Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan kemajuan

dunia yang semua orang telah merasakannya baik secara langsung ataupun

tidak langsung. Banyak orang tidak mengenal batas, jarak, ruang dan waktu

dalam mengerjakan aktifitas keseharian akibat dari kemajuan dunia ini.

Sebagai contohnya masyarakat telah disibukkan dengan media massa yang

mampu memberikan perubahan dan pengembangan gaya hidup masyarakat.

Dennis McQuil mengatakan bahwa media massa merupakan salah

satu sarana untuk pengembangan kebudayaan bukan hanya budaya dalam

pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata

cara, metode, gaya hidup dan norma-norma.1

Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan

perubahan pola tingkah laku dari masyarakat. Dengan adanya media massa,

masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab menjadi masyarakat

yang beradap dan sebaliknya. Selain itu media massa dapat mempercepat

transformasi budaya masyarakat dari tradisional menjadi modern.

Jalaluddin Rakhmat menjelaskan dalam bukunya Psikologi

Komunikasi bahwa media massa merupakan faktor lingkungan yang mampu

1
Denis Mc Quil, Teori Komunikasi Massa,(Jakarta:Erlangga, 2001), h.1

1
merubah prilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman

operan, atau proses imitasi (belajar sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai

kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang

dicurahkan kepadanya. Dan ini diartikan bahwa khalayak atau yang sering

disebut masyarakat dianggap sebagai penerima dari apa yang di produksikan

oleh media massa.

Media massa sebagai sarana penyampai informasi memiliki peran

yang sangat penting dalam membentuk opini publik, serta turut mewarnai

dinamika perkembangan masyarakat. Media massa sering di ibaratkan

sebagai matahari, member sinar yang menerangi dunia, atau menyampaikan

pesan yang merasuk ke dalam hati manusia sehingga dapat memberikan

pencerahan. Media massa juga dianggap memiliki keunggulan yang

menyebabkan mampu mempengaruhi alam pikiran khalayak yang selanjutnya

mengubah situasi kehidupan masyarakat. Akan tetapi dalam cara pandang

yang lain, media massa juga merupakan cermin dari masyarakat, sebab dia

tidak dari ruang yang hampa. Bahkan keberadaannya ditentukan oleh kualitas

masyarakat yang melingkupinya. Kualitas yang dapat mendukung media

massa tersebut sering dikaitkan dengan minat baca masyarakat.

Dalam memahami fungsinya, media massa memiliki tugas pokok

diantaranya :

1. Menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai informasi

2
2. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara

aktid dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar

melibatkan semua pihak yang akan membuat keputusan mengenai

perubahan, atau dengan kata lain menciptakan arus informasi yang

berjalan lancer dari bawah ke atas.

3. Mendidik tenaga kerja yang diperlukan dalam pembangunan.

Berangkat dari tugas pokok media massa diatas, media massa

merupakan suatu instrument dari perantara informasi. Pada zaman sekarang

media sangat berkembang, perkembangan media massa dikarenakan

pengaruh pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

ditambah dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi.

Adanya kesadaran masyarakat terhadap informasi ditandai dengan

banyaknya media massa yang setiap saat diakses oleh masyarakat luas seperti

radio, televisi, internet, bahkan telepon genggam telah masuk kedalam media

massa massa (media informasi). Hampir di setiap tempat seluruh dunia kita

dapati aktifitas masyarakat dalam mendapatkan informasi, khususnya televisi

yang hampir setiap rumah didapati televisi.

Seiring perkembangan di era globalisasi ini perkembangan arus

informasi dan teknologi berkembang secara pesat, diawali dengan

penyebaran informasi melalui media cetak, kemudian berkembang melalui

media sosial, media sosial tidak lepas dengan dengan internet. Hal ini

dakwah islam juga harus mampu mengikuti, meneyesuaikan

3
perkembangan informasi dan teknologi serta terus mengembangkan

perubahan-perubahan yang terjadi tanpa meninggalkan tradisi lama, dakwah

juga mulai berkembang baik dalam penyampainya maupun medianya.

Media youtube merupakan media sosial, yang digunakan untuk

mengakses berbagai macam informasi tentang kajian Islam maupun

pengetahuan lainnya. Berbagai kalangan masyarakat menggunakan media

youtube sebagai media dakwah karena lebih mudah untuk menyampaikan

informasi dengan sangat cepat, efisien dan jangkaunnya begitu luas.2.

Menurut Ahmad Setiadi, perkembangan penggunaan media

internet sebagai komunikasi menjadi semakin pesat setelah internet

mulai dapat diakses melalui telepon seluler dan bahkan kemudian

muncul istilah telepon pintar (smartphone). Hadirnya smartphone,

fasilitas berkomunikasipun beraneka macam, mulai dari sms, mms,

chatting, email, video live, dan lain-lain yang menyangkut dengan

fasilitas sosial media.Penggunaan smartphone yang juga semakin lama

semakin bertambah dengan fitur yang disediakan oleh para produsen

seluler, salah satu contoh adalah kita dapat menonton video bahkan siaran

televisi sekalipun hanya dengan mengetik dan mencarinya dimesin

pencarian seperti Google.

Penemuan berbagai macam teknologi informasi memudahkan

3
masyarakat mencari informasi dalam waktu yang cepat. Kecanggihan
2
(http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/view/1283, diakses tanggal 15
Januari 2021

4
teknologi tersebut telah memudahkan kita untuk mengakses segala sesuatu

yang dapat dilihat melalui internet. Internet itu sendiri terdapat media sosial

yang diantaranya adalah YouTube.

Islam merupakan agama yang menyuruh ummatnya menjalankan

kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Menyeru pada yang ma’ruf dan

mencegah dari yang munkar. Seperti yang tertera dalam Quran surah Al-

Imran : 104 berikut :

“Dan hendaklah diatara kamu segolongan ummat yang menyeru


kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar merekalah orang-orang yang beruntung”.
Banyak program yang ditayangkan televisi tidak mencerminkan

tentang akhlak yang baik, dijadikan sebagai hiburan, kemewahan dunia

saja sehingga pola pikir msyarakat hampir semua ingin mencontoh dan

mengaplikasikannya kedalam kehidupan nyata tentang gaya hidupnya.

Program-program ke Islaman di youtube merupakan sebuah

program yang mendukung dalam perubahan pola pikir dan tingkah laku

masyarakat yang menikmatinya jika program-program tersebut dikemas

dan disajikan semenarik mungkin sehingga khalayak tertarik untuk

menonton dan mendengarkan program tersebut. Seperti informasi

keIslaman yang banyak ditayangkan di setiap youtube, jika dikemas dan

disajikan semenarik mungkin, barang tentu akan memberi peran yang baik

pada masyarakat. Menjadikan masyarakat mengaplikasikan hal-hal yang di

informasikan berita keIslaman tersebut kedalam kesehariannya termasuk

5
kegaiatan keagamaannya. Namun bila program tersebut tidak dikemas

semenarik mungkin, maka tidak akan ada yang tertarik untuk melihat dan

menikmati acara program yang ditayangkan dan tidak ada yang

diaplikasikan kedalam kegiatan kesehariannya.

Memahami fenomena yang terjadi dalam hal peran youtube kepada

masyarakat terhadap aplikasi kesehariannya, menjadikan sesuatu yang

dianggap perlu untuk dijadikan sebagai bahan penelitian dalam ilmu

komunikasi dan penyiaran Islam. Sehingga dirumuskan sebuah judul

penelitian “Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi

keislaman di Youtub di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Program Informasi Ke Islaman apa saja yang sudah mulai

berkembang memberikan daya tarik para penonton untuk menikmati

acara ke Islaman.

2. Persepsi Masyarakat Kelurahan Bagan Jawa terhadap Informasi

Keislaman di Youtube

3. Seberapa Tinggi Persepsi Masyarakat Kelurahan Bagan Jawa

Terhadap Informasi Keislaman di Youtube

6
4. Informasi keislaman apa yang menjadi minat masyarakat Kelurahan

Bagan Jawa

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup

penelitian yang akan dilakukan, maka penulis membatasi masalah penelitian

pada “Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi keislaman di

Youtube di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan

Hilir”

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah Ada Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi

keislaman di Youtube di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir?

2. Seberapa Tinggi Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi

keislaman di Youtube di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Apakah Ada Pengaruh Persepsi Masyarakat

Terhadap Informasi keislaman di Youtube di Kelurahan Bagan Jawa

Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir

7
2. Untuk mengetahui Seberapa Tinggi Pengaruh Persepsi Masyarakat

Terhadap Informasi keislaman di Youtube di Kelurahan Bagan Jawa

Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara praktis, sebagai kontibusi bagi para masyarakat tentang

Seberapa Tinggi Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi

keislaman di Youtube di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir

2. Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu

pengetahuan khususnya dalam ilmu komunikasi penyiaran Islam,

sekaligus menjadi bahan referensi bagi mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam yang berminat melakukan penelitian tentang Seberapa

Tinggi Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi keislaman di

Youtube di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten

Rokan Hilir

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Persepsi Masyarakat

a. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah proses pemaknaan terhadap stimulus. Jika stimulusnya

berupa benda di sebut object perception dan jika stimulusnya berupa manusia

di sebut social perception. Menurut Baron & Byrne, persepsi sosial adalah

suatu usaha untuk memahami orang lain dan diri kita sendiri (the process

through whrough which we attempt to understand other persons and

ourelves).

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi

manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.

Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut Internal dan

Eksternal. Menurut Jalaluddin Rakhmat, persepsi adalah penilaian terhadap

objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkannya menjadi pesan.3 Demikian,

persepsi yang dimaksud dalam Skripsi ini adalah bagaimana Pengaruh

Persepsi Masyarakat Terhadap Komunikasi Kepengurusan Masjid Al – Fallah

di Desa Rokan Baru Pesisir Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir.

Persepsi adalah pemberian makna stimuli (sensory stimuli). Didalam

hal ini antara sensasi dan persepsi sangat berhubungan erat. Sensasi

merupakan bagian dari persepsi, namun dari pada itu penafsiran makna
3
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 15.

9
inderawi tidak hanya melibatkan seusai, melainkan juga atensi, ekspektasi,

motivasi dan memori. Selain itu, persepsi sebagai proses internal yang

memungkinkan seseorang untuk memilih, mengorganisir, dan menafsirkan

rangsangan dari lingkungan dan mempengaruhi seseorang.

Persepsi merupakan salah satu aspek psikis yang ada pada setiap

manusia yang bersifat relatif. Apabila seseorang menaruh Persepsi terhadap

sesuatu, maka orang tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk

memperoleh yang diinginkan. Oleh sebab itu, minat besar sekali pengaruhnya

terhadap kegiatan seseorang. Untuk lebih mudahnya ada beberapa pengertian

tentang Persepsi.

Menurut Hilgard sebagaimana dikutip oleh Slamet merumuskan

Persepsi adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, akan

diperhatikan terus menerus Yang disertai dengan rasa senang.

Sardiman A. M. berpendapat bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu

kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.4

Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas maka dapat di uraikan

bahwa Persepsi adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu

kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, dengan adanya

perhatian dan keaktifan.

b. Faktor Pembentukan Persepsi

4
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, Rajawali 1988), h. 76

10
Ada banyak hal yang bisa memengaruhi terbentuknya persepsi seseorang

terhadap suatu hal. Faktor-faktor pembentuk persepsi tersebut dibagi dalam dua

kategori, yakni faktor internal dan faktor eksternal. 

1. Faktor internal

Faktor internal pembentuk persepsi adalah hal-hal dalam diri tiap individu

yang memengaruhinya dalam membentuk sebuah persepsi. Setiap orang

diciptakan berbeda-beda, karenanya persepsi yang ia bentuk terhadap suatu hal

juga akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi fisik, psikologis, hingga minat dan

pengalamannya selama hidup. Individu sebagai faktor internal saling berinteraksi

dalam individu mengadakan persepsi. Mengenai keadaan individu yang dapat

mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber yaitu berhubungan dengan

segi kejasmanian dan segi psikologis.

Bila sistem fisiologis terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam

persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis yaitu antara lain mengenai

pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, kerangka acuan dan motivasi akan

berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan persepsi.

2. Faktor Eksternal

Adapun untuk faktor eksternal diantaranya yaitu:

a) Stimulus

Agar stiimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat.

Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Stimulus yang

kurang jelas akan berpengaruh dalam ketepatan persepsi. Bila stimulus berwujud

11
benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih terletak pada individu yang

mengadakan persepsi, karena benda yang dipersepsi tersebut tidak ada usaha

untuk mempengaruhi yang mempersepsi.

b) Lingkungan Atau Situasi

Lingkungan atau situasi khususnya yang melatar belakangi stimulus juga

akan berpengaruh dalam persepsi bila obyek persepsi ialah manusia. Obyek dan

lingkungan yang melatar belakangi obyek merupakan kesatuan yang sulit

dipisahkan. Obyek yang sama dengan situasi sosial yang berbeda dapat

menghasilkan persepsi yang berbeda.

c. Sifat-sifat dan Akurasi Persepsi

Persepsi sosial bersifat selektif. Kebenaran persepsi sosial seringkali

bersifat selektif, dan kebenarannya sering kali berbeda di otak masing-masing

orang. Satu objek yang sama boleh jadi mendapatkan penilaian yang berbeda-

beda. Setiap orang bisa saja mengklim bahwa persepsinyalah yang di anggap

paling benar, dan sering kali di anggap paling benar, dan sering kali memang

tidak ada seorang pun yang bisa di katakana salah. Perbedaan paradigma adalah

salah satu faktor yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi.

Sebagai persepsi sosial memang sulit diverifikasi dan tidak bisa di nilai

benar ataupun salah, tapi sebagian lagi sebenarnya sangat memungkinkan untuk di

verifikasi dan bisa di nilai benar ataupun salah. Menilai orang yang tidak banyak

bicara sebagai orang sombong adalah penilaian yang bisa diverifikasi kebenaran-

kesalahannya atau menilai orang yang berpakaian kumal sebagai orang miskin

juga merupakan penilaian yang bisa diverifikasi kebenaran-kesalahannya. Gambar

12
di atas misalnya, bisa saja tampak sebagai gambar seseorang gadis cantik, atau

gambar seseorang nenek-nenek tua. Perbedaan penilaian tersebut bersumber dari

perbedaan dari paradigma atau sudut pandang yang di pakainya.

Sebagai objek, banyak aspek dari manusia yang bisa di persepsi. Aspek-

Aspek tersebut bisa berupa:

1. Aspek Fisik: daya tahan fisik, daya tarik fisik, kecepatan, kekuatan, tinggi

badan, berat badan, kesehatan, kebugaran, kelenturan, warna kulit, kualitas suara,

warna rambut, bentuk muka, bentuk hidung dan lain-lain.

2. Aspek Psikologis: kepribadian, sikap, motivasi, stabilitas emosi,

kecerdasan, minat, kesabaran dan lain-lain.

3. Aspek Sosial-Kultural: keterampilan sosial, keberanian, konformitas,

integritas sosial, intens prososial, kepekaan sosial, kemandirian, dan lain-lain.

4. Aspek Spiritual: orientasi beragama, integritas moral, prilaku beribadah,

dan lain-lain.

Namun demikian, dari banyak aspek tersebut, realitasnya hanya sebagian

aspek saja yang menjadi pusat perhatian dan menjadi objek persepsi kita.Persepsi

bersifat selektif. di sini, hukum atensi berlaku. Biasanya kita tertarik pada aspek-

aspek yang di butuhkan atau di sukai (motivasi, emosi, sikap dan kepibadian),

asep-aspek yang sama dengan yang kita miliki (komplementasi atau subtitusi),

aspek-aspek yang karakter stimulusnya yang mudah di persepsi (figure-ground,

kontras, frekuensi, ukuran, jumlah, dan lain-lain) atau aspek-aspek yang

konteksnya yang menarik.

d. Pengertian Masyarakat

13
Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah

wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi,

memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol

tindakan anggota masyarakat,memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian

dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.5

Beberapa pengertian dibuat oleh Ralph Linton Masyarakat merupakan

sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama, sehingga

mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu

kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Selo

Soemardjan menyatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama,

yang menghasilkan kebudayaan.

e. Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat yang di maksud penulis di sini adalah keseluruhan

atau rata-rata persepsi individu terhadap suatu obyek yang kurang lebih

mempunyai persepsi yang sama. Kesamaan-kesamaan tersebut biasanya

diwujudkan ke dalam pengakuan bersama terhadap suatu objek misalnya memakai

symbol, tanda-tanda dan bahasa-bahasa verbal dan non verbal yang sama.

Persepsi masyarakat terhadap suatu obyek merupakan landasan pokok bagi

timbulnya perilaku dari masing-masing individu dalam setiap kegiatan. Makna

positif dan negative sebagai hasil persepsi masyarakat terhadap suatu obyek

sangat tergantung dari bentuk dan proses interaksinya.

Masing-masing individu mempunyai persepsi yang berbeda dalam

menanggapi suatu obyek. Kemudian masing-masing individu akan melakukan


5
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2008), h. 159

14
proses pertukaran persepsi di antara masing-masing individu. Proses pertukaran

persepsi tersebut dapat berlangsung antara individu yang tergabung dalam

komunitas tertentu. Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa

persepsi masyrakat timbul karena adanya persepsi dari masing-masing individu di

mana persepsi dari masing-masing individu tersebut terhadap suatu obyek

dikumpulkan menjadi satu sehingga timbulah suatu persepsi masyarakat.

Persepsi masyarakat merupakan proses mengamati obyek melalui indera

kemudian di organisasikan dan di interpretasikan melalui bentuk - bentuk

rangsangan suatu obyek atau peristiwa berdasarkan latar belakang masing-masing

individu sehingga akan muncul tanggapan atau reaksi yang diwujudkan dalam

bentuk kemampuan membeda - bedakan, mengelompokan, menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan serta terwujudnya komunikasi antara manusia

dengan objek

2. Pengertian infomasi keislaman

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan

pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat

ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau

ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai

sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang

mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki

banyak arti lain dalam konteks yang berbeda

15
Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan

dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi Namun, istilah ini memiliki

banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan

erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, Persepsi, Stimulus,

komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental. Dalam

beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi

yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,

pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan

informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali

dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi

adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini

memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang

didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai

contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel)

seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di

dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi,

sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi

konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun

1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis

besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang

berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan” Informasi

16
merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas

seseorang. Menurut Notoatmodjo bahwa semakin banyak informasi dapat

memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan

pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan

berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Para Yunani

kuno kata untuk form adalah (morphe; cf. morph) dan juga (eidos) "ide,

bentuk, set", kata yang terakhir ini biasa digunakan dalam pengertian

teknis filosofis oleh Plato (dan kemudian Aristoteles) untuk menunjukkan

identitas yang ideal atau esensi dari sesuatu (lihat Teori bentuk). "Eidos"

juga dapat dikaitkan dengan pikiran, proposisi atau bahkan konsep.

3. Aplikasi Youtube

YouTube adalah situs portal video yang sering diakses para

pengguna internet, juga mempunyai fitur berbagi video (video sharing)

sehingga dapat dilihat oleh siapapun yang mengklik video tersebut.

Terdapat didalamnya berbagai macam video seperti tutorial, video

musik, berita dan lain-lain. Walaupun penonton tidak mendaftarkan

akunnya, mereka tetap juga bisa melihat postingan video pada situs

yang sangat sering diakses oleh masyarakat sekarang ini.

Keterangan terkait misi YouTube adalah sebagai berikut:

- Misi kami adalah memberi kebebasan untuk menyampaikan

pendapat dan menunjukkan dunia kepada setiap orang.

- Kami yakin setiap orang berhak menyampaikan pendapat, dan

dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita bersedia

17
mendengar, berbagi, dan membangun komunitas melalui kisah-kisah

yang kita miliki.

Misi tersebut didasarkan pada nilai yang dimiliki yaitu empat

kebebasan utama yang menentukan siapa kita, berikut

penjelasannya:6

1) Kebebasan Berekspresi

Kami yakin setiap orang harus punya kebebasan untuk berbicara,

menyampaikan pendapat, mengadakan dialog terbuka, dan kebebasan

berkreasi dapat menghasilkan suara, format, dan kemungkinan baru.

2) Kebebasan Mendapatkan informasi

Kami yakin setiap orang harus memiliki akses yang mudah dan

terbuka untuk mendapatkan informasi. Selain itu, video adalah media yang

paling berpotensi untuk pendidikan, membangun pemahaman, dan

mendokumentasikan peristiwa di dunia, baik yang besar maupun kecil.

3) Kebebasan Menggunakan peluang.

Kami meyakini bahwa setiap orang harus punya peluang untuk

ditemukan, membangun bisnis, dan meraih sukses sesuai keinginannya

sendiri. Mereka jugalah yang menentukan hal apa saja yang populer,

bukan pihak-pihak tertentu.

4) Kebebasan Memiliki tempat berkarya.

Kami meyakini bahwa setiap orang perlu menemukan komunitas

yang saling mendukung satu sama lain, menghilangkan perbedaan,

6
Ibid, h.12

18
melampaui batas-batas diri, dan berkumpul bersama atas dasar minat dan

passion yang sama

a. Fitur-fitur YouTube

Fitur-fitur yang ada dalam YouTube, di antaranya sebagai berikut:

1) Mencari video

Situs ini adalah kumpulan berbagai macam video yang telah diunggah,

jelas bahwa YouTube terdapat berbagai macam video. Penggunanya

dapat mencari berbagai macam video dengan mengetikkan kata kunci

di bagian pencarian.

2) Memutar video

Setelah penggunanya mendapatkan video yang diingkan, hanya dengan

mengkliknya penonton dapat langsung memutar video tersebut, tentu

saja agar video lancar saat diputar koneksi internet sangat

penting demi kelancaran saat menontonnya.

3) Mengunggah (mengupload) video

Akun penonton yang sudah terdaftar dengan YouTube, mereka dapat

mengunggah videonya kedalam akunnya. Dengan syarat telah

terdaftar, semakin besar videonya maka semakin mempengaruhi

lamanya waktu saat mengunggah video tersebut.

4) Mengunduh (mendownload) video

19
Video yang ada dalam YouTube dapat juga bisa didownload penonton,

dan gratis. Ada banyak cara seperti meng copy alamat URL yang ada

dalam video tersebut lalu dipastekan ke dalam situs seperti

www.savefrom.net. Banyak cara penggunanya dapat mendownload

video, cara lebih lanjut dengan mencarinya di Google.

Melihat dampak sosial dari YouTube yang terjadi di Indonesia terlihat

dari munculnya artis dadakan. Seperti contohnya, Briptu Norman

dengan melipsing lagu Chaiyya Chaiyya, lalu Shinta dan Jojo dengan

lipsingan lagu Keong Racun. Video mereka menjadi perbincangan

karena memiliki keunikan tersendiri sehingga menjadi trending topik

saat itu.

5) Berlangganan (Subcrib)

Fitur gratis ini berfungsi bagi pengguna untuk bisa berlangganan

(subcrib) video terbaru dari akun yang sudah kita klik tombol

subscribenya. Pemberitahuan langsung didapatkan melalui kotak

masuk yang ada dalam email penggunanya.

6) Live Streaming (Siaran Langsung

Fitur live streaming ini adalah fitur yang dimiliki internet bagi pemilik

konten ataupun pengguna yang sudah memiliki akun YouTube

tentunya sangat berguna Asalkan terhubung dengan koneksi internet

20
ataupun memiliki kuota yang memadai, semua dapat menyiarkan

video yang sedang berlangsung saat itu juga.

b. Katagori

YouTube memiliki banyak sekali jenis video, mulai dari video

tingkah laku pribadi penggunanya sampai dengan video-video yang

jarang kita lihat di televisi. Secara umum kategori dalam YouTube adalah

sebagai berikut:

1) Autos & Vehicles (Otomotif dan Kendaraan)

2) Comedy (Komedi)

3) Entertainment (Hiburan)

4) Film & Animation (Film dan Animasi)

5) Gadgets & Games (Peralatan dan Permainan)

6) Music (Musik)

7) News & Politics (Berita dan Politik)

8) People & Blog (Orang dan Blog)

9) Pets & Animals (Binatang dan Binatang Peliharaan)

10) Sports (Olahraga)

11) Travel and Places (Perjalanan dan Tempat)

Berbagai macam kategori yang telah disebutkan pengguna bisa

saja memilih sesuai dengan kehendaknya tanpa memikirkan video apa

yang ingin dilihat dalam kategori. Hal ini dikarekanakan YouTube

menyediakan kolom di mesin pencarian yang berguna untuk mencari

21
video yang sedang ingin ditonton oleh penggunanya. Jika video tidak

ditemukan, maka YouTube biasanya menyarankan video yang hampir

mendekati kata pencarian yang sedang ditelusuri.

c. Fungsi YouTube

Pada umumnya media sosial seperti YouTube memiliki beberapa

fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Menurut Abraham

A. dalam bukunya yang berjudul Sukses menjadi Artis dengan YouTube

adalah sebagai berikut:

1) Memperluas interaksi berdasarkan kesamaan nilai yang dimiliki

masing- masing individu, kesamaan karakteristik tertentu, ataupun

pernah berinteraksi dalam kurun waktu tertentu, sehingga melahirkan

nostalgia yang dapat dirasakan bersama.

2) Menambah wawasan atau pengetahuan dengan sarana

Information, Sharing, dan Comment.

3) Pencitraan atau memasarkan diri dalam arti positif, dalam hal ini

juga berkaitan dengan prestige dan kemauan untuk update teknologi

informasi.

4) Media transaksi dan pemikrian dalam hal perdagangan, politik,

budaya, bahkan dimungkinkan juga di bidang pendidikan.

5) Dalam eskalasi lebih lanjut bisa juga sarana ini sebagai media

intelejen, pengungkapan berbagai kejahatan hukum, media

pertolongan dan sarana Citizen Journalism.

22
6) Selanjutnya mungkin adalah sebagai media rekreatif atau cuci

mata setelah ditempa beratnya beban pemikiran, misalnya melihat

film lucu, penemuan baru, permainan game dan lain sebagainya.

d. Pengguna YouTube

Dilansir d
ari keterangan pers YouTube pada halaman resminya,

statistik pengguna YouTube sebagai berikut:7

1) Lebih dari satu miliar pengguna, hampir sepertiga dari semua

pengguna internet, dan setiap hari pengguna tersebut menonton

miliaran jam video dan menghasilkan miliaran kali penayangan.

2) Secara keseluruhan, bahkan YouTube pada perangkat seluler saja

telah menjangkau pengguna berusia 18-34 tahun dan 18-49 tahun

daripada jaringan televisi kabel mana pun di Amerika Serikat.

3) YouTube telah meluncurkan versi lokalnya di lebih dari 88 negara,

dan dapat diakses dalam total 76 bahasa (yang mencakup 95% dari

populasi internet).

e. Kebijakan dan Keamanan.

YouTube memiliki kebijakan dan kemanan saat menggunakan

YouTube, pengguna dapat bergabung dengan seluruh komunitas dari

seluruh dunia. Jutaan penggunan lain membutuhkan kepercayaan dan

juga tanggung jawab. Konten yang ada dalam YouTube tentu tidak

semuanya disukai karena melanggar ketentuan pedoman komunitas.

Fitur pelaporan dapat digunakan untuk melaporkan konten- konten

7
https://www.YouTube.com/intl/id/yt/about/press/, diakses tanggal 10 Februari 2020

23
yang dianggap tidak pantas. Konten yang dilaporkan segera ditinjau

oleh staf YouTube dengan seksama, 24 jam sehari dalam seminggu.

Y
ouTube mempunyai beberapa aturan umum yang telah

ditetapkan agar pengguna terhindar dari masalah. Berikut adalah

beberapa aturan umum tersebut:

1) Konten seksual atau ketelanjangan

2) Konten yang merugikan atau berbahaya

3) Konten yang mengandung kebencian

4) Konten kekerasan atau vulgar

5) Pelecehan dan cyberbullying

6) Spam, metadata yang menyesatkan, dan scam

7) Ancaman

8) Hak Cipta

9) Privasi

10) Peniruan Identitas

11) Membahayakan anak

12) Kebijakan tambahan

f. Kelebihan dan Kekurangan

Umumnya kelebihan menggunakan YouTube adalah :

1) Dapat menonton video walaupun tidak terdaftar dan pengguna

yang sudah terdaftar bisa mengunggah videonya ke YouTube.

24
2) Untuk membuat konten milik sendiri Dapat bisa mendownload

video melalui bantuan situs seperti www.savefrom.net dengan

cara menaruh link video yang ingin didownload ke situs tersebut

3) Sangat banyak beragam videonya.

4) Video beresolusi bagus

5) Melihat tutorial, musik dan lain-lain

6) Mempromosikan barang

Sedangkan kekurangan menggunakan YouTube, di antaranya

sebagai berikut:

B. Kajian Peneliian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Deby Novia dengan judul “Pengaruh

Persepsi Masyarakat Pedesaan Terhadap Informasi Keislaman

(Studi pada Warga Desa Girimakmur, Kecamatan Malangbong,

Kabupaten Garut, Jawa Barat)“. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah siaran berita televisi efektif dalam memberikan

informasi bagi masyarakat pedesaan, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas siaran berita televisi tersebut. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan paradigma positivisme.

Metode survey yang digunakan juga merupakan salah satu turunan

dari pendekatan kuantitatif. Teknik sampel menggunakan simple

random sampling dengan rumus slovin. Pengumpulan data

menggunakan instrumen berbentuk kuesioner, serta dianalisis dengan

25
rumus paired sample t-test dengan membandingkan dua kondisi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa siaran berita televisi tidak efektif

sebagai sumber informasi bagi Warga Desa Girimakmur, Kecamatan

Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal tersebut dibuktikan dari

hasil perhitungan paired sample t-test thitung < ttabel = -14,379 <

1,980. Berdasarkan wawancara, faktor- faktor efektivitas itu sendiri

dinilai dari isi berita dan gaya bahasa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nakkok dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Sosial Academica Terhadap Pemenuhan dan

Penyebaran Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi

FISIP USU“. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

tingkat penggunaaan teknologi komunikasi. Teori yang digunakan

adalah Uses and Gratification dengan menggunakan metode deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian

tersebut adalah bahwa tingkat penggunaan teknologi dikalangan

mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah tinggi, dan dianggap efektif

sebagai media komunikasi antar teman sekelas/ seangkatan dalam

penyebaran informasi materi seputar perkuliahan dengan melihat

berbagai aspek antara lain kebutuhan Kognitif, kebutuhan Afektif,

Kebutuhan Integratif Personal, kebutuhan Integratif Sosial dan

Kebutuhan pelepasan ketegangan. Demikian penelitian sejenis yang

dilakukan oleh peneliti sebelumnya, adapun persamaan dari ketiga

peneliti tersebut dengan pokok penelitian dalam skripsi ini adalah sama-

26
sama meneliti tentang motif dan penggunaan media massa, serta

teknologi komunikasi. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada

bagaimana keefektifitasan YouTube sebagai media penyebaran

informasi dalam channel Serambi on TV dengan menggunakan teori

Uses and Gratification.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rima dengan judul “Pengaruh Persepsi

Masyarakat Terhadap Penggunaan YouTube sebagai Media

Penyebaran Informasi di Desa Sibondo Jawa Timur” hasil penelitian

menjelaskan bahwa Temuan dalam penelitian ini terdapat efek kognitif,

afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial, dan efek berkhayal. Efek-efek

tersebut berawal dari para penggunanya dalam mencari informasi yang

diinginkan. Namun, terdapat kemungkinan dengan banyaknya arus informasi

yang beredar di YouTube sebagiannya bisa jadi hoax, pengguna harus

pandai-pandai melihat, menyaring informasi yang ada di YouTube perlu

dilihat siapa yang membuat kontennya. Jika peeusahaan media profesional

tentu sudah jelas tidak menyebarkan hoax. Penggunanya juga bisa berbagi

atau membuat konten sendiri di YouTube. Tanggung jawab mencari

informasi tertuju pada akun yang membuat dan penonton (yang

mengaksesnya).

C. Kerangka Pikir

Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara

aktif di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia.

Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti

27
sekadar disampikan dalam kotbah, melainkan secara konsepsional

menunjukkkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah.

Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala

pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan

teologis dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan

pendekatan lain, yang secara operasional konseptual, dapat memberikan

jawaban terhadap masalah yang timbul.

Dalam memahami agama banyak pendekatan yang dilakukan. Hal demikian

perlu dilakukan, karena pendekatan tersebut kehadiran agama secara

fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya.

Berbagai pendekatan tersebut meliputi pendekatan teologis normatif,

antropologis, sosiologis, psikologis, historis, kebudayaan dan pendekatan

filosofis. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara

pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang

selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dalam hubungan ini,

Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa agama dapat diteliti dengan

menggunakan berbagai paradigma. Untuk lebih jelasnya berbagai pendekatan

tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

D. Konsep Operasional

Penelitian ini dapat dilakukan melalui indikator-indikator yang telah

ditetapkan yang berlandaskan teori-teori yang telah ditemukannya. Adapun

konsep operasional yang berupa indikator-indikator tentang Pengaruh Persepsi

28
Masyarakat Terhadap Informasi keislaman di Youtub di Kelurahan Bagan Jawa

Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut :

Tabel 1

Konsep Operasional

VARIABE
SUBVARIABEL INDIKATOR
L
Persepsi persepsi ini melihat dari fisik,
Masyarakat kecepatan, kekuatan, tinggi badan,
berat badan, kesehatan, kebugaran,
Aspek Fisik
kelenturan, warna kulit, kualitas
suara, warna rambut, bentuk muka,
bentuk hidung dan lain-lain

Persepsi ini melihat dari kepribadian,


sikap, motivasi, stabilitas emosi,
Aspek Psikologis
kecerdasan, minat, kesabaran dan
lain-lain

Persepsi ini melihat dari keterampilan


sosial, keberanian, konformitas,
Aspek Sosial-Kultural integritas sosial, intens prososial,
kepekaan sosial, kemandirian, dan
lain-lain

Aspek Spritual Persepsi melihat dari orientasi

29
beragama, integritas moral, prilaku

beribadah, dan lain-lain.

a. Memperluas interaksi
berdasarkan kesamaan nilai yang
dimiliki masing- masing

Komunikasi Vertikal individu,.


b. Menambah wawasan atau
pengetahuan dengan sarana
Information, Sharing, dan
Informasi
Comment
Keislaman di
Pencitraan atau memasarkan diri
youtube
dalam arti positif, dalam hal ini

Komunikasi juga berkaitan dengan prestige dan

Horizontal kemauan untuk update teknologi

informasi.

E. Hipotesis

Berdasarkan pembahasan yang di kemukakan, maka hipotesis peneliti

menetapkan hipotesisi sebagai berikut:

1. Ho : Tidak ada Pengaruh yang signifikan antara Persepsi Masyarakat

Terhadap Informasi keislaman di Youtub di Kelurahan Bagan Jawa

Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir

30
2. Ha : Ada Pengaruh yang signifikan antara Persepsi Masyarakat Terhadap

Informasi keislaman di Youtub di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian

Kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data,

serta penampilan hasilnya sehingga simpulan penelitian akan lebih baik apabila

disertai dengan table, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lainnya.8

Metode yang digunakan adalah metode survey atau penelitian lapangan.

Penelitian lapangan merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Dalam hal ini yang akan diteliti adalah Masyarakat yang ada di Kelurahan Bagan

Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Penulis melakukan penelitian

tentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Informasi keislaman di Youtub

di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.


8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta, Rineka Cipta 2006),
h. 21

31
Keterangan :

a. Variabel X (Independen) : Pengaruh Persepsi Masyarakat

b. Variabel Y (Dependen) : Informasi keislaman di Youtub di

Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir

B. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini rencananya akan di lakukan kepada Masyarakat di

Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2023 sampai bulan

Juli 2023 di Desa Rokan Baru Pesisir Kecamatan Pekaitan Kabupaten

Rokan Hilir.

Tabel 2

Waktu Penelitian

No Bulan
Uraian Kegiatan
. Maret April Mei Juni Juli Agust

Observasi dan penulisan


1 √
Proposal

2 Bimbingan Proposal √

Seminar Proposal dan


3 √
Revisi

32
Penelitian dan
4 Pengolahan Data Hasil √
Penelitian

5 Ujian Munaqosah √

6 Revisi Skripsi √

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh Masyarakat di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir. Menurut Arikunto aturan penentuan jumlah

sampel dalam penelitian adalah apabila populasi kurang atau sama dengan

100 maka seluruh populasi merupakan sampel dan jika populasi lebih dari

100 maka sampel dapat diambil dari kisaran 10% - 25 % dari jumlah

populasi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang

diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

33
ada pada populasi, misalnya karena pembatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul represensif (mewakili).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh.

Sampling jenuh yaitu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mencatat atau meneliti seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Hal

ini sering dilakukan bila jumlah populasi kurang dari 50 orang atau

peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil. Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 50 masyarakat diambil 10 % dari jumlah

populasi yang berjumlah 500 orang .

D. Data dan Instrumen

1. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data berdasarkan sumbernya. Data dibedakan menjadi

dua yaitu data primer dan sekunder.

a. Data primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

maksud khusus menyelesaikan permasalahannya yang sedang

ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data sekunder

34
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud

selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat

ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

skunder adalah literatur, artikel, jurnal, serta situs internet yang berkenaan

dengan penelitian yang dilakukan.9

2. Instrumen

Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto merupakan alat

bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data . Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto dalam edisi sebelumnya adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis, sehingga mudah diolah.

Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan angket skala pengaruh dan likert ini digunakan untuk

memperoleh informasi sesuai tujuan yang ingin di capai yaitu untuk

mengetahui pengaruh persepsi masyarakat terhadap komunikasi

kepengurusan masjid .

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.


9
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h.137

35
2. Angket

Angket adalah atau kuesioner (quesitionnaire) merupakan suatu

teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (penelitian tidak

langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat

pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan yang

harus dijawab atau sirespon oleh responden.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu cara yang digunakan dengan

mencari data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip dan termasuk juga

buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah, mengelompokkan data berdasarkan variable dari seluruh responden,

mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel, yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipótesis yang

telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah

terakhir tidak dilakukan.10

1. Uji Persyaratan Untuk Analisis Egresi

10
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung, Alfabeta, 2017), h. 169

36
Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian

persyaratan regresi yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal,

maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji

normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan

komputer program SPPS 16. Dalam penelitian ini uji normalitas dapat

digunakan uji Kolmogorov-Smirnow, kriterianya adalah signifikasi untuk

uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 berarti berdistribusi

normal.

b. Uji Linearitas

Uji kedua yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji

linearitas, bertujuan untuk memastikan hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat bersifat linier, kuadratik atau dalam derajat yang lebih

tinggi lagi. Pedoman untuk melihat kelinieritasan ini adalah dengan

menggunakan scaterplot jika data tersebar dari arah kiri bawah ke kanan

atas membentuk garis lurus berarti regresinya adalah linier.

c. Uji Homogenitas

Uji ini dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians populasi

yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Barlets. Jika

nilai probalitasnya besar dari 0,05 maka data berasal dari populasi yang

variansnya sama atau homogen.

37
2. Uji Hipotesis

Untuk menganalisis hipótesis, langkah-langkah yang ditempuh

adalah sebagai berikut:

a. Uji Korelasi Sederhana

Uji korelasi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama

dan hipotesis kedua. Teknis korelasi sederhana yang digunakan adalah

korelasi product momento (pearson). Hal ini dimaksdukan untuk

mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel

terikaatnya. Berikut ini rumus product moment:

Keterangan :

rxy = Korelasi butir sosial

∑ Xi = Jumlah skor butir ke-1

∑ Yi = Jumlah skor total

(∑ Yi = Jumlah Y dikuadratkan

n = Jumlah responden.

b. Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi Merupakan koefisien penentu,

karena varians yang terjadi pada variable dependent dapat dijelaskan

melalui varians yang terjadi pada variable independent. Besarnya koefisien

determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r 2). Perhitungan

38
terhadap koefisien determinasi dimaksudkan untuk menganalisi seberapa

besar (dinyatakan dalam presentase) hubungan variable bebas terhadap

variable terikat. Untuk melihat varians pemahaman kode etik guru

terhadap kedisiplinan maka digunakan koefisien determinasi (kd) dengan

rumusan sebagai berikut :

kd = r2 x 100

Selanjutnya untuk menjawab hipotesis maka dibandingkan hasil

perhitungan korelasi dengan table yang telah ditentukan. Jika t hitung

lebih besar dari t table maka H a diterima. Artinya ada hubungan

manajemen sarana dan prasarana terhadap mutu pendidikan. Sebaliknya

jika t hitung < t tabel maka Ho tidak diterima. Artinya tidak ada hubungan

manajemen sarana prasarana dengan kinerja guru Di MAS Islamiyah

Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir, dengan rumusan.

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t

table. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n – 2.

DAFTAR PUSTAKA

39
Abdullah, 2001, Preferensi Siswa-siswi di Sekelah MTs Padang Mutung Kampar
Terhadap Berita Keislaman (UIN SUSKA RIAU)

Abraham A, Sukses menjadi Artis dengan YouTube, Surabaya: Reform Media,


2011.

Ahmad Setiadi, Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi, Jurnal


Humaniora Bina Sarana Informatika Vol. 16 No. 2, 2016

Apriadi Tamburaka, Literasi Media Cerdas bermedia Khalayak Media Massa,


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu


Pengantar,( Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004)

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu


Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004

Arifin, Anwar.. Opini Publik. Depok : Gramata Publishing, 2010

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta:Rineka


Cipta, 2006)

Aswar Iswah Siagian, Analisis Isi Kajian Utama Pada Majalah Suara
Muhammadiyah, (Medan: Pascasarjana IAIN-SU, 2007)

Asdani Kindarto, Belajar Sendiri YouTube (Menjadi Mahir Tanpa Guru),


Jakarta: PT Elexmedia Komputindo, 2008.

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online, Bandung: Penerbit Nuansa


Cendekia, 2014.

Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2003)

Deddi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2000.

40
Deddy Mulyana, Meodologi Penelitian Kualtatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003.

Donelly, Organisasi, terjemahan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga, 2001.

Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, (Jakarta: PT


Rineka Cipta, 2002.

Hafied Cangara, Pengantar Imu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2006.

41

Anda mungkin juga menyukai