KEMANUSIAAN
Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam
pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi
sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka. Sistem nilai budaya adalah hasil
pengalaman hidup yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga menjadi
kebiasaan yang berpola. Sistem nilai budaya yang berpola merupakan gambaran sikap dan
tingkah laku anggota masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan dalam
hidup bermasyarakat.
2. Difusi kebudayaan
Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke
individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.Penyebaran dari individu ke
individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat.Sedangkan
penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat.
Heriamanto dan winarno, mengemukakan penyebaran budaya atau difusi adalah
proses menyebarnya unsur-unsur kebudadayaan dari satu kelompok ke kelopok lain atau
suatu masyarakat ke masyarakat lain.kebudayaan kelompok masayarakat di suatu wilayah
bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain.misalnya kebudayaan dari masyarakat Barat
(negara-negara eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan timur (bangsa asia dan
arika).Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu kebudayaan secara
meluas.
Difusi budaya bisa menimbulkan masalah.Masyarakat penerima akan kehilangan
nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk.contoh globalisasi
budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-
nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi prilaku sebagian masyarakat
indonesia. Misalnya, pola hidup komsumtif, pragmatis, dan individualistik.Akibatnya seperti
rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat indonesia.
3. Akulturasi
Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena
yang timbul sebagai hasil, jika kelompok kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan
yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus,
yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu
kelompok atau pada kedua-duanya.Gillin dan Gillin dalam bukunya Cultural Sociologi,
Mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses dimana masyarakat yang berbeda-beda
kebudayaannya menglami perubahan oleh kontak yang lama dan langsung, tetapi dengan
tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat dari dua kebudayaan itu.
Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses yang timbul
bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur
dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur kebudayaan
asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaa sendiri, tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat menimbulkan proses akulturasi:
Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja dalam
masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua kelompok.
Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan
Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai
Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda besarnya
Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang sederhana
dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang komplek dengan yang
komplek pula.
Herimanto dan winarno( 2010.Hal 37), mengemukakan akulturasi berarti petemun
antara dua kebudayaan atau lebih yang berbeda.Akulturasi merupakan kontak antar
kebudayaan, namun masing- masing masih memperlihatkan unsur-unsur kebudayaannya.
4. Asimilasi
Asimilasi dalah satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai oleh makin
kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar kelompok-kelompok, dan makin
eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan dengan
kepentingan dan tujuan yang sama.
Asimilasi berarti peleburan antarkebudayaan yang bertemu.Asimilasi terjadi karena
proses yang berlansung lama dan intensif antara mereka yang berlainan latar belakang ras,
suku, bangsa, dan kebudayaan.pada umunya, asimilasi menghasilakan kebudayaan baru.
Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:
Faktor toleransi
Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi
Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain.
Faktor perkawinan campuran
Ada beberapa alasan mengapa terjadi pergeseran dan perubahan tentang system nilai
budaya menurut Munandar Sulaiman, antara lain;
a. Jarak komunikasi antar etnis
b. Pelaksanaan pembangunan
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya
Apabila terjadi perubahan pada system nilai budaya maka akan terjadi juga
perubahan sikap mental, pola pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan. Aspek kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu manusiawi
dan tidak manusiawi. Aspek kehidupan manusiawi diungkapkan sesuai dengan system nilai
budaya sebagai pandanagan hidup, melalui sikap saling menyayangi, melindungi,
menghargai, dan lainnya yang dirasakan sebagai keindahan hidup. Sebaliknya aspek
kehidupan tidak manusiawi diungkapkan melalui sikap dan perbuatan yang merugikan,
menggelisahkan, dan menjadikan manusia menderita.
B.MASALAH KEMANUSIAAN
1. Hakikat Manusia Sama
Manusia diciptakan Tuhan sama, mempunyai cipta, rasa, dan karsa. Sebagai
makhluk budaya manusia selalu menginginkan yang benar, baik dan bermanfaat. Sifat ini
disebut manusiawi. Sebab manusia memang diciptakan sama dan universal. Namun dalam
menghadapi lingkungan alam dan sosial budaya manusia tidak saja menunjukkan kesamaan,
tetapi juga perbedaan dan ketidak seragaman, maka dari itu manusia berupaya untuk
menciptakan kesatuan pandangan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak manusiawi.
2. Manusia Sebagai Subjek dan Objek
Dalam mengkaji masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda yaitu,
tidak hanya sebagai subjek tetapi juga menjadi objek. Tema masalah kemanusiaan diarahkan
kepada;
- Diri manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan
- Hubungan manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan
Istilah peradaban dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan.Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang divirikan oleh tingkat
pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Pada saat ini telah terjadi peradaban secara global yang dipengaruhi oleh
globalisasi.globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi
semua bangsa dan masyarakat internasional.
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan pertahanan.globalisasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sebagai ancaman
dan sebagai peluang.
Sebagai ancaman globalisasi membawa permasalahan bagi bagi manusia dimana
dengan globaalisasi banyak hal yang berdampaka negatif, seperti merebaknya konsemerisme,
materialisme, hedonisme, sekularisme, kemewahan yang tidak semestinya, foya-foya,
pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.pengaruh
tersebut bukan saja lewat dunia film, namu juga lewat media cetak dan televisi dengan
satelitnya, serta yang sekarang menjadi trend adalah internet.jadi peradaban global terutama
peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi sikap dan prilaku individu yang dalam
masyarakat.
BAB PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran
sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap
mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan: discovery dan invetion, difusi,
Akulturasi, Asmilasi
3. Dampak perubahan pada sistem nilai budaya yaitu akan terjadi perubahan sikap mental, pola
pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
B.SARAN
Semoga makalah ini dapat menjadi pengetahuan bagi pembaca sehingga memiliki
gagasan untuk meyikapai perubahan sistem budaya yang ada di dalam masyarakat.