Anda di halaman 1dari 14

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

Portofolio Efisien
Portofolio efisien diartikan sebagai portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu, atau
portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu. Investor perlu mempertimbangkan dan
menentukan sekuritas apa saja yang membentuk portofolio dan dapat mencapai efisiensi maksimal.
Indikator portofolio efisien adalah:
1. mampu memberikan expected return terbesar dengan risiko yang sama,
2. mampu memberi risiko terkecil dengan expected return yang sama.
Penentuan portofolio yang efisien dilakukan dengan cara memilih tingkat expected return tertentu
dan meminimumkan risiko nya, atau menentukan tingkat risiko tertentu dan kemudian memaksimumkan
expected returnnya.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya makan dipilihlah beberapa emiten sebagai berikut:

1. PT Aneka Tambang Tbk


PT Aneka Tambang Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan
serta pemasaran mineral alam. ANTAM, anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), BUMN
Holding Industri Pertambangan merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan
terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh
Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan,
pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.
ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan
konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM
membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan
cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.

2. PT Astra Otoparts Tbk


PT Astra Otoparts Tbk didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT Alfa Delta Motor. Sejak 40 tahun
berdiri, Perseroan mengalami enam kali perubahan nama sampai akhirnya menyandang nama yang
telah dikenal luas, yaitu PT Astra Otoparts Tbk sejak tanggal 4 Desember 1997. Kegiatan usaha
Perseroan terbagi atas tiga segmen operasi, yaitu manufaktur, perdagangan, dan jasa yang dijalankan
oleh entitas anak, entitas asosiasi, ataupun ventura bersama. Fokus bisnis Perseroan adalah proses
produksi dan distribusi aneka ragam suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan roda empat,
dengan segmen pasar terbesar adalah pasar pabrikan otomotif (OEM - Original Equipment
Manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM - Replacement Market). Dalam bidang
manufaktur, Perseroan memproduksi komponen dan rangkaiannya (assemblies). Perseroan menjalin
kerjasama dengan sejumlah mitra bisnis ternama dunia seperti Denso, Kayaba, Aisin, Akebono Brake,
GS Yuasa International, Pirelli, SKF, Daido, dan masih banyak lainnya dalam memproduksi berbagai
macam produk suku cadang. Dalam bidang perdagangan, Perseroan mendistribusikan komponen
otomotif ke pasar suku cadang pengganti dalam dan luar negeri. Perseroan didukung oleh jaringan
distribusi domestik yang luas, meliputi 50 diler utama dan 24 kantor penjualan yang melayani sekitar
12.000 toko suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, pangsa pasar Perseroan juga
meluas hingga ke lebih dari 45 negara. Perseroan juga memiliki jaringan ritel yang dikenal dengan
nama Shop&Drive. Hingga akhir tahun 2020, terdapat total 383 gerai Super Shop&Drive, Shop&Drive,
dan Shop&Bike. Selain itu, Perseroan memiliki gerai Motoquick yang tersebar di jaringan toko swalayan
Alfamart yang melayani penggantian aki, ban, dan pelumas roda dua dengan produk-produk unggulan
dari Perseroan, yaitu GS Astra, Aspira Premio, dan Shell Advance. Perseroan juga memiliki gerai yang
melayani perawatan berkala khusus kendaraan roda empat yaitu Astra Otoservice. Melalui 7 Divisi, 13
Entitas anak, 20 Entitas asosiasi dan ventura bersama, 14 Entitas investasi tidak langsung, Perseroan
melayani hampir seluruh produsen otomotif dan pasar suku cadang pengganti di Indonesia, baik roda
dua maupun roda empat juga termasuk industri lainnya dengan jangkauan produk yang luas.

3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk


PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia. Ruang
lingkup kegiatan perusahaan yang utama bergerak dalam industry makanan ternak, pembibitan dan
budidaya ayam ras serta pengolahannya, industry pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan
sapi termasuk unit-unit cold storage, menjual makanan ternak, makanan, daging ayam dan sapi dan
bahan-bahan asal hewan yang diperdagangkan di wilayah Indonesia maupun keluar negeri. Pabrik
pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk terletak di Banten, Jawa Timur, Smatra Utara, dan
Jawa Tengah dan beberapa produk yang sudah terkenal adalah Fiesta Chiken Nugget.

4. PT Cikarang Listrindo Tbk


PT. Cikarang Listrindo Tbk (POWR) bergerak dalam bidang industri pembangkitan, pemasaran, dan
pendistribusian tenaga listrik, serta keagenan. Pembangkitnya berlokasi di Cikarang, Bekasi.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan November 1993. saat ini perseroan
mengelola tiga pembangkit dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.144 MW, yakni: 1) Pembangkit
listrik berbahan bakar gas dan uap di Kawasan Industri Jababeka – berkapasitas 755 MW. 2)
Pembangkit listrik berbahan bakar gas di Kota Industri MM-2100 – berkapasitas 109 MW. 3)
Pembangkit listrik berbahan bakar batubara di Babelan – berkapasitas 280 MW. Perseroan juga
menyediakan infrastruktur listrik serta mengoperasikan jalur transmisi bertegangan 150kV yang
menghubungkan ketiga pembangkit listrik milik Perseroan dan memasok listrik ke PLN, dan jaringan
distribusi 20kV untuk memasok listrik kepada pelanggan industri di lima (5) kawasan industri yang
dilayani oleh Perseroan serta mulai mengembangkan potensi pembangkit listrik tenaga surya.

5. PT Ciputra Development Tbk


PT Ciputra Development Tbk adalah perusahaan properti yang bergerak di bidang pengembangan
dan pembangunan kompleks perumahan, gedung perkantoran, pusat komersil, pusat industri, dan
fasilitas-fasilitas pendukungnya, termasuk restoran, pusat hiburan, dan lapangan golf. Perusahaan
membagi kegiatan usahanya dalam 2 segmen, yaitu pengembangan proyek residensial, khususnya yang
berskala kota (township residential) serta pengembangan dan pengelolaan properti komersial. Adapun
produk residensial Perusahaan secara umum terdiri dari kavling tanah, rumah hunian, ruko, apartemen
dan perkantoran strata title, sedangkan pengembangan dan pengelolaan properti komersial meliputi
penyewaan pusat niaga, hotel, apartemen, perkantoran, rumah sakit, lapangan golf dan water park.

6. PT Dharma Satya Nusantara Tbk


PT Dharma Satya Nusantara Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu
berkualitas untuk diekspor. Seiring dengan perjalanan waktu, segmen usaha utama adalah perkebunan
dan pabrik kelapa sawit dan industri produk kayu. Segmen usaha kelapa sawit sampai akhir tahun
2020, jumlah lahan tertanam mencapai 112.600 hektar. Terdiri dari perkebunan inti yang mencapai
84.600 hektar dan plasma mencapai 28.000 hektar. Persero juga memiliki 10 pabrik kelapa sawit (PKS)
dengan kapasitas produksi total mencapai 570 ton/jam. Selain itu DSNG juga memiliki kernel crushing
plant yang mengolah Palm Kernel menjadi Palm Kernel Oil (PKO) dengan kapasitas 400 ton/hari. Di
industri kelapa sawit, produk yang dihasilkan adalah Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) dan Palm
Kernel Oil (PKO). Pada segmen usaha produk kayu, Persero memiliki pabrik pengolahan kayu, yang
berlokasi di Pingit (Jawa Tengah) dan Temanggung (Jawa Tengah). Produk yang dihasilkan di industri
produk kayu adalah panel dan engineered flooring.

7. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk


Perseroan didirikan pada tanggal 3 Agustus 1983 dengan nama PT Elang Mahkota Komputer. Pada
tanggal 10 Maret 1997, Perseroan berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK).
EMTEK mengakuisisi kepemilikan saham strategis di stasiun televisi free-to-air PT Surya Citra Televisi
(SCTV) melalui PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) di tahun 2002. Tak hanya itu, demi mengembangkan
skala usahanya, Perseroan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) pada 12 Januari 2010.
Melengkapi keberhasilan IPO tersebut, EMTEK mengukuhkan posisinya di industri media domestik
dengan mengakuisisi PT Indosiar Karya Mandiri Tbk (IDKM) yang merupakan induk usaha stasiun
televisi PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar). Pada tahun 2013, EMTEK mengambil langkah strategis
untuk meningkatkan sinergi dalam Grup dengan menggabungkan SCMA, induk usaha SCTV, dengan
IDKM, induk usaha Indosiar. Perseroan pun terus mengembangkan dan memperkuat ekosistem konten
dan layanan digitalnya dengan berinvestasi pada bisnis online di berbagai industri, antara lain platform
e-commerce terkemuka di Indonesia, BukaLapak, platform kesehatan digital, KlikDokter, portal
lowongan kerja online karir.com, Qerja, dan Jobs.id, Home Tester Club, serta perusahaan di sektor
digital lainnya seperti logistik, teknologi pendidikan, dan teknologi asuransi. Perseroan juga senantiasa
mengembangkan bisnis teknologi finansial melalui dompet digital DANA serta aktif berinvestasi di
berbagai sektor digital lainnya, seperti logistik, teknologi pendidikan dan teknologi asuransi. Selain itu,
EMTEK telah memperkuat portofolionya di bisnis media digital online melalui anak usahanya PT Kreatif
Media Karya (KMK Online) dengan berinvestasi di PT Kapanlagi Dot Com Networks yang menaungi 9
portal digital ternama, yaitu Liputan6.com, Merdeka.com, Dream.com , Fimela, Brilio.com,
Kapanlagi.com, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com. Perseroan juga telah mengembangkan platform
streaming OTT Vidio yang kini telah menjadi pemain terkemuka di Indonesia. Tak hanya itu, Pada
tanggal 30 November 2020, Perseroan telah menyelesaikan akuisisi atas 4.241.000.000 saham yang
mewakili 71,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Sarana Meditama
Metropolitan Tbk (SAME) yang memiliki dan mengoperasikan Rumah Sakit OMNI.

8. PT Medikaloka Hermina Tbk


PT Medikaloka Hermina Tbk atau Hermina (Perseroan) adalah salah satu jaringan rumah sakit
umum swasta terbesar di Indonesia. Didukung sejarah pengalaman yang panjang di bidang kesehatan
ibu dan anak, Perseroan menawarkan layanan kesehatan ibu dan anak yang paling komprehensif
dibandingkan dengan jaringan rumah sakit swasta terkemuka lainnya di Indonesia.

9. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk


PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dahulunya Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, menawarkan layanan telekomunikasi dan jaringan. Segmen Perusahaan mencakup
Perusahaan/Korporasi, Rumah, Perorangan, dan Lainnya. Segmen Korporasi menyediakan layanan
telekomunikasi, termasuk interkoneksi, saluran yang disewakan, satelit, pusat kontak, akses
broadband, layanan teknologi informasi dan layanan data dan Internet untuk perusahaan dan lembaga.
Segmen Rumah (melalui IndiHome) menyediakan layanan telekomunikasi jalur kabel tidak bergerak,
televisi berlangganan, dan layanan data dan Internet untuk pelanggan rumahan. Segmen Perorangan
menyediakan layanan telekomunikasi seluler bergerak dan nirkabel tidak bergerak bagi pelanggan
individu. Segmen Lainnya menyediakan layanan pengelolaan gedung. Layanan telepon bergerak
pascabayar Perusahaan dipasarkan dengan merek kartuHalo, dan layanan prabayarnya dipasarkan
dengan merek simPATI, Kartu As, dan Loop. Perusahaan ini menjalankan bisnis e-money (uang
elektronik) dengan nama merek T-cash.

10. PT Vale Indonesia Tbk


PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam
matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 metrik ton. Dalam memproduksi
nikel di Blok Sorowako, kami menggunakan teknologi pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit).
Nikel yang kami hasilkan diekspor seluruhnya kepada Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam
kontrak khusus jangka panjang yang dijalin kedua perusahaan tersebut. Beroperasi dalam naungan
Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025
dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah
(22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).

Periode 1
Close Price
Bulan
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ 45 Rf
6/1/2021
7/1/2021
8/1/2021
9/1/2021
10/1/2021
11/1/2021
12/1/2021 2250 1155 5950 615 970 500 2280 1070 4040 4680 121.026 3.50 %
1/1/2022 1770 1030 6300 625 875 600 1795 1095 4190 4710 121.531 3.50 %
2/1/2022 2220 1055 5800 625 925 625 2070 1065 4340 5400 127.366 3.50 %
3/1/2022 2440 1125 5650 645 1040 640 2450 1175 4580 6700 132.151 3.50 %
4/1/2022 2600 1145 5150 690 1065 605 2990 1400 4620 7300 140.001 3.50 %
5/1/2022 2510 1170 5400 715 985 555 1915 1375 4310 8225 135.643 3.50 %
6/1/2022 1800 1140 6000 680 860 494 1605 1505 4000 5650 125.999 3.50 %
Periode 2
Close Price
Bulan
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ 45 Rf
6/1/2022 1800 1140 6000 680 860 494 1605 1505 4000 5650 126 3.50%
7/1/2022 1955 1165 5600 680 925 530 1875 1435 4230 6100 128 3.50%
8/1/2022 1990 1240 5875 675 950 505 1910 1490 4560 6100 136 3.75%
9/1/2022 1940 1245 5650 695 950 484 1520 1625 4460 6400 137 4.25%
10/1/2022 1845 1320 5575 680 940 555 1545 1490 4390 6500 143 4.75%
11/1/2022 1985 1520 5700 675 1010 610 1290 1525 4040 7375 143 5.25%
12/1/2022 1985 1460 5650 660 940 600 1030 1550 3750 7100 136 5.50%
1/1/2023 2310 1360 5825 660 975 680 1080 1555 3850 7425 135 5.75%
2/1/2023 1990 1730 5375 680 990 665 950 1490 3880 6825 136 5.75%
3/1/2023 2090 1690 4990 660 995 710 790 1355 4060 6650 137 5.75%
4/1/2023 2100 1830 4590 685 995 620 705 1415 4250 6975 142 5.75%
5/1/2023 1895 2070 4950 665 1070 570 595 1315 4040 6300 141 5.75%
6/1/2023 1950 2480 5275 710 1060 535 710 1350 4000 6300 143 5.75 %

Portofolio Optimal
Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik. Portofolio yang terbaik
adalah portofolio yang optimal. Portofolio efisien hanya mempunyai satu dari faktor terbaik, yaitu
faktor expected return atau faktor risikonya. Sementara, portofolio yang optimal adalah portofolio yang
memiliki kombinasi expected return dan risiko yang terbaik.
Pembentukan portofolio optimal dapat dilakukan dengan dua metode:
1. Pendekatan Markowitz
2. Pendekatan Single Index Model (Model Indeks Tunggal)

Analisis portofolio dengan Pendekatan Markowitz


Model ini dikembangkan oleh Markowitz tahun 1952. Model ini didasarkan pada perhitungan 1)
mean (rata-rata) sebagai pengukuran dari tingkat pengembalian, dan 2) variance sebagai
pengukuran tingkat risiko.

Tabel perbedaan antara pembentukan portofolio model Markowitz dan Single Index Model.
Model Markowitz Single Index Model
1 Teori Markowitz didasari asumsi: 1 Model ini menghubungkan perhitungan
return setiap asset pada return indeks pasar
a. Periode investasi tunggal (misal 1 tahun) 2 Asumsi yang digunakan pada model ini:
b. Tidak ada biaya transaksi Sekuritas akan berkorelasi hanya jika
c. Preferensi investor hanya berdasarkan sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai
pada expected return dan risiko respon yang sama terhadap perubahan pasar
2 Belum memperhitungkan kemungkinan 3 Model ini dapat menyederhanakan
bahwa investor akan melakukan investasi perhitungan Model Markowitz
pada asset bebas risiko
3 Perhitungannya cenderung kompleks dan
rumit

Analisis portofolio dengan Single Index Model


Analisis ini dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963, dengan melakukan penyederhanaan
perhitungan model Markowitz dan menyediakan parameter input untuk perhitungan Markowitz.

Pembentukan portofolio dengan menggunakan Single Index Model dapat dilakukan dengan menyeleksi
saham-saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal, yaitu dengan membandingkan excess
return to beta (ERB) dengan cut off point sebagai batasannya. ERB merupakan rasio antara excess return
(selisih antara expected returns dengan return aktiva bebas risiko) dengan beta.

Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan
indeks harga pasar. Jika indeks harga saham naik, maka harga saham individual kebanyakan cenderung
naik pula, dan sebaliknya. Hal ini mengindikasikan bahwa return-return sekuritas individual cenderung
berkorelasi dengan return pasar. Dengan dasar ini, return suatu sekuritas dan return pasar mengikuti pola
hubungan seperti ini:

Penerapan Single Index Model untuk menghitung expected return dinyatakan dalam rumus berikut:
a) Hitung total realized return masing-masing saham

Perhitungan total return masing-masing saham menggunakan data harga saham bulanan, yaitu
harga penutupan (closing price) pada tiap akhir bulan. Perhitungan dalam rumus ini juga menggunakan
unsur dividen. Jadi perhitungan total realized return merupakan total perolehan capital gain dan yield
yang berupa dividen.
Periode 1
Actual Return
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO

-0.2133 -0.1082 0.0588 0.0163 -0.0979 0.2000 -0.2127 0.0234 0.0371 0.0064
0.2542 0.0243 -0.0794 0.0000 0.0571 0.0417 0.1532 -0.0274 0.0358 0.1465
0.0991 0.0664 -0.0259 0.0320 0.1243 0.0240 0.1836 0.1033 0.0553 0.2407
0.0656 0.0178 -0.0885 0.0698 0.0240 -0.0547 0.2204 0.1915 0.0087 0.0896
-0.0346 0.0218 0.0485 0.0362 -0.0751 -0.0826 -0.3595 -0.0179 -0.0671 0.1267
-0.2829 -0.0256 0.1111 -0.0490 -0.1269 -0.1099 -0.1619 0.0945 -0.0719 -0.3131
Periode 2
Actual Return
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO

0.0861 0.0219 -0.0667 0.0000 0.0756 0.0729 0.1682 -0.0465 0.0575 0.0796
0.0179 0.0644 0.0491 -0.0074 0.0270 -0.0472 0.0187 0.0383 0.0780 0.0000
-0.0251 0.0040 -0.0383 0.0296 0.0000 -0.0416 -0.2042 0.0906 -0.0219 0.0492
-0.0490 0.0602 -0.0133 -0.0216 -0.0105 0.1467 0.0164 -0.0831 -0.0157 0.0156
0.0759 0.1515 0.0224 -0.0074 0.0745 0.0991 -0.1650 0.0235 -0.0797 0.1346
0.0000 -0.0395 -0.0088 -0.0222 -0.0693 -0.0164 -0.2016 0.0164 -0.0718 -0.0373
0.1637 -0.0685 0.0310 0.0000 0.0372 0.1333 0.0485 0.0032 0.0267 0.0458
-0.1385 0.2721 -0.0773 0.0303 0.0154 -0.0221 -0.1204 -0.0418 0.0078 -0.0808
0.0503 -0.0231 -0.0716 -0.0294 0.0051 0.0677 -0.1684 -0.0906 0.0464 -0.0256
0.0048 0.0828 -0.0802 0.0379 0.0000 -0.1268 -0.1076 0.0443 0.0468 0.0489
-0.0976 0.1311 0.0784 -0.0292 0.0754 -0.0806 -0.1560 -0.0707 -0.0494 -0.0968
0.0290 0.1981 0.0657 0.0677 -0.0093 -0.0614 0.1933 0.0266 -0.0099 0.0000

b) Hitung expected return masing-masing saham


Expected return umumnya dihitung berdasarkan data historis, yaitu dengan menggunakan metode
rata-rata (arithmetic mean). Biasanya peneliti menghitung expected return masing- masing saham per
bulan dengan menjumlahkan Ri selama periode analisa, kemudian dibagi dengan jumlah periode
analisis.

Dalam membentuk portofolio yang optimal, saham yang memiliki E(R i) > 0 akan dimasukkan
dalam analisis selanjutnya, sedangkan saham yang memiliki E(Ri) < 0 akan diabaikan, karena
berdasarkan asumsi bahwa investor akan bersikap rasional. Artinya, investor tidak akan memilih saham
yang tidak memberikan keuntungan.
Periode 1
E(R) -0.0187 -0.0006 0.0041 0.0176 -0.0157 0.0031 -0.0295 0.0612 -0.0003 0.0495
Periode 2
E(R) 0.0098 0.0713 -0.0091 0.0040 0.0184 0.0103 -0.0565 -0.0075 0.0012 0.0111 0.0110 0.0043

c) Hitung market return dan expected market return


Market return atau RM dihitung dengan menggunakan data IHSG, karena indikator ini menunjukkan
kinerja bursa saham.

Periode 1
ESGQ 45 0.0041727 0.048012 0.037569 0.059402 -0.03113 -0.0711

Periode 2
ESGQ 45 0.015873 0.0625 0.007353 0.043796 0 -0.048951 -0.004426 0.007341 0.007618 0.033246 -0.00832 0.015488
Perhitungan expected market return umumnya menggunakan metode arithmetic mean, yaitu total
return pasar selama t tahun analisis dibagi dengan jumlah n unit analisis (bulanan).

Periode 1
ESGQ 45 18.2689
Periode 2
ESGQ 45 0.2477

d) Hitung alpha dan beta masing-masing saham


Perhitungan koefisien alpha dan beta masing-masing saham digunakan untuk menghitung total
risiko. Koefisien beta merupakan pengukuran volatilitas antara return-return suatu sekuritas atau
portofolio dengan return pasar. Jika volatilitas diukur dengan kovarian, maka kovarian return
antara sekuritas ke-i dengan return pasar adalah sebesar Dengan membagi kovarian dengan
varian return pasar , maka beta akan mengukur risiko sekuritas ke-i relative terhadap risiko
pasar, atau disebut beta. Perhitungan beta sekuritas adalah sebagai berikut.

Formula lain untuk menghitung adalah sebagai berikut.

Periode 1
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ
β 3.1734 0.4206 -1.5015 0.5374 1.5893 0.8306 3.9121 0.3868 0.9047 2.8962 1.0000
Periode 2
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ
β -0.12388 0.747906 -0.08958 0.222393 0.302858 -0.11083 2.164984 0.0378534 1.2047954 0.47666 1

Koefisien alpha menunjukkan besarnya perubahan return saham individual yang disebabkan oleh
perubahan return pasar.

Periode 1
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ
α -0.0435 -0.0039 0.0159 0.0133 -0.0282 -0.0034 -0.0601 0.0582 -0.0074 0.0268 0.0000
Periode 2
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ
α 0.011144 0.063063 -0.00814 0.001593 0.015093 0.011519 -0.08023 -0.007892 -0.011978 0.005876 0

e) Hitung total risiko masing-masing saham


Risiko investasi berkaitan dengan adanya ketidakpastian atas tingkat pengembalian (return).
Risiko disebut juga sebagai penyimpangan antara realized return dengan expected return. Secara
teoritis, asset atau sekuritas yang memiliki return yang tinggi cenderung memiliki risiko yang tingi pula.
Hitung total risiko masing-masing saham, yaitu penjumlahan risiko sistematis dan risiko tidak
sistematis tiap aset. Risiko sistematis diukur dengan menggunakan beta dan varians market
return Risiko tidak sistematis diukur dari varians dari kesalahan residu .

Periode 1
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ
Varians (σ2) 0.0339 0.0030 0.0055 0.0013 0.0082 0.0107 0.0502 0.0059 0.0026 0.0311 0.0022
Periode 2
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO ESGQ
Varians (σ2) 0.00619 0.00953 0.00309 0.00087 0.00169 0.00740 0.01822 0.00304 0.00244 0.00401 0.00072

f) Tentukan nilai return aktiva bebas risiko


Return aktiva bebas risiko umumnya mengacu pada tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) bulanan selama periode analisis. SBI dianggap sebagai aktiva bebas risiko karena dikeluarkan oleh
Bank Indonesia dan merupakan instrument investasi jangka pendek. Besarnya RBR merupakan rata-
rata dari suku bunga selama periode analisis. Saham-saham yang memiliki expected return lebih besar
dari return aktiva bebas risiko, atau E(Ri) > RBR akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya karena
menghasilkan nilai ERB yang positif.
Periode 1
Rf 0.005833
Periode 2
Rf 0.0043

g) Tentukan excess return to beta (ERB)


ERB merupakan selisih expected return dengan return aktiva bebas risiko. Pengukuran ERB
dimaksudkan untuk mengukur kelebihan return relative terhadap satu unit risiko yang tidak dapat
didiversifikasi yang diukur dengan beta. Nilai ERB merupakan angka yang dijadikan dasar untuk
menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Nilai ERB dihitung
dengan rumus:

Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai terkecil. Sekuritas dengan nilai ERB
terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan dalam portofolio optimal.
Periode 1
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO
ERB -0.0077 -0.0153 0.0011 0.0218 -0.0136 -0.0033 -0.0090 0.1432 -0.0068 0.0151

Periode 2
ANTM AUTO CPIN POWR CTRA DSNG EMTK HEAL TLKM INCO
ERB -0.04453 0.08957 0.14950 -0.00108 0.04669 -0.05444 -0.02807 -0.31036 -0.00253 0.01433
h) Hitung nilai Ai dan Bi serta cut-off point
Portofolio optimal terdiri dari saham-saham yang memiliki ERB tinggi. Saham dengan nilai ERB
rendah tidak akan dimasukkan dalam portofolio optimal. Untuk menentukan suatu asset dimasukkan
atau tidak dalam portofolio, diperlukan titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB
yang dikatakan tinggi dan yang dikatakan rendah.
1. Urutkan saham-saham berdasarkan nilai ERB terbesar ke terkecil.
2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing saham ke-i dengan rumus berikut.

Besarnya cut-off point (C*) adalah nilai Ci dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari Ci.
Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai
nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*.

Sekuritas yang memiliki ERB lebih kecil dibanding nilai ERB di titik C* tidak diikutsertakan dalam
pembentukan portofolio optimal.

Periode 1
Ai -1.3979 -0.7951 0.2482 3.2163 -2.5156 -0.1884 -1.6617 3.4452 -1.2875 2.5687
Bi 181.1793 51.9407 218.2180 147.5084 185.3095 56.6510 184.0310 24.0517 188.5717 170.4678
Ci -0.0022 -0.0015 0.0004 0.0053 -0.0039 -0.0004 -0.0026 0.0071 -0.0020 0.0040

Portofolio Optimal
Emiten α β ERB Ci C* Keputusan
ANTM 0.011144 -0.1239 0.0062 -0.0445 -0.0001 0.0035 -
AUTO 0.063063 0.7479 0.0095 0.0896 0.0035 0.0035 Optimal
CPIN -0.00814 -0.0896 0.0031 0.1495 0.0003 0.0035 Optimal
POWR 0.001593 0.2224 0.0009 -0.0011 0.0000 0.0035 -
CTRA 0.015093 0.3029 0.0017 0.0467 0.0017 0.0035 Optimal
DSNG 0.011519 -0.1108 0.0074 -0.0544 -0.0001 0.0035 -
EMTK -0.08023 2.1650 0.0182 -0.0281 -0.0038 0.0035 -
HEAL -0.0079 0.0379 0.0030 -0.3104 -0.0001 0.0035 -
TLKM -0.0120 1.2048 0.0024 -0.0025 -0.0006 0.0035 -
INCO 0.0059 0.4767 0.0040 0.0143 0.0005 0.0035 Optimal
Periode 2
Ai -0.1102 5.0433 0.3881 -0.0593 2.4422 -0.0903 -6.0937 -0.1461 -1.0532 0.7807
Bi 2.4744 56.3059 2.5959 54.8149 52.3037 1.6582 217.0764 0.4706 416.7838 54.4890
Ci -0.0001 0.0035 0.0003 0.0000 0.0017 -0.0001 -0.0038 -0.0001 -0.0006 0.0005
Portofolio Optimal
Emiten α β ERB Ci C* Keputusan
ANTM -0.04347 3.1734 0.0339 -0.0077 -0.0022 0.0071 -
AUTO -0.0039 0.4206 0.0030 -0.0153 -0.0015 0.0071 -
CPIN 0.01587 -1.5015 0.0055 0.0011 0.0004 0.0071 -
POWR 0.013348 0.5374 0.0013 0.0218 0.0053 0.0071 Optimal
CTRA -0.02817 1.5893 0.0082 -0.0136 -0.0039 0.0071 -
DSNG -0.00343 0.8306 0.0107 -0.0033 -0.0004 0.0071 -
EMTK -0.06009 3.9121 0.0502 -0.0090 -0.0026 0.0071 -
HEAL 0.0582 0.3868 0.0059 0.1432 0.0071 0.0071 Optimal
TLKM -0.0074 0.9047 0.0026 -0.0068 -0.0020 0.0071 -
INCO 0.0268 2.8962 0.0311 0.0151 0.0040 0.0071 Optimal

i) Tentukan proporsi dana masing-masing saham terpilih


Jika saham-saham pembentuk portofolio optimal telah tersusun, tentukan proporsi dana masing-
masing saham yang terpilih sebagai pembentuk portofolio optimal. Besarnya proporsi dana
masing-masing saham dihitung dengan rumus berikut.

Periode 1
Emiten Wi dalam %
POWR 38.01%
HEAL 57.21%
INCO 4.78%
Jumlah 100.00%
Periode 2
Emiten Wi dalam %
AUTO 42.76%
CTRA 49.08%
INCO 8.17%
Jumlah 100.00%

j) Hitung alpha dan beta portofolio


Single Index Model bertujuan untuk mereduksi jumlah variabel yang harus ditaksir. Model ini
mampu mempengaruhi variabel yang harus ditaksir karena memiliki karakteristik tersendiri, yaitu beta
portofolio, sebagai rata-rata dari beta masing-masing saham pembentuk portofolio optimal. Beta
portofolio dihitung dengan rumus berikut.

Alpha merupakan rata-rata dari alpha masing-masing saham pembentuk portofolio optimal.

Periode 1
Emiten Zi Wi αp βp
ANTM -1.383 -0.765 0.033 -2.427 -0.026
AUTO -3.109 -1.720 0.007 -0.723 -0.005
CPIN 1.622 0.897 0.014 -1.347 0.005
POWR 5.933 3.282 0.044 1.764 0.004
CTRA -4.002 -2.214 0.062 -3.518 -0.018
DSNG -0.806 -0.446 0.002 -0.370 -0.005
EMTK -1.253 -0.693 0.042 -2.712 -0.035
HEAL 8.931 4.940 0.288 1.911 0.029
TLKM -4.871 -2.694 0.020 -2.438 -0.007
INCO 0.745 0.412 0.011 1.194 0.013
Total 1.808 1.000 0.522 -8.666 -0.045
Periode 2
Emiten Zi Wi αp βp
ANTM 0.960729 0.603953 0.006731 -0.07482 0.003739
AUTO 6.754277 4.246014 0.267767 3.175618 0.040473
CPIN -4.23931 -2.665 0.021693 0.238732 -0.00822
POWR -1.17231 -0.73696 -0.00117 -0.16389 -0.00064
CTRA 7.753363 4.87408 0.073563 1.476156 0.008226
DSNG 0.867728 0.545489 0.006284 -0.06046 0.004036
EMTK -3.74963 -2.35717 0.18912 -5.10323 -0.04295
HEAL -3.9033 -2.45377 0.019366 -0.09288 -0.00747
TLKM -2.97068 -1.86749 0.022369 -2.24995 -0.00455
INCO 1.289867 0.810863 0.004765 0.386506 0.003249
Total 1.590734 1 0.610483 -2.46822 -0.00411

k) Tentukan expected return dan risiko portofolio


Perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dari suatu portofolio
dilakukan dengan rumus berikut ini.

Jika nilai expected return telah diketahui, kemudian hitunglah risiko portofolio atau disebut pula varian
portofolio dengan menggunakan rumus berikut.

Jika asumsi yang berlaku adalah besarnya proporsi dana untuk setiap saham dalam portofolio adalah
sama, maka risiko tidak sistematis dalam portofolio saham akan semakin kecil dan mendekati nol jika
investor menambah jumlah saham dalam portofolio tersebut. Dengan asumsi ini, risiko portofolio
merupakan risiko yang hanya dipengaruhi oleh pasar, atau berkaitan dengan beta dan varian market
return. Risiko portofolio merupakan kuadrat dari beta portofolio dan nilai varian market return seperti
dalam rumus:

Periode 1
E(Rm ) 0.0078
E(Rf) 0.0058
SIM = E(Rp) 0.4544
CAPM = E(Rp) -0.0114
Variance Market 0.0022
Variance Portofolio 0.1172
Periode 2
E(Rm ) 0.0110
E(Rf) 0.0043
SIM = E(Rp) 0.5834
CAPM = E(Rp) -0.0122
Variance Market 0.0007
Variance Portofolio 0.0003

Anda mungkin juga menyukai