Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ika Nofia Andriyani

Npm : 41183403190039
Prodi : Akuntansi Reg C
Matkul : Manajemen Strategi Kepemimpinan

TUGAS STRATEGI PERTUMBUHAN (PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK)

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah
perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah
dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran
umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan
saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi
pasar Astra pada akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp244 triliun. Sesuai anggaran dasar
Perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perusahaan mencakup perdagangan
umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan
konsultasi. Hingga tahun 2020, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan
model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari:

• Otomotif.
• Jasa Keuangan.
• Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi.
• Agribisnis.
• Infrastruktur dan Logistik.
• Teknologi Informasi.
• Properti.

Saat ini, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui
241 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung
oleh 186.237 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah
membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas,
dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang
baik. Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan
serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial
bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan
di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan serta teknologi.

STRATEGI PERTUMBUHAN :

Strategi yang digunakan oleh PT Astra International Tbk yaitu Strategi Diversifikasi
Konsentrik dan Strategi Diversifikasi Konglomerasi.

1. Strategi Diversifikasi Konsentrik terjadi jika perusahaan memutuskan melakukan ekpansi


usaha dengan menambah unit usaha baru, baik dengan cara pertumbuhan internal maupun
akuisisi pada bidang usaha yang masih memiliki keterkaitan, langsung maupun tidak langsung
dengan bidang usaha yang sebelumnya telah dimiliki.
Penjelasan :
PT Astra International Tbk dikenal memiliki jaringan bisnis otomotif yang telah berkembang
dan menjadi yang terluas, terdepan dan terintegrasi di Indonesia. Astra menawarkan variasi
pilihan kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen individu dan komersil, mulai dari
sepeda motor Honda hingga berbagai model dan ukuran mobil dan truk bermerek Toyota,
Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks, serta beragam jenis suku cadang dan aksesoris
otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Hal tersebut merupakan salah satu stategi diversifikasi
konsentrik yang terapkan oleh PT. Astra International Tbk, karena perusahaan tersebut
menambah unit usaha baru berupa produk jenis suku cadang dan aksesoris otomotif yang
memiliki keterkaitan langsung dengan bidang usaha otomotif utamanya yaitu perakitan sepeda
motor, mobil dan truk. Berikut adalah perusahaan Astra dibidang otomotif :
a. Kendaraan Roda Empat :
- PT. Astra Daihatsu Motor (31,87%)
- PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (50% dimiliki anak perusahaan)
- PT. Toyota Astra Motor (50%)
b. Kendaraan Roda Dua
- PT. Astra Honda Motor (50%)
c. Komponen Produk & Jasa lain – lain terkait otomotif :
- PT. Astra Otoparts Tbk (80%)
- PT. Astra Digital Internasional (100%)

Strategi yang diterapkan bertujuan agar setiap produk Astra dirancang dengan seksama untuk
selalu mengedepankan kebutuhan, kepuasan dan loyalitas pelanggan, dan pada akhirnya
memposisikan kendaraan Astra dalam jajaran favorit pilihan masyarakat Indonesia.
2. Strategi Diversifikasi Konglomerasi terjadi jika perusahaan melakukan ekspansi usaha dengan
membentuk unit usaha strategis baru pada berbagai bidang usaha yang sama sekali tidak
memiliki keterkaitan dengan bidang usaha sebelumnya yang telah dimiliki.
Penjelasan :
Selain dibidang bisnis otomotif PT Astra International Tbk dikenal memiliki berbagai jenis
usaha lain, yaitu bisnis dibidang Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi &
Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. Hal tersebut
termasuk ke dalam strategi diversifikasi konglomerasi yang diterapkan oleh PT. Astra
International Tbk, karena perusahaan membentuk unit usaha baru yang sama sekali tidak
memiliki keterkaitan dengan bisnis utama yang di miliki oleh perusahaan astra yaitu bidang
otomotif kendaraan. Berikut adalah jenis usaha lain perusahaan astra :
a. Jasa Keuangan
PT. Asuransi Astra Buana (AAB) memberikan perlindungan asuransi di berbagai bidang
bagi konsumen individu dan komersil, sedangkan Permata Bank menawarkan jasa layanan
perbankan. Pada tahun 2012, bisnis jasa keuangan Astra mencetak hasil yang sangat baik,
tidak hanya dilihat dari jumlah pendapatan yang naik 15% menjadi Rp 12,7 triliun namun
juga kontribusi terhadap profitabilitas Astra secara keseluruhan yang meningkat dari
18,7% di tahun 2011 menjadi 19,1%. Berkat keseimbangan fokus pada sistem manajemen
risiko yang hati-hati dan menyeluruh, peningkatan profitabilitas juga diiringi dengan
perbaikan kualitas aset dan tingkat rasio kredit bermasalah yang menurun.
b. Alat Berat dan Pertambangan
PT United Tractors Tbk (UT) mengelola segmen usaha alat berat dan pertambangan dalam
Grup Astra yang terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu penjualan mesin konstruksi,
(heavy equipment) bisnis kontraktor penambangan, dan pertambangan batu bara. Dalam
penjualan Mesin Konstruksi, UT melayani sektor-sektor industri strategis nasional
termasuk pertambangan, perkebunan, konstruksi, dan kehutanan. Sementara bisnis
kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak
perusahaan dari UT, memiliki daftar klien yang sebagian besar merupakan perusahaan
besar pemegang konsesi pertambangan di tanah air.
c. Agribisnis
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) mengelola salah satu bisnis kelapa sawit terbesar
nasional, dengan total lahan kelapa sawit tertanam seluas 272.994 hektar. AAL memiliki
delapan pabrik pengepresan inti kelapa sawit (kernel pressing) dengan total kapasitas 920
tonkernel/hari dan 26 pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dengan total kapasitas
produksi sebesar 1.230 ton. AAL menyelesaikan pembangunan empat pabrik pengolahan
kelapa sawit baru, dua berlokasi di Kalimantan Timur dan lainnya di Kalimantan Selatan
dan Sulawesi Tengah. Masing-masing pabrik menyumbang penambahan kapasitas
produksi sebesar 45 ton TBS/jam, sehingga total kapasitas produksi secara keseluruhan
menjadi 1.230 ton TBS/jam atau naik 17,1% dari total kapasitas produksi 1.050 ton
TBS/jam di akhir tahun 2011.
d. Infrastruktur dan Logistik
Astra terus aktif mengembangkan peluang investasi pada proyek-proyek infrastruktur di
tanah air yang dapat menciptakan dampak positif bagi Indonesia maupun Astra. Dengan
fundamental proyek yang tepat, portofolio infrastruktur Astra diharapkan menjadi sumber
pendapatan yang stabil dan berkelanjutan dengan keunggulan struktur tarif yang
cenderung bergerak sejalan dengan perkembangan angka inflasi. Pada tahun 2012, bisnis
transportasi dan logistik Astra yang dikelola di bawah SERA membukukan pendapatan
sebesar Rp 6,3 triliun, atau naik 32,1% dibandingkan tahun 2011. Kontribusi terbesar
disumbangkan oleh bidang usaha sewa kendaraan TRAC dengan 43,0% dari total
pendapatan SERA, disusul oleh unit usaha penjualan mobil bekas Mobil88 sebesar 41,2%,
pendapatan bisnis logistik SELOG 14,7% dan transportasi umum 1,1%. Laba bersih
mencapai Rp 301 miliar atau meningkat 14,7% dibandingkan pencapaian tahun 2011
(dengan kontribusi sewa kendaraan 69,5%, operasional mobil bekas 15,4%, kegiatan
logistik 14,2% dan transportasi umum 0,9%).
e. Teknologi Informasi
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) menawarkan solusi bisnis berbasis Document,
Information, & Communication Technology (DICT). Solusi dokumen dijalankan langsung
oleh Astragraphia sebagai distributor eksklusif dari Fuji Xerox. The Third PPM Case
Symposium, Jakarta 2013 PPM School of Management 5 Solusi ICT dijalankan oleh anak
perusahaannya, yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) yang menjalin
kerja sama dengan SAP, Oracle, HP, IBM, Microsoft, dan Cisco. Selanjutnya, solusi
mobile banking dijalankan oleh PT AGIT Monitise Indonesia, yang merupakan
perusahaan patungan dari AGIT yang bermitra dengan Monitise Asia Pacific. Astragraphia
mempunyai 24 kantor cabang dan 79 depo layanan di Indonesia.
f. Properti
PT Astra Land Indonesia (ALI), kemudian diikuti oleh penandatangan pembentukan
perusahaan patungan antara ALI dan PT Mitra Sindo Makmur, anak perusahaan PT
Modernland Realty Tbk, untuk mengakuisisi dan mengembangkan area seluas +/- 70
hektare di kawasan Jakarta Timur senilai Rp3,4 triliun.

Anda mungkin juga menyukai