MANAJEMEN
PT POLYTRON
DISUSUN OLEH :
2023
BAB I
1. Visi
1. Hebat Citra
2. Pesat Teknologi
3. Cermat Mutu
4. Hemat Biaya
5. Tepat Delevery
6. Sehat Pribadi
7. Kuat Potensi
2. Misi
Kebijakan Perusahaan
Di polytron, prinsip bisnis polytron menjadi dasar dari setiap keputusan yang dibuat,
diantaranya: Prinsip memenuhi hukum dan standar etika, prinsip menghargai konsumen,
pemegang saham dan karyawan, prinsip tanggung jawab secara sosial sebagai warga
korporat, prinsip menjaga budaya organisasi yan bersih2 prinsip peduli akan lingkungan,
kesehatan, dan keamanan.
Berawal dari bisnis ekspor kecil di kudus, indonesia, polytron telah tumbuh menjadi
salah satu perusahaan elektronik terkemuka di asia tenggara, dengan spesialisasi pada media
dan peralatan digital, semikonduktor, memori, dan integrasi sistem. Kini proses dan produk
inovatif dan berkualitas polytron telah diakui di asia tenggara. Itu semua menjadi tonggak
utama dalam sejarah polytron, menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah
mengembangkan jajaran dan pencapaian produknya, meningkatkan pendapatan dan saham
pasarnya, dan mengikuti misinya untuk memberikan hidup yang lebih baik bagi pelanggan di
seluruh dunia.
Dalam menjalankan suatu perusahaan, seorang manajer tidak hanya berfokus pada
menghasilkan keuntungan saja, selain itu harus memperhatikan bagaimana proses pengolahan
sumber daya dan strategi yang diterapkan oleh perusahaan sehingga dapat menunjang secara
jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu hal yang sangat penting adalah mengelola
sumber daya perusahaan, yang biasa disebut dengan manajemen operasional. Dan di dalam
PT. HIT Polytron terdapat Komitmen melaksanakan perubahan terhadap 4 aspek dibawah ini:
1. Aspek manusia, manusia pegang peran penting dalam perubahan (human resources
development)
2. Aspek pekerjaan, 3i cara kerja berkesinambungan (invention, innovation, improvement)
3. Aspek informasi dan teknologi, ESD (Enterprise Solution Department)
4. Aspek lingkungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
a. Ringkas : Area kerja hanya ada barang-barang yang diperlukan dengan jumlah yang tak
berlebihan
b. Rapi : Barang-barang yang diperlukan memiliki identitas, batasan, dan lokasi yang jelas
c. Resik : Menjaga area kerja untuk mencapai kerja optimal
d. Rawat : Mempertahankan dan merawat ringkas-rapi-resik yang telah tercapai
e. Rajin : Melaksanakan ringkas-rapi-resik agar menjadi suatu kebiasaan
BAB III
a. Motivasi kerja
Peneliti lebih lanjut menanyakan mengenai apakah karyawan yang berprestasi akan
diberikan suatu penghargaan atas hasil kerjanya? kemudian beliau menjawab sebagai
berikut :
“Iya. Pemberian penghargaan atas karyawan yang berprestasi akan dilakukan oleh
perusahaan. Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam
memberikan balas jasa atas hasil kerja karyawan, sehingga dapat mendorong
karyawan lain bekerja lebih giat dan berpotensi”.
“Ya. karyawan memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah
memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan perusahaan.
Penghargaan ini dapat berupa pujian, hadiah atau apresiasi perusahaan terhadap
karyawan. Karena penghargaan ini dapat juga memotivasi karyawan yang lainnya”.
b. Kinerja karyawan
“Cara untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan adalah dengan pelatihan sesuai
bidangnya, penambahan wawasan seperti seminar, pengarahan tentang bagaimana
dengan program yang dijalankan dan pemberian gaji yang sepadan”.
“Jelas. Dengan memiliki kemampuan kerja yang baik dapat meningkatkan citra
perusahaan artinya dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan dan profit
perusahaan akan meningkat sehingga citra perusahaan dipandang dengan baik oleh
kalangan masyarakat”,
“Cara memaknai kinerja karyawan, apakah sudah baik atau belum yaitu
berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai
hasilnya akan diketahui bahwa karyawan tersebut masuk dalam tingkatan kinerja
tertentu. Dan dapat dinilai dari beberapa aspek seperti : tingkat efektivitas, efisiensi,
keamanan dan kepuasan pelanggan atau pihak yang dilayani”.
BAB IV
5.1 KESIMPULAN