Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini
dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah kewirausahaan.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil
dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh
karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggitingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Proposal Kewirausahaan
Bisnis Plan ini.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga Proposal Kewirausahaan ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi
pembaca lain, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Surakarta,

November 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ekonomi di jaman sekarang sedang dalam keadaan krisis ekonomi, krisis ekonomi yang
sedang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi masyarakat,
sehingga masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga
mengakibatkan rendahnya kehidupan ekonomi masyarakat dan itu sangat memprihatinkan.
Selain itu dimana produksi perusahaan - perusahaan besar pun ikut menurun, banyak pula
perusahaan - perusahaan yang berhenti berproduksi karena perusahaan tersebut juga tidak bisa
lagi memproduksi dalam jumlah besar dan perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar /
kebangkrutan sehingga mengakibatkan penghentian karyawan - karyawan / yang lazim disebut
phk (pemutusan hubungan kerja) sehingga menambah angka pengangguran dimana - mana
semakin banyak dan khususnya di daerah saya sendiri karena sulitnya untuk mencari pekerjaan
lagi.
Mengingat pentingnya perubahan ekonomi masyarakat di jaman sekarang ini, maka masyaraka
di tuntut agar lebih semangat dan berusaha lagi untuk mencapai suatu pekerjaan dan mengalami
perubahan yang lebih baik demi memenuhi kehidupan sendiri, keluarga, maupun untuk
membantu orang lain yang mengalami kesusahan. Bukan hanya faktor tersebut saja melainkan
juga masyarakat sekarang ini harus lebih kreatif lagi dalam mencari pekerjaan.
Lingkungan saya merupakan daerah yang agraris, sehingga banyak pohon talas yang tumbuh
dipekarangan rumah warga karena kondisi tanah tersebut sangat cocok sekali untuk ditanami
pohon talas, namun talas bukanlah kebutuhan pokok di daerah saya, maka ketika mereka panen
mereka kebingungan akan menjual talas ini kemana, saya semakin prihatin dengan kondisi
seperti itu.

Dengan melihat kondisi seperti itu saya akan membuat sebuah usaha yang pastinya dapat
membantu kesulitan - kesulitan yang sedang terjadi di daerah saya yaitu dengan membantu
masyarakat yang mempunyai lahan pekarangan yang ditanami pohon talas dan juga membantu
masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan. Saya akan membuat Keripik Talas Rasa Gulai,
dengan seperti itu para warga yang menanam pohon talas tidak akan lagi kebingungan untuk
menjual hasil panennya dan dengan saya membuat keripik talas ini saya juga dapat menarik
tenaga kerja sehingga angka pengangguran dapat berkurang.
Pada saat ini banyak orang yang serba ingin praktis dalam makanan. Maka dari itu saya akan
membuat Keripik Talas Rasa Gulai ini dengan pembuatan yang berbeda agar orang yang
menyukai makanan ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan masyarakat yang
menyukai cemilan ini, maka saya akan berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik yang
harganya relatif murah bagi semua kalangan masyarakat.
B. Alasan
Talas merupakan tumbuhan tropis yang biasa hidup di dataran rendah maupun di dataran tinggi.
Sehingga banyak terdapat di berbagai daerah dan mudah mendapatkannya.Keripik Talas Rasa
Gulai merupakan salah satu makanan ringan yang belum banyak beredar dipasaran. Cara
pembuatannya sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa pun. Dari pemahaman akan
dunia usaha, sangat diharapkan produk yang sebaiknya dihasilkan untuk dapat bersaing dan
diterima oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, saya lebih memilih usaha untuk pengolahan
keripik talas.Karena usaha ini terbilang belum popular dikalangan masyarakat.Keripik talas rasa
gulai masih asing di kalangan masyarakat namun memiliki rasa yang gurih, enak dan cocok
untuk camilan, sehingga orang pun tak akan bosan untuk terus mencoba keripik talas rasa gulai
ini. Dari produk keripik talas rasa gulai, saya akan menjamin kualitas produk ini. Dari kualitas
ini saya dapat melihat bagus atau tidaknya keberhasilan dalam pengenalan wirausaha dari produk
ini.Nantinya produk yang dihasilkan dapat menjadi produk yang berkembang dalam lingkungan
masyarakat.

Bukan hanya itu saja, saya juga melihat bahwa dalam proses pembuatan keripik talas rasa gulai
ini sangatlah mudah maka semua kalangan masyarakat pasti bisa membuatnya, dengan seperti itu
saya tidak akan kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk membantu saya dalam proses
pembuatan keripik talas rasa gulai ini.
Karena talas merupakan bahan utama dalam pembuatan keripik talas rasa gulai ini maka saya
akan memilih kualitas dan mutu talas yang baik. Dalam pembuatannya pun mudah dan sederhana
sehingga tidak mengurangi kualitas dan mutu produk. Selain itu juga saya akan melakukan
pengemasan pada keripik talasrasa gulai yang sudah di produksi dengan kemasan yang sederhana
tetapi tidak mengurangi nilai dan rasa gulai dari keripik talas ini. Keripik talas rasa gulai dapat
menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan hemat.
C. Tujuan
Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha (makanan) ini adalah :
1.

Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

2.

Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka
pengangguran.

3.

Dapat membantu para warga yang menanam pohon talas

4.

Memasarkan produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar

5.

Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa keripik


talasrasa gulai ini mempunyai nilai cita rasa yang tinggi.

BAB II
KEGIATAN USAHA
2.1 ASPEK PRODUKSI
BAHAN ALAT :

Talas
Bumbu gulai kering
Garam
Gula
Minyak Goreng
Air Secukupnya
CARA MEMBUAT
a. Membuat Keripik
1. Kupas talas menggunakan pisau tajam, kemudian cuci sampai bersih.
2.Tiriskan sampai talas kering, kemudian potong satu-persatu sesuai selera.
3. Panas kan minyak, lalu goreng talas hingga matang dan tiriskan.
b. Pencampuran
1. Bumbu gulai dicampur dengan air dan garam lalu dididihkan
2. Setelah mendidih dicampur gula dengan takaran yang banyak sampai bumbu tadi mengental
3. Setelah mengental, campurkan keripik talas yang sudah dingin
4. Aduk hingga rata dan dinginkan
5. Keripik talas rasa gulai siap di kemas dan dipasarkan

2.2 ASPEK PEMASARAN

2.2.1 Strategi Produksi


Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang
dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan
untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2.2.2 Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) juga sangat diperhatikan
karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini.Strategi yang diterapkan
adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi.Dengan begitu usaha keripik talas rasa gulai ini dapat berkembang lebih maju.
2.2.3 Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan
dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer
yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
2.2.4 Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha
dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan didapat.
2.3 ASPEK TEKNIS
2.3.1 ANALISIS RESIKO USAHA
-Analisis Resiko Usaha
Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian
pinjaman.
Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
Kenaikan harga bahan baku diatas 25%
Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya
produktivitas yang akan dihasilkan.
Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%
Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kerusakan mesin mesin Peralatan
-Antisipasi Resiko Usaha
Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan
resiko usaha.
Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong.
Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.
Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.
Memperluas saluran distribusi pemasaran
2.3.2 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, informasi teknologi memegang
peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana
teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga
memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta
pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran
utama di dalam organisasi :
Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.
Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk
mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan
informasi yang akurat, tepat waktu,
dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai
dengan sasaran produksi yang diinginkan.
Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi
dengan menggunakan email dan chat.

Meningkatkan kolaborasi.
Meningkatkan kompetitif, yaitu system teknologi informasi digunakan untuk keunggulan
kompetisi.
Dalam pemanfaatan informasi teknologi, Keripik Talas Rasa Gulai menggunakan jaringan
internet untuk memasarkan usaha ini, yang memiliki alamat di internet dan dapat dikunjungi oleh
siapapun.
2.4 ASPEK FINANSIAL
2.4.1 ANALISIS KEUANGAN
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga
intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga
intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan
dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya
pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota
masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan
perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang
berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Keripik Talas Rasa Gulai ini, kami
menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh
lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang
tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

2.4.2 Proyeksi Keuangan


Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki,
kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa
laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format
sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
Berikut analisa usaha Bisnis Makanan Ringan Keripik Talas Rasa Gulai :
Investasi

Rp 1.600.000,00

Berikut ini adalah biaya operasionalnya :

Bahan baku

Rp 240.000,00

Bahan pelengkap untuk rasa dan aroma

Rp 250.000,00

Penyusutan alat pengupas 1/30 x Rp 200.000

Rp 6.700,00

Penyusutan wadah plastic 1/30 x Rp 80.000

Rp 2.700,00

Penyusutan alat press plastic 1/30 x Rp 1.000.000

Biaya telpon

Rp 68.000,00

Promosi

Rp 50.000,00

Plastik kemasan

Rp 37.000,00

Dll

Rp 33.400,00

Rp 480.000,00

Total

Rp 1.167.800,00

Penghasilan
Jika perhari terjual 5 bungkus saja, maka omzet yang di peroleh adalah :
8 bungkus @ Rp 9.000

= 8 x Rp 9000 x 30 hari

= Rp 2.160.000,00
Keuntungan

= Total penerimaan total biaya operasional

= Rp 2.160.000,00 Rp 1.167.000,00
= Rp 993.000,00
Nilai pengembalian modal (BEP) investasi : keuntungan x 1 bulan
= Rp 1.600.000 : Rp 993.000,00 (bulan)
= Rp 1,61 bulan

Jadi kita dapat mengembalikan modal pada bulan ke-2.

BAB III
PENGKAJIAN
3.1 Produk yang Dihasilkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95).Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk
yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada
usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
3.1.1. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna
serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah dan sayur ini disajikan dalam bentuk keripik
yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam
produk yang dihasilkan oleh Keripik Talas Rasa Gulai
3.1.2 Nilai/Manfaat Produk
Produk Keripik Talas Rasa Gulai yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan
konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk Keripik Talas Rasa Gulai yang diolah
memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat.Produk Keripik Talas Rasa Gulai juga
memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan
kesehatan pelanggan.
3.1.3 Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai
akhir).Keripik Talas Rasa Gulai merupakan produk yang dapat dinikmati dengan harga yang
terjangkau.Selain itu kandungan gizi Keripik Talas Rasa Gulai yang diproses dengan alat
penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan talas sebelum di olah, karena
diproses dengan menggunakan suhu rendah.

3.2 Keunggulan Produk


Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :
1. Rasa yang sangat unik dan baru dikalangan masyarakat
2. Kemasan yang ramah lingkungan.
3. Kualitas dari Talas.
4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.
3.3 Gambaran Pasar
Pada tahap ini menceritakan gambaran pasar, mulai dari gambaran pasar bisnis secara ringkas
serta data penjualan beberapa tahun terakhir.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran
disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi
permintaan
3.4 Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat
pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti
mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai
pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran (Situmorang, 2008).
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk
mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan prospek
yang bagus dimana penulis dapat memasarkan produk Keripik Talas Rasa Gulai ke beberapa
tempat misalnya saja di kedai/warung, di koperasi-koperasi, bahkan dapat dipasarkan di
supermarket-supermarket jika sudah memiliki izin usaha. Perusahaan yakin akan melangkah ke
bisnis ini karena telah melihat target pasar sebelumnya melalui berbagai media cetak dan
elektonik.
Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk Kabupaten
Karanganyar dan sekitarnya. Usaha Keripik Talas Rasa Gulai ini berdekatan dengan salah satu
sekolah sehingga para pelajar menjadi salah satu target pasar. Dalam segmentasi pasar, usaha ini

tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang dihasilkan. Perusahaan
yakin dengan target atau segmentasi pasar yang dituju akan membuat usaha ini menjadi lebih
berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk
usaha ini
3.5 Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk Keripik
Talas Rasa Gulai. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah berjalan akan
menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk
yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi seperti inflasi dan
tingkat suku bunga mempengaruhi trend perkembangan pasar.Dari segi pertumbuhan ekonomi
dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat
mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat
pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk.
Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat
masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan perusahaan. Dikarenakan ketika
inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi
maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha.
Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula
pada harga produk usaha penulis.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini.
Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan
mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha
ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau
turunnya tingkat suku bunga.

3.6 Proyeksi Penjualan


Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi
lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya,
kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari
perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan
dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam).Untuk perencanaan
strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun kedepan, sesuai
dengan rencana produksinya.
3.7 Analisis Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000) yang
terdiri atas :
3.7.1. Price (harga)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan
pesaing.Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang
terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan
layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata biaya
produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang
mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara
pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga
tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi.
3.7.2. Product (Produk)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya.
Produk yang ditawarkan merupakan produk Keripik Talas Rasa Gulai yang memiliki kualitas
terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.

3.7.3. Promotion (Promosi)


Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui caraPersonal Selling
yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan
mencoba produk langsung.
3.7.4. Place (Saluran Distribusi)
Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem
distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
3.7.5. People
People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan
penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.Direncanakan, usaha ini
dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif.Maka sedapat mungkin pemilik
mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
3.7.6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang
dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap
konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini
operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan,
langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
3.7.7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat
langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik Talas Rasa Gulai terinspirasi dari warna
putih yang menggambarkan pemanfaatan akanTalas yang ada di daerah warga, kemudian tulisan
Keripik Talas Rasa Gulai berwarna ungu karena merupakan warna kesukaan pemilik usaha.
Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan produk Keripik Talas Rasa Gulai
terbuat dari plastic alumunium foil. Ini akan menghemat ongkos produksi karena tidak
menggunakan plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta menjadi indikator kepedulian
terhadap lingkungan.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha Keripik Talas Rasa
Gulai ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat subtitusi.
3.8 ASPEK PRODUKSI
3.8.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas,
harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan
adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):
N0
1
2
3

Bahan Baku
Buah Talas
Minyak Goreng
Bumbu

Kuantitas (Kg)

Harga

Jumlah Harga

60
40
25

Satuan/Kg
Rp 4.000,00
Rp 12.000,00
Rp 10.000,00

Rp 240.000,00
Rp 480.000,00
Rp 250.000,00

Jumlah

Rp 970.000,00

3.8.2 Proses Produksi


Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses produk
Keripik Talas Rasa Gulai ini dibahas dalam bentuk resep.

3.8.3 Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk perencanaan pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus
dirinci sedetail mungkin proyeksinya.Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan
kompetensi teknis wirausahawan.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Peralatan
Kompor Gas
Tabung Gas
Mesin Vacum Frying
Pisau
Wajan
Baskom
Timbangan
Saringan
Alat Press Plastik
Alat Pengupas
Wadah Plastik
Total

Jumlah
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
4

Harga Per Satuan


Rp.250.000,00
Rp.100.000,00
Rp.2.000.000
Rp.5.000,00
Rp.40.000,00
Rp.10.000,00
Rp.30.000,00
Rp.5.000,00
Rp.1.000.000,00
Rp.200.000,00
Rp.20.000,00

Jumlah
Rp.250.000,00
Rp.100.000,00
Rp.2.000.000,00
Rp.10.000,00
Rp.80.000,00
Rp.20.000,00
Rp.30.000,00
Rp.5.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp.200.000,00
Rp.80.000,00
Rp.3.775.000,00

3.8.4 Sarana Penunjang


Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam
anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan
lain-lain.

PENUTUP

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat hidayahNya sehingga Proposal Kewirausahaan ini dapat terselesaikan.

Demikian proposal kewirausahaan kami, besar harapan kami proposal usaha ini dapat
diterima sebagai proposal untuk mengajukan produk kami.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan Proposal Kewirausahaan perencanaan bisnis kripik talas rasa gulai ini.
Semoga dengan adanya tugas pembuatan proposal kewirausahaan ini, dapat menambah
pengetahuan mahasiswa dan masyarakat dalam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai