III (Kesimpulan)…………………………………………………………………..

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa
dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model penulisan populer.
Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang
digunakan juga cenderung bebas
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan
kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa diharapkan menjelaskan “mengapa”
atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soeseno 1982). Dari aspek
bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku. Meski demikian, ada satu model
penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut dikenal dengan penulisan ilmiah populer dan
merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah,
namun disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Eneste, 2005). Penulisan populer
memiliki ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan yang khas, oleh sebab itu, dalam makalah
ini akan diuraikan beberapa tujuan, bentuk, serta hal-hal yang terkait dengan penulisan popular.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah pengertian artikel ilmiah dan artikel populer?
b. Bagaimana perbedaan antara  artikel ilmiah dan artikel populer?
c. Bagaimanakah cara penulisan artikel ilmiah dan populer  yang  baik?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui pengertian artikel ilmiah dan popular
b. Untuk mengetahui perbedaan antara  artikel ilmiah dan artikel popular
c. Untuk mengetahui cara penulisan artikel ilmiah dan artikel populer yang baik

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Artikel Ilmiah dan Artike Popular


A. Pengertian Artikel Ilmiah
            Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya
(KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono
2005:84). Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu
panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa berita atau “kharkas”
(Pranata 2002: 120).[1]
Jenis-jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya (Tartono 2005:
85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang
di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum
merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada artikel
khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangka artikel sponsor
ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.
Istilah Artikel Ilmiah Mempunyai 4 Dimensi:
a. Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau
gagasan analitis kritis.
b. Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-
satuan makna dan penanda hubungan satuan – satuan makna secara eksplisit.
c. Dimensi sistematika yang dijadikan unsure pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan
bentuk karya tulis lain.
d. Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal (umum).

Beberapa Jenis Model Penulisan Artikel:


Model-model tersebut bisa di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling
mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak “njelimet” atau
rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya
bahasa yang digunakan di majalah). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini
mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa yang
di harapkan menjelaskan “ mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan

4
eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensayaratkan bahasa yang baku,
ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal dengan penulisan
ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan
yang bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6
Creste 2005 : 171). Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang
di hasilkan di tujukan kalangan akode misi. Sebaliknya, artikel ilmiah populer di tujukan kepada para
pembaca umum, dan kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer
merupakan kata-kata yang akan di pakai dalam komunikasi sahari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di
pakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-peretmuan resm, diskusi-diskusi
khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).

B. Pengertian Artikel Populer


            Menulis populer adalah menulis dengan kesadaran penuh akan pembaca.
Penulisnya mampu berempati kepada pembaca, tidak mempersulit atau bahkan menyiksa pembaca.
Penulis mampu berpikir sederhana. Penulis memilih bahasa dan istilah sederhana dengan tujuan orang
memahami apa yang ia tulis, bukan mengakui kepintarannya. Tulisan populer justru menuntut penulis
untuk benar-benar menguasai persoalan. Penulis harus belajar dan membaca lebih banyak serta lebih
keras. Penulis juga dituntut untuk berusaha menyederhanakan sajian, mencari analogi dan sebagainya.[2]
Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan
informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya (lazimnya diharapkan) seba-
sebagai bahan wacana atau diskursus tentang topik itu bagi pembacanya. Materinya tidak selalu harus
berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan
(refleksi). Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika serta sistematika
pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin
disampaikan. Pembahasan dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau
kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak harus secara ketat
mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku di dunia akademik (Wiyata,2008).

2.2 Perbedaan Antara Penulisan  Artikel Ilmiah Dengan Artikel Populer


Perbedaan yang mendasar antara penulisan populer dan penulisan artikel ilmiah terletak pada
tujuan dan cara penulisannya. Dari tujuan-tujuan yang telah diuraikan tentang penulisan populer dapat
dilihat bahwa penulisan populer adalah tulisan untuk meberikan informasi atau wacana sesuai dengan
pemikiran dan perenungan dari penulis tidak harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian),
tidak harus mengikuti aturan penggunaan tat bahasa yang berlaku di dunia akademik, menggunakan

5
istilah-istilah yang mudah dicerna dan populer dimasyarakat, namun logika serta sistematika pemikiran
harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan
(Wiyata,2008).
Hal tersebut berbeda dengan tata cara penulisan artikel ilmiah. Dalam penulisan artikel ilmiah
ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga memuat informasi-informasi dan fakta-fakta
empirik yang akurat, mutakhir dan komprehensif dengan metodologi yang jelas. Laporan penelitian saja
tidak cukup, karena sering kali hanya dibaca oleh pemberi dana dalam lingkungan terbatas. Artikel ilmiah
dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, dan komprehensif (namun tidak bertele-tele),
dengan menggunakan bahasa Indonesia (asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia
akademik. sehingga pembahasan  dan analisisnya dapat dipahami dengan jelas dan tepat. Dengan artikel
ilmiah hasil penelitian menjadi lebih enak dibaca, dicerna dan dipahami karena telah melalui proses
penyempurnaan penulisan dan penyuntingan ulang (Wiyata,2008).
Menulis artikel ilmiah memerlukan persiapan lebih matang, lebih cermat, lebih teliti, dan latihan
berkelanjutan. Menulis artikel ilmiah memerlukan juga kesungguhan, keberanian dan kepercayaan diri
yang tinggi. Yang tidak kalah pentingnya menulis artikel ilmiah harus dilakukan sebagai suatu kewajiban
yang menyenangkan dan mengasyikkan, bukan karena keterpaksaan (Wiyata,2008).

2.3 Ciri-ciri Penulisan Artikel Ilmiah Yang Baik


a. Reproduktif, maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca.
Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu
pemahaman dengan pembaca.
b. Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
c. Menggunakan Istilah Keilmuan. Artinya, penulis harus menggunakan bahasa keilmuwan dalam
bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap lmu tertentu yang dikuasai.
d. Rasional. Artinya, penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang
lancar dan kecermatan penulisan.
e. Bersifat straightforward atau langsung kesasaran.
f. Menggunakan kalimat yang efektif.

Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah  yaitu:
a. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang
sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
b. Pengetahuan yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada
teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.

6
c. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
d. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping
istilah yang bersifat denotatif.
e. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu

Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:
a. Bahan berupa fakta yang objektif
b. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun
secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
c. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
d. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.

Sementara itu karakteristik karangan ilmiah populer yaitu:


a. Apabila pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin ilmu, maka
pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional dalam bidang
lain.
b. Apabila penulis artikel jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia bekerja serta
kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer menuliskan nama tanpa
informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
c. Apabila artikel jurnal ditulis dengan gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional) demi
objektifitas, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal, anekdot, personal, serta
menghibur.
d. Apabila artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang serta penuh
dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan kalimat-kalimat singkat dan
sederhana serta mudah dibaca.
e. Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka agar
materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya tidak meyertakan
informasi-informasi tersebut.
f. Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan ilmiah
populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll.

7
2.4 Langkah-langkah dalam menulis artikel ilmiah
1. Menguji  gagasan
Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memasatikan topik
atau gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di tentukan gagasannya, kita bisa melakukan
sejumlah pengujian.
a. Pola penggarapan artikel:
Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan. Soesono
(1982:16-17) memaparkan setidaknya lima pola yang bisa di gunakan untuk menyajikan artikel
tersebut. Pola pemecahannya antara lain:

b. Pola pemecahan topik:


Pola ini untuk memcah topik yang masih berada dalam lngkup pembicaraan yang menjadi
subtopik / bagian yang lebih sempit ligkupnya kemudian di analisa.Pola dan pemecahannya : pola ini
lebih da hulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi
dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di kemukakan.
·      
c. Pola kronologi:
Pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.
·     
d. Pole pendapat:
Pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri
tentang topik yang di kerjakan.
·    
e. Pola perbandingan:
Pola ini dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya.
Pola pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.

2. Menulis bagian pendahuluan


Untuk bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan (Soesono
1982 : 42). Dengan dari tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi alternatif untuk mengawali
penulisan artikel.
a. Ringkasan
Pendahuluan yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar.
b. Pernyataan yang menonjol

8
Pertanyaan yang berisi tentang ketertarikan atau kekaguman agar bertujuan untuk membuat
pembaca merasa tertarik
c. Pelukisan
Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin
tahu / ikut membayangkan bersama penilisan apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel.
d. Anekdot
Pembukaan jenis ini menawan karena memberi selingan kepada non fiksi seolah-olah menjadi fiksi.
e. Pertanyaan
Pendahuluan ini memberikan rangsangan keingintahuan sehingga dianggap pendahuluan yang
bagus / baik.
f. Kutipan orang lain
Pendahuluan berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa si pembaca, sekaligus
membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel itu.
g. Amanat langsung
Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca agar akan terasa lebih akrab karena
seolah-olah tertuju kepada perorang-orangan.

3. Menulis bagian pembahasan atau tubuh utama


Untuk ini di sarankan bagiannya di pecah menjadi beberapa bagian masing-masing di batasi
dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejeak. Subjudul itu
juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru (Soesono 1982: 46). Oleh karena itu,
ada baiknya subjudul tidak di tulis secara kaku.

4. Menutup artikel
Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat
simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebagainya
(Tartono 2005:88).

5. Pemeriksaan isi artikel


Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan ialah melakukan
pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan kita baik, kita harus rajin
memeriksa tulisan kita. Untuk memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat membantu
kita dalam menjawab. Untuk pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa menarik pembaca?

9
Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan? Jika tulisan kita cenderung serius, adakah
kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?
Untuk isi / tubuh, apakah kalimat mendukung sudah benar-benar mendukung pembu-
kaan? Apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok ? dan lain lain. Untuk kesimpulan,
apakah mencangkup semua ide tulisan ? bagaimana sikap / tindakan kita terhadap kata-kata dalam
kesimpulan yang di buat ? Jika kita memberikan respon “tidak” untuk tiap pertanyaan, berarti kita perlu
mengecek / merevisi ulang artikel dengan mengganti dan menulis bagian yang salah.

2.5 Langkah-langkah dalam menulis artikel populer


   Menulis populer sebenarnya mudah. Menulis populer nampak sulit karena
kita sering terjebak cara berpikir dan kebiasaan yang keliru. Kita sering keliru menganggap bahwa tulisan
yang bagus adalah tulisan yang bisa menunjukkan kepintaran penulisnya. Biar kelihatan pintar, kita
memasukkan banyak istilah teknis, istilah asing atau kosakata sulit yang ironisnya sering kita sendiri tidak
memahaminya. Melihat target pembacanya yang adalah khalayak umum, kita perlu mencermati bahasa
yang kita gunakan dalam menulis artikel ilmiah populer ini. Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai
metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang kita hasilkan ditujukan untuk kalangan akademisi. Sebaliknya,
artikel ilmiah populer ditujukan kepada para pembaca umum.
Mengingat kondisi tersebut, kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan kosakata
populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang selalu akan dipakai dalam komunikasi sehari-hari,
baik antara mereka yang berada di lapisan atas maupun di lapisan bawah, demikian sebaliknya.
Sedangkan kata-kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Keraf 2004).
Berikut daftar beberapa contoh kata ilmiah dan populer.
Kata Ilmiah Kata Populer
Analogi Kiasan
Anarki Kekacauan
Bibliografi Daftar pustaka
Biodata Biografi singkat
Kata Ilmiah Kata Populer
Definisi Balasan
Diskriminasi Perbedaan perlakuan
Eeksentrik Aneh
Final Akhir
Formasi Susunan
Terdapat beberapa tips atau cara untuk menulis tulisan populer, antara lain adalah (Jamaludin,
2006) :

10
1. Menulis populer adalah menulis untuk pembaca ‘awam’. Karena itu, berempatilah terhadap pembaca.
Mudahkan urusan mereka dalam memahami tulisan kita, jangan mempersulit atau bahkan menyiksa
pembaca.
2. Hindari istilah teknis dan jargon.
Istilah teknis adalah istilah yang hanya dikenal dalam disiplin ilmu tertentu. Contoh:  “Tiga Primata
Endemik Indonesia Lahir di TSI Cisarua Bogor”
Jargon adalah istilah yang hanya berlaku di lingkungan tertentu (instansi pemerintah,  militer, atau
LSM tertentu ). Contoh:   Jakarta Memasuki Status Kejadian Luar Biasa Deman Berdarah”.
3. Hindari Akronim, Kata Asing, atau Serapan.
Akronim banyak diciptakan instansi pemerintah, militer, dan polisi.                                           
Contoh: “Tersangka Kasus Korupsi Sisminbakum Ditjen AHU diperiksa” “Jumlah Kasus Curat dan
Curas Tahun Ini Meningkat”
4. Kata asing/serapan.
Contoh: Inflasi àharga-harga melambung. Rekstrukturisasi buruh besar-besaran, penjualan saham
perusahaan negara kepada swasta. Infrastruktur  jembatan, jalan raya.
5. Pakailah Kalimat Sederhana
Dengan pola S-P-O. mengetahui dimana subyek, predikat dan obyek dalam kalimat itu. Jika tidak,
sederhanakan kalimat. Pecah kalimat panjang menjadi dua atau mungkin tiga.
 Kalimat Jangan terlalu panjang, jangan beranak-cucu. Makin panjang kalimat, makin   mudah
pembaca tersesat. Satu kalimat maksimal 13 kata. Pecahkan tulisan dalam paragraf singkat.
Maksimal lima baris dalam format Word.
6. Sajikan Secara Konkret dan Spesifik
Jangan memakai pernyataan umum yang tidak jelas artinya. Contoh pernyataan pejabat polisi: “Kasus
ini sedang kami kembangkan”. Apakah yang dimaksud adalah “tersangka sudah ditahan”, “saksi sudah
diperiksa“ atau “bukti sedang dicari dan diuji di laboratorium forensik”?
Salah satu cara menyajikan tulisan spesifik adalah dengan meniadakan kata sifat. Tinggi.
Seberapa tinggi: dua meter, setinggi menara Monas? Kaya Seberapa kaya: punya sedan Jaguar lima biji.
Luas. Seberapa luas: 10 meter persegi, seukuran lapangan sepakbola?

7. Hanya Detil yang Relevan


Menulis populer = menulis jelas = (kadang) rinci atau mendetil. Tapi, terlalu banyak detil bisa
mengganggu pemahaman atau kelancaran membaca.

11
Contoh: "Bali pada tahun 2004 memiliki lahan sawah produktif 142.971 hektare, menyusut
sekitar 1.306 hektar dari tahun sebelumnya (2003) yang total arealnya 144.277 hektare. Tahun 2000 areal
sawah Bali seluruh seluas 153.228 hektare.”
Sederhanakan: “Lima tahun terakhir Bali kehilangan lahan sawah sekitar 10.000 hektare.”
8. Permudah dengan Analogi
Konsep dan angka yang abstrak dan ruwet bisa disederhanakan dalam analogi yang mudah dicerna
pembaca.
Contoh: Pekarangan seluas tiga hektare = seluas tiga kali lapangan sepakbola. Kabupaten seluas 17.800
km2 = sekitar separo Provinsi Jawa Tengah”.

2.6    Jenis-jenis artikel

Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah umumnya dapat dikelompokkan menjadi
dua :

1.         Artikel Hasil Penelitian. Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil
pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa temuan penelitian. Artikel penelitian bukan merupakan
bentuk ringkasan pengkreditan dari laporan penelitian, tetapimerupakan hasil kerja penulisan baru yang
dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa, sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek
penelitian.

ü   Artikel Hasil Penelitian ada 2 macam:

·      Hasil penelitian kuantitatif

1.      Judul. Judul artikel penelitian diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai
penelitian yang telah dilakukan. Perubahan (variable) penelitian dan hubungn antar perubah serta
informasi lain yang dianggap penting harus terlibat dalam judul artikel, namun harus dijaga agar judul
artikel tidak terlalu panjang.

2.      Nama Penulis. Pedoman penulisan nama penulis dan alamat penulis untuk artikel konseptual juga
berlaku pada artikel hasil penelitian

3.      Abstrak dan kata kunci. Abstrak hasil penelitian secara ringkas memuat uraian tentang masalah dan
tujuan penelitian. Topik yang dibahas diutamakan pada hasil penelitian. Abstrak sebaiknya disertai
dengan tiga sampai lima kata kunci yaitu istilah yang menggambarkan masalah.

4.      Pendahuluan. Bagian pendahulan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan
dan rencana penulis dalam kaitannya dengan upaya pemecahan masalah, tujuan, penelitian dan

12
rangkuman kajian teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penyajian bagian pendahuluan
dilakukan secara naratif dan tidak perlu pemisahan (secara spesifik) dari sub bagian lain.

5.      Kajian Pustaka

6.      Metode Penelitian. Metode penelitian menguraikan bagimana penelitian dilakukan, dengan materi


pokok rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

7.      Hasil Penelitian. Bagian hasil penelitian memuat hasil akhir analisis data, artinya hasil pengujian
hipotesis dan penggunaan teknik statistic tidak termasuk dalam bagian ini. Penyajian hasil penelitian
umumnya dibantu dengan table dan grafik.

8.      Pembahasan. Bagian pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian. Penulis
dalam bagian pembahasan akan menjawab pertayaan-pertanyaan yang telah dikemukakan dalam tujuan
penelitian dan menguji jawaban di dalam hipotesis.

9.      Kesimpulan dan Saran. Bagian kesimpulan menyajikan ringkasan dari pembahasan hasil penelitian,
namun tetap menyelaraskan dengan tujuan dan hipotesis penelitian.

10.  Daftar Pustaka. Bagian pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka hanya sumber pustaka yang
benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel hasil penelitian.

Hasil Penelitian Kualitatif Sistematika artikel hasil penelitian kualitatif.

1.        Judul artikel hasil penelitian diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai
penelitian yang telah dilakukan. Menusli judul artikel tidak boleh terlalu panjang.

2.        Nama Penulis, Pedoman penulisan nama penulis dan alamat penulis untuk artikel konseptual juga
berlaku untuk artikel hasil penelitian.

3.        Abstark dan Kata kunci, Abstark hasil penelitian secara ringkas memuat uraian tentang masalah dan
tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian. Absratk sebaiknya deisertai
dengan tiga sampai lima kata kunci yaitu istilah yang menggambarkan masalah yang diteliti.

4.        Pendahuluan, Bagian pendahluan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan


dan rencana penulis dalam kaitannya denga upaya pemecahan masalah, tujuan, penelitian dan rangkuman
kajian teoritis yang brkaitandengan masalah yang diteliti. Penyajian bagian pendahuluan dilakukan secara
naratif dan tidak perlu pemisahan (secara spesifik) dari sub bagian lain.

5.         Idem

13
II.  Artikel Konseptual

          Artikel konseptual adalah artikel yang ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian
berupa gagasan atau telaah dan analisis kritis. Bahan yang ditulis untuk artikel hasil penelitian lebih
ditekankan pada isi (temuan penelitian, pembahasan temuan, dan kesimpulan yang disajikan secara
singkat dan tepat). Kajian pustakan ditempatkan pada bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai
paparan latar belakang masalah dan diakhir dengan rumusan tujuan penelitian.

Penulis dalam menulis artikel konseptual terlebih dahulu mengkaji sumber pustaka yang relevan
dengan permasalahan, baik yang sejalan atau yang bertentangan dengan pemikiran penulis. Pemikiran
penulis atau pendapat penulis tentang hasil yang dibahas dalam artikel konseptual merupakan bagian yang
paling penting.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
                        Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang penyampaiannya disertakan bukti dan
argumentasi yang mendukung, kemudian diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Artikel disajikan
dengan bahasa yang relative sederhana, sehingga dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat.
Pembuatan artikel ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah pembuatan artikel ilmiah yang benar.
Tidak hanya sekedar menyampaikan pendapat tetapi harus mencapai aturan-
aturannya.                                                                                                                                              
·       Jenis-jenis artikel berdasarkan cara penulisannya ada 2 yaitu:
1.        Artikel ilmiah.
2.        Artikel popular.
·      Sedangkan jenis-jenis artikel berdasarkan sistematika penulisan dan isinya terbagi atas 2 yaitu:
1.        Artikel Hasil Penelitian.
2.        Artikel Konseptual.
·       Adapun 4 dimensi dari artikel ilmiah itu sendiri terbagi atas :
1.        Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan
analitis kritis.
2.        Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan
makna dan penanda hubungan satuan – satuan makna secara eksplisit.
3.        Dimensi sistematika yang dijadikan unsure pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk
karya tulis lain.
4.         Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal (umum).

3.2  Saran
Adapun kiranya agar makalah ini dapat dijadikan suatu referensi bagi pembaca terutama
mahasiswa pertanian sendiri. agar lebih memahami apa itu sebenarnya Artikel Ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

15
Jamaludin, Jajang. 2006. Menulis
Populer. http://www.smeru.or.id/report/training/ menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_organis
asi_advokasi/file/83.
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Soeseno, Slamet. 1982. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: Gramedia.
Wiyata, A. Latief. 2008. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah-Pendahuluan, Pendekatan, dan
Metodologi.http://www.unissula.ac.id/perpus/images/stories/Jurnal/latief%20wiyata%20(pendahuluan).

[1]Satria81.wordpress.com/2013/makalah.artikel.ilmiah
[2]  Sepatoekaret.wordpress.com/2011/10/26/makalah
[3] Putridnurainiw.blogspot.com/2003
[4] M. Zubad Nurul yaqin Bahasa Indonesia Keilmuan hal 82-83

16

Anda mungkin juga menyukai