Anda di halaman 1dari 7

RESUME SOSIOANTROPOLOGI KESEHATAN

“DINAMISASI KEBUDAYAAN DALAM REALITAS SOSIAL”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

Putri Aulia W 1911102413176 Dayang Putri Sekar S 1911102413177


Sunia Eka Puspita 1911102413163 Della Fitria Z 1911102413179
Rizky Rahmadani 1911102413164 Deadiva Andreana 1911102413183
Maria Indri Novita 1911102413165 Nadia Tajudin 1911102413186
Nur Fadillah Putri 1911102413166 Nur Salsabillah 1911102413189
Anisya Dea Rizkita 1911102413167 Desi Puspitasari 1911102413194
Ikhwan Jati Sugiantoro 1911102413169 Margareth Lisbeth 1911102413198
Yuni Anggrayni 1911102413170 Yusrifar Riza M 1911102413199
Monica Yulansa 1911102413173 Noor Lita Sari 1911102413202

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019/2020
A. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat

Mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Berbagai
kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya baik kekuatan alam
maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu
baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan juga kepuasan, baik di
bidang spiritual maupun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat di atas, untuk
sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas, dan dengan demikian
kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas dalam
memenuhi segala kebutuhannya.

Dalam tindakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam,


pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam
batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada
masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaannya.
Keadaannya berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, dimana taraf
kebudayaannya sudah tinggi. Kasil karya manusia berupa teknologi memberikan
kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan
apabila mungkin menguasai alam.

Dengan demikian kebudayaan berfungsi mengatur agar manusia memahami


bagaimana manusia harus bertingkah laku, berbuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
di masyarakat, sehingga segala ketentuan di dalam masyarakat diharapkan dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat yang bertempat tinggal pada
lingkungan tersebut. Masyarakat pun diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar, agar semua dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Kebudayaan juga berisi norma-norma sosial yakni sendi-sendi masyarakat yang


berisi sanksi-sanksi atau hukuman-hukuman yang dijatuhkan oleh golongan bilamana
peraturan yang dianggap baik untuk menjaga keutuhan dan keselamatan. masyarakat
dilanggar. Norma-norma itu merupakan kebiasaan-kebiasaan hidup, adat istiadat,
kebiasaan (folkwasy), Kebudayaan juga memiliki peran penting dalam membentuk
masyarakat. Peran penting atau fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah :

1. Melindungi diri terhadap lingkungan alam


2. Memberi kepuasan materil atau spiritual bagi manusia dan masyarakat
3. Memanfaatkan alam dan bila perlu menguasai alam dengan teknologi yang
diciptakannya
4. Mengatur tata tertib dalam pergaulan masyarakat dengan norma-norma dan nilai-nilai
sosial.
Tidak selamanya keadaan masyarakat berjalan sesuai dengan harapan dari
masyarakat tersebut, kadang-kadang terjadi penyimpangan dalam masyarakat yang
biasanya merupakan petunjuk bahwa :

1. Kaidah-kaidah yang ada kurang lengkap, atau telah tertinggal dalam perkembangan
kebutuhan masyarakat.
2. Ada kaidah-kaidah yang kurang jelas perumusannya, sehingga menimbulkan aneka
macam penafsiran dan penerapan.
3. Terjadinya kemacetan-kemacetan dalam birokrasi.
4. Diperlukannya lembaga-lembaga penyalur bagi kegiatan warga masyarakat yang
lebih banyak.
5. ketaatan menurun, sehingga perlu diteliti sebab sebabnya.
6. kesatuan masyarakat agak menurun.

Atas dasar itu semua pada prinsipnya sistem pengawasan sosial merupakan salah
satu unsur yang penting dalam masyarakat, baik masyarakat yang tergolong sederhana
maupun masyarakat yang kompleks. Disinilah pentingnya kebudayaan yang pada
hakikatnya adalah untuk mengatur agar manusia dapat mengerti satu sama lainnya,
bagaimana manusia bertindak dan bagaimana manusia itu berbuat untuk kebaikan
bersama. Jadi pada intinya kebudayaan ini sebagai cerminan kehidupan manusia, jika
suatu masyarakat memegang teguh kebudayaannya maka akan tercipta kehidupan yang
harmonis.

B. Mengapa penyimpangan-penyimpangan terjadi di dalam masyarakat

Tidak selamanya keadaan masyarakat berjalan sesuai dengan harapan dari


masyarakat tersebut, kadang-kadang terjadi penyimpangan dalam masyarakat yang
biasanya merupakan petunjuk bahwa :

1. Kaidah-kaidah yang ada kurang lengkap, atau telah tertinggal dalam perkembangan
kebutuhan masyarakat

2. Ada kaidah-kaidah yang kurang jelas perumusannya, sehingga menimbulkan aneka


macam penafsiran dan penerapan

3. Terjadinya kemacetan-kemacetan dalam birokrasi

4. Diperlukannya lembaga-lembaga penyalur bagi kegiatan warga masyarakat yang lebih


banyak

5. Taraf ketaatan menurun, sehingga perlu diteliti sebabsebabnya

6. Derajat kesatuan masyarakat agak menurun


Atas dasar itu semua pada prinsipnya sistem pengawasan sosial merupakan salah
satu unsur yang penting dalam masyarakat, baik masyarakat yang tergolong sederhana
maupun masyarakat yang kompleks. Disinilah pentingnya kebudayaan yang pada
hakikatnya adalah untuk mengatur agar manusia dapat mengerti satu sama lainnya,
bagaimana manusia bertindak dan bagaimana manusia itu berbuat untuk kebaikan
bersama. Jadi pada intinya kebudayaan ini sebagai cerminan kehidupan manusia, jika
suatu masyarakat memegang teguh kebudayaannya maka akan tercipta kehidupan yang
harmonis.

C. Apa yang dimaksud dengan akulturasi budaya dan dampaknya pada kesehatan,
khususnya dikaltim seperti apa berikan contohnya

Akulturasi atau Acculturation atau culture contact, merupakan konsep


mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian
rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri. 19 20 Akulturasi dianggap sebagai akobat pengaruh kebudayaan yang kuat
dan bergengsi atas kebudayaan yang lemah dan terbelakang. Akulturasi bukan
hanya dihasilkan dari interaksi saja, tetapi dari rencana yang disengaja oleh
kebudayaan yang kuat

Dampak akulturasi budaya terhadap masyarakat

Dalam tiap kebudayaan terdapat berbagai kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan.
Di pedesaan masyarakat kalimantan timur , ibu nifas tidak boleh makan yang amis-amis
(misalnya : Ikan) karena menurut kepercayaan akan membuat jahitan perineum sulit
sembuh dan darah nifas tidak berhenti. Menurut ilmu gizi hal tersebut tidak dibenarkan
karena justru ikan harus dikonsumsi karena mengandung protein sehingga mempercepat
pemulihan ibu nifas. Disinilah peran petugas kesehatan untuk meluruskan anggapan
tersebut.

D. Definisi Perubahan Sosial Budaya Menurut Para Ahli

1. Max Weber

Pengertian perubahan sosial budaya menurut pendapat Max Weber bahwa


perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat
adanya ketidaksesuaian unsur-unsur di dalamnya (ditulis dalam buku Sociological
Writings)
2. Kingsley Davis

Kingsley Davis mengemukakan pendapat mengenai perubahan Budaya, dimana


perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena
adanya interaksi yang bersifat komunikatif.

3. W. Kornblum

Belia berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.

4. Selo Soemardjan

Selo Soemardjan mengemukakan pendapat mengenai perubahan sosial : adalah


semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat,di mana perubahan tersebut memengaruhi sistem sosialnya. Perubahan sosial
yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan pola-pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.

5. J.L Gillin dan J.P Gillin

Ada pendapat terkenal mengenai Perubahan Sosial yang dikemukakan oleh J.L
dan J.P Gillin, dimana mereka menyebutkan bahwa perubahan sosial adalah variasi dari
mode atau cara-cara hidup yang telah diterima.

Baik karena perubahan kondisi geografis, dalam kebudayaan materil, komposisi


penduduk atau ideologi, maupun disebabkan oleh difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam kelompok.

E. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya di Indonesia.

Perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku
manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Perubahan sosial
budaya itu biasanya terjadi karena adanya dorongan dari beberapa faktor baik yang
berasal dari dalam masyarakat (internal) maupun yang berasal dari luar masyarakat
(eksternal).

Faktor-faktor internal, merupakan faktor-faktor perubahan yang berasal dari


dalam masyarakat, misalnya

1. perubahan aspek demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk),


2. konflik antar-kelompok dalam masyarakat,
3. terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan (revolusi), dan
4. penemuan-penemuan baru, yang meliputi
o discovery, atau penemuan ide/alat/hal baru yang belum pernah ditemukan
sebelumnya
o invention, penyempurnaan penemuan-penemuan pada discovery oleh individu
atau serangkaian individu, dan
o inovation, yaitu diterapkannya ide-ide baru atau alat-alat baru menggantikan
atau melengkapi ide-ide atau alat-alat yang telah ada.

Faktor-faktor eksternal, atau faktor-faktor yang beasal dari luar masyarakat, dapat berupa:

1. pengaruh kebudayaan masyarakat lain, yang meliputi proses-proses difusi


(penyebaran unsur kebudayaan), akulturasi (kontak kebudayaan), dan asimilasi
(perkawinan budaya),
2. perang dengan negara atau masyarakat lain, dan
3. perubahan lingkungan alam, misalnya disebabkan oleh bencana.

Menurut Murdock berbagai phenomena yang dapat menjadi faktor penyebab


timbulnya perobahan sosial budaya adalah:Pertambahan atau pengurangan
jumlah penduduk, perobahan lingkungan geografis, perpindahan ke lingkungan baru,
kontak dengan orang yang berlainan kebudayaan, persoalan alam dan sosial, kelahiran
atau kematian seorang pemimmpin, penemuan / Inovasi.

F. Jelaskan apa itu pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau
kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa pilihan
yang tersedia.Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final.Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli:

 Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif


perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
 Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
 Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah

Anda mungkin juga menyukai