Nama : Sri Wulandari

NIM : 043001737

UPBJJ : Palangkaraya

Komunikasi sangat humanistik dan melihat bahwa interaski  dapat membangun, memelihara
dan mengubah kebiasaan-kebiasaan yang ada pada suatu kehidupan, sosial. Tidak terlepas
pada kondisi krisis. Oleh karenanya banyak pendekatan yang digunakan untuk melihat proses
komunikasi.

1. Sebutkan pendekatan apa yang menitik beratkan kehidupan sosial sebagai proses
interaksi.
2. Jelaskan bentuk pendekatan yang Saudara sebutkan tersebut dikaitkan dengan kondisi
negara kita tercinta dalam menghadapi Covid-19. (500-700 kata)

Jawab

1. Kebudayaan merupakan pendekatan totalitas pengalaman manusia yang mencangkup

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kapabilitas serta
kebiasaan-kebiaasan lain yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Wujud dari kebudayaan sebgai totalitas itu sendiri adalah ide, gagasan, nilai, norma
dan perantuan. Dan wujud kebudayaan sebagai totalitas dari aktivitas adalah manusia
(masyarakat) serta hasil dari kebudayn sebagai hasilnya adalah karya yang diciptakan
oleh manusia itu sendiri.
2. Seiring dengan kebudayaan yang dialami oleh masyarakat pada masa pandemi
covid19, banyak kebudayaan yang mengalami peregeseran pemikiran yang akhirnya
pergeseran itu menjadi sebuah kebiasaan untuk menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Bahkan sistem sosial budaya masyarakat antara di kota dan di pedesaan
pada masa pandemi ini sama-sama menjalani kebiasaan yang sama. Menjalani norma
dan aturan yang ditetapkan oleh Pemerintahan dalam menghindari Covid-19 adalah
suatu contoh pergeseran budaya yang sekarang ini secara sadar atau tidak sudah
dijalankan oleh masyarakat. Tidak beribadah di tempat ibadah, tidak bisa
bersosialisasi diluar seperti gotong royong yang merupakan kebudayaan Indonesia,
tidak sekolah diluar, bekerja dirumah dan rajin mencuci tangan serta menjaga
kebersihan, merupakan kebudayaan baru yang sekarang ini ada di kehidupan
masyarakat.
Dalam pendekatan kebudayaan dalam menghadapi kasus covid-19 Indonesia
melakukan kampanye berbasis lokal, bukan hanya sebatas konten seni yang ada pada
saat ini, materi budaya dapat digunakan semestinya memori lokal menegani wabah,
yang mungkin tersimpan dalam cerita rakyat, nyanyian daerah dan sebagainya,
sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahami dampak yang akan
ditimbulkan.
Melibatkan para pemimpin adat, atau kepala kebudayaan lainnya dalam melakukan
kampanye penanganan covid-19. Pelibatan pemimpin adat ini akan membawa dampak
yang cukup signifikan karena himbauan berasal dari kalangan sendiri sehingga lebih
di dengar. Pemerintah Kabupaten juga dapat membuat atau mengaktifkan posko-
posko kesehatan dilingkungan terkecil. Instansi kesehatan dapat menunjuk duta
kesehatan warga dan memberikan edukasi singkat mengenai  pencegahan penyebaran
virus corona. Pemerintah dapat menstimulus lahirnya aturan adat atau aturan desa
yang bertujuan mensukseskan penanganan dan pencegahan covid-19. Dalam banyak
masyarakat, aturan adat atau peraturan desa kadangkala lebih dipatuhi dari pada
himbauan pemerintah. Hal ini dikarenakan aturan adat dan desa dirasakan lebih
“dekat” dari pada peraturan pemerintah.