Anda di halaman 1dari 4

Analisis Teori Difusi Inovasi Terhadap Penggunaan Media

Massa Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Modern

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH KOMUNIKASI MASSA
Dosen: Kun Sila Ananda, M.A

Disusun Oleh:
NAMA
OFFERING
NIM

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DESEMBER 2022
Analisis Teori Difusi Inovasi Terhadap Penggunaan Media Massa Dalam
Kehidupan Sosial Masyarakat Modern

A. Penggunaan Media Massa di Kalangan Masyarakat


Perkembangan media komunikasi yang terus berlangsung membuat proses komunikasi
menjadi lebih praktis dan efisien, tak hanya itu era keterbukaan informasi yang dapat
dirasakan oleh pengguna media massa juga secara tidak langsung berdampak pada intelektual
seseorang. Bagaimana tidak, segala jenis informasi yang dibutuhkan dapat langsung diakses
melalui teknologi Internet. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di media massa
khususnya internet bersifat aktual karena masih terdapat informasi palsu yang tersebar secara
luas di media massa.

Dilansir dari Kompas.com tercatat sebanyak 210 juta masyarakat Indonesia merupakan
pengguna Internet, dari rentang usia 5 – 55 tahun ke atas, dan sebanyak 89,3 persen
masyarakat Indonesia mengakses internet melalui smartphone, sisanya sebanyak 0,73 persen
masyarakat mengakses internet melalui laptop atau komputer.

Beragam fitur menarik yang ditawarkan internet membuat masyarakat lebih memilih
menggunakan Internet sebagai tempat bertukar informasi, salah satunya melalui platform
digital yang banyak digemari yaitu Social Media. Media internet tidak hanya menyajikan
informasi yang sifatnya mengedukasi, tetapi pengguna juga dapat mengakses konten hiburan
yang banyak terdapat di Internet, apa lagi saat ini marak penggunaan e-commerce yang
dinilai menawarkan harga produk yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan toko retail
dan proses transaksi yang dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, sehingga kehadiran
internet sangat membantu masyarakat dengan gaya hidup yang serba praktis.

B. Teori Difusi Inovasi


Difusi inovasi secara bahasa terdiri dari dua kata yang berarti sebuah serapan pemikiran atau
ide dengan tujuan untuk memengaruhi cara berpikir, tindakan, dan perilaku masyarakat yang
dilakukan secara berkelanjutan. Teori difusi inovasi terdiri dari empat elemen pendukung,
yaitu:
 Inovasi, yang mana pada elemen ini terdapat kebaruan atau hal menarik yang
disajikan internet sebagai media komunikasi
 Saluran komunikasi, yang merupakan penentu keberhasilan sebuah proses
komunikasi. Sebelum menyampaikan pesan kepada komunikan, pihak komunikator
sebaiknya menentukan terlebih dahulu media komunikasi mana yang tepat untuk
menyebarkan informasi tersebut.
 Jangka waktu, yaitu proses pengenalan masyarakat terhadap media baru untuk
berkomunikasi. Pada elemen ini, masyarakat dapat mengambil keputusan untuk
menentukan media mana yang akan digunakannya sebagai tempat mendapatkan
informasi.
 Sistem sosial, yang merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsionalnya
namun memiliki tujuan yang sama.
Dari ke empat elemen di atas kemudian menghasilkan proses keputusan inovasi pada diri
masyarakat yang meliputi, tahap awareness, interest, evaluation, trial, dan adaptation, yang
kemudian tahapan tersebut dikembangkan lagi ke dalam empat tahap lainnya, yaitu tahap
knowledge, persuasion, decision, implementation, dan confirmation.

C. Ketergantungan Penggunaan Media Massa Dalam Teori Difusi Inovasi


Berdasarkan Teori yang telah dikemukakan di atas, maka secara Teori difusi inovasi
pengguna internet memiliki ketertarikan terhadap media baru untuk berkomunikasi, terlebih
lagi internet menyediakan beragam jenis konten yang dapat disesuaikan dengan preferensi
penggunanya, maka tak heran jika saat ini masyarakat lebih memilih internet sebagai media
bertukar informasi. Internet telah berhasil memengaruhi penggunanya untuk beralih
menggunakan media digital dalam berkomunikasi, hal tersebut disebabkan karena kesadaran
masyarakat yang tinggi terhadap perkembangan teknologi dan informasi, selain itu di era
digitalisasi saat ini masyarakat seolah “dipaksa” untuk dapat beradaptasi dengan media
digital, sehingga mau tidak mau masyarakat mulai beralih untuk menggunakan Internet
sebagai tempat untuk memperoleh dan mengirim informasi.

Masyarakat berhak memilih media mana yang akan digunakannya dalam berkomunikasi,
namun keadaan saat ini yang dapat dikatakan serba modern dan digital membuat masyarakat
akhirnya harus mengikuti arus perkembangan media informasi dan komunikasi, terlebih lagi
bagi masyarakat modern hadirnya internet seolah membantu dalam aspek kehidupan untuk
mempermudah pekerjaan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
terjadi saat ini, membuat masyarakat dapat menentukan media massa mana yang akan
dipilihnya sebagai tempat bertukar informasi dengan orang lain.

Kemudahan proses berkomunikasi melalui internet memang terlihat praktis dan efisien
karena mempersingkat waktu dalam bertukar pesan, namun terdapat dampak sosial yang
dapat dilihat secara jelas di kehidupan nyata saat ini, salah satunya adalah ketergantungan
masyarakat terhadap smartphone, yang membuat masing-masing individu akan fokus pada
smartphone pribadinya walau pun sedang dalam sebuah pertemuan, sehingga masyarakat
modern seolah tidak bisa lagi menikmati moment kebersamaan dengan bebas tanpa adanya
gangguan smartphone yang secara tidak langsung dapat mengurangi kualitas kebersamaan
saat sedang berkumpul.

Daftar Pustaka

Shahreza, M. (2018). Implementasi Teori Difusi Inovasi Pada Gerakan Bank Sampah.
Jurnal Komunikasi Pembangunan. Hal 1 – 32.
Soliha, S. F. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan Kecemasan
Sosial. Jurnal Interaksi. Hal 1 – 10.
Mujahidin. Harahap, M. S. (2017). Model Penggunaan Media Sosial di Kalangan
Pemuda. Jurnal Interaksi. Hal 142 – 155.
Kompas.com. 10 Juni 2022. Pengguna Internet di Indonesia Tembus 210 Juta pada 2022.
Diakses pada 15 Desember 2022 melalui
https://amp.kompas.com/tekno/read/2022/06/10/19350007/pengguna-internet-di-
indonesia-tembus-210-juta-pada-2022

Anda mungkin juga menyukai