Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI KAJIAN PAI HOLISTIK

DI MEDIA MASSA

MAKALAH
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Kajian PAI Holistik
Dosen Pengampu: Ali Muhdi, S.Pd.I., M.S.I.

Oleh :

Rifka Naila Purwanto 1617402167


Slamet Nurfatoni 1617402172
Titin Stiani 1617402174

6 PAI D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok umat manusia, karena setiap
manusia ketika baru dilahirkan ke dunia tidak mengetahui apapun,
terutama pendidikan agama Islam. Karena pendidikan agama Islam
merupakan pendidikan yang sangat mendasar yang setiap umat manusia
harus mempelajarinya agar tidak ada kesalahpahaman dalam beragama.
Pendidikan Islam itu ialah proses pengubahan tingkah laku individu pada
kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya dengan cara
pengajaran.
Pelaksanaan proses pendidikan tidak akan terlepas dari pembelajaran,
karena dalam menanamkan berbagai nilai dan berbagai hal yang harus
senantiasa disampaikan dengan berbagai strategi dan metode agar tercapai
tujuan pendidikan tersebut. Namun, seiring dengan berjalannya waktu,
zaman mulai mengalami perkembangan yang pesat, terutama dalam
bidang teknologi, maka pendidikan agama Islam pun tidak hanya dapat
dilakukan di sekolah, namun dapat dilakukan dalam bidang teknologi
seperti media massa, sebagai wujud penerapan kajian pendidikan agama
Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dari itu makalah ini akan
membahas tentang implementasi kajian pendidikan agama Islam di dalam
media massa. Media massa ini dalam lingkup media massa elektroik yaitu
internet atau jejaring media sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian implementasi?
2. Apa pengertian kajian PAI holistik integratif?
3. Apa pengertian media massa dan apa saja macam-macam media
massa?
4. Bagaimanakah implementasi kajian PAI holistik integratif di media
massa khususnya media sosial (internet)?
C. Tujuan
1. Mengetahi dan memahami pengertian implementasi
2. Mengetahui dan memahami pengertian kajian PAI holistik integratif
3. Mengetahui dan memahami pengertian media massa dan macam-
macamnya
4. Mengetahui dan memahami implementasi kajian PAI holistik integratif
di media massa khususnya media sosial (internet)
BAB II
IMPLEMENTASI KAJIAN PAI HOLISTIK INTEGRATIF
DI MEDIA MASSA
A. Pengertian Implementasi
Implementasi dalam pengertian kamus besar bahasa indonesia
diartikan sebagai penerapan atau pelaksanaan yang dikaitkan guna
mencapai tujuan tertentu. Implementasi merupakan suatu proses rangkaian
mengenaai aktualisasi ide-ide yang dilakukan oleh manusia atas
kepentingan khusus. Ide-ide diwujudkan dalam suatu kebijakan, konsep,
dan inovasi yang diwujudkan dalam tindakan sehingga didapatkan
pengaruh yang berwujud ilmu pengetahuan, keterampilan, dan tingkah
laku seseorang.
Implementasi juga dapat dipahami sebagai suatu tindakan atau
pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun secara matang dan
terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah
dianggap sempurna. Secara rinci implementasi adalah suatu kegiatan yang
terencana, bukan hanya suatu aktivitas dan dilakukan secara sungguh-
sungguh berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri tetapi
dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu kurikulum. Implementasi
kurikulum merupakan proses pelaksanaan ide, program atau aktivitas baru
dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan
terhadap suatu pembelajaran dan memperoleh hasil yang diharapkan.1
B. Pendidikan Agama Islam Holistik Integratif
Pendidikan Agama Islam Holistik Integratif adalah proses usaha
berupa pengajaran, bimbingan, pembinaan, pengarahan, kepada manusia
agar nantinya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
islam yang telah diyakini secara menyeluruh, mengembangakan dan
memantapkan kemampuan dalam mengenal Allah SWT. selain itu

1
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta : Balai Pustaka,
2004), hlm. 39
menjadikan ajaran Islam itu menjadi suatu pandangan hidupnya dalam
berbagai kehidupan baik pribadi, keluarga, maupun kehidupan masyarakat
demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat dengan
dilandasi oleh keyakinanatau atau ketauhidan kepada Allah SWT semata.
C. Media Massa
1. Pengertian Media Massa
Komunikasi dalam konteks massa, atau lazim dikenal dengan
komunikasi massa (media massa) telah banyak didefinisikan oleh
akademisi. Media massa merupakan saalah satu alat yang digunakan
untuk berkomunikasi setiap hari, kapan saja dan dimana saja antara
satu orang dengan orang lain.2 Media massa adalah media atau alat
yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran
dalam komunikasi massa. Menurut Mc Quail, media massa
merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan
hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam
pengertian pengembangan tatacara, mode, gaya hidup dan norma-
norma.
Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan informasi maupun hiburan, ia merupakan salah satu
elemen penting dalam proses komunikasi massa. Menurut Shirley
Biagi, ada tiga konsep penting tentang media massa antara lain:
a. Media massa adalah suatu bentuk usaha yang berpusat pada
keuntungan
b. Perkembangan dan perubahan dalam pengiriman dan
pengonsumsian media massa, dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi
c. Media massa senantiasa mencerminkan sekaligus mempengaruhi
kehidupan masyarakat, dunia politik, dan budaya.

2
Hasyim Ali Imran, Media Massa, Khalayak Media, The Audience Theory, Efek Isi
Media Dan Fenomena Diskursif, Vol. 16, No. 1, Januari 2012, hlm. 47.
Terdapat satu perkembangan media massa saat ini, yaitu
ditemukannya internet. Kini masyarakat telah didominasi oleh media
massa. Media massa begitu memenuhi keseharian hidup masyarakat
yang tanpa disadari kehaadiran dan jugaa pengaruhnya. Media massa
memberi informasi, menghibur, menyenangkan, bahkan kadang
mengganggu khalayak. Media mampu menggerakkan emosi atau
mempengaruhi perasaan, menantang, dan mendefinisikan masyarakat
serta membentuk realitas khalayak.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa media massa merupakan saluran komunikasi massa guna
menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak ramai secara
luas. Media massa mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
masyarakat, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Media
massa mengumpulkan sejumlah uang untuk menyediakan informasi
dan hiburan. Media massa juga merupakan bisnis yang berpusat pada
keuntungan. Menurut sejarahnya, buku adalah media massa pertama,
sedangkan internet adalah media massa terbaru.
2. Macam-Macam Media Massa
Media massa saat ini termasuk dalam media massa yang sudah
modern, media massa tersebut terbagi menjadi dua macam antara lain,
media massa cetak dan media massa elektronik. Berikut merupakan
penjelasannya:
a. Media massa cetak
Media massa cetak adalah sarana prasarana massa melalui
tulisan seperti, surat kabar, majalah, tabloid, koran, dan lain-lain.
salah satu media massa cetak yang paling terlihat
perkembangannya adalah surat kabar.
b. Media massa elektronik
Media massa elektronik adalah sarana komunikasi massa
melalui perangkat-perangkat elektronik seperti, televisi dan radio,
telephone, handphone, internet, komputer.3 Media massa elektronik
merupakan media yang memiliki kekhususan, hal tersebut terlihat
pada dukungan elektronik dan energi yang menjadi kekuatan dari
media yang berdasar pada elektronik.
Salah satu kelebihan elektronik adalah sifatnya yang real time atau
disiarkan secara langsung apabila ada peristiwa atau kejadiaban yang
sedang terjadi. Menurut khalayak media elektronik sifatnya lebih
instsn dari pada media cetak, sehingga media elektronik lebih banyak
dipilih oleh khalayak dari pada media cetak. Sifat media yang
demikian terkadang menjadi kendala bagi pendengar atau pemirsa
karena berita yang disajikan belum tentu diketahui saat itu juga oleh
pemirsa atau pendengar dan saat ditayangkan mereka sedang tidak
mengkonsumsi media tersebut.
Kendala ini memberikan konsukuensi kepada televisi maupun radio
untuk melakukan pengulangan informasi atau siaran. Walaupun
televisi dan radio dapat melakukan pengulangan siaran tetapi khalayak
dapat memilih alternatif lain untuk mendapatkan informasi tersebut
misalnya melalui media cetak berupa surat kabar.
Saat ini yang mengalami perkembangan sangat pesat adalah media
massa elektronik terutama internet. Berbagai macam aplikasi jejaring
media sosial saat ini telah banyak digunakan oleh seluruh umat
manusia dalam kehidupan sehari-hari bahkan sudah seperti sangat
melekat dengan kehidupa mereka. Tidak dapat dipungkiri, zaman
yang semakin modern, maka teknologipun bertambah modern.
D. Implementasi Kajian PAI di Media Massa (Media Sosial)
1. Media Sosial Facebook
Sebagai media jejaring sosial, banyak fitur yang ditawarkan
facebook sebagai layanan yang dapat digunakan oleh user dalam rangka
memudahkan interaksi. Jika ditelaah secara lebih dalam, beberapa

3
Farida dan Sari, Media Tradisional VS Media Online, Vol. 3, No. 1, Juni 2015, hlm. 56.
diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Fitur-fitur
tersebut adalah :
a. Fitur Group
Layanan situs jejaring sosial facebook dalam bentuk fitur group
ini memudahkan dalam mengelompokkan sebuah kelas atau mata
pelajaran tertentu. Kelompok yang sudah ada dalam satu group dapat
dengan mudah berdiskusi karena kesamaan tujuan. Selain itu,
dengan adanya fitur group memudahkan dalam hal koordinasi dan
bertukar informasi mengenai pelajaran.
b. Fitur Update status dan comment wall to wall
Fitur ini merupakan interaksi asynchronous yakni interaksi dua
arah secara tidak langsung dimana komunikasi ini akan
terdokumentasi berdasarkan topik bahasan dan terurut secara waktu.
c. Fitur note atau docs pada group
Fitur ini sangat memudahkan guru dalam membuat dokumen baru
pada facebook baik berupa resum materi yang sedang dipelajari atau
menyampaikan informasi yang lebih terstruktur dan rapi tanpa perlu
membuka link baru.
d. Fitur share link/photo/video
Guru dapat dengan mudah berbagi link/photo/video yang memuat
konten mengenai pelajaran yang diampunya. Hal ini memudahkan
murid untuk mendapatkan sumber belajar yang terpercaya.
e. Fitur Group Chatting
Aktivitas yang dilakukan pada fitur ini merupakan interaksi dua
arah ssecara langsung yang terjadi di dalam group. Fitur ini
merupakan layanan yang paling memudahkan proses diskusi maupun
bertukar informasi dengan cepat karena anggota group dapat
berinteraksi secara langsung dengan sesama anggota group yang
sedang online4.

4
Lintang Patria & Kriatianus Yulianto, Pemanfaatan Facebook untuk menunjang
Kegiatan Belajar Mengajar Online Secara Mandiri, (Jurnal Pendidikan, 2010), hlm.12.
Pembelajaran PAI ataupun dakwah keislaman dapat dilakukan
dengan memanfaatkan fitur-fitur diatas sebagai wadah komunikasi
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa ataupun pendakwah atau
pembuat konten dengan viewers atau pembaca/pendengar.
2. Media Sosial Instagram
Di dalam media sosial Instagram biasanya Kajian PAI lebih kepada
akun-akun dakwah yang disampaikan para dai. Akun dakwah adalah
sebuah pengaturan yang berupa halaman yang telah disediakan oleh
internet sehingga ia mendapatkan fasilitas untuk mengupload, mengirim
dan menerima informasi yang berupa konten-konten yang berkaitan
dengan dakwah islami yang berupa artikel, video maupu foto dengan
tujuan untuk mengajak dan menyeru orang-orang untuk terus
melakukan kebaikan dan menjalankan kehidupan dengan ajaran yang
sesuai syariat Islam. Instagram seringkali dijadikan media dakwah oleh
para dai, karena instagram adalah media sosial yang banyak
digandrungi oleh masyarakat terutama remaja.
Selain ini instagram dapat diakses diamanapun kapanpun tanpa biaya
yang mahal. Akun dakwah yaang terdapat di Instagram biasanya berupa
konten-konten yang berbentuk gambar dan short video. Gambar-
gambar tersebut didesai semenarik mungkin untuk menarik minat para
pengguna instagram sehingga mereka mengikuti akun dakwah tersebut.
Materi yang disampaikan pada akun dakwah di Instagram antara lain:
a. Fikih
Ilmu fikih yang seringkali di post di Instagram adalah tata cara
berpakaian secara Islami, hukum pacaran, tatacara melakukan
kegiatan ekonomi tanpa riba, tata cara ibadah wajib dan sunnah, dan
lain sebagainya.
b. Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid merupakan ilmu yang palling mendasar dalam ajaran
agama Islam, ilmu tauhid menjelaskan tentang sifat-sifat Allah,
tauhid rubbubiyah, tauhid mulukiyah, dan tauhid illahiyah. Bagian
tauhid yang sering dijumpai dalam akun dakwah Instagram antara
lain adalah tentang bagaimana kita menyerahkan segala urusan
kepada Allah. Pada akun dakwah Instagram juga sering dijumpai
postingan mengenai kalimat tauhid laailahaillaallah, kemudian
postingan mengenai contoh-contoh perilaku syirik yang dapat
merusak kadar keimanan seseorang pada Tuhannya.
c. Ahlak
Ilmu ahlak yang sering dikaji oleh akun dakwah di Instagram
adalah ahlak baik terhadap sesama muslim maupun non muslim,
perbuatan terpuji kepada kedua orang tua, perilaku terpuji kepada
sahabat, kemudian bagaimana adab-adab terhadap guru dan lain-
lain.5
d. Politik Islam
Politik Islam adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya negara yang sesuai dengan ajaran-
ajaran agama Islam.
Kajian tentang politik seringkali dibahas di Instagram, terutama
bagi kelompok-kelompok yang ingin menjadikan Indonesia negara
kekhalifahan. Materi-materi yang sering diposting adalah mengenai
ajakan untuk mendirikan negara berbasis khilafah, hukum
mempelajari poitik bagi umat Islam dan lain sebagainya.
e. Sunah-Sunah Nabi
Sunnah-sunnah Nabi adalah segala perkataan, perilaku dan
perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad selama hidupnya.
Sunnah-sunah Nabi Muhammad dapat dijadikan salah satu sumber
hukum Islam. Kajian tentang sunnah-sunnah Nabi terkait tentang
perilaku-perilaku Nabi contohnya makan dengan tangan kanan dan
membaca basmallah, ibadah-ibadah sunnah seperti sholat berjamaah.
5
Syafaul Mudawam, Syariah, Fikih, Hukum Islam Studi tentang Kontruksi Pemikiran
Kontemporer, Asy- Syir’ah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 46, No. II, 2012, hlm. 412.
Konten dakwah yang dipost di Instagram berasal dari berbagai
macam golongan mulai dari kalangan Islam moderat hingga Islam
radikal. Sejatinya Instagram merupakan salah satu tempat yang
dijadikan untuk perang pemikiran. Instagram merupakan salah satu
media yang dijadikan oleh beberapa organisasi untuk menyebarkan dan
mensosialisasikan paham tertentu kepada masyarakat.
Dalam menanggapi postingan-postingan akun dakwahpun beragam,
ada pengguna instagram yang hanya membaca sekilas dan
mengabaikan, ada yang hanya memberi tanda like, ada yang like dan
menanggapi di kolom komentar, ada juga yang membagikan postingan
tersebut ke berbagai media sosial yang lain, kemudian ada juga yang
menandai postingan tersebut dan melaporkan ke pihak Instagram jika
postingan tersebut tidak sesuai dengan pemikirannya.
3. Media Sosial Whatsapp
Media social Whatsapp yang sering disingkat WA adalah salah satu
media komunikasi yang dapat di instal di smartphone. Media social ini
digunakan sebagai sarana komunikasi chat dengan saling mengirim
pesan teks, gambar, video bahkan telphon dan mengirim file. Media ini
dapat aktif apabila pengguna memiliki paket data internet. Beberapa
keuntungan memakai media WA antara lain memiliki fitur untuk
mengirim gambar, video, suara, dan lokasi GPS via hardware atau
Gmps.
Media tersebut langsung dapat ditampilkan tanpa menggunakan link.
Kemudian ada tanda centang dua apabila pesan sudah dibaca oleh
penerima, sehingga yang mengirimkan pesan menjadi tahu bahwa
pesan tersebut telah sampai. Kemudian ada Broadcats dan Groupchat,
Broadcats untuk kirim pesan kebanyak pengguna, Groupchat untuk
mengirim pesan ke anggota sesama komunitas. 6

6
Edi Suryadi, dkk, Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya Terhadap
Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Jurnal Edukasi
Islam Pendidikan Islam, Vol. 07, No.1, April 2018, hlm.5.
Dari keuntungan-keuntungan diatas dan dengan banyaknya
pengguna Whatsapp di kalangan masyarakat, remaja, pelajar, pendidik,
pendakwah dan hampir semua orang di dunia memilikinya sehingga
banyak dari kalangan pendidik, pendakwah atau penggerak komunitas
yang memanfaatkan WA sebagai media bertukar informasi,
komunikasi, pembelajaran dan sebagainya untuk memudahkan
kegiatan yang akan dilakukan.
Misalnya penggunaan WA dari kalangan pendidik baik
guru/dosen/ustadz kepada murid atau mahasiswanya. Pendidik PAI
baik guru/dosen membuat grup yang beranggota murid/mahasiswa
serta guru/dosen tersebut untuk memudahkan pembelajaran dan
dosen/guru dapat memantau perkembangan belajar siswa/mahasiswa di
grup dengan melihat keaktifan peserta didik di dalam grup tersebut. Di
dalam grup tersebut pendidik dapat bertukar informasi, ide dan
membahas pelajaran dengan mengirim pesan teks, suara atau data file.
Kemudian di kalangan pondok pesantren yang modern seperti
pesantren untuk mahasiswa dimana mahasiswa dapat menggunakan
smartphone di dalam lingkungan pesantren tersebut. Media social WA
dapat digunakan sebagai media bertukar informasi, bertukar ide dan
sebagainya. Misalnya di pondok pesantren A terdapat group WA untuk
anak-anak tahfidz dimana mereka sering membahas tentang hafalan
dan setoran yang akan dilakukan dimana bersama siapa serta
waktunya. Kemudian ada group WA Madin yang membahas tentang
ngaji kitab dimana dengan siapa dan bahasan tentang pengajian
lainnya, biasanya admin group dari anak-anak pengurus pengajian di
pondok.
Kemudian dikalangan masyarakat yang terdapat remaja masjid
misalnya, group WA digunakan untuk menggerakkan anggota remaja
masjid supaya melakukan hal-hal positif seperti membahas tentang
bersih-bersih masjid, TPQ, membahas kajian-kajian yang akan
dilakukan di hari esok bersama ustadz A misalnya, mengadakan
pengajian, kemudian olahraga rutin.
Semua hal-hal diatas dapat dibahas atau dibincangkan di WA
khususnya Groupchat WA karena di dalam group tersebut terdapat
anggota dengan satu tujuan yang sama.
4. Media Sosial Youtube
5. Media Sosial Twitter
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan agama Islam tidak hanya dapat diajarkan di bangku
sekolah semata, karena dengan adanya perkembangan zaman yang
semakin pesat serta berpengaruh pada kemajuan teknologi yang semakin
canggih dan modern, maka pendidikan agama Islam pun dapat dilakukan
di media massa. Media massa yang paling kongkrit kaitannya dengan
kajian pendidikan agama Islam ini adalah internet yang berisi berbagai
macam jejaring media sosial.
Banyak sekali media sosial yang dapat digunakan dalam pengkajian
pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, seperti whatsapp,
facebook, twitter, youtube dan instagram. Masing-masing aplikasi media
sosial tersebut memiliki fitur-fitur yang dapat digunakan sebagai sarana
dalam mengembangkan dan mengkaji masalah pendidikan agama Islam
terutama yang ada di sekitar kita.
B. Saran
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, dan juga pemaparan
kesimpulan di atas, maka diharapkan setiap individu dapat menggunakan
dan memanfaatkan media massa dengan sebaik mungkin terutama media
sosial internet, karena apabila kita menggunakan media sosial untuk hal
negatif maka akan menimbulkan dampak yang negatif pula. Namun,
apabila dapat memanfaatkannya dengan baik, maka pendidikan agama
Islam baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari
akan berjalan dengan lancar dan baik pula.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imran, Hasyim. 2012. Media Massa, Khalayak Media. The Audience Theory.
Efek Isi Media Dan Fenomena Diskursif. Vol. 16, No. 1.

Farida dan Sari. 2015. Media Tradisional VS Media Online. Vol. 3, No. 1.
Mudawam, Syafaul. 2012. Syariah, Fikih, Hukum Islam Studi tentang Kontruksi
Pemikiran Kontempore. Asy- Syir’ah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum.
Vol. 46, No. II.

Patria, Lintang & Kriatianus Yulianto. 2010. Pemanfaatan Facebook untuk


menunjang Kegiatan Belajar Mengajar Online Secara Mandiri. Jurnal
Pendidikan.

Setiawan, Guntur. 2004. Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta :


Balai Pustaka.

Suryadi, Edi, dkk. 2018. Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya
Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Edukasi Islam Pendidikan Islam. Vol.
07, No.1.

Anda mungkin juga menyukai