Oleh :
Edelwise Gloria Effatha (4521210002)
KELAS A20
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
2021
Kata Pengantar
Puji Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaan-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin dan dalam tenggat waktu
yang tepat sasaran. Makalah yang saya beri judul “Pengaruh Perkembangan Media Digital
Pada Masyarakat Terdampak Pandemi COVID-19” ialah kiranya memenuhi Tugas Makalah
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia kelas A20 yaitu Ibu Dr.
Muasisah Jadidah, M.Pd.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca mengenai Pengaruh Perkembangan Media Digital Pada Masyarakat
Terdampak COVID-19 di Indonesia. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang
akan datang. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan, terimakasih.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi selalu berkaitan dan lekat erat dengan kehidupan sosial setiap individu
manusia, tanpa adanya komunikasi dapat dikatakan segala hal tidak akan
tersampaikan dengan baik dan benar, hal ini yang membawa manusia untuk terus
merancang cara-cara terbaik dalam berkomunikasi salah satunya dengan
memanfaatkan teknologi yang ada sekarang. Sebagaimana yang kita ketahui
perkembangan teknologi yang bergerak ke arah serba digital saat ini semakin pesat.
Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang
tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat
yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat
digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan
dalam bidang apapun seperti ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Dalam
kaitannya dengan komunikasi manusia kemudian menemukan sebuah inovasi dalam
bentuk komunikasi yaitu media baru. Media massa beralih ke media baru atau internet
karena ada pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan
media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih
cepat. Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar
terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah
banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu
informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital
dengan bebas dan terkendali. Kemajuan ini yang membantu sekali manusia dalam
bertukar informasi, atau sekedar mendapatkan informasi dari manapun tanpa harus
berpergian atau mencari ke media konvensional lain, ini yang menjadi perhatian
dalam pengembangannya yang terbukti membantu sekali orang-orang memberi dan
mendapat informasi di masa pandemi COVID-19.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memberi wawasan bagi para pembaca tentang pesatnya
perkembangan media digital yang ada di Indonesia melalui teknologi rancangan,serta
seberapa besar media digital ini berpengaruh bagi keberlangsungan aktivitas saling
tukar-menukar informasi di lingkup masyarakat Indonesia, memberi pengetahuan
tentang pentingnya komunikasi dalam setiap aspek kehidupan dan melalui makalah
ini tentunya pembaca jadi mengetahui perkembangan media digital di Indonesia yang
sudah sangat maju serta menunjukan riset yang membuktikan seberapa banyak
pengguna media digital di Indonesia saat ini yang artinya masyarakat Indonesia
merasa media digital sangat membantu mereka dalam bentuk kepentingan apapun
terlebih bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
D. MANFAAT
Makalah ini dibuat agar bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui mengenai
laju perkembangan media digital di Indonesia, bagaimana teknologi menjadi
kebutuhan yang sekarang sangat digandrungi dalam segala aspek yang mendukung
pekerjaan manusia. Pembaca dapat mengetahui teknologi yang terus berkembang
pesat terutama hal ini tentu membantu sekali dalam situasi pandemi COVID-19
dimana kita tidak dapat bertemu tatap muka dan komunikasi menjadi hal yang sangat
dibatasi di masa ini pandemi ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Adapun beberapa pengertian dari para ahli mengenai new media itu sendiri,
atau media yang merupakan peralihan dari penggunaan media konvensional sebagai
bentuk dari perekembangan media digital di era ini, seperti yang dikemukakan oleh
Mcquails (2011: 3) bahwa new media atau media baru merupakan media yang
menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel,
berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik.
Secara umum, media baru tidak hanya menjembatani perbedaan pada beberapa
media, namun juga pada perbedaan mengenai batasan kegiatan komunikasi pribadi
dengan batasan kegiatan publik. Karakternya yang berbentuk digital, memudahkan
dalam berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Media baru dan media lama
sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui pendekatan interaksi
sosial dan integritas media sosial baru dan media lama. Pendekatan interaksi sosial
membedakan media dengan seberapa mirip media tersebut dengan model interaksi
tatap muka. Media yang lebih lama memiliki peluang interaksi yang sedikit, media
yang lebih menekankan penyebaran informasi dan sedikit adanya interaksi yang
diciptakan seperti halnya radio dan televisi.
Berbicara tentang new media maka tidak akan lepas dari media lama.
Kehadiran media baru tidaklah menggantikan media lama, hanya saja berbagai varian
media komunikasi kini telah hadir karena didukung adanya inovasi baru dalam
teknologi komunikasi yang terus berkembang tanpa henti dan sangat cepat. Jelas
media baru (new media) memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih
efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru.
Seperti yang dipaparkan oleh Arshano Sahar bahwa new media merupakan
kehadiran media yang semuanya serba digital dan dipengaruhi oleh internet akibat
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang.
Lev Manovich (The New Media Reader : 2003) dalam bukunya menjelaskan
bahwa media baru adalah objek budaya dan paradigma baru dalam dunia media massa
di tengah masyarakat. Dalam penyebarannya, digunakan teknologi komputer dan
melalui data digital yang dikendalikan oleh aplikasi tertentu. Dengan kata lain, media
baru adalah pembaruan pada model penyebaran informasi dengan memanfaatkan
teknologi seperti perangkat lunak.
BAB III
PEMBAHASAN
Era Digital Teknologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan
terjadinya perubahan besar dunia. Manusia telah dimudahkan dalam melalukan akses
terhadap informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi
digital dengan bebas, Revolusi digital yang terjadi sejak tahun 1980an dengan
perubahan teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang
hingga hari ini. Perkembangan teknologi ini menjadi masif setelah penemuan personal
komputer yaitu sistem yang dirancang dan diorganisasir secara otomatis untuk
menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output
dibawah kendali instruksi elektronik yang tersimpan di memori yang dapat
memanipulasi data dengan cepat dan tepat. Perkembangan teknologi komputer digital
khususnya mikroprosesor dengan kinerjanya terus meningkat, dan teknologi ini
memungkinkan ditanam pada berbagai perangkat yang dimiliki secara personal.
Perkembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer juga telah memicu
para pengguna internet dan penyiaran digital. Ditambah perkembangan ponsel, yang
tumbuh pesat menjadi penetrasi sosial memainkan peran besar dalam revolusi digital
dengan memberikan hiburan di mana-mana, komunikasi, dan konektivitas online.
Lahirnya situs jejaring sosial yang merupakan sebuah pelayanan berbasis web,
memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang
tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs
tersebut. Hubungan antara perangkat mobile dan halaman web internet melalui
"jaringan sosial" telah menjadi standar dalam komunikasi digital. Revolusi digital
merupakan kemampuan untuk dengan mudah memindahkan informasi digital antara
media, dan untuk mengakses atau mendistribusikannya jarak jauh.
Perkembangan media digital yang masuk di Indonesia mulai terjadi pada tahun 19901
mencetuskan preferensi bahwa teknologi digital mampu mendorong berbagai
kemajuan Indonesia sebagai negara berkembang. Dari segi infrastruktur dan hukum
yang mengatur kegiatan di dalam internet, Indonesia sudah siap hidup di era digital.
Kesiapan Indonesia dalam koneksi internet yang saat ini sudah semakin membaik di
era 4G dengan Informasi dan Transaksi Eelektronik (ITE). Masyarakat Indonesia
secara umum antusias mengadopsi hidup mendigital terutama dipicu oleh penetrasi
internet dan penggunaan ponsel pintar yang terus meningkat setiap tahun. Dunia
digital berbasis internet membuat seluruh aktivitas para penghuninya menjadi tanpa
batas ruang dan waktu. Payung hukum untuk mengatur segala bentuk aktivitas
tersebut seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tahun
2008 terus disempurnakan. Data pribadi masyarakat perlu diberikan perlindungan di
dalam dunia maya, maka pihak seperti Google atau Facebook yang memiliki data
pribadi penggunanya tidak bisa menggunakan big data tersebut sembarangan. Telah
banyak perkembangan era digital yang dilakukan Indonesia termasuk media massa di
Indonesia berubah dalam menyampaikan informasi.
Media dibagi menjadi dua yaitu media konvensional dan media digital, dalam
pengertiannya pun memiliki arti yang sangat berbeda. Media konvesional itu sendiri
adalah media komunikasi yang telah ditemukan terlebih dahulu sebelum media baru
atau media digital. Media konvensional biasa digunakan untuk mengirimkan atau
menerima pesan dan informasi kepada masyarakat luas. Oleh sebab itu, media
konvensional sering juga disebut sebagai media massa. Media massa adalah
perpanjangan alat indera kita, dengan media massa kita memperoleh informasi tentang
benda, orang atau tempat yang tidak dialami secara langsung. Artinya, media massa
merupakan penyebar informasi kepada khalayak mengenai segala sesuatu yang terjadi
secara bersamaan dengan jangkauan yang relatif luas dan dalam waktu yang relatif
singkat. Media konvensional pun dapat dibedakan lagi menjadi media cetak dan
media penyiaran. Media cetak adalah media yang proses penyebaran informasinya
dilakukan dengan menggunakan teknologi cetak, dan dalam bentuk cetak. Media
komunikasi yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, majalah, tabloid.
Biasanya media cetak terbit tiap hari secara terus-menerus serta memiliki audiens
yang terbatas.
Sedangkan, media digital adalah media komunikasi yang menggunakan internet dan
teknologi digital atau komputer sebagai alat pengoprasiannya. New media atau media
digital muncul setelah media komunikasi konvensional cukup digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Media digital ini tercipta dan berkembang setelah terjadi
kemajuan pesat dalam teknologi komunikasi, khususnya pada teknologi digital atau
komputer dan internet. Media digital merupakan ruang pemberitaan yang memadukan
antara teknologi komunikasi (internet) dan jurnalisme konvensional dalam satu ruang
yang disebut jurnalisme online. Sedangkan surat kabar memiliki kelebihan khusus,
surat kabar menyediakan halaman atau ruang yang luas bagi suatu konten berita yang
akan dianalisis secara mendalam dan memiliki ruang penulisan yang berkualitas.
Blog, media sosial, dan website merupakan contoh aplikasi yang termasuk dalam
media komunikasi baru atau new media.
Perbedaan yang sangat mencolok dari kedua media tersebut adalah media
konvensional dinilai tidak efektif lagi untuk masa sekarang ini karena minat baca
masyarakat Indonesia yang mulai menurun apalagi membaca berita dari media cetak.
Sehingga media digital dinilai lebih efisien dan terjangkau karena hanya bermodalkan
smartphone dan kuota internet saja. Media digital juga dapat memfasilitasi kita untuk
berkomunikasi dua arah melalui media sosial. Kita dapat langsung memberikan
feedback pada informasi tertentu.
1
Heru Margianto, Asep Syaefullah, Media Online: Antara Pembaca, Laba dan Etika,
Jakarta: 2003, hlm. 15.
Hal tersebut memungkinkan audiens untuk lebih aktif sebagai masyarakat untuk dapat
mengakses informasi yang sedang terjadi seluruh dunia. Media baru dapat
memperluas jangkauan komunikasi baik yang dekat hingga yang sangat jauh
sekalipun. Sedangkan media konvensional cenderung merupakan informasi searah
dan tidak dapat terhubung satu sama lainnya. Dengan demikian, masyarakat banyak
memilih untuk membaca berita melalui media digital karena dinilai lebih mudah dan
efisien karena kecepatan berita yang diberikan kepada pembacanya. Berita-berita yang
dimuat pada situs berita selalu berita-berita terbaru sehingga informasinya tidak
pernah ketinggalan. Selain itu, penawaran lain yang diberikan oleh berita online
adalah pembacanya dapat mengakses informasi secara gratis dan bebas kapan saja
dimana saja. Sifat berita online yang menjangkau informasi nasional maupun
internasional secara cepat menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca online.
Terutama di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini penggunaan media digital
sangat penting dan cocok bagi seluruh kalangan masyarakat dalam melihat
perkembangan situasi terkini dari pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, selain
itu media juga dapat dengan mudah memberikan transparasni kepada segenap
masyarakat yang ingin turut memantau dan mengawasi jalannya kebijakan atau
peraturan yang ada selama masa pandemi COVID-19, media digital sangat membantu
bentuk komunikasi tanpa bertatap muka yang pada masa pandemi COVID-19 ini
tentunya tidak mungkin dalam bertukar informasi secara langsung atau di depan pers
dengan jumlah yang masif.
Manfaat media digital dapat kita rasakan bahkan semakin berkembangnya media
digital tersebut semakin kita tidak dapat beralih daripada media digital, seperti yang
diketahui umum, komunikasi massa adalah proses berbagi pesan ke sejumlah besar
khalayak melalui beberapa bentuk teknologi pada satu waktu, seperti berikut manfaat-
manfaat dari media digital dalam berbagai bentuk, yaitu:
Informasi
Mengirim dan berbagi informasi adalah fungsi utama media. Karena informasi adalah
pengetahuan dan pengetahuan adalah kekuatan, media menawarkan fakta dan opini
yang otentik dan tepat waktu tentang berbagai peristiwa dan situasi kepada khalayak
massa sebagai item informatif. Informasi yang diberikan oleh media massa dapat
bersifat beropini, obyektif, subyektif, primer dan sekunder. Fungsi media yang
informatif juga memungkinkan audiens mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka
dan menemukan kebenaran. Media menyebarkan informasi sebagian besar melalui
siaran berita di radio, TV, serta kolom surat kabar atau majalah.
Pendidikan
Hiburan
Manfaat penting lainnya dari media adalah sebagai hiburan yang juga dipandang
sebagai manfaat media yang paling jelas dan sering digunakan. Sebenarnya hiburan
adalah salah satu bentuk pertunjukan yang memberikan kesenangan kepada orang
lain. Media memenuhi fungsi ini dengan memberikan hiburan kepada orang-orang
dengan koran dan majalah, radio, televisi, dan media online menawarkan cerita, film,
serial, dan komik untuk menghibur audiensnya. Olahraga, berita, review film, seni
dan fashion adalah contoh lainnya yang membuat waktu rekreasi dan waktu luang
penonton lebih menyenangkan dan menyenangkan.
Persuasi
Manfaat berikutnya adalah media dalam bentuk persuasi karena media digital yang
persuasi artinya melibatkan dalam membuat pengaruh pada pikiran orang lain. Media
massa mempengaruhi audiens dengan berbagai cara mengingat konten media
membangun opini dan menetapkan agenda di benak publik. Itu mempengaruhi suara,
mengubah sikap dan perilaku moderat. Menggunakan tajuk rencana, artikel,
komentar, dan lain-lain, media massa dapat meyakinkan audiens meski tidak semua
audiens tahu tentang itu. Banyak dari mereka menjadi terpengaruh atau termotivasi
tanpa disadari begitu melihat iklan sebagai contoh yang dirancang untuk membujuk
para penonton.
Pengawasan
Sosialisasi
Sosialisasi adalah transmisi budaya dan media adalah reflektor masyarakat yang
mensosialisasikan orang, terutama anak-anak dan pendatang baru. Sosialisasi adalah
proses di mana orang dibuat untuk berperilaku dengan cara yang dapat diterima dalam
budaya atau masyarakat mereka. Melalui proses ini, masyarakat belajar bagaimana
menjadi anggota masyarakat atau masyarakat manusia dalam arti yang lebih besar.
Padahal proses sosialisasi media membantu membentuk perilaku, perilaku, sikap dan
keyakinan masyarakat yang mana proses sosialisasi mendekatkan orang dan mengikat
mereka menjadi satu kesatuan.
Perkembangan media digital di Indonesia awalnya terjadi pada tahun 1990. Internet
mulai populer pada masyarakat Indonesia ketika Indonet, yakni jasa layanan internet
Setelah itu, mulai banyak bermunculkan media konvensional yang meluncurkan situs
webnya sendiri, misalnya saja Bisnis Indonesia yang pertama kali meluncurkan situs
webnya pada 2 September 1996, Harian Waspada di Sumatera Utama yang
menghadirkan situs web Waspada Online pada 11 Juli 1997, serta Harian
Kompas yang melahirkan situs web Kompas Online dengan alamat pada 22 Agustus
1997.
Meski sejumlah media yang di atas menjadi generasi pertama media digital di
Indonesia, namun sejatinya media-media tersebut tidak sepenuhnya berfokus
menjalankan praktik jurnalisme sebagai media digital sebab, kebanyakan media
digital yang muncul pada tahun-tahun pertama perkembangan media digital di
Indonesia sebetulnya hanya salinan dari versi cetak media tersebut. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Vice Director PT Kompas Cyber Media, Edi Taslim, yang
menyebut bahwa konsep awal dari Kompas Online sekadar untuk memindahkan
konten dari surat kabar Harian Kompas ke internet.
Dalam masa disrupsi digital saat ini, untuk mengikuti perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi, media-media terdahulu (media cetak dan penyiaran) mulai
menerjunkan diri ke dalam media digital lewat berbagai macam bentuk digital.
Misalnya saja media penyiaran radio yang mulai merilis siniar (podcast) serta radio
versi digital, televisi yang mulai membuat layanan streaming video melalui aplikasi
digital atau situs web, serta media cetak seperti surat kabar dan majalah yang kini juga
menyediakan bentuk e-paper kepada pembaca.
II.1 Trend Penggunaan Media Digital Di Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19
Di era pandemi saat ini banyak terjadi perubahan di berbagai aspek kehidupan, salah
satunya dengan adanya kebijakan baru pemerintah yaitu PPKM (Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Peraturan tersebut diterbitkan Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19 yang telah
merubah hampir seluruh kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari seperti
berkomunikasi dan kegiatan lainnya. Pedoman pembatasan jarak sosial yang diajukan
oleh masing-masing pemerintah dan departemen kesehatan kepada masyarakat telah
menghasilkan penutupan sekolah dan bisnis dan membuat masyarakat bingung
menghadapi tingkat perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Peranan komunikasi digital lah yang kemudian sangat diperlukan dalam menghadapi
situasi pandemi COVID-19 ini. Pada dasarnya komunikasi digital merupakan
komunikasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk bertukar kabar lewat
platform digital serta pengiriman atau penerimaan pesan. Komunikasi digital ini
menjadi salah satu bentuk interaksi yang dilakukan secara tidak langsung, yang
menggunakan alat bantu digital seperti handphone atau komputer, yang disertai
dengan aplikasi atau situs media sosial tertentu. Kini, pengaruh perkembangan
teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi terhadap dunia pendidikan
tidak bisa dihindari lagi.
4
Machyudin Agung Harahap, Susri Adeni, Tren Penggunaan Media Sosial Selama
Pandemi di Indonesia, Bengkulu : 2020, vol. 7, hlm. 4
Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa sehingga
mampu menyesuaikan perkembangan teknologi dalam peningkatan mutu pendidikan,
terutama dalam penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi
dunia pendidikan khususnya pada proses pembelajaran. Mempermudah komunikasi
jarak jauh merupakan tujuan tertentu dari manfaat digital komunikasi. Selain itu,
terdapat beberapa manfaat lainnya seperti memudahkan penjualan. Dengan begitu,
penggunaan digital komunikasi ini dapat meningkatkan penjualan berbagai macam
produk maupun jasa dengan cara electronic commerce. Dengan begitu, kehadiran
digital komunikasi ini justru memberikan ruang pada masyarakat untuk
mengembangkan usahanya.
Tidak hanya itu, transformasi digital yang semakin maju dan canggih memang
mempunyai banyak manfaat untuk perkembangan di berbagai aspek kehidupan.
Seperti yang terjadi di masa pandemi ini, terdapat banyak manfaat dari digital
komunikasi tantangan yang cukup berarti apabila itu dijalankan dan partisipan tidak
dapat mengikutinya. Kini terdapat berbagai teknologi digital yang dapat digunakan
untuk menambah dan meningkatkan strategi pekerjaan serta pembelajaraan dan
kesehatan masyarakat. Selain itu, selama pandemi COVID-19 ini teknologi menjadi
peranan penting dalam menjaga kegiatan masyarakat agar tetap berfungsi pada saat
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
1. Kejenuhan Komunikasi yang mana memang kondisi ini tidak dapat dihindari lagi
dalam situasi pandemi seperti ini, tidak semua mampu beradaptasi dengan
kebiasaan komunikasi yang kaku dan formal sementara biasanya mendapati
komunikasi yang lebih interaktif dan intens. Komunikasi dengan pola yang sama
dan berulang ini memunculkan kejenuhan. “Tantangannya adalah kejenuhan,
karena tidak bertemu orang lain dan menjalani kehidupan sosial seperti biasanya...
serta minimnya interaksi sosial.” (UL, dalam wawancara daring : 2020)
3. Hambatan Emosional, merasa kesepian, teralienasi. Dalam kajian efek media, ini
dikenal sebagai konsep media equation. Yaitu, manusia memperlakukan media
komputer atau gadget selayaknya sebagai human being atau manusia.
Kenyataannya mitra berinteraksi adalah alat atau mesin (gadget).
4. Keterbatasan Media Daring, tidak semua orang memiliki media untuk mengakses
media digital sehingga informasi tidak tersebar dengan merata dan menjadi kurang
tepat sasaran.
5
Soraya Fadhal, Hambatan Komunikasi dan Budaya dalam Pembelajaran Daring pada
Masa Pandemi COVID-19, Jakarta : bab 16, hlm. 7-10
BAB IV
Fadhal Soraya, tanpa tahun, hambatan komunikasi dan budaya dalam pembelajaran daring
pada masa pandemi covid 19. Forum : Riset Fadhal
Harahap Machyudin Agung, Susri Adeni. 2020. Tren Penggunaan Media Sosial Selama
Pandemi di Indonesia. Forum penelitian : Jurnal Professional FIS UNIVED Vol.7 No.2
Lister Martin , Jon Dovey, Seth Giddings, Iain Grant, Kieran Kelly, 2003, New Media: A
Critical Introduction, New York : Taylor & Francis
Margianto J. Heru, Asep Syaefullah. 2018. Media online : antara pembaca, laba dan etika.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia
Republik Indonesia Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE). Lembaran Negara RI Tahun 2008, Sekretariat Negara. Jakarta
Stephanie Conney. “Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia "Melek" Media
Sosial.” https://tekno.kompas.com/read/2021/02/24/08050027/riset-ungkap-lebih-dari-
separuh-penduduk-indonesia-melek-media-sosial (diakses tanggal 30 Oktober 2021)
Univeristas Jurnalistik. “Teori New Media Menurut Para Ahli
dan” https://www.universitasjurnalistik.com/2020/11/teori-new-media-menurut-para-ahli-
dan.htmlhttps://www.universitasjurnalistik.com/2020/11/teori-new-media-menurut-para-ahli-
dan.html (diakses tanggal 30 Oktober 2021)