Anda di halaman 1dari 10

STUDI KELAYAKAN

PENDIRIAN RADIO EDUKASI


Oleh: Innayah *)

Abstrak

Radio edukasi adalah radio yang memanfaatkan dunia pembelajaran, dimana pola atau ruang
lingkup pembelajaran ialah pendidikan formal, nonformal, yang meliputi pembelajaran. Dengan
format radio pendidikan dan informasi (jauh berbeda dengan siaran-siaran radio lain yang
cenderung lebih besar porsinya kepada siaran hiburan), radio pendidikan mampu menarik
perhatian audiens yang haus akan informasi pendidikan. Media radio mempunyai sifat sosial
dan pendengar yang heterogen. Maka untuk pendirian sebuah radio edukasi diperlukan legitimasi
melalui studi kelayakan dengan mengadakan jajak pendapat pada masyarakat sekitar dengan
radius 5 km dari lokasi Radio edukasi dengan mempertimbangkan sifat heterogenitas pendengar
radio. Penelitian ini diadakan pada tanggal 7 - 9 Februari 2007 . Dengan tujuan mendapatkan
data yang berupa pendapat, masukan maupun saran yang berkaitan dengan radio edukasi/
pendidikan. Kenyataan di lapangan, masyarakat menginginkan adanya radio pendidikan dengan
menampilkan acara yang menarik dan dikemas secara kreatif dengan konsep radio yang matang.

Kata kunci : Radio Edukasi, Survey/studi kelayakan, Pendirian

A. PENDAHULUAN

Media radio identik dengan indera Biro Statistik tahun 1995 menunjukkan 94%
pendengaran. Informasi atau pesan yang penduduk Indonesia mendengarkan radio,
disampaikan dituangkan ke dalam lambang dan 69,4% dari total penduduk di Indonesia
auditif sehingga media ini memiliki pengaruh memiliki pesawat radio sendiri (Masduki,
yang kuat terhadap pendengarnya. Radio 2001). Penelitian wave 4 tahun 2007, rata-
merupakan media yang dinamis dan dapat rata pendengar radio di 7 kota besar di
mengikuti perkembangan zaman. Hal ini Indonesia termasuk Yogyakarta sebesar 56
selaras dengan fungsi radio sebagai media % (MUNAS XII 2008). Ini menunjukkan
hiburan dan informasi. Informasi sewaktu- bahwa Radio sampai saat ini masih
waktu selalu berubah, setiap hari bahkan bisa mempunyai peranan yang cukup besar di
berubah hanya dalam hitungan detik. Fungsi masyarakat walaupun mengalami penurunan
media yang seperti ini yang dipandang efektif pendengar.
dan mempunyai sumbangan yang besar
dalam kemajuan pendidikan di negara kita. Radio merupakan media massa yang
Dunia pendidikan juga selalu menuntut mempunyai fungsi seperti dikatakan Laswell
sesuatu yang baru, informasi yang aktual dan Wright, yaitu melakukan pengamatan
sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan. sosial (social surveillance), menghubung

*) Innayah S.Sos., adalah tenaga fungsional peneliti bidang pendidikan pada Balai Pengembangan Media Radio Yogyakarta
(BPMR)-Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom)-Kemdiknas.

123
123
123
34 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
kelompok satu dengan lainnya (social Sehubungan dengan hal tersebut, BPMR
correlation), melakukan transformasi nilai dari berupaya mendirikan sebuah stasiun siaran
satu generasi kepada generasi berikutnya khusus pendidikan yang bernama Radio
(socialization), dan menghibur Edukasi. Dimana ruang lingkup siarannya
(entertainment). Keempat fungsi itu sering meliputi pembelajaran formal, nonformal, dan
disederhanakan menjadi tiga saja, yaitu informasi kebijakan untuk masyarakat
informatif, edukatif, dan menghibur. Akan pendidikan maupun masyarakat yang tertarik
tetapi pada dewasa ini sebagian besar siaran pada dunia pendidikan. Informasi pendidikan
radio swasta di Yogyakarta hanya formal memuat materi-materi pelajaran yang
mengedepankan program acara hiburan diperuntukkan bagi siswa tingkat SD, SMP,
(Darmanto, kompas.com) padahal program dan SMA sesuai kurikulum yang berlaku.
acara yang baik mestinya merupakan
implementasi fungsi media massa tersebut. Sementara informasi pendidikan nonformal
memuat nilai-nilai luhur yang ada dalam
Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari,
barometer pendidikan di Indonesia. Dengan baik itu nilai-nilai agama, budaya, etika, dan
demikian dapat dikatakan bahwa sebagian sosial, maupun untuk meningkatkan
besar masyarakat Yogyakarta adalah pelajar. kemampuan di bidang-bidang tertentu, misal:
Dari banyaknya radio komersial di Yogyakarta lembaga pelatihan dan kursus. Radio edukasi
yang berjumlah 44 radio, 1 radio public (RRI) ini dikembangkan dengan pola sajian yang
dan 40 radio komunitas (www.kpiddiy.com) mendidik, interaktif, dan menghibur. Interaktif
belum ada satupun yang menyiarkan yaitu memberi kesempatan pada audiens
program khusus pendidikan. Padahal saat untuk mengekspresikan idenya secara lisan
ini pendidikan nasional masih dihadapkan maupun tertulis dalam berbagai aktivitas fisik
pada beberapa permasalahan yang perlu dan mental. Dengan demikian keberadaan
ditangani secara serius. Permasalahan Radio Edukasi dapat diharapkan sebagai
tersebut antara lain, kualitas relevansi sumber belajar baru bagi masyarakat,
pendidikan yang masih rendah dan lemahnya khususnya masyarakat Daerah Istimewa
manajemen pendidikan. Pemerintah telah Yogyakarta.
bertekad untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan berbagai cara. Penyelesaian Landasan pendirian Radio Edukasi dengan
konvensional yang telah dilakukan selama ini mempertimbangkan seperti disyaratkan
ternyata belum mampu sepenuhnya pendirian sebuah radio pada umumnya, yaitu
mengatasi permasalahan tersebut. Oleh dengan mempertimbangkan adanya Undang-
karena itu, diperlukan usaha yang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Pasal
memadukan dan memanfaatkan 4 ayat 1 tahun 2002 tentang Penyiaran, yang
perkembangan ilmu pengetahuan dan berbunyi penyiaran sebagai kegiatan
teknologi dengan memanfaatkan sember komunikasi massa mempunyai fungsi
daya pendidikan. sebagai media informasi, pendidikan, hiburan
yang sehat, kontrol dan pererat sosial.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Balai
Pengembangan Media Radio (BPMR) Pertimbangan lain adalah Undang-Undang
sebagai unit pelaksana teknis Pusat Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Bab 1 pasal 1
Informasi dan Komunikasi Pendidikan tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pada
Kementerian Pendidikan Nasional melalui SK ketentuan umum disebutkan bahwa
Mendiknas Nomor 103/O/2003 berupaya pemancar radio adalah alat telekomunikasi
mendukung pemecahan permasalahan yang menggunakan dan memancarkan
tersebut terutama yang berkaitan pada gelombang radio. Oleh karena itu untuk
pemerataan kesempatan memperoleh memperoleh pengakuan (legitimasi) tentang
pendidikan dan peningkatan mutu, relevansi pendirian radio edukasi tersebut perlu
dan daya saing. dilakukan survey jajak pendapat guna
menjaring pendapat, masukan dan saran dari
masyarakat sekitar terkait akan berdirinya
stasiun Radio Edukasi.

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 35
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
Berpijak dari latar belakang di atas, maka Menurut Dodi Mawardi (2008) dalam Dunia
permasalahan yang akan coba diungkap, radio.com, radio memiliki 9 karakteristik,
yaitu: yaitu
1. Bagaimana pendapat masyarakat sekitar 1. Theater of Mind yaitu media radio memiliki
perihal rencana pendirian stasiun radio kemampuan untuk membangkitkan
edukasi. imajinasi pendengar.
2. Bagaimana masukan dan saran dari 2. Personal yaitu media radio mampu
masyarakat sekitar Yogya terkait dengan menyentuh pribadi pendengar
program acara dalam radio edukasi. 3. Sound only yaitu media radio hanya
menggunakan media suara dalam
Penelitian ini bertujuan adalah: menyajikan informasinya.
1. Untuk memperoleh data tentang pendapat 4. At Once yaitu media radio dapat diakses
masyarakat sekitar Yogya perihal rencana cepat dan seketika
pendirian stasiun radio edukasi 5. Heard Once yaitu media radio didengar
2. Untuk memperoleh data tentang masukan secara sepintas.
dan saran dari masyarakat sekitar Yogya 6. Secondary Medium Half Aers Media yaitu
terkait dengan program acara dalam radio media radio hanya bisa menjadi teman
edukasi dalam beraktifitas
7. Mobile/portable yaitu media fisik radio
mudah dibawa kemana saja.
B. KAJIAN LITERATUR 8. Local yaitu media radio bersifat lokal,
hanya di daerah yang terjangkau
Di Indonesia, radio merupakan alat frekwensinya.
komunkasi penting sejak negara ini baru 9. Linear yaitu media radio tersusun secara
berdiri. Kepemilikan pesawat radio meningkat sistematis.
dengan pesat, hingga mencapai setengah
juta yang berlisensi pada pertengahan 1950- Siaran radio untuk pendidikan pertama
an. Radio digunakan secara luas di bidang dikembangkan oleh Pusat Teknologi
Pendidikan, terutama pendidikan politik, Informasi dan Komunikasi Pendidikan
seperti mempersiapkan calon pemilih untuk (Pustekkom)-Kementerian Pendidikan
pemilu pertama pada 1955. Indonesia yang Nasional (Kemdiknas) dengan nama Diklat
merdeka mengikuti kebijakan pemerintah SRP. Diklat SRP ini merupakan Kegiatan
Jepang dalam hal monopoli siaran. Sampai perintisan pengembangan dan pemanfaatan
terbentuknya Orde Baru, terdapat 39 stasiun program siaran radio untuk pendidikan dan
RRI diseluruh Indonesia,menyiarkan kepada pelatihan guru-guru Sekolah Dasar melalui
lebih dari satu juta radio berlisensi.(M. Siaran Radio. Perintisan penyelenggaraan
Mufid:2007). Diklat SRP ini dilakukan di Yogyakarta dan
Semarang berdasarkan rekomendasi
Radio merupakan salah satu sumber bahan berbagai hasil studi yang dilaksanakan
ajar yang ekonomis, menyenangkan, dan (Miarso dan Suhedi, 1984).
mudah disiapkan serta dapat berfungsi
sebagai media pembelajaran untuk belajar Radio pendidikan adalah radio yang
mandiri. Dengan kemasan materi yang memanfaatkan dunia pembelajaran, dimana
menarik akan merangsang daya imajinasi pola atau ruang lingkup pembelajaran ialah
dan kreatvitas anak, sehingga mereka akan pendidikan formal, nonformal, yang meliputi
terlihat aktif. Media ini juga dapat membantu pembelajaran. Dengan format radio
bagi audience yang mengalami buta huruf, pendidikan dan informasi (jauh berbeda
karena penyajiannya mengandalkan audio, dengan siaran-siaran radio lain yang
suara, atau bunyi. (Erna Yulikah- cenderung lebih besar porsinya kepada
Error_Cluck@Yahoo.Co.Id.Peran Radio siaran hiburan), radio pendidikan mampu
Pendidikan). menarik perhatian audiens yang haus akan
informasi pendidikan. Misal dalam pelajaran

123
123
123
36 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
berbahasa, radio berfungsi untuk 4. Tidak efektif untuk materi yang bersifat
menimbulkan motivasi untuk belajar baik hitung-menghitung.
sendiri maupun berkelompok, juga untuk 5. Tidak dapat menggambarkan proses
memobilisasikan pendapat dan perubahan benda (Fisika, Kimia).
meningkatkan daya imajinasi anak. 6. Tidak bisa menyajikan materi secara
(http://yustina.blog.upi.edu/category/ mendalam.
uncategorized/hasil-seminar/). 7. Tergantung daya tarik penyajian program.

Menurut A. Darmanto (2005) dalam Dengan demikian radio pendidikan


Himpunan Materi Pelatihan Bidang Radio mempunyai sifat sekilas dengar, sehingga
Siaran, kelebihan media radio pendidikan tidak dapat disimak ulang untuk memperjelas
adalah: dan tidak dapat menyajikan permasalahan
1. Rapidity yaitu tingkat kecepatan yang kompleks untuk materi yang bersifat
menyampaikan informasi cukup tinggi hitung-hitungan. Disamping itu radio
2. Wide Coverage yaitu jangkauan wilayah pendidikan tidak bisa menyajikan materi
siarnya luas. secara mendalam. Agar pendengar lebih
3. Simultaneous (dapat dinikmati secara tertarik untuk memanfaatkan atau
srentak dalam waktu yang sama). mendengarkan perlu adanya daya tarik dalam
4. Mempunyai kemampuan penyajian program.
mengembangkan imajinasi melalui audio.
5. Selektivitas dalam memilih program/ Selanjutnya Fungsi Siaran Radio Pendidikan
segmen khalayak. A. Darmanto dalam Program Pendidikan
6. Fleksibilitas yaitu dapat dibawa kemana- Sekolah Melalui radio adalah:
mana. 1. Meningkatkan kesadaran nasional warga
7. Bersifat personal (hubungan yang terasa negara.
intim dengan penyiarnya. 2. Modernisasi nasional
8. Verbalisme (ada pengucapan, intonasi, 3. Suplemen bagi pendidikan sekolah
diksi, dan lain-lain). 4. Mempercepat penyampaian informasi baru
9. Beyond emotion. tentang pendidikan kepada sekolah.
10. Sound and amoving image. 5. Penyelenggaraan pendidikan bagi semua
11. Show Performing Art. kalangan dengan isi yang sama untuk
12. Literacy (dapat dinikmati oleh khalayak skala nasional.
yang buta huruf) 6. Menggantikan fungsi kehadiran guru
profesional dan profesor.
Dengan demikian media radio pendidikan 7. Menambah materi pengajaran dan bacaan
merupakan media penyampaian informasi buku,
secara cepat yang memiliki jangkauan luas 8. Modernisasi dalam penyampaian materi
dan dinikmati banyak orang yang program dan mengembangkan metode mengajar.
siarannya dipilih secara selektif mudah 9. Mengikuti pendidikan kembali bagi guru-
dibawa kemana-mana, menimbulkan rasa guru.
intim atau dekat dengan penyiarnya dan 10. Mencukupkan informasi dan pendidikan
dapat dinikmati oleh khalayak yang buta bagi kelompok kecil.
huruf. 11. Membantu mereka yang tidak mampu
melanjutkan sekolah karena tidak
Sedangkan kekurangan media radio memiliki waktu dan keterbatasan
pendidikan menurut A. Darmanto dalam ekonomi.
Program Pendidikan Sekolah Melalui radio 12. Persiapan belajar untuk menghadapi ujian
adalah: nasional.
1. Auditif (Sekilas dengar).
2. Tidak dapat disimak ulang untuk Dari beberapa kelemahan dan kekurangan
memperjelas. serta fungsi siaran radio pendidikan tersebut,
3. Tidak dapat menyajikan permasalahan maka media radio pendidikan dapat
yang kompleks (rumus matematika, fisika, memungkinkan untuk upaya menyukseskan
kimia). pendidikan dengan menjadikan media radio

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 37
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
sebagai media pendidikan bukan dijadikan Pengumpulan data dengan cara memberikan
sebagai media hiburan. Sehingga media radio angket kepada masyarakat sekitar kantor
dapat dimanfaatkan oleh berbagai publik BPMR Yogyakarta. Angket berisi pertanyaan
yang haus akan informasi pendidikan atau tertulis dengan responden diminta menjawab
pengetahuan. pertanyaan di tempat yang telah disediakan.
Analisis yang digunakan deskriptif kualitatif.
Radio Edukasi BPMR Yogyakarta sengaja Yang dimaksud dengan analisis ini adalah
dirancang untuk menyajikan materi-materi hasil penelitian beserta analisisnya diuraikan
pendidikan serta informasi dunia pendidikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk
yang dikemas secara mendidik, interaktif dan narasi kemudian dari analisis yang telah
menghibur. dlakukan diambil suatu kesimpulan (http://
www.skripsi.tesis.com)
C. METODOLOGI
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penelitian yang digunakan adalah
survey melalui jajak pendapat. Penelitian Tuntutan masyarakat yang semakin besar
survey merupakan penelitian yang terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu
mengumpulkan informasi dari suatu sample pengetahuan dan teknologi, membuat
dengan menanyakan melalui angket atau pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya
interview agar nantinya menggambarkan dengan pola tradisional, disamping cara ini
sebagai aspek dari populasi (Yatim Riyanto tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan
dalam Nuzul Zuriah, 2005). Penelitian tuntutan masyarakat. Revolusi ilmu
Survey melalui jajak pendapat ini di gunakan pengetahuan dan teknologi, perubahan
untuk mengetahui respon publik akan masyarakat, pemahaman cara belajar anak,
berdirinya radio edukasi. Permohonan kemajuan media komunikasi dan lainnya
persetujuan publik berarti polling yang memberi arti tersendiri bagi kegiatan
bertujuan untuk meminta legitimasi atau pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang
persetujuan publik terhadap satu isu atau membuat kebijakan untuk memanfaatkan
persoalan atau fakta tertentu yang terjadi di media teknologi pendidikan dan pendekatan
masyarakat (Metode Penelitian Komunikasi, teknologis dalam pengelolaan pendidikan.
http://massofa.wordpress.com). Radio Edukasi merupakan salah satu media
teknologi pendidikan yang sengaja dirancang
Adapun populasi dalam survey ini adalah sebagai sumber belajar. Dimana
masyarakat sekitar kantor BPMR Yogyakarta keberadaanya juga mempertimbangkan
dengan radius 5 km yang berjumlah 261 peran ideal radio sebagai media publik yaitu
responden. Sampel diambil dengan teknik mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan
purposive random sampling, yaitu sampel dan kepentingan pendengarnya. Kebutuhan
diambil secara acak pada populasi dengan itu adalah kebutuhan informasi, pendidikan,
tujuan tertentu. dan hiburan (Masduki, 2001 : 2). Radio
Edukasi sebagai sumber belajar berupaya
Sampel pada penelitian survey ini yaitu : mefungsikan kembali peran ideal radio
1. Warga masyarakat Sorowajan Baru tersebut dengan menitik beratkan penyiaran
Banguntapan Bantul. pada program pendidikan.
2. Warga masyarakat Pelem Banguntapan
Bantul. Pendengar radio adalah massa, artinya
3. Warga masyarakat Nogopuro Yogyakarta sejumlah orang yang sangat banyak yang
4. Warga masyarakat Celeban Yogyakarta sifatnya heterogen, terpencar-pencar di
5. Warga masyarakat Gedongkuning berbagai tempat, di kota dan di desa, di
Yogyakarta rumah, pos tentara, asrama, warung kopi, dan
sebagainya. Ini berarti antara pendengar
Penelitian survey melalui jajak pendapat ini yang satu dengan pendengar yang lainnya
berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal berbeda dalam jenis kelamin, usia, pekerjaan,
7 - 9 Februari 2007 .

123
123
123
38 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
agama, pendidikan, kebudayaan, ideologi, Adapun diagram batangnya dapat dilihat
hobi, pengalaman, pandangan hidup, cita-cita di bawah ini :
dan lain sebagainya. (Onong Uchjana
Effendy, 1991: 17). Berdasarkan hal tersebut
pendirian Radio Edukasi juga harus
disesuaikan dengan sifat heterogen
pendengar. Ditinjau dari ilmu komunikasi
heterogenitas seperti itulah yang
menyebabkan media massa (radio)
menetapkan acara tertentu secara khusus
untuk berbagai kelompok diatas dengan Diagram 1. Sebaran Umur Responden
tujuan agar setiap individu terpuaskan
(Onong Uchjana Effendy, 1991 : 17).
2. Pendidikan
Radio Edukasi sebagai media massa telah Ditinjau dari segi latar belakang
melakukan survey khalayak berdasarkan pendidikan responden maka dapat
usia, pendidikan dan pekerjaan. Dengan ini dijabarkan bahwa responden yang
acara yang disiarkan diharapkan dapat berlatar belakang pendidikan SMP
memberikan kepuasaan bagi pendengarnya. berjumlah 34 orang, berlatar belakang
Hasil yang diperoleh dari pengambilan data pendidikan SMA dan sederajat berjumlah
melalui penyebaran angket jajak pendapat 103 orang, berlatar belakang pendidikan
terhadap 270 responden pada radius 5 km D1 berjumlah 5 orang, berlatar belakang
sekitar berdirinya Radio Edukasi Yogyakarta pendidikan D2 berjumlah 15 orang,
tentang pendirian radio edukasi/pendidikan berlatar belakang pendidikan D3
dari jumlah 261 angket yang terkumpul (9 berjumlah 24 orang, berlatar belakang
angket tidak kembali) dapat dijabarkan pendidikan S1 berjumlah 70 orang,
sebagai berikut: berlatar belakang pendidikan S2
berjumlah 3 orang dan berlatar belakang
1. Usia pendidikan S3 ada 1 orang. Sedangkan
Dilihat dari umur responden sejumlah 261 yang tidak mengisi latar belakang
orang memperlihatkan bahwa : pendidikannya sejumlah 6 responden.
responden yang berusia antara 13 – 23 Dari uraian di atas menunjukkan bahwa
tahun berjumlah 98 orang, yang berusia latar belakang pendidikan responden
antara 24 – 34 tahun berjumlah 72 orang, bermacam – macam mulai dari tingkat
yang berusia antara 35 – 45 tahun SMP sampai dengan S3. Untuk latar
berjumlah 35 orang, yang berusia antara belakang pendidikan yang menonjol/
46 – 56 berjumlah 32 orang, yang berusia paling banyak dari rensponden yaitu yang
antara 57 – 67 tahun berjumlah 20 orang berlatar belakang S1 yang berjumlah 70
dan yang berusia antara 68 – 78 tahun orang atau 27 %.
berjumlah 3 orang. Untuk responden
yang tidak mengisi daftar umur yaitu 1 Untuk lebih menjelaskan dapat dilihat
orang. Melihat uraian umur tersebut di pada diagram batang berikut ini :
atas maka umur responden bervariatif
antara 13 tahun sampai dengan 78 tahun.
Sedangkan mayoritas responden
didominasi umur antara 13 – 23 tahun
yaitu yang berjumlah 98 orang atau 38
%, dimana pada usia tersebut masih pada
taraf mengenyam dunia pendidikan/
bersekolah.
Diagram 2 : Sebaran Latar Belakang
Pendidikan Responden

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 39
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
3. Pekerjaan orang. Adapun responden yang berlatar
Ditilik dari latar belakang pekerjaan belakang pekerjaan guru berjumlah 20
responden dapat dijabarkan sebagai orang, dan berlatar belakang pekerjaan
berikut : Responden yang berlatar dosen 2 orang serta responden yang
belakang pekerjaan pensiunan/ berlatar belakang pekerjaan ibu rumah
purnawirawan berjumlah 17 orang. tangga berjumlah 12 orang. Sedangkan
Responden yang berlatar belakang responden yang tidak mengisi jenis
pekerjaan mahasiswa berjumlah 72 pekerjaannya berjumlah 9 orang. Dengan
orang, responden berlatar belakang demikian responden yang berlatar
pekerjaan pelajar 34 orang, berlatar belakang pekerjaan mahasiswa
belakang pekerjaan swasta/karyawan mendominasi jumlah responden yaitu 72
berjumlah 61 orang, yang berlatar orang atau 28 %.
belakang pekerjaan wiraswasta
berjumlah 17, sedangkan yang berlatar Dalam diagram batang dapat dilihat di
belakang pekerjaan PNS berjumlah 17 bawah ini :

Diagram 3. Sebaran Latar Belakang Pekerjaan Responden

4. Persetujuan dengan alasan : tidak efektif,


Hasil angket jajak pendapat menunjukkan pemborosan, anak sudah capek
bahwa dari 261 responden yang sepulang sekolah, pelajaran disekolah
menyatakan persetujuan berdirinya radio saja tidak masuk apalagi diradio.
edukasi/pendidikan berjumlah 250 orang
dengan alasan yang dapat dirangkum Dengan demikian dapat disimpulkan
sebagai berikut : radio edukasi/ bahwa pendirian radio edukasi/
pendidikan setuju untuk berdiri karena pendidikan Yogyakarta mendapat
berkaitan dengan dunia pendidikan persetujuan dari 250 orang yang
seperti menambah pengetahuan, bermukim disekitar lokasi radio edukasi
membantu belajar, memberantas dengan radius 5 km. Jika dikorelasikan
kebodohan, dan menunjang pendidikan, dengan persyaratan pendirian radio yang
yang kesemuanya dapat disimpulkan dikeluarkan oleh KPID Yogyakarta yang
bahwa radio edukasi/pendidikan disetujui menyatakan bahwa untuk mendirikan
untuk didirikan dengan alasan akan sebuah stasiun radio diperlukan
mendukung program pendidikan. persetujuan minimal 250 orang yang
Sedangkan 11 responden bermukim disekitar stasiun radio yang
mengemukakan ketidak setujuannya akan didirikan, maka persyaratan tersebut
akan berdirinya radio edukasi/pendidikan telah dipenuhi/terpenuhi untuk mendirikan
stasiun radio edukasi/pendidikan.

123
123
123
40 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
Adapun diagram batangnya dapat dilihat model siaran program pendidikan radio
di bawah ini : edukasi/pendidikan, namun demikian dari
masukan-masukan tersebut dapat ditarik
kesimpulan terkait dengan model siaran
pendidikannya. Model yang diusulkan
oleh responden terkait siaran program
pendidikan yaitu model interaktif, tanya
jawab dan kuis pendidikan. Sedangkan
terkait dengan penyampaiannya
responden memberi masukan agar
disampaikan/disiarkan secara
komunikatif, inovatif, humoris, tidak
membosankan, variatif, menarik dan
mudah dipahami.

7. Waktu siaran program pendidikan


Diagram 4. Pendapat Responden
Tentang Pendirian Radio Edukasi Untuk waktu/jam siaran program
pendidikan radio edukasi/pendidikan,
5. Program Acara Usulan responden memberi banyak masukan
Responden yaitu : antara jam 06.00 – 08.00 WIB
Untuk program acara radio edukasi/ berjumlah 35 orang, antara jam 08.00 –
pendidikan yang diusulkan responden 10.00 WIB berjumlah 7 orang, antara jam
sangat bervariatif, namun demikian 10.00 – 12.00 WIB 0 orang, antara jam
hampir semua usulan program dari 12.00 – 14.00 WIB berjumlah 4 orang,
responden sudah terwadahi oleh program antara jam 14.00 – 16.00 WIB berjumlah
acara yang akan disiarkan/dikemas oleh 41 orang, antara jam 16.00 – 18.00 WIB
radio edukasi/pendidikan yaitu berjumlah 93 orang, antara jam 18.00 –
pendidikan, informasi/berita, hiburan dan 20.00 WIB berjumlah 40 orang dan
iklan penunjang. Hanya saja usulan dari antara jam 20.00 – 22.00 WIB berjumlah
responden kebanyakan terkait dengan 31 orang. Dari waktu/jam yang diusulkan
model ataupun jenis – jenis siarannya, oleh responden, maka untuk siaran
seperti hiburan meliputi musik, tembang program pendidikan mayoritas responden
jawa, cerita cinta, zodiac, dan lain ( 93 orang/36 % ) mengusulkan antara
sebagainya. Sedangkan program jam 16.00 – 18.00 WIB dimana pada jam
pendidikan meliputi pendidikan bahasa tersebut merupakan waktu luang diluar
Jawa, kesehatan, English dan lain jam pelajaran di sekolah.
sebagainya.
Dalam diagram batangnya adalah
6. Model siaran pendidikan sebagai berikut :
Ada banyak masukan terkait dengan

Diagram 5. Sebaran Waktu/Jam Siaran Program Pendidikan

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 41
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
8. Usulan Program informasi/berita E. KESIMPULAN DAN SARAN
Responden yang memberi masukan
terkait dengan siaran program acara Kesimpulan
informasi/berita radio edukasi/pendidikan Berdasarkan penelitian dapat ditarik
dapat disimpulkan bahwa semua kesimpulan sebagai berikut:
responden (100%) mengusulkan bahwa 1. Pada umumnya responden setuju
untuk acara program informasi/berita dengan berdirinya radio edukasi dengan
menyiarkan informasi yang up to date dan alasan karena materi siarannya berkaitan
aktual terkait dengan masalah ekonomi, dengan dunia pendidikan seperti
pendidikan, sosial, budaya keamanan, menambah pengetahuan, membantu
lingkungan, iptek, agama, bencana dan belajar, memberantas kebodohan, dan
lowongan pekerjaan. menunjang pendidikan, yang
kesemuanya dapat disimpulkan bahwa
9. Usulan Program Acara Hiburan radio edukasi/pendidikan disetujui untuk
Adapun untuk siaran program acara didirikan dengan alasan akan mendukung
hiburan radio edukasi/pendidikan dapat program pendidikan.
disimpulkan bahwa responden 2. Program acara radio edukasi/pendidikan
mengusulkan acara hiburan yang yang diusulkan responden sangat
meliputi: permainan, musik, cerita, bervariatif, namun demikian hampir
konsultasi cinta, kuis, reques lagu dan semua usulan program dari sudah
gossip selebriti. terwadahi oleh program acara yang akan
disiarkan/dikemas oleh radio edukasi/
10. Pengisi Acara/Partisipan pendidikan yaitu pendidikan, informasi/
Dari total responden yang mengisi berita, hiburan dan iklan layanan
angket, 138 orang atau 53% menyatakan masyarakat.
kesiapannya untuk mengisi acara/tampil a. Model yang diusulkan responden
di siaran radio edukasi. Sedangkan 68 terkait siaran program pendidikan
orang atau 26,8% menyatakan yaitu model interaktif, tanya jawab dan
ketidaksediaannya untuk mengisi acara/ kuis pendidikan dengan disampaikan/
tampil pada radio edukasi. Sedangkan disiarkan secara komunikatif, inovatif,
sisanya yang berjumlah 55 orang atau humoris, tidak membosankan,
20,2% tidak memberikan jawaban/ variatif, menarik dan mudah
abstain. dipahami.
Adapun diagram batangnya dapat dilihat b. Pada umumnya responden ( 93
di bawah ini : orang/36 % ) menginginkan siaran
program pendidikan dilaksanakan
antara jam 16.00 – 18.00 WIB dengan
alasan pada jam tersebut merupakan
waktu luang diluar jam pelajaran di
sekolah.
c. Pada umumnya responden
mengusulkan program acara hiburan
radio edukasi/pendidikan meliputi :
permainan, musik, cerita, konsultasi
cinta, kuis, reques lagu dan gossip
selebriti.
Diagram 6. d. Untuk program acara partisipasi radio
Kesediaan Responden untuk Mengisi Acara
edukasi, responden (138 orang atau
53%) menyatakan kesiapannya untuk
mengisi acara/tampil di siaran radio
edukasi.

123
123
123
42 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
Saran
1. Radio Edukasi hendaknya disajikan acara A. Darmanto. 2005.. Himpunan Materi Pelatihan
yang menarik dan kreatif sehingga dapat Bidang Radio Siaran
meningkatkan minat pendengarnya. Erna Yulikah-Error_Cluck@Yahoo.Co.Id.Peran
2. Bahasa yang digunakan hendaknya tidak Radio Pendidikan
terlalu formal yaitu bahasa tutur, bahasa M. Mufid.2007.Komunikasi dan Regulasi
keseharian audience jadi kesannya lebih Penyiaran.Jakarta. Kencana Prenada Media
santai tetapi tetap serius. Group
3. SDM pengelola diharapkan yang Naskah Akademik Radio Edukasi.2007.Balai
berkualitas. Pengembangan Media Radio (BPMR)
4. Waktu siar sebaiknya setelah jam belajar Yogyakarta
sekolah. www.kpi.go.id 10 Maret 2010. UU RI Nomor 32
5. Informasi atau berita pendidikan yang tahun 2002 tentang Penyiaran.
diharapkan yang up to date. www.postel.go.id 10 Maret 2010 Undang-Undang
6. Sarana prasarana radio edukasi Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1999
hendaknya yang memadai (genset, tentang Telekomunikasi.
pemancar tidak bocor hingga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983.
mengganggu siaran TV, dll ), Teknologi Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti,
7. Radio Edukasi perlu diperluas Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan
jangkauannya tidak hanya di wilayah Tinggi.
Yogyakarta. Danim Sudarwan. 2008. Media Komunikasi
8. Perlu sosialisasi program-program radio Pendidikan. PT. Bumi Aksara.Jakarta.
ke sekolah-sekolah untuk menunjang Arsyad Azhar.1996.Media Pembelajaran.PT. Raja
pembelajaran. Grafindo Persada.Jakarta
9. Program siaran disesuaikan dengan Metode Penelitian Komunikasi.http://
sasaran kebutuhan pendengar. massofa.wordpress.com/2008/02/24/
10. Perlu menjalin kerjasama dengan sekolah penelitian-komunikasi/
dan radio-radio lainnya. http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/29/
11. Program-program pendidikan yang 13311934/Menyoal.Kualitas.Siaran.Radio.Di.
disiarkan lebih banyak ke pendidikan Yogyakarta
formal. Dunia radio.2008.Media Radio dan Saran Radio
Pendidikan.http://duniaradio.blogspot.com/
2008
DAFTAR PUSTAKA Miarso, Yusufhadi dan Suhedi. (1984).
“Perkembangan Kelembangaan Pusat
Uchjana Effendy. M.A.Onong.1991. Radio Siaran Teknologi Komunikasi Pendidikan dan
Teori dan Praktek. Manda Maju.Bandung Kebudayaan” dalam Haryono, Anung,dkk
Sumitro, dkk. ___.Pengantar Ilmu Pendidikan. (eds), (1984). Teknologi Komunikasi
Yogyakarta : FIP YOGYAKARTA Pendidikan : Pengertian dan penerapannya
M a s d u k i . 2 0 0 1 . J u r n a l i s t i k di Indonesia. Jakarta : Pusat Teknologi
Radio.LPKIS.Yogyakarta. Komunikasi Pendidikan dan Kbudayaan-
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

uuuuuuuuuuuuuu

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 43
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234

Anda mungkin juga menyukai