Anda di halaman 1dari 7

PERUBAHAN REPRESENTASI BUDAYA DALAM MEDIA MASSA

AKIBAT KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI


Ahmad Al-Hakim Aura Alam, 22043010154, Komunikasi Massa D’205

Perubahan representasi budaya dalam media massa akibat kemajuan teknologi komunikasi
adalah fenomena yang terjadi dalam masyarakat modern. Dalam konteks Indonesia, fenomena
ini menjadi perbincangan yang hangat dan perlu diperhatikan dalam memanfaatkan media
massa secara kritis dan cerdas serta memilih budaya populer yang sesuai dengan nilai-nilai
budaya yang ingin dijaga1. Beberapa fenomena yang terjadi akibat perubahan representasi
budaya dalam media massa adalah:

• Pengaruh media massa terhadap budaya populer: Media massa dapat mempengaruhi
pembentukan, perkembangan, dan perubahan dalam budaya populer. Hal ini dapat terlihat
dari pengaruh media massa terhadap gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya
menjunjung tinggi norma kesopanan, namun kini berubah mengikuti perkembangan jaman
dengan adanya kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim
dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim ini dianut
dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-
sinetron Indonesia3.
• Pengaruh budaya populer terhadap tayangan televisi dan media digital: Tayangan
televisi dan media digital di Indonesia juga dipengaruhi oleh budaya populer. Hal ini dapat
terlihat dari kuatnya racun budaya populer yang ditandai dengan datangnya media internet.
Arus globalisasi dan westernisasi juga melaju deras lewat televisi dan media digital. Budaya
barat yang identik dengan kebebasan dalam segala hal tanpa batas juga ikut mempengaruhi
masyarakat Indonesia3.
• Pengaruh budaya populer terhadap masyarakat melalui media massa: Budaya populer
juga mempengaruhi masyarakat melalui media massa. Media massa sebagai bagian tak
terpisahkan dalam kehidupan modern membawa pengaruh yang signifikan terhadap
masyarakat. Masyarakat dapat melihat bagaimana nilai, norma, dan identitas budaya
dicerminkan melalui lensa representasi budaya dalam film, televisi, dan media digital2.
• Dampak perkembangan new media pada pola komunikasi masyarakat: Perkembangan
new media, yang ditandai dengan adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak
individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, dan interaktivitasnya, juga berdampak
pada pola komunikasi masyarakat. Menurut Denis McQuail, ciri utama media baru adalah
adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima
maupun pengirim pesan, dan interaktivitasnya4.

Dalam menghadapi fenomena perubahan representasi budaya dalam media massa akibat
kemajuan teknologi komunikasi, masyarakat perlu memanfaatkan media massa secara kritis
dan cerdas serta memilih budaya populer yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ingin
dijaga. Masyarakat juga perlu memahami pengaruh media massa terhadap budaya populer dan
bagaimana budaya populer mempengaruhi masyarakat melalui media massa1.

Kenapa fenomena ini terjadi?


1. Perubahan dalam cara manusia mendapatkan informasi
Kemajuan teknologi komunikasi telah mengubah cara manusia mendapatkan informasi.
Sebelum adanya internet, sumber informasi utama adalah media massa seperti surat kabar,
majalah, dan televisi. Namun, dengan adanya internet, informasi dapat diakses dengan lebih
mudah dan cepat melalui berbagai platform online. Hal ini menyebabkan pergeseran fokus
pemberitaan, di mana media massa tradisional harus bersaing dengan media online untuk
menarik perhatian pembaca.
2. Perubahan dalam gaya penulisan dan presentasi informasi
Kemajuan teknologi komunikasi juga telah mengubah gaya penulisan dan presentasi informasi
dalam media massa. Sebelum adanya internet, media massa cenderung menggunakan gaya
penulisan formal dan presentasi yang lebih serius. Namun, dengan adanya internet, media
massa harus beradaptasi dengan gaya penulisan yang lebih ringkas, menarik, dan mudah
dipahami untuk menarik perhatian pembaca online.
3. Penggunaan media baru dalam menyampaikan informasi
Kemajuan teknologi komunikasi juga telah mengubah cara media massa menyampaikan
informasi. Sebelum adanya internet, media massa hanya menggunakan media cetak, televisi,
dan radio untuk menyampaikan informasi. Namun, dengan adanya internet, media massa dapat
menggunakan berbagai media baru seperti video, audio, dan gambar untuk menyampaikan
informasi dengan lebih menarik dan interaktif.

Bagaimana fenomena ini terjadi?


1. Pergeseran fokus pemberitaan
Dengan adanya internet, media massa tradisional harus bersaing dengan media online untuk
menarik perhatian pembaca. Hal ini menyebabkan pergeseran fokus pemberitaan, di mana
media massa tradisional cenderung lebih memperhatikan isu-isu yang menarik perhatian
pembaca online daripada isu-isu yang lebih penting secara substansial.
2. Perubahan gaya penulisan dan presentasi informasi
Dengan adanya internet, media massa harus beradaptasi dengan gaya penulisan yang lebih
ringkas, menarik, dan mudah dipahami untuk menarik perhatian pembaca online. Hal ini
menyebabkan perubahan gaya penulisan dan presentasi informasi dalam media massa, di mana
media massa cenderung menggunakan gaya penulisan yang lebih santai, penggunaan gambar
dan video yang lebih sering, dan penggunaan bahasa yang lebih mudah dipahami.
3. Penggunaan media baru dalam menyampaikan informasi
Dengan adanya internet, media massa dapat menggunakan berbagai media baru seperti video,
audio, dan gambar untuk menyampaikan informasi dengan lebih menarik dan interaktif. Hal
ini menyebabkan perubahan dalam cara media massa menyampaikan informasi, di mana media
massa cenderung menggunakan media baru ini untuk menarik perhatian pembaca dan membuat
informasi lebih mudah dipahami.

Data dan fakta dari fenomena ini


• Menurut data dari Asosiasi Penyiaran dan Televisi Indonesia (APTI), pada tahun 2020,
jumlah penduduk Indonesia yang memiliki akses internet mencapai 196,7 juta jiwa, atau
sekitar 73,7% dari total penduduk.
• Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada tahun 2020,
jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa, atau sekitar 73,7%
dari total penduduk.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, rata-rata waktu yang
dihabiskan oleh pengguna internet di Indonesia adalah 8 jam 36 menit per hari, atau sekitar
1 jam 15 menit lebih lama dari rata-rata global.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, 90% dari total pengguna
internet di Indonesia mengakses internet melalui smartphone, 8% melalui laptop atau
komputer, dan 2% melalui tablet.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, 99% dari total pengguna
internet di Indonesia mengakses media sosial, dengan rata-rata pengguna menghabiskan
waktu 3 jam 23 menit per hari untuk mengakses media sosial.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, Facebook adalah platform
media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, dengan jumlah pengguna
mencapai 140 juta jiwa, diikuti oleh YouTube dengan jumlah pengguna mencapai 125 juta
jiwa, dan Instagram dengan jumlah pengguna mencapai 73 juta jiwa.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, 90% dari total pengguna
internet di Indonesia mengakses internet melalui smartphone, 8% melalui laptop atau
komputer, dan 2% melalui tablet.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, 99% dari total pengguna
internet di Indonesia mengakses media sosial, dengan rata-rata pengguna menghabiskan
waktu 3 jam 23 menit per hari untuk mengakses media sosial.
• Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2020, Facebook adalah platform
media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, dengan jumlah pengguna
mencapai 140 juta jiwa, diikuti oleh YouTube dengan jumlah pengguna mencapai 125 juta
jiwa, dan Instagram dengan jumlah pengguna mencapai 73 juta jiwa.

Dampak Perubahan Representasi Budaya dalam Media Massa


Perkembangan teknologi komunikasi telah membawa dampak besar pada representasi budaya
dalam media massa. Hal ini menarik untuk dibahas karena media massa memiliki peran penting
dalam membentuk opini dan pandangan masyarakat terhadap suatu budaya. Dalam era digital,
media massa tidak lagi hanya terbatas pada media cetak dan elektronik, tetapi juga mencakup
media sosial dan platform digital lainnya. Oleh karena itu, perubahan representasi budaya
dalam media massa akibat kemajuan teknologi komunikasi menjadi sangat penting untuk
diperhatikan.
Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari perubahan tersebut:
Dampak Positif:
1. Meningkatkan aksesibilitas informasi budaya: Dalam era digital, informasi budaya dapat
diakses dengan mudah melalui media sosial dan platform digital lainnya. Hal ini
memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah mempelajari dan memahami budaya yang
berbeda.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat: Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuatan konten media massa. Citizen journalism
dan platform digital lainnya memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi dalam
pembuatan berita dan konten lainnya.
3. Meningkatkan keragaman representasi budaya: Dalam era digital, media massa tidak lagi
dikendalikan oleh segelintir orang atau kelompok. Hal ini memungkinkan munculnya
representasi budaya yang lebih beragam dan inklusif.

Dampak Negatif:
1. Meningkatkan risiko disinformasi: Dalam era digital, informasi dapat dengan mudah
disebarkan tanpa melalui proses verifikasi yang memadai. Hal ini meningkatkan risiko
disinformasi dan hoaks yang dapat merugikan masyarakat.
2. Meningkatkan risiko polarisasi: Representasi budaya yang beragam dalam media massa
dapat memicu polarisasi di antara masyarakat. Hal ini dapat memperburuk konflik sosial
dan merusak kerukunan antarbudaya.
3. Meningkatkan risiko eksplotasi: Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan
munculnya konten yang tidak etis dan merugikan. Hal ini dapat memperburuk kondisi
sosial dan merusak citra suatu budaya.

Dalam kesimpulannya, perubahan representasi budaya dalam media massa akibat kemajuan
teknologi komunikasi memiliki dampak yang kompleks dan beragam. Oleh karena itu, perlu
adanya upaya untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif dari
perubahan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan regulasi yang memadai,
peningkatan literasi media, dan penguatan kerjasama antarbudaya.

Urgensi Perubahan Representasi Budaya dalam Media Massa


Urgensi pembahasan masalah perubahan representasi budaya dalam media massa akibat
kemajuan teknologi komunikasi terletak pada dampak yang ditimbulkan dari perubahan
tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa masalah ini penting untuk dibahas:

1. Pengaruh media massa yang besar: Media massa memiliki peran penting dalam membentuk
opini dan pandangan masyarakat. Dalam era digital, media massa tidak hanya terbatas pada
media cetak dan elektronik, tetapi juga mencakup media sosial dan platform digital lainnya.
Hal ini membuat perubahan representasi budaya dalam media massa memiliki dampak
yang luas dan signifikan.
2. Meningkatnya aksesibilitas informasi: Kemajuan teknologi komunikasi telah
meningkatkan aksesibilitas informasi budaya. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk
lebih mudah mempelajari dan memahami budaya yang berbeda. Namun, perlu diperhatikan
bahwa aksesibilitas informasi yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko disinformasi dan
hoaks.
3. Perubahan pola pikir masyarakat: Representasi budaya dalam media massa dapat
mempengaruhi pola pikir dan sikap masyarakat. Dalam era digital, masyarakat cenderung
lebih terbuka terhadap representasi budaya yang beragam. Hal ini dapat memicu perubahan
pola pikir yang positif, tetapi juga dapat memperburuk polarisasi di antara masyarakat.
4. Pentingnya kerjasama antarbudaya: Dalam era globalisasi, kerjasama antarbudaya menjadi
semakin penting. Representasi budaya yang akurat dan inklusif dalam media massa dapat
memperkuat kerjasama antarbudaya. Sebaliknya, representasi budaya yang salah atau
merendahkan dapat merusak hubungan antarbudaya.

Dalam kesimpulannya, perubahan representasi budaya dalam media massa akibat kemajuan
teknologi komunikasi memiliki urgensi yang tinggi. Hal ini membutuhkan perhatian dan upaya
bersama untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif dari
perubahan tersebut. Upaya ini dapat dilakukan melalui pengembangan regulasi yang memadai,
peningkatan literasi media, dan penguatan kerjasama antarbudaya.

Implikasi Teori dan Data dalam Perubahan Representasi Budaya dalam Media
Massa
Perkembangan teknologi komunikasi telah membawa perubahan dalam representasi budaya
dalam media massa. Media massa, yang meliputi media cetak, media elektronik, dan media
online, memiliki peran penting dalam perkembangan dan perubahan tingkah laku suatu
masyarakat5. Berikut adalah beberapa teori komunikasi massa yang dapat digunakan untuk
memperkuat argumen tentang perubahan representasi budaya dalam media massa akibat
kemajuan teknologi komunikasi:
1. Teori Persamaan Media (Media Equation Theory)
Teori ini ingin menjawab permasalahan mengapa orang-orang secara tidak sadar dan
bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan oleh media, seolah-olah
media itu juga manusia. Selain itu, teori ini juga memperhatikan bahwa media juga dapat
diajak berbicara. Media dapat menjadi lawan bicara seseorang seperti dalam komunikasi
interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi tatap muka13.
2. Teori Representasi Budaya
Teori ini mengatakan bahwa representasi yang dilakukan oleh media dalam sebuah struktur
masyarakat lebih mudah dipahami sebagai media yang bisa memberikan konteks pengaruh
kesadaran. Inilah sebabnya media dijadikan sebagai agen sosial yang bisa mempengaruhi
masyarakat secara luas13.
3. Teori Sistem Ketergantungan Media (Media Dependency Theory)
Teori ini mengatakan bahwa media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
masyarakat karena masyarakat sangat bergantung pada media massa untuk mendapatkan
informasi. Masyarakat membutuhkan media massa untuk memenuhi kebutuhan informasi
dan hiburan. Oleh karena itu, media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
pandangan dan perilaku masyarakat15.
4. Teori Penggunaan dan Kepuasan Media (Uses and Gratifications)
Teori ini lebih memberikan perhatian pada "apa yang dilakukan khalayak terhadap media"
sebagai bentuk perilaku individu sebagai khalayak aktif. Teori ini awalnya dikembangkan
oleh Kazt dan Gurevic dari "Mass Media Uses and Gratifications"14.

Media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pandangan dan perilaku masyarakat
karena masyarakat sangat bergantung pada media massa untuk mendapatkan informasi. Oleh
karena itu, media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi representasi budaya dalam
masyarakat. Selain itu, media massa juga dapat menjadi agen sosial yang bisa mempengaruhi
masyarakat secara luas. Representasi yang dilakukan oleh media dalam sebuah struktur
masyarakat lebih mudah dipahami sebagai media yang bisa memberikan konteks pengaruh
kesadaran13 15.
Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2021, jumlah pengguna media
sosial di Indonesia mencapai 160 juta orang, atau sekitar 59% dari total populasi Indonesia16.
Hal ini menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang besar dalam representasi
budaya dalam masyarakat Indonesia.
Buku "Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar" karya Rosda mengatakan bahwa media adalah
kepanjangan atau ekstensi dari pemikiran manusia, dengan demikian media memegang peran
dominan dalam memengaruhi tahapan atau periodisasi sejarah4. Hal ini menunjukkan bahwa
media memiliki peran penting dalam perkembangan dan perubahan budaya dalam masyarakat.
Buku "Buku Ajar Komunikasi Massa" menjelaskan tentang bagaimana berbagai jenis media
dikembangkan, peran yang media dalam ranah komunikasi massa, serta apa artinya dunia
media digital bagi perkembangan komunikasi massa terkini16. Hal ini menunjukkan bahwa
media massa memiliki peran penting dalam perkembangan dan perubahan budaya dalam
masyarakat.
Kesimpulan
Perubahan representasi budaya dalam media massa akibat kemajuan teknologi komunikasi
adalah fenomena yang terjadi dalam masyarakat modern. Dalam konteks Indonesia, fenomena
ini menjadi perbincangan yang hangat dan perlu diperhatikan dalam memanfaatkan media
massa secara kritis dan cerdas serta memilih budaya populer yang sesuai dengan nilai-nilai
budaya yang ingin dijaga. Beberapa dampak positif dari perubahan tersebut adalah
meningkatkan aksesibilitas informasi budaya, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan
meningkatkan keragaman representasi budaya. Namun, ada juga dampak negatif seperti
meningkatkan risiko disinformasi, meningkatkan risiko polarisasi, dan meningkatkan risiko
eksplotasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan dampak positif dan
meminimalkan dampak negatif dari perubahan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui
pengembangan regulasi yang memadai, peningkatan literasi media, dan penguatan kerjasama
antarbudaya. Urgensi pembahasan masalah perubahan representasi budaya dalam media massa
akibat kemajuan teknologi komunikasi terletak pada dampak yang ditimbulkan dari perubahan
tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa masalah ini penting untuk dibahas: pengaruh
media massa yang besar, meningkatnya aksesibilitas informasi, perubahan pola pikir
masyarakat, dan pentingnya kerjasama antarbudaya. Oleh karena itu, perubahan representasi
budaya dalam media massa akibat kemajuan teknologi komunikasi memiliki dampak yang
kompleks dan beragam, sehingga perlu adanya upaya bersama untuk mengoptimalkan dampak
positif dan meminimalkan dampak negatif dari perubahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hijrah, M., Cahyanii, A., & Sakka, A. (2023). Kajian Budaya Populer: Analisis terhadap
pengaruh Media Massa. Jurnal Socia Logica, 3(1), 1–7.
https://jurnal.anfa.co.id/index.php/JurnalSociaLogica/article/view/374
2. PERBANDINGAN PENDEKATAN STUDI KEBUDAYAAN DAN EKONOMI
POLITIK MEDIA DALAM KAJIAN KOMUNIKASI MASSA STUDI KASUS “FILM
DAN REPRESENTASI BUDAYA”. (2023). Digicommtive: Jurnal of Communication
Creative Studies, and Digital Culture, 1(2), 20-25.
https://digicommtive.com/JCCSDC/article/view/4
3. Dwi, V., & Db, P. (2023). PENGARUH BUDAYA POPULER TERHADAP TAYANGAN
TELEVISI DAN MEDIA DIGITAL DI INDONESIA. JOURNAL OF FILM, TELEVISION
AND NEW MEDIA, 1(1), 58–67.
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/JFTNM/article/view/3797/
4. Ahmadi, M. (2020). Dampak Perkembangan New Media pada Pola Komunikasi Masyarakat.
Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4(1), 26–37.
http://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/alamtaraok/article/view/499
5. Nur, E. (2021). Peran Media Massa Dalam Menghadapi Serbuan Media Online. Majalah
Ilmiah Semi Populer Komunikasi Massa, 02, 52.
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/mkm/article/view/4198
6. https://www.unpad.ac.id/2016/12/media-massa-semakin-tergerus-perkembangan-
teknologi-informasi/
7. Rini. (2011). Peran Media Massa dalam Mendorong Perubahan Sosial Masyarakat. Jurnal
Ilmiah Orasi Bisnis, VI(November), 46–58.
8. Mas’udi. (2013). PERANAN MEDIA DALAM MEMBENTUK SOSIO-KULTUR DAN
AGAMA MASYARAKAT (Menggagas Prinsip-prinsip Etis dalam Jurnalistik). AT-
TABSYIR : Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 1(2), 211–231.
9. Abdul Pirol. (2009). Institusi Media Massa dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat. Al-
Tajdid, III, 12.
10. https://www.kompasiana.com/fitriawardani8538/64d259c84addee508b1bb522/komunika
si-massa-dan-perubahan-sosial-budaya
11. Media & Masyarakat Kini
https://eprints.uai.ac.id/1480/1/ILS0092-20_Halaman-Awal.pdf
12. Surahman, S. (2016). Determinisme Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Media
Terhadap Seni Budaya Indonesia. REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, Dan Animasi,
12(1), 31. https://doi.org/10.24821/rekam.v12i1.1385
13. https://www.gramedia.com/literasi/teori-komunikasi-massa/
14. Karman. (2013). Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini - Researches on
Media Uses And Its Development. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 17(1), 103–121.
http://dx.doi.org/10.31445/jskm.2013.170106
15. Thaha, H. (2003). Media Massa dan Masyarakat. Al-Tajdid, I(1), 59–74.
16. Hadi, I. P. dkk. (2021). Buku ajar Komunikasi Massa.
https://repository.petra.ac.id/19098/2/Publikasi4_96022_7071.pdf

Anda mungkin juga menyukai