Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL DISKUSI

DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan

Oleh kelompok

Nadila Citra Arofah (211118005)


Fahmi Ulum (211118011)
Monica Aprilia (211118018)
Ulva Zena Qodriyanti Nugraha (211118024)
Widya Dwi Prihatini (211118030)
Wanda Fradhana Pansuri (211118031)
Neng Julianti (211118036)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2018
1. Pengertian Dinamika, Masyarakat dan Kebudayaan
Dinamika ialah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan,
selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadapke
adaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi antara anggota kelompok dengankelompoknya
secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi selama ada kelompok,semangat
kelompok, yang terus menerus ada dalam kelompok itu yang manakelompok itu bersifat dinamis,
artinya dapat selalu berubah dalam setiap keadaan masyarakat (sebagai terjemahan istilah
society) adalah sekelompok orangyang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau
semi terbuka), di manasebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalamkelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab,musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringanhubungan-
hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitasyang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilahmasyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersamadalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersamaoleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budayaterbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adatistiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusiasehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis.Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budayaitu dipelajari.

2. Evolusi Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan

A. Proses Internalisasi
Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan
sampai ia hamper meniggal. Individu belajar menanmkan dalm kepribadiannya
segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya,
yang digunakan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tetapi wujud dan
pengaktifan dari berbagai macam stimulasi yang berbeda dalam sekitaran alam
dan lingkungan sosial maupun budayanya.
Setiap hari dalam hidup berlalu, bertambahlah berbagai macam pengalaman
mengenai bermacam-macam perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan
kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci, keamanan, harga diri,
kebenaran, perasaan bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain perasan-
perasaan tersebut, juga berbagai macam hasrat, seperti hasrat untuk
mempertahankan hidup, bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan,
dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag menjadikan bagian dari
kepribadian individu.
B. Proses Sosialisasi
Peroses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaandalam
hubungan dengan system sosial. Dalam proses itu seseorang individu dari
masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam
interaksi dengan segala macam individu yang ada disekelilingnya
yangmenduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi dalam suatu keluarga
golongn pegawai tinggi dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus
menghadapi beberapa individu dalam lingkungan masyarakat kecil adalah ibu
dan ayahnya. Dalam kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami tingkah
laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. Kemudian juga ia akan
belajar kebiasaan yang pertama yaitu makan dan minum disaat yang tepat.
Hubungan dengan lingkungan sosialnya menjadi lebih intensif ia
mengembangkan bahasanya sehingga ia dapat menguraikan maksudnya dan
dapat lebih mudah individu lain menerima maksudnya.
Proses sosialisai dalam golongn sosial lainnya dalam lingkungan sosial
dari berbagai suku bangsa didunia dapat menunjukkan proses sosialisasi yang
berbeda, karena proses sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan
lingkung sosial yang bersangkutan.
C. Proses Enkulturasi
Enkulturasi adalah pembudayaan, proses enkulturasi adalah proses
seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya
dengan adat, system norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga
suatu masyrakat , berawal dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian
teman bermain. Seringkali meniru berbagai macam tindakan meniru itu dan
diinternalisasi dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka
tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur
tindakannya dibudayakan.
Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang mengalami berbagi
hambatan dalam proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang
menyebabkan bahwa hasilnya kurang baik. Individu itu tidak dapat
menyesuaikan kepribadiannyadengan lingkungan sekitarnya, sehingga
condong menghindari norma-norma dan aturan-aturan masyarakat yang
berlaku dilingkunagnnya. Yang menjadikan hidupnya penuh konflik dengan
otang lain.

Proses Evolusi Sosial

1) proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosial


Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat
dianalisis dari dekat secara detail (microscopic), atau dapat juga
dipandang seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan
perubahan-perubahan yang tampak besar (macroscopic). Proses
analisis yang dilakukan secra detail dapat mengerti berbagai macam
proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Proses perubahan ini berlangsung lama sehingga menyebabkan
perubahan yang besar.
2) proses berulang dalam evolusi sosial
adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat ynag
menjadi objek penelitian ilmu antropologi muncul terhadap factor
individu dalam masyarakat. Sikap, perasaan, dan tingkah laku khusus
individu dalam masyarakat yang mungkin bertentangan dengan adat
istiadat yang lazim, diabaikan saja atau tidak mendapat perhatian
secara layak. Dengan demikian, kalau seorang ahli antropologi
misalnya harus menulis tentang adat istiadat perkawinan orang bali, ia
hanya akan mengumpulkan keterangan tentang hal yang lazim
dilakukan dalam perkawinan orang bali. Upacara, aktivitas, dan
tindakan yang menyimpang dari adat bali pada umumnya terjadi
karena berbagai situasi, biasanya diabaikan atau kutang diperhatikan.
Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat umum
seperti yang terurai sebelumnya, pada suatu ketika dapat banyak
terjadi dan dapat sering berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-
hari. Tidak ada suatu masyarakat yang semua warganya taat pada
aturan adat untuk selamanya, dapat kita mengerti bahwa keadaan yang
menyimpang merupakan pangkal dari proses perubahan kebudayaan
masyarakat pada umumnya.
Sudah tentu masyarakat tidak akan membiarkan penyimpangan
yang terjadi dalam masyarakat, dan itulah sebabnya dalam tipa
masyarakat ada alat pengendali masyarakat. Yang bertuajuan untuk
tetap mempertahankan adat istiadat.
3) proses mengarah dalam evolusi sosial
kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita pandang dari
suatu jarak yang jauh, dengan mengambil interval waktu yang
panjang, maka akan tampak perubahan besar yang seolah bersifat
menentukan arah dari sejarah perkembangan masyarakat dan
kebudayaan.

3. Difusi
Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia
dibumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses
penyebaran unsur kebudayaan keseluruh penjuru dunia yang disebut difusi. Salah satu
bentuk difusi adalah penyebaran unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat yang
lainoleh kelompok manusia yang bermigrasi.
Penyebaran unsur kebudayaan juaga dapat terjadi tanpa ada perpindahan
kelompok manusia atau bangasa dari satu temapt ke temapt lain, tetapi karena
individu tertentu yang membawa unsur kebudayaan itu hingga jauh.
Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur kebudayaan yang
berdasarkan pertemuanantara individu dalam suatu kelompok denagn individu
kelompok lain. Pertemuan antara kelompok semacam itu dapat berlansung dengan
berbagi cara. Seperti hubungan symbolistic, penetration, peperangan.
Contoh yang pernah terjadi adalah unsur kebudayaan yang dibawa masuk oleh
para pedagang dari India ke Indonesia. Cerita Ramayana dan Mahabarata salah
satunya diperoleh melalui aktivitas perdagangan masyarakat India ke Indonesia.
Masuknya unsur-unsur kebudayaan tersebut terjadi tanpa sengaja ke dalam
kebudayaan penduduk setempat.

4. Inovasi
Inovasi adalah proses pemabaruhan dan penggunaan sumber-sumber alam,
energy, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru
yang semua akan menyebabkan adanya system peroduksi menghasilkan produk-
produk baru.. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan kebudayaan yang
khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.
Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya denganpenemuan baru dalam
teknologi. Suatu penemuan biasanya merupakan suatu proses sosial yang panjang
yang melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention.
Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang
baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu
atau kelompok masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila
masyarakat sudah mengakui , menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Factor yang menjadi pendorong individu dalam suatu masyarakat untuk


memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru adalah: a. kesadaran pada
tiap individu akan kekurangan dalam kebudayaannya, b. mutu dari keahlian dalam
suatu kebudayaan, c. system perangsang bagi aktivitas mencipta dalam amsyarakat.

Contoh: Pakaian Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi.
Dahulu semua masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring
dengan kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit demi
sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan menggunakan
pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh, sekarang adalah jamannya
demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan menggunakan
pakaian yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak
meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu.
Seperti pakaian adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura.2.
Model RambutModel rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung
merasa harus mengikuti trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’.
Pengaruh terbesar adalah model rambut ‘punk’ yang membuat banyak remaja
mengikuti model rambut dan gaya hidup orang dengan model rambut tersebut.3.
KesenianKesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman.
Saat ini, banyak kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak
suka dengan kesenian tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian
asing dengan alasan trendy. Namun, masih banyak kesenian populer Indonesia yang
masih bisa bertahan sampai sekarang

5. Akulturasi
Istilah akulturasi, atau acculturation, atau culture contac, mempunyai berbagai
arti dianatara para antropologi, tetapi semua sepaham bahwa konsep itu mengenai
proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia denagn suatu kebudayaan
asing yang sedemiakian rupa, sehungga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia,
tetapi proses akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul ketika
kebudayaan-kebudayaan bangsa di eropa barat mulai menyebar keseluruh daerah lain
dimuka bumi, dan mulai mempengaruhi masyarakat suku bangsa lain pada permulaan
abad ke-15.
Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam keadaan apa kebudayaan dapat
dimasuki pengaruh kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau diolah oleh
kebudayaan suku bangsa masyarakat tadi, melalui saluran apa dan pada lapisan apa
dalam masyarakat suku bangsa tadi, unsur-unsur kebudayaan yang masuk, reaksi
sikap dan perasaan para individu dalam masyarakat suku bangsa tadi terhadap unsur-
unsur kebudayaan tersebut.
Perhatian terhadap saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing
untuk masuk kedalam kebudayaan penerima, akan memberi suatu gambaran yang
konkret tentang jalannya suatu proses akulturasi.Salah astu wujud penolakan terhadap
pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing dan pergeseran sosial-budaya yang
merupakan akibat dari peristiwa itu terjadi dalam banyak masyarakat didunia.
Contoh kasus: Seni rupa juga memiliki contoh akulturasi kebudayaan yang
dapat ditemui. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, seni kaligrafi adalah contoh
paling umum ditemui, sebagai bagian dari pengaruh budaya Islam dari Arab dengan
penggunaan aksara Arab. Kaligrafi biasa bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an yang
merupakan kitab suci umat Islam. Fungsinya bisa digunakan sebagai hiasan pada
masjid, corak motif batik dan sebagainya. Contoh lain adalah seni khot yang
merupakan perpaduan seni lukis dan seni ukir.

6. Asimilasi
Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada: a. golongan
manusia dengn latar belakang kebudayaan yang berbeda, b. saling bergaul langsung
secara intensif untuk waktu yang lama, c. kebudayaan-kebudayaan golongan-
golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur masing-
masing berubah wujudnya menjadi unsur kebudayaan campuran. Biasanya, golongan
yang tersangkut dalamproses asimilasi adalah suatu golongna mayoritas dan
minoritas. Dalam hal ini golongan minoritas merubah sifat khas dari unsur
kebudayaan dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas.
Sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilanagn kepribadian kebudayaannya dan
masuk kedalam kebudayaan mayoritas.

Adapun factor-factor yang menghambat proses asimilasi pada umumnya


adalah: a. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapib. sifat takut
terhadap kekuatan dan kebudayaan lain, c. perasaan superioritas pada individu-
individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.

Contoh asimilasi : Arie adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia
berteman baik dengan Budi yangg merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian
tradisional Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi,
maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru.

Anda mungkin juga menyukai