Anda di halaman 1dari 4

DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN DALAM MENCIPTAKAN

PENDIDIKAN

Oleh :
HAFIYAN NAUFAL ADHISTYA
18050534011

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling “bergaul” atau dengan istilah
ilmiah saling “berinterksi” yang mempunyai sarana-prasarana untuk berinteraksi antar warganya
untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Berbagai macam kategori sosial, golongan sosial,
komunitas masyarakat, kelompok suku, perkumpulan golongan, adat-istiadat dan pranata sosial
dalam suatu warga negara. Untuk menganalisis secara ilmiah gejala dan kejadian sosial-budaya
yang mempengaruhi pndidikan di sekeliling kita diperlukannya dinamika sosial, yaitu konsep-
konsep tentang proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan
penelitian ilmu antropologi dan sosiologi. Terlebih mengenai konsep-konsep khusus tentang
pergeseran masyarakat dan kebudayaan, proses kebudayaan sendiri, proses evolusi sosial,
proses difusi, akulturasi dan asimilasi, pembauran atau inovasi.

Diantara konsep-konsep yang terpenting ada mengenai proses belajar kebudayaan oleh
warga masyarakat bersangkutan, yaitu internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization),
dan enkulturasi (enculturation). Ada juga proses perkembangan kebudayaan umat manusia pada
umumnya dan bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana, hingga bentuk-bentuk yang makin
lama makin kompleks, yaitu evolusi kebudayaan (cultural evolution). Kemudian ada proses
penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka
bumi, yaitu proses difusi (diffusion). Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan
asing oleh warga masyarakat, yaitu proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation).
Akhirnya ada proses pembauran atau inovasi (innovation), yang berkaitan erat dengan
penemuan baru (discovery and invention). Semua konsep mengenai dinamika masyarakat dan
kebudayaan tersebut akan mempengaruhi pendidikan dan perkembangan kepribadian seorang
individu di dalam masyarakat. Konsep-konsep tersebut diawali dengan suatu proses
pembelajaran kebudayaan sendiri . terdapat 3 proses yang dapat ditempuh untuk mempelajari
kebudayaan sendiri , yaitu : Proses Internalisasi , Proses sosialisai, Proses enkulturasi.
Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia
hampir meninggal. Individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat,
nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. Manusia mempunyai bakat yang telah
terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan
emosi dalam kepribadian individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam isi
kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada dalam
sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya.

Proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan
sistem sosial. dalam proses itu seorang individu dari masa anakanak hingga masa tuanya belajar
pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki
beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Proses enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya untuk mendapatkan pendidikan yang terdapat dalam lingkungan
masyarakatnya.

Semua proses tersebut diawali dari masa kecil , karena manusia mempunyai bakat yang
telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat,
nafsu, dan emosi dalam kepribadian individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai
macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada
dalam sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya.

Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh seorang
peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic), atau dapat juga dipandang seolah-olah
dari jauh dengan hanya memperhatikan perubahanperubahan yang tampak besar saja
(macroscopic). Proses evolusi sosial-budaya yang dianalisis secara detail akan membuka mata
peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-
hari tiap masyarakat di dunia yang disebut “proses-proses berulang” (recurrent processes). Dan
prosesproses evolusi sosial-budaya yang dipandang seolah-olah dari jauh hanya akan
menampakkan kepada peneliti perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam jangka waktu
yang panjang disebut sebagai “proses -proses menentukan arah”(directional processes).

Proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya ,tindakan individu warga


masyarakat yang menyimpang dari adat-istiadat umum dapat banyak terjadi dan dapat sering
berulang dalam kehidupan sehari -harinya. Sikap individu yang hidup dalam banyak masyarakat
akan mengingat keperluan diri sendirinya, dengan demikian ia sedapat mungkin akan mencoba
menghindari adat atau aturan yang tidak cocok dengan keperluan pribadinya. Maka dari
ketidakcocokan keperluan pribadi itu manusia mulai melakukan evolusi terhadap
kebudayaannya .
Evolusi masyarakat dan kebudayaan yang dipandang seolah-olah dari jarak yang jauh
(misalnya beberapa ribu tahun), maka akan tampak perubahan-perubahan besar yang seolah-
olah bersifat menentukan arah (directional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan
kebudayaan yang bersangkutan dan pedidikan yang terlihat juga sangat jauh berbeda dari
masyarakat sebelumnya. Evolusi kebudayaan manusia tersebut membuat konsep baru di
peradaban manusia , konsep yang muncul ialah konsep alkuturasi dan asimilasi .

Akulturasi ialah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsurunsur dari suatu
kebudayaan asing, lama kelamaan diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menghilangkan kebudayaan sendiri.

Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada golongangolongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling bergaul langsung secara
intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaankebudayaan tadi masing-masing berubah
sifatnya yang khas dan juga berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Kegiatan alkuturasi dan asimilasi menciptakan pembaharuan akan hal kebudayaan


pendidikan . pembaharuan (inovasi ) ini didasari oleh proses dan penggunaan sumber-sumber
alam, energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru
yang semua akan menyebabkan adanyasistem produksi menghasilkan produk-produk baru.
Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi.
Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang panjang dan melalui dua
tahap khusus, yaitu discovery dan invention. Proses discovery adalah suatu penemuan dari
suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang
diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam
masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila masyarakat sudah
mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Suatu penemuan baru biasanya berupa rangkaian panjang, dimulai dari penemuan-
penemuan kecil yang secara akumulatif diciptakan oleh sederet pencipta-pencipta. Dengan
demikian proses inovasi yaitu proses pembaruan teknologi ekonomi dan lanjutannya yang juga
merupakan suatu proses evolusi. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi individu-individu
itu bersifat aktif, sedangkan dalam proses evolusi individu-individu itu pasif, bahkan sering
bersifat negatif. Karena kegiatan dan usaha individu itulah, maka suatu inovasi memang
merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat (artinya lebih cepat kelihatan
daripada suatu proses evolusi kebudayaan).

Analisis
kebudayaan di masyarakat dapat mempengaruhi terbentuknya pembaharuan dalam
menciptakan suatu pendidikan . Pembaharuan kebudayaan mengalami evolusi dikarenakan
manusia mulai memntingkan pendidikan,karena ilmu di pendidikan tidak aka nada habisnya
(berkembang) mengikuti peradaban manusia.
Daftar pustaka

Pendidikan dalam Proses Kebudayaan yang Multikultural di Indonesia


http://ejournal.iaiibrahimy.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/70
Dinamika masyarakat dalam pendidikan
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/GeoEdukasi/article/view/588/581
Menuju masyarakat dan kebudayaan baru
http://archive.ivaa-
online.org/files/uploads/texts/POLEMIK%201_001%20Menuju%20Masyarakat%20dan%20Kebu
dayaan%20Baru_Sultan%20Takdir%20Alisjahbana.pdf
Teori-teori kebudayaan
https://www.google.com/books?hl=en&lr=&id=aZHKmu8wCVcC&oi=fnd&pg=PA19&dq=dinami
ka+masyarakat+dan+kebudayaan&ots=fKBxqS9UaC&sig=duq16LJWlB9yfBl5oHqFfhl289Q
kajian tentang dinamika masyarakat dan kebudayaan
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Wacana/article/view/280

Anda mungkin juga menyukai