Anda di halaman 1dari 11

A. 1.

Pengertian Media Sosial

Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya
(internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling
berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).

para ahli telah mencoba untuk mendefinisikan media sosial. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Mark Hopkins (2008) mendefinisikan media sosial sebagai istilah yang tidak hanya mencakup
berbagai platform media baru tetapi juga menyiratkan dimasukkannya sistem seperti FriendFeed,
Facebook, dan lain-lain yang pada umumnya dianggap sebagai jejaring sosial. Idenya adalah bahwa
berbagai platform media tersebut memiliki komponen sosial dan berperan sebagai media komunikasi
publik.

> Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein (2010) yang menyatakan bahwa media sosial merupakan
sekumpulan aplikasi berbasis internet yang dibangun dengan dasar-dasar ideologis dari WEB 2.0 yang
merupakan platform dari evolusi media sosial yang memungkinkan terjadinya penciptaan dan
pertukaran dari User Generated Content.

> K Lewis (2010) mendefinisikan media sosial sebagai label bagi eknologi digital yang memungkinkan
orang untuk berhubungan, berinteraksi, memproduksi, dan berbagi isi pesan.

> Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016) mendefinisikan media sosial dari perspektif komunikasi
pemasaran. Mereka menyatakan bahwa media sosial adalah media yang digunakan oleh konsumen
untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video informasi dengan orang lain dari perusahaan dan vice
versa.

> McGraw Hill Dictionary mendefinisikan media sosial sebagai sarana yang digunakan oleh orang-orang
untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan
gagasan dalam sebuah jaringan dan komputasi virtual.

Dari berbagai pengertian media sosial menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan media sosial adalah sebuah platform seperti Facebook, Twitter, atau Instagram yang digunakan
dengan tujuan utama untuk membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain.

Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum,
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

2. Ciri-ciri Media Sosial


Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

§ Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang
contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

§ Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

§ Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya

§ Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

3. Pertumbuhan Media Sosial

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media
sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang
besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial
bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat
sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media
sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model contentlainnya.

4. Peran dan Fungsi Media Sosial

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga
jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran
bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.
Media sosial spertiblog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan
lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.

5. Kelebihan Media Sosial

Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :

§ Kesederhanaan

Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan
marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa
dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.

§ Membangun Hubungan

Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan
membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan
mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat
melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
§ Jangkauan Global

Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan
memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap,
terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk
setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak
pengguna.

§ Terukur

Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung
dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan
waktu yang lama.

6. Fungsi Media Sosial

Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan
fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :

§ Administrasi

Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana
posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk
semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi
konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.

§ Mendengarkan dan Belajar

Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan
dengan mereka.

§ Berpikir dan Perencanaan

Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimananda akan tetap didepan pasar dan begaimananda
berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.

§Pengukuran

Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang
digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan
pasar anda.

B. Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Remaja

Perkembangan Internet di Indonesia semakin berkembang pesat diiringi dengan berbagai infrastruktur
yang memadahi seperti adanya ponsel, laptop dan biaya Internet yang terjangkau. Tingkat antusiasme
masyarakat Indonesia khususnya remaja dalam memanfaatkan teknologi Internet ini pun semakin
berkembang, baik dengan menggunakan ponsel maupun komputer.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan
cepat. Kini untuk mengakses media sosial bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya remaja bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju,
tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan
media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu
keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap
kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan dari komunitasnya. Tentu dengan adanya media sosial ini
pasti mengakibatkan dampak yang positif maupun dampak yang negatif (Jessica, 2013:
http://tikomjessicadevina.blogspot.com, diunduh 2 september 2014).

Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan tempat untuk
mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial, remaja sering curhat
tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Contoh salah satu media sosial yang sering
digunakan remaja untuk mengeluarkan perasaannya melalui tulisan adalah facebook.

Seperti dikutip dari The Next Web, tercatat dalam bulan September 2013 lalu, pengguna aktif bulanan
facebook kini sudah melewati angka 1,19 miliar akun. Dari angka tersebut, 874 juta pengguna di
antaranya mengakses Facebook dari perangkat mobile. Pada bulan yang sama, secara rata-rata
Facebook diakses secara aktif oleh 728 juta pengguna per hari, dengan 507 juta pengguna di antaranya
merupakan pengakses Facebook dari ponsel dan tablet. Ini berarti Facebook menikmati peningkatan
jumlah pengguna sebanyak 18 persen untuk pengguna aktif bulanan, 25 persen untuk pengguna aktif
harian, dan 45 persen pengguna mobile aktif bulanan. Indonesia merupakan negara yang menempati
urutan kedua dunia dalam penggunaan facebook. di media sosial, remaja dapat mendapat teman-teman
baru baik itu di dunia maya maupun di dunia nyata. Facebook juga sering digunakan remaja untuk
berbagi foto dengan teman-temannya (Harianti, 2013: http://harianti.com, diunduh 5 september 2014).

Selain itu, remaja sering menggunakan sosial media untuk mengupload foto, melihat foto, dan
mendwonload foto. Contoh media sosial yang digunakan remaja untuk berbagi foto adalah instagram.
Pengguna Instagram telah mencapai lebih dari 200 juta. Angka itu naik dari sekitar 150 juta pengguna
enam bulan sebelumnya, serta 100 juta pengguna sekitar satu tahun yang lalu. Ini berarti Instagram
mengalami pertumbuhan pengguna sekitar 100 persen sepanjang tahun lalu. Adapun angka 200 juta
tersebut mengacu pada jumlah pengguna aktif bulanan. Sebagaimana dilaporkan oleh Cnet, perusahaan
yang dimiliki oleh media sosial Facebook ini juga menjelaskan bahwa para penggunanya telah
mengunggah lebih dari 20 miliar foto. Para remaja sering mengabadikan moment-moment penting
dengan kamera handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial, agar teman-teman maya
mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu hal (Alvin, 2014:
http://www.merdeka.com, diunduh 8 september 2014).

Pengalaman membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan perasaannya di media sosial, baik
itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia, mereka akan saling sindir dan bahkan akan memperburuk
keadaan.

C. Adapun pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mencari hiburan

Remaja umumnya menggunakan media sosial untuk mencari hiburan seperti menonton video, film,
bermain game online, dan lain sebagainya. Jenis-jenis media sosial yang menyediakan hiburan semacam
ini misalnya Facebook, Youtube, Discord, LINE, dan lain sebagainya.

2. Mencari informasi

Media sosial juga kerap digunakan oleh para remaja untuk mencari informasi khususnya yang berkaitan
erat dengan pelajaran di sekolah. Misalnya, mencari informasi yang berkaitan dengan pembuatan
laporan penelitian atau laporan praktikum. Informasi yang dicari berkaitan dengan teori serta format
penyusunan laporan. Selain informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas sekolah, para remaja juga
mencari informasi terkini seperti berita dan jenis-jenis informasi lain yang kerapkali tidak sesuai dengan
usia mereka. (Baca juga : Pengaruh Media Sosial dalam Dunia Pendidikan)
3. Mencari teman baru

Para remaja juga kerap menggunakan media sosial untuk mencari teman baru atau komunitas baru yang
sesuai dengan minat dan hobi yang ditekuni. Misalnya komunitas motor, bahasa, memasak, fotografi,
dan lain sebagainya. Namun tak jarang teman baru yang dicari oleh para remaja ini adalah seseorang
yang memalsukan identitas aslinya. Hal ini berakibat pada banyaknya kasus kriminal yang dimulai dari
perkenalan dengan seseorang di media sosial. Akhirnya, bukan teman baru yang didapat melainkan
masalah yang berkaitan dengan hukum.

4. Berbagi informasi

Pengaruh media sosial tehadap perilaku remaja lainnya adalah mereka aktif untuk saling berbagi
informasi. Misalnya, berbagi foto atau video melalui Facebook atau Youtube. Bahkan akhir-akhir
semakin banyak remaja yang berminat menjadi Youtuber karena melihat beberapa tokoh yang berhasil
menjadi youtuber.

5. Eksistensi diri

Media sosial juga sering digunakan oleh para remaja untuk menunjukkan eksistensi diri dengan cara
mengunggah foto-foto atau video, mem-posting status, memberikan komentar atau likes, dan lain
sebagainya. Terkadang, jika apa yang di-posting dan diunggah ke media sosial tidak mendapat respon
dari pengguna lainnya atau minimnya jumlah likes yang didapat, mereka akan merasa stres sendiri.
Tentunya hal ini tidak baik bagi kondisi psikologis mereka. (Baca juga : Pengaruh Media Sosial Terhadap
Kesehatan Jiwa)

6. Berkomunikasi

Peran media sosial dalam komunikasi digital adalah sebagai sarana komunikasi penggunanya. Tujuan
utama para remaja menggunakan media sosial adalah untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman,
atau teman baru. Melalui media sosial, mereka akan tetap terhubung dengan orang-orang terdekat
serta menjaga tali silaturahmi.
7. Belanja online

Belanja online adalah perilaku kekinian yang marak dilakukan oleh para pengguna media sosial tak
terkecuali para remaja. Dengan semakin menjamurnya situs-situs belanja online, mereka akan dengan
mudah memilih dan membeli produk yang diinginkan tanpa harus pergi ke toko. Adapun produk yang
biasa dibeli oleh remaja adalah baju, telepon genggam, buku, dan lain sebagainya.

8. Jualan online

Para remaja yang mempunyai bakat bisnis dan memiliki produk yang dapat dijual biasanya akan
memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dari produk yang dimiliki. Adapun produk yang
dapat mereka jual berupa tulisan, makanan, asesoris, atau hasil hasta karya lainnya. (Baca juga :
Kelebihan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness)

9. Memicu cyber-bullying

Cyber-bullying atau perundungan secara online kini kian marak terjadi di kalangan remaja. Perundungan
secara online ini terjadi akibat remaja menyalahgunakan media sosial untuk tujuan merundung teman
sendiri misalnya dengan mengirim pesan-pesan yang bernada ancaman dan lain sebagainya.
Perundungan semacam ini dapat mengganggu kondisi psikologis sang korban bahkan tak jarang ada
yang bunuh diri karena tidak tahan terhadap perundungan yang dilakukan temannya melalui media
sosial.

D. Dampak Dari Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Remaja

a. Dampak positif

Penggunaan media sosial di kalangan remaja memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak
positif penggunaan Media sosial diantaranya adalah banyak para remaja yang menggunakan Media
sosial untuk memasarkan iklannya seperti yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa pembuat
keripik pedas yang memasarkan produknya ke Twitter dan Facebook yang ber merk “Maicih” dan
akhirnya sekarang menjadi sebuah kripik yang sudah tersebar hampir di kota-kota besar di Indonesia.
Ada juga Media sosial yang digunakan sebagai sarana bertukar informasi, pengetahuan dan untuk
berdiskusi dalam pembuatan komunitas (Ahlan, 2011: http://ahlan-kurniawan.blogspot.com, diunduh 8
september 2014).

Media sosial juga dapat mempererat tali persaudaraan dimana seseorang dapat tetap saling
berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Media sosial juga dapat digunakan untuk mencari seorang
kerabat, bahkan ada seorang ibu yang dapat bertemu kembali dengan anaknya setelah 12 tahun
berpisah (Fadhli, 2013: http://tscumum2011.blogspot.com, diunduh 7 September 2014).

Selain dari dampak-dampak tersebut, masih banyak dampak positif sosial media diantaranya adalah
sebagai berikut:

• Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka
jumpai secara online, karena mereka dapat berinteraksi dan menerima umpan balik dari satu sama lain
(Ahlan, 2011: http://ahlan-kurniawan.blogspot.com, diunduh 8 september 2014).

• Memudahkan dalam memperoleh informasi. Remaja menjadi lebih mudah untuk memperoleh
informasi dari di internet karena adanya blog ataupun website. Selain itu sosial media juga bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain (Lukman, 2009:
http://lumansupra.wordpress.com, diunduh 9 september 2014).

• Situs media sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati.
Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan
status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik (Ahlan,
2011: http://ahlan-kurniawan.blogspot.com, diunduh 8 september 2014).

• Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja mudah berbagi
mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu dengan mempostingnya ke blog (Fadhli,
2013: http://tscumum2011.blogspot.com, diunduh 7 September 2014).

Dari pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media sosial itu memiliki dampak positif
yaitu, media sosial dapat digunakan para remaja sebagai media untuk memperbanyak teman,
mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, memudahkan para
remaja untuk mendapat informasi, dan memudahkan para remaja untuk saling berbagi perhatian.

b. Dampak negatif

Dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah dapat membahayakan kesehatan karena memicu
orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen,
membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Selain itu, dampak negatif dari penggunaan sosial media di kalangan para remaja diantaranya adalah
banyak para remaja yang kecanduan untuk menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga
menurunkan produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang (Refri, 2013:
http://refrisavitri.blogspot.com, diunduh 10 september 2014).

Selain itu, banyak para remaja yang lebih suka berhubungan lewat media sosial dibandingkan dengan
bertemu dengan teman-temannya dan yang lebih parah lagi mereka yang kecanduan susah untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Para pelajar juga lebih sering menggunakan waktu mereka untuk
bermain game yang ada pada salah satu media sosial.

Akhir-akhir ini pun banyak kasus-kasus tentang penculikan gadis, banyak orang-orang dengan
kepandaian komunikasi dan rayuan dapat melarikan gadis yang dibawa usia menjadi korban. Media
sosial juga digunakan untuk bisnis prostitusi. Banyak remaja yang tergiur karena pengaruh dari
lingkungannya yang memang ada yang sudah terjun ke dunia hitam dan juga menawarkan keuntungan
yang sangat menjanjikan. Remaja yang sedang labil apalagi suka bermimpi hidup mewah dengan mudah
serta berasal dari keluarga yang berantakan mudah untuk terjerumus dalam prostitusi di media sosial ini
(Wahyu, 2013: http://wahyufianlagi.blogspot.com, diunduh 10 September 2014).

Selain dampak-dampak negatif tersebut, masih banyak dampak negatif yang lain diantaranya adalah
sebagai berikut :

• Situs media sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar
akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat
mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata (Zukhria, 2013:
http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com, diunduh 7 september 2014).

• Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan media sosial untuk
bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan layanan game yang membuat remaja
menjadi kecanduan game (Wahyu, 2013: http://wahyufianlagi.blogspot.com, diunduh 10 September
2014).

• Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak
para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos,
tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang (Refri,
2013: http://refrisavitri.blogspot.com, diunduh 10 september 2014).
• Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs media sosial. Hal ini membuat mereka
semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs media sosial dan di dunia nyata.
(Zukhria, 2013: http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com, diunduh 7 september 2014).

• Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga
kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan dapat mengakibatkan
obesitas (Wahyu, 2013: http://wahyufianlagi.blogspot.com, diunduh 10 September 2014).

• Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel
selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang.
Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan
banyak waktu duduk di depan meja komputer (Refri, 2013: http://refrisavitri.blogspot.com, diunduh 10
september 2014).

E. Cara mengatasi kecenderungan remaja di media sosial

Solusi yang pertama kali adalah berusaha untuk membatasi diri, dimana jika para remaja sudah
kecanduan dengan media sosial, maka harus membatasi waktu aksesnya, mulai kurangi bermain game
dan update status. Mulai mencari kesibukan yang lain misalnya seperti bermain bersama teman-teman
dalam dunia nyata, ikut organisasi maupun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah (Selvi, 2013:
http://muda.kompasiana.com, diunduh 9 september 2014).

Beberapa cara lain untuk mengatasi kecenderungan para kalangan remaja di media sosial antara lain
sebagai berikut :

=> Mengetahui masalahnya

Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan berkurang jika, berinteraksi dengan media
sosial. Masalah seperti ini yang harus ditemukan dan menggantikan dengan hal lain yang lebih positif
lagi (Refri, 2013: http://refrisavitri.blogspot.com, diunduh 10 september 2014).

=>Ubah pola kebiasaan online

Jika kebiasaan para kalangan remaja menghabiskan waktu seharian untuk online di media sosial yang
belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana
misalnya, membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu
kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang
dibuat itu harus dipatuhi (Selvi, 2013: http://muda.kompasiana.com, diunduh 9 september 2014).

=>Atur ulang jadwal rutinitas


Biasanya para remaja yang kecanduan di media sosial tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam
kesehariannya. Oleh karena itu, para remaja harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitasnya dengan
baik dan seimbang, antara kewajiban dan hak (Eko, 2013: http://ekolistiyono.my.id, diunduh 10
september 2014).

Anda mungkin juga menyukai