Anda di halaman 1dari 10

MODEL DAN FORMAT INSTRUMEN PREVIEW

PROGRAM MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF


M. Miftah
Balai Pengembangan Multimedia Semarang, Pustekkom Kemdikbud
(hasanmiftah@yahoo.com)

Abstrak:
Penyusunan instrumen preview bertujuan untuk mengevaluasi produk multimedia
pembelajaran interaktif (MPI). Dalam penyusunan digunakanlah alur kerja, model, dan format
penyusunan. Metode penyusunan dalam bentuk lokakarya yang melibatkan guru bidang
studi, kalangan akademisi, dan ahli dibidang; evaluasi media, media pembelajaran, teknologi
pembelajaran, teknologi informasi, kurikulum, serta tim analisis dari Pustekkom. Dalam tulisan
ini memuat pokok-pokok penyusunan instrumen; kriteria instrumen yang baik, keuntungan
dan kelemahan instrumen, prosedur penyusunan instrument preview program MPI, kisi-kisi
instrumen preview program MPI, dan sampai penyusunan instrument preview MPI final.
Tujuan penulisan artikel adalah bertukar pikir (sharing idea) dengan harapan model dan
format instrumen preview program multimedia pembelajaran interaktif dapat dimanfaatkan
dan dijadikan referensi bagi pengembang multimedia pembelajaran interaktif untuk semua
jenjang pendidikan.
Kata Kunci: Model dan format, instrumen preview, multimedia pembelajaran interaktif

Abstract:
The development of preview instrument is aimed at evaluating the product of interactive
instructional multimedia. The process uses work flow, model and format of development.
The method used in the process is a workshop that involves subject matter teachers,
academicians, experts of media evaluation, instructional media, educational technology,
information technology and curriculum, and team of analysis from Pustekkom. This paper
includes the points of instrument development; good criteria of instrument, the strength and
weakness of instrumentand disadvantage, the development procedure of interactive
instructional multimedia instrument preview, the lattice of interactive instructional multimedia
instrument preview, and the development of final interactive instructional multimedia instrument
preview. The goal of this paper is to share idea with a hope that the model and format of
preview instrument can be utilized by interactive multimedia developers for all educational
level.

Keyword: Model and format, preview instrument, programs of interactive instructional


multimedia

1234
1234
1234
1234
1234
107
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI
Dalam upaya meningkatkan mutu program 1. Definisi Multimedia Pembelajaran
media pembelajaran berbasis komputer perlu Interaktif
dilakukan langkah-langkah yang terukur. Konsep multimedia menurut Mayer
Langkah evaluasi program dilakukan dalam (2001) meliputi tiga level yaitu, pertama,
rangka meningkatkan kualitas program/produk, level teknis yang berkaitan dengan alat-alat
yaitu dengan melakukan kontrol terhadap teknik: alat-alat ini dapat dianggap sebagai
produk yang dikembangkannya, dalam hal ini kendaraan pengangkut tanda-tanda. Kedua,
produk Multimedia Pembelajaran Interaktif level semiotik yang berkaitan dengan bentuk
(MPI). Kontrol yang dilakukan berupa preview representasi (yaitu teks, gambar/grafik);
produk Multimedia Pembelajaran Interaktif bentuk representasi ini dapat dianggap
dengan maksud menyamakan hasil produk sebagai jenis tanda (types of sign). Ketiga,
dengan naskah yang ada. level sensorik, berkaitan dengan saluran
Untuk mengetahui standarisasi produk sensorik yang berfungsi menerima tanda.
multimedia pembelajaran interaktif yang dibuat Perpaduan antara gambar dan suara
maka diperlukan alat bantu yang sistematis dan sangat cocok dengan prinsip penyajian
efisien berupa instrument preview untuk produk informasi melalui multi saluran sensorik.
MPI. Kualitas instrument akan menentukan Computer-based Multimedia (Gagne, Robert
kualitas data yang terkumpul sehingga M and Briggs, Leslie J. 2004) memungkinkan
diharapkan mampu pengontrol dalam terjadinya interaksi antara siswa dengan isi
penjaminan produk multimedia pembelajaran pembelajaran; memungkinkan terjadinya
interaktif agar sesuai dengan maksud naskah “self-directed exploratory learning” di mana
yang sudah ditulis oleh penulis naskah. Untuk siswa dapat memanipulasi objek
memperoleh instrument yang valid dan reliable, pembelajaran dan mengamati hasilnya.
maka perlu dilakukan suatu langkah penyusunan Aplikasi multimedia akan membawa siswa
instrumen preview, yaitu dalam bentuk lokakarya kepada “effortless learning” di mana
yang melibatkan beberapa ahli yang “learning with effort” akan digantikan dengan
berkompeten dibidangnya. Beberapa ahli yang “learning with furl”.
terlibat, antara lain: ahli media, ahli bahasa, ahli Pengembangkan multimedia
bidang studi/materi, ahli kurikulum, dan pembelajaran interaktif perlu diperhatikan
narasumber untuk bidang teknologi beberapa prinsip utama, agar software
pembelajaran dan bidang multimedia. tersebut dapat digunakan oleh siswa secara
Pokok permasalahan yang diangkat dalam individu, dan akan memberikan hasil belajar
pengembangan model dan format instrumen yang efektif dan optimal. Prinsip tersebut
MPI, meliputi: (1) Aspek-aspek yang menjadi yaitu: Multimedia interaktif disesuaikan
pertimbangan dalam menyusun instrumen dengan proses psikologis belajar siswa,
preview program multimedia pembelajaran digunakan secara individual , bersifat
interaktif (MPI) dan (2) prosedur penyusunan interakti, memberikan umpan balik secara
instrumen preview program MPI yang valid dan efektif, dan sesuai dengan kontrol belajar
reliabel? siswa (Romiszowski, A. J. 2008).
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk Jadi istilah multimedia sesungguhnya
berbagi pemikiran tentang penyusunan merujuk pada “benda” yang sama adalah:
instrument preview produk MPI, penyusunan interactive media atau media integration.
kisi-kisi yang dapat dijadikan pedoman/ dasar Istilah atau frasa tersebut semuanya merujuk
dalam menyusun instrument preview, langkah- pada kombinasi dari beberapa jenis media;
langkah penyusunan instrument preview teks, grafik, suara, animasi, dan video dalam
program MPI, dan bentuk instrument preview satu aplikasi komputer.
sendiri. Diharapkan tulisan dapat menjadi bahan
referensi bagi kalangan pengembang media
pendidikan.

1234
1234
1234
1234
1234
108
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
2. Pengertian Instrumen untuk langkah awal, agar pada akhirnya
Instrumen penelitian adalah alat atau diperoleh metode dan instrumen yang
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam tepat, sebaiknya peneliti berpikir ideal
mengumpulkan data agar pekerjaannya dahulu, baru mempertimbangkan faktor-
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam faktor tersebut(http://www.fai.umj.ac.id/
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis index.php?option=com_content&task=v
sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis iew&id=39&Itemid=54).
instrumen penelitian: angket, ceklis (ceck- Instrumen memegang peranan penting
list ) atau daftar centang, pedoman dalam menentukan mutu suatu penelitian
wawancara, pedoman pengamatan. dan penilaian. Fungsi instrumen adalah
Menurut Haryono (2008) mengatakan mengungkapkan fakta menjadi data.
bahwa yang dimaksud instrumen adalah Menurut Arikunto (2007), data merupakan
alat untuk mengumpulkan data dalam penggambaran variabel yang diteliti dan
penelitian, menentukan kualitas penelitian, berfungsi sebagai alat pembuktian
validitas hasil penelitian, Instrumen harus hipotesis, benar tidaknya data tergantung
standar (baku); dikembangkan melalui dari baik tidaknya instrumen pengumpulan
prosedur baku dan memenuhi syarat data.
validitas dan reliabilitas. Lebih lanjut
Purwanto (2008) mengatakan bahwa 3. Prosedur Pengembangan
instrumen merupakan alat bantu yang Instrumen
digunakan oleh peneliti untuk Prosedur yang ditempuh dalam
mengumpulkan data dengan cara pengadaan instrumen yang baik menurut
melakukan pengukuran. Suharsimi (1998) adalah: (a) perencanaan,
Pemilihan instrumen penelitian menurut meliputi perumusan tujuan, menentukan
Sudjana (2005) sangat ditentukan oleh variabel, kategori variabel. Untuk tes,
beberapa hal, yaitu: objek penelitian, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan
sumber data, waktu dan dana yang pembuatan tabel spesifik, (b) penulisan
tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik butir soal, atau item kuesioner, penyusunan
yang akan digunakan untuk mengolah data skala, penyusunan pedoman wawancara,
bila sudah terkumpul. Mungkin saja (c) penyuntingan, yaitu melengkapi
seseorang ingin sekali menggunakan instrumen dengan pedoman mengerjakan,
metode wawancara untuk mengambil data surat pengantar, kunci jawaban dan lain-
tetapi karena waktu yang tersedia sempit, lain yang perlu, (d) uji-coba, baik dalam
lalu menggunakan angket. Demikian juga skala kecil maupun besar, (e)
mungkin peneliti ingin menggunakan penganalisaan hasil, analisis item, melihat
metode pengamatan secara cermat pola jawaban, peninjauan saran-saran dan
terhadap objek, tetapi metode pengamatan sebagainya, dan (f) mengadakan revisi
memerlukan waktu lama dan keterampilan terhadap item-item yang dirasa kurang
yang memadai (http:// baik, dengan mendasarkan pada data yang
muhammadtakdir686.blogspot.com/ 2010/ diperoleh sewaktu uji-coba.
0 1 / t e k n i k- p e n y u s u n a n - i n s t r u m e n - Prosedur pengembangan instrumen:
penelitian.html). (a) identifikasi variabel/hasil belajar mata
Dalam menentukan sumber data, jenis pelajaran, (b) deskripsi teori atau materi,
metode pengumpulan data dan instrumen dan (c) pengembangan spesifikasi.
penelitian, peneliti sangat perlu Berikut berbagai variabel dalam
mempertimbangkan beberapa hal lain, pendidikan dapat diidentifikasi dari proses
seperti yang sudah disebutkan, yaitu pendidikan yang diilustrasikan pada
tenaga, waktu, dana dan faktor-faktor gambar 1.
pendukung maupun penghambat. Namun

1234
1234
1234
1234
1234
109
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
Untuk memperoleh instrumen yang yang akan digunakan. Sebagaimana contoh,
andal, dibutuhkan peran kebijakan jika jenis penelitian eksperimental,
kurikulum, profesionalisme guru, ketepatan korelasional, komparatif, dan sejenisnya;
metode mengajar, sarana prasarana yang serta jenis datanya orginal, interval, atau
menunjang. Pada proses tranformasi dari rasional, maka teknik pengumpulan datanya
beberapa komponen tersebut, harus adalah pengukuran; dan jenis instrumen
mempertimbangkan juga masukan informasi yang digunakan tes atau skala (bersifat
dari lingkungan dan masyarakat. mengukur). Jika jenis penelitian kualitatif
deskriptif, survei, expost facto, dan penelitian
4. Instrumen Pengumpulan Data tindakan; serta jenis datanya nominal, maka
Berbicara tentang instrumen teknik pengumpulan datanya adalah non
pengumpulan data sebenarnya tidak pengukuran yakni dapat berupa wawancara,
ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. angket, observasi atau dokumenter; dan
Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh jenis instrumen yang digunakan adalah
data tentang status sesuatu dibandingkan instrumen non-tes (bersifat menghimpun).
dengan standar atau ukuran yang telah Dalam pelaksanaan preview program
ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga MPI, instrumen yang digunakan berupa
mengadakan pengukuran. Mendasarkan dari kuesioner atau angket (questionnaires).
pada pengertian ini, maka apabila kita Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang
menyebutkan jenis metode dan alat atau digunakan untuk memperoleh informasi dari
instrumen pengumpulan data, maka sama responden dalam arti laporan tentang
saja dengan menyebut alat evaluasi, atau pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
setidak-tidaknya hampir seluruhnya sama. Menurut Mukminan (2007), bahwa kuesioner
Pengumpulan data menurut Moh. Nazir dipakai untuk menyebut metode maupun
(2005) prosedur yang sistematis dan standar instrumen. Jadi dalam menggunakan metode
untuk memperoleh data yang diperlukan. angket atau kuesioner instrumen yang
Menurut Samsudi (2009) mengatakan dipakai adalah angket/kuesioner. Kuesioner
bahwa pengembangan instrumen penelitian dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis,
pada dasarnya ada empat aspek yang saling tergantung pada sudut pandang: (a)
terkait, dan harus secara dini dikenali oleh dipandang dari cara menjawab, (b)
peneliti, yakni: (a) jenis penelitian; (b) jenis dipandang dari jawaban yang diberikan, dan
data yang akan dikumpulkan, (c) teknik (c) dipandang dari bentuknya.
pengumpulan data, dan (d) jenis instumen

1234
1234
1234
1234
1234
110
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
5. Kriteria Instrumen yang Baik kompleks bila tidak diperdebatkan. Validitas
Sebagai seorang peneliti kita harus ekstra berkenaan dengan keterkaitan data yang
berhati-hati dalam merancang prosedur diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti.
pengumpulan data, khususnya dalam Secara singkat, sifat variabel yang menjadi
memilih atau mengkonstruksikan instrumen tujuan dari pengukuran. Dalam hal ini sifat
yang digunakan dalam penelitian. Berikut variabel yang menjadi tujuan mengenai data
adalah kriteria-kriteria tertentu untuk menilai yang akhirnya akan dikumpulkan.
instrumen yang baik (Consuelo G. Sevilla.
2006). B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama , Reliabilitas. Reliabilitas 1. Langkah-langkah Penyusunan
biasanya didefinisikan sebagai konsistensi Instrumen preview MPI
dari tes. Konsistensi hanyalah merupakan Penyusunan instrumen preview program
salah satu aspek dari reliabilitas. Definisi multimedia pembelajaran interaktif (MPI)
reliabilitas yang lebih komprehensip adalah dalam bentuk lokakarya dengan
derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi menggunakan metode presentasi, praktek
yang ditunjukkan oleh instrumen penyusunan dan bimbingan, diskusi, uji ahli,
pengukuran. dan revisi. Pelaksanaan penyusunan selama
Kedua, Validitas. Definisi yang paling 4 hari, tanggal 12–15 Februari 2009.
mudah dari validitas tetapi lebih sulit Penyusunan instrumen yang dilakukan
diterangkan adalah “derajat ketepatan suatu melalui tahapan proses pengembangan
alat ukur tentang pokok isi atau arti instrumen, lebih jelasnya dapat dilihat pada
sebenarnya yang diukur”. Kata sebenarnya gambar 2 berikut.
mengandung arti pertanyaan tentang
reliabilitas yang membuat penjelasan lebih

1234
1234
1234
1234
1234
111
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
Secara garis besar langkah-langkah preview, yaitu untuk (a) tujuan manajerial
pengembangan instrumen yang dilakukan dan substansial, dan (b) tujuan keandalan
Balai Pengembangan Multimedia Semarang, instrumen. Uji coba untuk tujuan pertama
sebagai berikut: ini lebih menitikberatkan pada segi teknis,
a. Merumuskan definisi konseptual dan yaitu (a) mengetahui tingkat keterpahaman
operasional, merumuskan konstruk instrumen, apakah responden tidak menemui
variabel yang akan diukur sesuai dengan kesulitan dalam menangkap maksud
landasan teoritik yang dikembangkan pembuatan instrumen, (b) mengetahui
secara menyeluruh dan operasional. teknik paling efektif, (c) memperkirakan
b. Pengembangan spesifikasi dan penulisan waktu yang dibutuhkan oleh responden
pernyataan, menempatkan dimensi dan dalam mengisi angket, dan (d) mengetahui
indikator dalam bentuk tabel spesifikasi apakah butir-butir yang tertera di dalam
pada kisi-kisi instrumen yang kemudian angket sudah memadai dan cocok dengan
dilanjutkan dengan penulisan keadaan di lapangan. Mungkin sekali ada
pernyataan. butir yang sudah dimuat di dalam angket
c. Penelaahan pernyataan, butir-butir ternyata tidak ada di lapangan, atau
pernyataan yang telah ditulis merupakan sebaliknya, ada usulan untuk tambahan butir
konsep instrumen yang harus melalui) baru karena di lapangan ada aspek tersebut
proses validasi, baik validasi teoritik tetapi belum termuat di dalam angket.
maupun validasi empirik. Menurut pengamatan penulis dalam
d. Uji coba, merupakan bagian dari proses mempertimbangkan penyusunan instrumen
validasi empirik. preview adalah, banyak subjek untuk uji coba
e. Analisis, berdasarkan data hasil uji coba dengan tujuan seperti ini tidak terlalu banyak
selanjutnya dilakukan analisis untuk menuntut persyaratan. Tingkat
mengetahui koefisien validitas butir dan keterpahaman angket dapat diketahui dari
reliabilitas instrumen. beberapa subjek yang mempunyai tingkat
f. Revisi Instrumen, dilakukan jika setelah pemahaman tinggi, cukup dan rendah. Kalau
melalui analisis terdapat butir-butir yang subjek dengan tingkat pemahaman rendah
tidak valid atau memiliki reliabilitas yang sudah tidak keliru menangkap maksud
rendah. Butir-butir yang sudah direvisi instrumen yang dibuat, maka dapat
dirakit kembali dan dihitung kembali disimpulkan bahwa instrumen tersebut sudah
validitas dan reliabilitasnya. baik.
g. Penyusunan instrumen menjadi
Instrumen final. 2. Prosedur penyusunan instrument
preview program MPI
Menurut penulis perlu lebih detail dalam Penyusunan instrument preview program
penyusunan instrument preview untuk MPI dilakukan dalam rangka memperoleh
produk multimedia pembelajaran interaktif satu set draf instrumen yang valid dan
(MPI), yaitu : mengindentifikasi variabel- reliabel. Instrumen yang dihasilkan sudah
variabel dalam rumusan judul program, melalui beberapa tahap, yaitu:
menjabarkan variabel tersebut menjadi sub a. tahap pertama, pra pelaksanaan
variabel/dimensi, mencari indikator/aspek lokakarya yang didahului studi literatur
setiap sub variabel, menderetkan deskriptor secara sederhana sudah dibuat oleh tim
dari setiap indikator, merumuskan setiap khusus form pendahuluan yang akan
deskriptor menjadi butir-butir instrument, dijadikan bahan kajian dalam lokakarya.
melengkapi instrumen dengan petunjuk b. tahap kedua, adalah tahapan
pengisian dan kata pengantar. Disamping itu, pelaksanaan penyusunan instrumen
menentukan tujuan penyusunan instrumen preview program MPI dalam bentuk
preview tersebut, yakni bertujuan sebagai lokakarya dengan melibatkan pakar
tahapan uji coba program MPI. media, pengkaji materi, pengkaji bahasa,
Adapun tujuan uji coba instrumen dan praktisi pendidikan didahului

1234
1234
1234
1234
1234
112
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
pemaparan/presentasi singkat tentang ahli dengan tujuan untuk mengevaluasi
materi instrumen dan contoh form kisi- hasil dari instrumen sebelum instrumen
kisi dan form instrumen yang sudah digunakan yang sebenarnya.
dibuat secara sederhana oleh tim khusus d. tahap keempat, adalah tahap finalisasi
dengan tujuan bisa disempurnakan dan pemanfaatan instrumen. Lebih
dengan beberapa tinjauan pakar. jelasnya prosedur penyusunan instrumen
c. tahap ketiga, adalah tahap uji validitas preview program MPI dapat dilihat pada
instrumen dalam bentuk uji kepakaran/ gambar 3 berikut.

Menurut penulis, pada tahap pra 6. Kisi-kisi Instrument Preview


pelaksanaan lokakarya yang didahului studi Program MPI
literatur, perlu kiranya ada kajian mendalam Kisi-kisi instrument menitik beratkan pada
yang melibatkan ahli dari perguruan tinggi aspek (a) kesesuaian halaman naskah
dan guru, agar bahan/draf yang dijadikan dengan program, (b) letak kesalahan pada
sebagai bahan lokakarya lebih valid dan menu program/tampilan, (c) jenis kesalahan,
efektif. Pada tahap uji validitas instrumen (d) uraian kesalahan, dan (e) solusi/
tidak selalu diujikan oleh pakar/ahli saja, keterangan. Kisi-kisi instrumen lebih jelasnya
namun perlu diujikan dilapangan secara dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
langsung kepada subjek uji coba; guru
maupun siswa, dengan tujuan untuk
memperoleh masukan/saran dan
mengetahui tingkat kelemahan instrumen.

1234
1234
1234
1234
1234
113
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
Tabel 1: Konsep Kisi-kisi Instrument Preview Program MPI

Kelebihan penyusunan instrumen yang terletak dalam halaman depan instrumen,


didahului dengan penyusunan draf kisi-kisi terdiri dari: (a) Preview, ini bertujuan
instrumen menurut penulis, adalah untuk mengkaji kesesuaian program dengan
mempermudah dalam penyusunan naskah, (b) Previewer materi, mengevaluasi
instrumen nantinya, sesuai indikator tiap kesesuaian materi program dengan naskah,
aspek yang dirumuskan, dan dapat (c) Previewer media, mengevaluasi
mencakup semua kebutuhan dari program ketepatan media dalam program dengan
MPI itu sendiri. Sebaliknya, dalam pesan yang disampaikan dalam naskah, dan
penyusunan instrumen tanpa kisi-kisi akan (d) Previewer program, untuk mengevaluasi
menimbulkan beberapa kelemahan; baik sisi program dari sisi teknis.
teknis penyusunan maupun pemanfaatan Petunjuk pengisian instrumen, meliputi:
instrumen di lapangan. (a) kolom No, diisi dengan nomor urut
kesalahan yang ditemukan, (b) kolom
4. Instrumen preview program MPI Halaman Naskah, diisi dengan halaman
Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi, naskah tempat kesalahan ditemukan, (c)
agar hasil lebih efektif dan sesuai harapan, kolom letak kesalahan, diisi dengan nama
maka dalam penyusunan instrumen menu dan sub menu/judul tampilan pada
sebaiknya mempertimbangakan beberapa bagian mana kesalahan ditemukan, (d) kolom
tujuan/kegunaan dari instrumen preview jenis kesalahan, diisi dengan temuan
yang dibuat. Tujuan dari instrumen preview kesalahan, baik berupa teks, animasi, gambar,
MPI ini, adalah untuk mengevaluasi secara program, dll, (e) kolom uraian kesalahan, diisi
formatif produk multimedia pembelajaran dengan penjelasan tentang kesalahan yang
yang telah dibuat dilihat dari sisi kajian ahli ditemukan, dan (f) kolom solusi/uraian
materi, ahli media, dan ahli pembelajaran. perbaikan, berupa perintah perbaikan. Uraian
Adapun format instrumen preview MPI harus jelas sehingga mudah dipahami. Lebih
terdiri dari bagian pengantar dan petunjuk jelasnya draf format instrumen preview MPI
pengisian instrumen. Bagian pengantar dapat dilihat pada format berikut ini.

1234
1234
1234
1234
1234
114
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
Dalam instrumen preview MPI ini menurut dan (d) penjelasan tentang uraian kesalahan
penulis memiliki kelebihan, antara lain: (a) dan solusi terkadang masih dibutuhkan
tidak memerlukan hadirnya pembuat penjelasan ulang dari responden/ahli.
program MPI, (b) dapat dibagikan secara Menurut penulis agar instrumen yang
serentak kepada responden,(c) dapat diberikan kepada responden dapat
dijawab oleh responden menurut memperoleh hasil yang valid, maka perlu
kecepatannya masing-masing, dan menurut responden merasa dihargai, untuk itu perlu
waktu senggang responden, (c) dapat dibuat memberikan surat pengantar. Hal-hal yang
anonim sehingga responden bebas jujur dan harus ada dalam surat pengantar (a) alamat
tidak malu-malu menjawab, dan (d) dapat responden, lengkap dengan jabatan, (b)
dibuat terstandar sehingga bagi semua pengantar penyampaian angket, (c) tujuan
responden dapat diberi pertanyaan yang mengadakan penelitian, (d) pentingnya
benar-benar sama. penelitian dilakukan, (e). pentingnya
Adapun kelemahan dalam instrumen ini responden dalam penelitian, (f) waktu
menurut penulis, adalah: (a) responden pengisian angket, dan waktu dan tempat/
sering tidak menjawab secara terperinci dan alamat pengembalian angket, (g)
jelas, (b) seringkali sukar dicari validitasnya, penyampaian hasil, (h) ucapan terima kasih
(c) walaupun dibuat anonim, kadang-kadang kepada responden, dan (i) tanda-tanda
responden dengan sengaja memberikan pengirim, nama jelas dan tanggal pengirim.
jawaban yang tidak betul atau tidak jujur,

1234
1234
1234
1234
1234
115
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
C. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan PUSTAKA ACUAN
Langkah-langkah pengembangan Arikunto, Suharsimi (1998) Prosedur Penelitian
instrumen, sebagai berikut: (a) merumuskan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
definisi konseptual dan operasional, (b) Cipta.
pengembangan spesifikasi dan penulisan Arikunto, Suharsimi (2007) Dasar-dasar Evaluasi
pernyataan, (c) penelaahan pernyataan tiap Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
butir, (d) ujicoba instrumen, (e) analisis data Gagne, Robert M. & Leslie J. Briggs (2004)
hasil uji coba, (f) revisi Instrumen, dan (g) Principles of Instructional Design. New York:
penyusunan instrumen menjadi Instrumen Wadsworth Publishing.
final. Haryono (2008) Pengumpulan Data. Makalah
Model dan format instrumen preview disampaikan pada lokakarya penyusunan
program multimedia pembelajaran interaktif instrumen ujicoba MPI, Semarang.
(MPI) menitikberatkan pada aspek Mayer, R.E. (2001) Multimedia Learning. USA:
kesesuaian halaman naskah dengan
Cambridge University Press.
program, letak kesalahan pada menu
Mukminan (2007). Penelitian Uji Coba, Makalah
program/tampilan, jenis kesalahan, uraian
disampaikan pada lokakarya penyusunan
kesalahan, dan solusi/keterangan.
instrumen uji coba online dan offline MPI,
Semarang.
2. Saran
Nazir, Moh. (2005) Metode Penelitian. Bogor:
Langkah-langkah penyusunan instrumen
Ghalia Indonesia.
preview program multimedia pembelajaran
Purwanto (2008) Metodologi Penelitian
interaktif (MPI) seharusnya mengikuti
kerangka pengembangan instrumen Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.
penelitian dengan menempuh beberapa Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
langkah, yaitu: (a) menyusun indikator dan Romiszowski, A. J. (2008) Designing instructional
dimensi setiap variabel berdasarkan systems: decision making in course planning
landasan teori masing-masing, sebagaimana and curriculum design. London: Kogan Page,
telah dirumuskan dalam definisi konseptual/ Ltd.
konstruk serta definisi operasional, (b) Samsudi (2009) Disain Penelitian Pendidikan.
membuat kisi-kisi kuesioner berdasarkan Semarang: Universitas Negeri Semarang
dimensi dan indikator, (c) menyusun butir- Press.
butir kuesioner dan penetapan skala Sevilla, Consuelo G. (2006) Pengantar Metode
pengukuran, (d) melaksanakan uji coba Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia
instrumen, (e) melakukan pengukuran Press.
validitas dan reliabilitas instrumen, dan (f) Sudjana (2005) Metode Statistik. Bandung:
mengadakan revisi/penyempurnaan Tarsito.
instrumen berdasarkan hasil uji coba hingga Teknik Penyusunan Instrumen (2010) Dari
menghasilkan instrumen final. <http://muhammadtakdir686.blogspot.
Model dan format instrumen preview com/2010/01/teknik-penyusunan-instrumen-
program multimedia pembelajaran interaktif penelitian.html>, Diakses pada tanggal 10
(MPI) sebaiknya tidak hanya mempertimbang Januari 2010.
kan aspek di atas saja, namun perlu
mempertimbangkan sisi (a) tujuan yang lebih
luas tidak sebatas kegunaan instrumen untuk
tujuan kegiatan preview, namun dengan ****************
mendasarkan pada pertimbangan kajian teori
secara lebih mendalam dan hasil yang lebih
valid dan reliabel menurut prosedur penelitian
yang berlaku, dan (b) memenuhi syarat
prosedur pengembangan instrumen;
identifikasi variabel, deskripsi teori, dan
pengembangan spesifik.

1234
1234
1234
1234
1234
116
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234

Anda mungkin juga menyukai