Anda di halaman 1dari 13

Analisis Manajemen Strategi Pada PT Polytron

The polytron corporation adalah perusahaan elecktronik terbesar indonesia. Merupakan


bisnis internasional yang terletak di asia tenggara, semua kesatuan merk polytron, termasuk
polytron (perusahaan elektronik terbesar di asia tenggara), polytron Heavy Industries (salah satu
shipbuilders terbesar di asia tenggara), dan polytron Engineering & Construction (perusahaan
kontraktor global utama). Dimanapun Anda berada, di tengah keramaian jalan raya atau dalam
kenyamanan rumah Anda,polytron adalah bagian dari kehidupan Anda. Sebagai pemimpin
global, polytron ada di garis terdepan perubahan, mengantisipasi apa yang diinginkan oleh
pelanggan di seluruh dunia pada hari esok. Dengan penjualan bersih yang terus meningkat, pada
tahun 2010 mencapai angka $ 174,2 juta dengan aset dan kewajiban total pada tahun 2010
sebesar $ 302,9 juta dan $ 192,7 juta. Memperkerjakan 20.000 karyawan yang tersebar diseluruh
asia tenggara, memanfaatkan kekuatan revolusi digital untuk menciptakan terobosan produk dan
layanan yang akan membawa konsumen dan bisnis di luar imajinasi mereka.

A. SEJARAH PT HIT KUDUS (POLYTRON)


POLYTRON adalah perusahaan terbesar dan terkemuka dibidang elektronik di Indonesia.
Kekuatan dari POLYTRON ada pada kualitas suara dan desainnya.POLYTRON memiliki 2
pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung Semarang 130.000 m2
(merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 6.000 orang,
11 kantor perwakilan, 5 authorized dealer, 50 service centre yang meliputi seluruh
Indonesia.Sejarah Polytron dimulai pada tanggal 16 Mei 1975, saat pemilik pabrik rokok PT
Djarum Kudus mendirikan perusahaan dengan nama PT Indonesia Electronic dan Engineering
dengan penyertaan modal sebesar Rp. 50 juta untuk memproduksi barang elektronika. Sebagai
industri rokok yang berekspansi ke industri elektronika, sejak awal pemilik perusahaan tidak
mau melibatkan pihak maupun modal asing.
Sejak berdiri perusahaan ini tidak memiliki prinsipal sehingga tidak harus membayar
royalti pada setiap produk yang dihasilkan.Tahun 1977, perusahaan merekrut 14 perempuan
lulusan SMEA dan SMA untuk dilatih menyolder dalam usaha merakit komponen menjadi
rangkain produk elektronika. Didatangkanlah komponen-komponen elektronika dari Singapura
sebagai bahan training 14 karyawan tersebut.Setelah cukup belajarnya, pada tahun 1977 pabrik
di Kudus ini mulai mendatangkan komponen dari Belgia untuk memulai proses alih teknologi
dari Philips-MBLE Belgia. Diluncurkanlah produk televisi pertama mereka dengan merek
Polytron. Tapi televisi pertama mereka ini gagal di pasaran karena ukuran televisinya yang besar
dan masih memerlukan kotak speaker sehingga tidak menarik pembeli yang ingin produk yang
praktis. Di sinilah pabrik ini mengalami kegagalan dalam pemasaran. Produk mereka ditolak
oleh toko-toko elektronika bahkan sang dirut pernah diusir oleh toko kala menawarkan Polytron
ini. Tapi menyadari bahwa mereka adalah pabrik rokok yang ingin menguasai industri
elektronika, makanya mereka bersedia menjalani masa-masa sulit itu sebagai kesempatan untuk
belajar.Dari teknologi Eropa mereka beralih ke teknologi Hongkong. Dari komponen-komponen
yang diimpor dari Hongkong mereka meluncurkan televisi hitam putih 20 inchi. Saat itu pula
mereka membuka lembaga riset dan pengembangan sendiri sehingga sejak itu mereka menjadi
pabrik elektronika dengan desain produk yang diciptakan sendiri. Alih teknologi televisi juga
didapat dari kerjasama mereka dengan perusahaan televisi Salora dari Finlandia (saat ini
bernama Nokia).Nama perusahaan kemudian berubah dari PT Indonesia Electronic dan
Engineering menjadi PT Hartono Istana Electronics, dan di tahun 2000 berubah lagi menjadi PT
Hartono Istana Teknologi.
Seiring dengan perubahan namanya, perusahaan ini sudah berhasil mengembangkan
teknologi televisi berwarna hemat energi (40 Watt) dengan ukuran 17, 20 dan 26 Inchi. Bahkan
mereka mampu menghasilkan televisi dengan daya 20 watt saja, yang diklaim sebagai yang
pertama di dunia. Sekarang, Polytron juga mulai mengekspor produknya walau harus merubah
bendera supaya diterima pasar lokal Eropa. Polytron dan Perjuangan Industri Nasional melihat
atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar
negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang
kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa
dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah
melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional.
Kompas/andi suruji Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu
poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai
kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin
pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-
putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar
produk elektronik nasional untuk produk sejenis.

Visi, misi dan tujuan polytron adalah sebagai berikut :


1. VISI
Visi dari polytron adalah Memimpin pergerakan konvergensi digital..
polytron meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, polytron akan menemukan solusi
yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatanbagi
bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera
dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru.
Tujuan polytron adalah mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang
menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus menjadikan polytron sebagai
pemimpin digital yang terpercaya.

2. MISI
Misi dari polytron adalah Menjadi d igital -e Company yang terbaik
Kebijakan Perusahaan
1. POLYTRON,MERK INDONESIA KELAS DUNIA
2. INOVASI melalui kreatifitas
3. MARKET LEADER bagi setiap produk
4. IMPROVEMENT terus menerus secara proaktif
5. BENAR sejak awal
6. KEPUASAN PELANGGAN melalui refleksi yang mendalam
7. SUMBER DAYA MANUSIA yang tahu-terampil-terpercaya-terwariskan(4T)

3. TUJUAN
1. Market leader number one in sales, volume, and market share . Yakni menjadi pemimpin
pasar dalam bisnis elektronik dengan volume penjualan nomor satu.
2. Best distribution network, yakni memiliki jaringan distribusi yang luas
3. Mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar baru
4. Terus menjadikan polytron sebagai pemimpin digital yang terpecaya
MARKETING MIX PERUSAHAAN
1. Produk
Polytron lebih memilih untuk memciptakan produk-produk high-end yang tentu saja
menawarkan stylish best-practice products. Produk-produk tersebut antara lain :
DRAM, SRAM, Flash memory, CDMA mobile phones, TFT-LCDs, Computer monitors, Big-
screen TVs, VCRs, DVD players, MP3 players, Microwave ovens, dan lain-lain
2. Price
Polytron lebih menekankan pada kualitas produk, sehingga penentuan harga ditetapkan
berdasarkan pada tingkat kualitas masing-masing produk tersebut.

3. Place
Berhubungan dengan pendistribusian produk kepada konsumen, polytron tidak lagi
menggunakan outlet-outlet distribusi yang murah seperti Wal-Mart dan Target, melainkan
mempercayakannya pada level yang lebih tinggi polytron upmarket seperti Best Buy dan Circuit
City.
4. Promotion
Dalam rangka rebranding, polytron telah mengurangi 55 agency periklanan dan hanya
memusatkannya pada satu perusahaan. polytron menandatangani kontrak $ 400 juta dengan
Madison Avenue firm, Foote, Cone & Belding Worldwide. Perusahaan tersebut bertugas untuk
menciptakan sebuah global brand image untuk polytron yaitu sebagai pembuat stylish best-
practice products.

B. ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN


Perusahaan berfokus pada lima aspek utama, yaitu:
1. Hardware
Polytron lebih menekankan untuk memproduksi Hardware dan memilih untuk tidak
mengembangkankepemilikan software dan konten seperti musik, film dan video games.
Meskipun software dinilai mempunyai profit margin yang lebih besar dan siklus hidup yang
lebih lama. Namun, strategi polytron adalah focus pada hardware dan perangkatnya dan
berkolaborasi dengan provider konten ketika sudah tepat.
2. Integrasi vertical
Polytron melakukan outsource ke external supplier dan lebih serius pada kegiatan
manufaktur yang mandiri. polytron berpikir bahwa dengan menguasai manufaktur yang mandiri,
maka akan dapat menghasilkan advanced products. Oleh karena itu polytron pun berani
menginvestasikan dananya untuk pabrik chip.
polytron sangat cerdik mencegah komoditas supaya tidak terjebak, yaitu dengan
mengkostumisasi/mengkombinasikan produksi sebanyak mungkin. Sebagai contoh sebagian dari
memori chip yang diproduksi adalah special order untuk Dell, Microsoft bahkan Nokia. Sebagai
hasilnya, harga rata-rata polytron adalah 17% diatas level industri. Begitu pula pada pasar
telepon seluler. Sementara rata-rata bisnis elektronik lainnya melakukan outsource pada
manufaktur dan focus pada core competencies nya, polytron lebih fokus pada manufaktur
sebagai kompeten utamanya.
3. Digital Product Innovation
Polytron sangat gemar melakukan inovasi, salah satu inovasinya yaitu dengan melakukan
perubahan teknologi analog ke digital. Dengan fokus berinvestasi di produk teknologi digital,
polytron dapat memposisikan produk-produknya sebagai produk premium. polytron juga
menerapkan Sashimi Theory yaitu menjual dengan harga tinggi pada hari pertama disaat masih
fresh, namun menurunkan harganya secara dramatis setelahnya karena produk sudah tidak lagi
fresh.
4. Diversifikasi produk
Polytron bertujuan untuk menaikkan harga dan profit margin dengan menjual produk-produk
yang berkualitas tinggi, tidak hanya ditekankan pada teknologi baru, tapi juga desain. Ini
membutuhkan strategi inovasi yang dapat menghasilkan produk-produk yang baru dan menarik.
CEO Yun memutuskan bahwa polytron hanya akan menjual produk-produk high-end, sehingga
membutuhkan investasi dengan jumlah besar untuk penelitian. Penerapan inovasi desain tersebut
tidak hanya untuk produk-produk final consumer, tapi pada input-input yang penting.
Oleh karena itu, diversifikasi produk membuat polytron menjadi berbeda dari kompetitornya
sehingga polytron dapat masuk dalam setiap kategori elektronik. Diversivikasi memungkinkan
polytron ikut bermain di siklus chip yang juga dipakai oleh beberapa produsen elektronik
lainnya. Dengan strategi memposisikan produk yang terperinci, maka polytron akan semakin
mudah untuk memasarkan kepada segmen yang tepat.
5. Digital-Convergence Strategy
Polytron memusatkan perusahaannya untuk bermain di produk teknologi digital. Ia pun
berhasil berdiri sebagai leader dalam era digital.
Polytron Digital Convergence mengacu pada dua trend, yaitu menggabungkan beberapa
teknologi ke dalam satu produk utama (major product) dan beberapa teknologi yang terhubung
dalam satu jaringan. Sebagai contoh Palm OS yang digabungkan dengan Cell phone dan Cell
phone yang digabungkan dengan kamera menjadi tipe SPH-i700. Dengan pemusatan pada
teknologi digital, maka akan membawa kepada jaringan dimana-mana.

C. ANALISIS EKSTERNAL PERUSAHAAN


Polytron vs Sony
Sejak 2003 penjualan Sony cukup stagnan atau cenderung turun. Selain itu profitabilitas
merosot sejak tahun 1997. Penyebabnya adalah Sony tidak pernah lagi meluncurkan produk-
produk inovasi baru. Perusahaan tersebut gagal berinvestasi secara dini dan agresif dalam
mengembangkan produk-produknya yang menyebabkan kalahnya persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lain.
Lain halnya dengan polytron, polytron merupakan sebuah perusahaan yang tidak sebesar
Sony namun menawarkan produk-produk unggulan dan berkinerja hebat. TV dan produk
electronics polytron juga dikenal karena kualitasnya yang bagus. polytron menduduki peringkat
pertama untuk semikonduktor dan cukup tinggi peringkatnya untuk monitor LCD dan TV LCD.
Samsung berhasil menemukan tren utama dalam industri elektronik dan berinvestasi secara
agresif. Oleh karena itu kondisi keuangan Samsung dapat dikatakan lebih baik daripada Samsung
Sony memiliki sejarah meluas ke luar negeri yang lebih banyak daripada Samsung. Sony
memiliki banyak pabrik produksi di luar negeri di seluruh dunia, Samsung memang kalah dari
Sony dalam segala aspek globalisasi. Namun Samsung lebih sigap memanfaatkan peluang-
peluang dan merancang strateginya, sebagai contoh strategi dalam menciptakan brand-
marketing, dalam bidang sponsorship, R n D, dan desain produknya.
Industry Analysis
1. Economic& Demographic
Dalam samsung menurut pengamatan kami produk smartphone samsung membidik
pangsa remaja lanjut hingga separuh baya , sedangkan dalam hal ekonomi samsung membidik
pangsa pasar menengah keatas.
2. Social& Culture
Meskipun merupakan perusahaan yang berbasis di indonesia, polytron telah berhasil
meng-integrasikan dirinya dengan baik di pasar negara berkembang di mana ia melakukan
bisnis. Hal ini telah menghasilkan pola pikir, dan berperilaku lokal yang sangat efektif dalam
menjembatani kesenjangan budaya dan sosial antara lanskap bisnis di Negara asalnya dan pasar
di mana ia beroperasi. Satu aspek yang sangat mengganggu dan menjadi budaya perusahaan
terhadap pejabat setempat dalam hal yang menyangkut suap-menyuap untuk memperlancar
bisnisnya. Perusahaan mencoba untuk mencapai keseimbangan antara nilai-nilai aspirasi dari
segi kelas konsumen dan tingkat pendapatan yang mereka miliki.
3. Technology& Natural Resources
Persaingan smartphone dan tablet di era sekarang menuntut banyaknya inovasi dan
tekhnologi yang baru baik dari sisi Hardware maupun Softwarenya. Seperti banyaknya
bermunculan OS baru yang mana OS merupakan software sebuah smartphone. Smartphone atau
pun table juga memiliki sistem operasi yang powerfull untuk mendukung beragam aplikasi dan
kebutuhan penggunanya. OS yang sekarang sedang marak di perbincangkan antara lain adalah :
Android. Sekarang ini segala penjuru dunia pengguna gadget sudah mengenal Android.
Android di kembangkan berdasarkan sistem kernel linux sehingga di kategorikan dalam
sistem operasi yang bersifat terbuka. Semua vendor ponsel ternama untuk sekarang sudah
menggunakan Android sebagai OS nya tidak terkecuali Samsung
Bada. Bada adalah sebuah mobile operating System yang telah dikembangkan oleh polytron
Elektronics. OS ini di desain untuk high-end smartphones dan lower-end feature phones.
polytron menklaim bahwa Bada akan menggantikan tempat di dunia property feature phone
platform, menggantikan feature phones menjadi smartphone.
Blackberry OS. Blackberry OS mempunyai keunggulan pada fiturnya yang bernama
Blackberry Messenger yaitu pesan instant sesama pengguna perangkat Blackberry.
iOS. Tentunya kita sudah tak asing lagi dengan device yang bernama iPhone. iOS adalah
sistem operasi yang hanya bisa di temui pada perangkat pabrikan Apple Inc. iOS merupakan
sistem operasi yang di kembangkan dari Mac OS X. iOS juga merupakan sistem operasi
yang open source di bawah naungan Apple Public Source License (APSL). Di iOS terdapat
abstraction layers, Core OS layers, Core Service layers, Media layers, Cocoua Touch Layers.
iOS juga terkenal akan SIRI yaitu sejenis voice command yang terkenal akan ke akuratan
nya. iOS juga memiliki interface yang sangat elegan. Pada versi terbaru, terdapat perubahan
baru dan penambalan atas bug, terdapat juga iMessage yang merupakan instant messenger
bagi sesama pengguna IOS.
MeeGO. MeeGo adalah sebuah sistem operasi mobile yang berbasis linux dan sebuah
proyek open source alias gratis. MeeGo dikembangkan untuk berbagai perangkat keras
seperti netbook, komputer tablet, nettops (dekstop komputer yang berbentuk lebih kecil), in-
vehicle infotaiment devices (perangkat infotaiment dalam kendaraan), smartTV, smartphone
dan lain sebagainya. MeeGo OS merupakan OS yang terhitung baru dan diperkenalkan pada
Mobile World Congress tahun 2010 dan yang memperkenalkan adalah Intel dan Nokia.
Palm OS. Palm OS merupakan sistem operasi smartphone dan PDA yang dikembangkan
oleh Palm Inc. pada tahun 1996. Palm OS diciptakan untuk memberikan kemudahan kepada
penggunanya ketika digunakan dengan user interface yang berbasis touchscreen. Saat ini,
versi berlisensi dari merek dagang Palm OS berubah menjadi OS Garnet dengan versi
terbarunya Palm OS Garnet 5.4.9. Palm OS awalnya dikembangkan di bawah komando Jeff
Hawkins dari palmComputing, Inc. lalu kemudian diakuisisi oleh US Robotic Corp dan
akhirnya dibeli oleh 3Com. Pada bulan Januari 2002 silam, Palm mendirikan anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki untuk dikembangkan dengan lisensi Palm OS yang
dinamakan dengan PalmSource. Tahun 2007 tepatnya pada tanggal 25 Januari, ACCESS
mengumumkan perubahan nama sistem Palm dari Palm OS menjadi OS Garnet hingga
sekarang ini.
Symbian. Nokia adalah salah satu merk lawas yang hampir semua orang sudah
mengetahuinya. Symbian juga bukanlah sistem operasi yang open source, tetapi karna
diperlukan API sehingga banyak pihak developer yang salah meng-artikan bahwa source
code nya tidak di distribusikan secara bebas.
Windows Phone. Tidak hanya membuat sistem operasi untuk kebutuhan dekstop, Microsoft
juga ikut bersaing dalam sistem operasi mobile. Versi terbaru OS buatan Microsoft ini
adalah Windows Phone 8 yang akan berjalan di atas kernel Windows NT, yang biasa
digunakan untuk segmen entreprise. Nokia dan HTC adalah dua dari sekian vendor gadget
yang menggunakan OS ini. Jajaran ponsel Nokia yang menggunakan OS Windows Phone
adalah seri Lumia. Sedangkan beberapa seri smartphone HTC yang memakai OS ini adalah
HTC Zenith, HTC Accord dan HTC Rio.
Paparan di atas menjelaskan perkembangan OS atau software untuk smartphone di era sekarang.
Sedangkan dari hardware nya sendiri banyak tekhnologi baru yang bermunculan seperti Layar
1080 full HD , Prosesor Quad-Core (chip empat inti dan chip provider seluler yang bisa
terhubung dengan jaringan LTE) , Waterproof , Eye tracking , dll.
Untuk Sumber Daya polytron sendiri, perusahaan Samsung ini menyaring tenaga kerja
yang terbaik di tiap daerahnya dilengkapi dengan banyak program training untuk meningkatkan
kompetensi SDM nya. Selain itu, polytron juga mulai menerapkan green program yang bertujuan
untuk meminimumkan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti
penggunaaan panel surya di smartphone nya dan penggunaan bahan daur ulang untuk membuat
unit smartphone nya.

D. Analisis SWOT pada POLYTRON


Identifikasi Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat
(Ancaman) :
Strength :
Polytron memiliki brand image yang melekat dikalangan masyarakat
polytron telah memprakarasai Era Digital
Teknologi yang diciptakan mengikuti perkembangan jaman
Polytron senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya
Polytron menawarkan produk-produk yang berkualitas
Desain produk-produk polytron sangat baik dan di unggulkan
Adanya diversifikasi produk
Harga produk-produk polytron bervariasi dan rata-rata terjangkau
Polytron merupakan supplier high end mobile headset
Polytron merupakan pemegang pangsa pasar gobal terbesar untuk tiga belas item diantara
produk polytron, termasuk semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA
Polytron telah membuat kemajuan bersejarah di bidang R&D lini semikonduktor,
termasuk flash memori dan non memori, semikonduktor pesanan, DRAM dan SRAM,
dan juga memproduksi LCD terbaik di kelasnya, telpon seluler, peralatan digital dll
Polytron mengadakan partnership dengan Amerika dan perusahaan ternama.

Weakness :
Polytron harus terus menerus memaintain semua biaya untuk tetap sukses
Investasi tinggi pada kativitas R&D (menginvestasikan paling sedikit 9% dari pendapatan
penjualan pada aktivitas R&D)
Budaya korporasi yang tidak fleksibel
Pengalaman dalam mengelolah perusahaan global masih terbatas
Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mancapai sasaran
Polytron tidak memiliki strategi marketing, masalah penyebaran produk akan meningkat
Polytron belum memiliki banyak pengalaman pada televisi berteknologi tinggi pada
segmen tsb
Polytron belum memiliki jaringan penjualan dan pelayanan yang sebanding dengan
pesaingnya
Opportunity :
Produk-produk yang ditawrarkan polytron merupakan produk keperluan rumah tangga
yang dicari
Era digital yang terus berkembang di jaman yang semakin modern
Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah
merupaka suatu kebutuhan
Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan
tercanggih
Pengaruh globalisasi yang mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas
Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple dan respon
yang cepat pada perubahan pasar
Polytron memiliki program yang memperkuat pikiran dan mendorong kreativitas generasi
muda.

Threat :
Adanya ketergantungan produk-produk lokal pada negara tertentu sehingga pasar sulit
ditembus
Kekuatan merk lain yang lebih dahulu menguasai pasar
Munculnya produk-produk baru dari perusahaan lain yang lebih inovatif
Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih mudah
dengan kualitas yang tidak kalah bagus
Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara
Era globalisasi yang mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar
Asia
Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap merk lain
Lingkungan bisnis yang sangat tidak pasti dan pasar yang semakin kompetitif
Terjadinya krisis financial yang menyebabkan turunya daya belia masyarakat
Kompetisi intens pada produk televisi berwarna
Budaya indonesia yang lebih menekankan hirerki yang dapat menghambat ide-ide kreatif
atau pendapat yang berbeda

E. Analisis Lima Kekuatan Porter


1. Ancaman pendatang baru
Modal dan asset yang besar dibutuhkan jika ingin masuk ke industri mobile. Sulit
untuk memulai di sebuah industri dimana telah ada perusahaan yang beroperasi dengan
berbagai strategi biaya. Tetapi jika bisa menemukan alternative produk dan berinovasi
mungkin saja bisa masuk dan bertahan di industri tersebut. Pendatang baru akan di
hadapkan pada isu permanent di industri ini yakni berinvestasi pada R&D yang bisa
menciptakan produk inovatif dan unik. Selain itu pendatang baru juga harus dengan cepat
memperkuat brand name ketika mencapai economic of scale perusahaannya melalui
proses supply chain , serta pengembangan jalur dan infrastruktur distribusi. Dari hal yang
diuraikan di atas dapat dilihat bahwa kesempatan pendatang baru untuk masuk menjadi
rendah.

2. Ancaman dari produk pengganti


Bagi polytron, hampir semua handphone yang memiliki fungsi dan performansi
hampir sama dengan polytron dapat diperhitungkan sebagai produk substitutes dilihat dari
OS yang digunakan. Ini termasuk device yang dijalankan oleh Android Operating system
(OS) dan yang bukan di buat oleh polytron (MotorolaDroid) ataupun perangkat lain
dengan OS yang berbeda seperti iPhone atau Blackberry. Ancaman produk pengganti di
dalam industri sendiri apabila di lihat dari perangkatnya tidaklah tinggi, walaupun banyak
tablet yang beredar untuk menggantikan posisi smartphone tetapi keberadaan ponsel
belum bergeser fungsi.
3. Daya Tawar dari supplier
Jika meninjau perusahaan polytron ini, daya tawar supplier nya rendah karena
polytron adalah penghasil sebagian besar komponen / piranti untuk produk yang di
jualnya.
4. Kekuatan Pembeli
Pembeli memiliki kekuatan yang besar untuk beralih ke satu produk karena
mudahnya akses informasi pada era sekarang mengenai spesifikasi lengkap produk,
tekhnologi serta harga yang sangat bersaing untuk barang elektronik.
5. Rival yang kompetitif
Banyak sekali pesaing yang bergelut di industri yang sama dengan perusahaan
polytron. Dengan kemajuan tekhnologi yang pesat akan menjadi susah bagi polytron
untuk meraup untung besar jika tidak selalu melakukan inovasi dan membuat gebrakan
baru seperti apa yang telah mereka lakukan sebelumnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan data dari hasil analisis manajemen strategi maka penentuan kebijakan strategi
polytron sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut, baik kondisi internal maupun
kondisi eksternal. Hasilnya menunjukkan bahwa pencapaian masing-masing strategi unit bisa
menunjukkan hasil yang sangat baik. Berikut ini analisa dari masing-masing strategi unit
tersebut :
Untuk menciptakan produk baru untuk pelanggan yang sama dimana produk baru
ditujukan untuk segmen kalangan menengah , polytron melakukan inovasi teknologi
guna mempercepat segala akses internet yang dibutuhkan pelanggan serta kualitas dari
produk itu sendiri tetap unggul sehingga pelangga meningkat khususnya Asia
Dalam usaha meningkatkan pangsa pasar, polytron berambisi untuk menguasai pasar
ponsel dunia. Berbagai macam bentuk strategi pemasaran pun dilakukan guna menarik
konsumen. Dimana saat ini semakain gencar-gencarnya peminat android dengan OS
yang semakin hari semakin canggih. Ini yang membuat polytron unggul sampai saat ini
khususnya di pasar Asia
Selain produk yang sudah ada dan beredar di pasar ponsel, polytron tetap menambah
produk-produk baru yang sejenis hanya melakukan inovasi produk dan teknologi OS
yang digunakan. Sehingga tercipta produk berseri dengan harga yang kompetitif. Dimana
setiap tahun permintaan akan kebutuhan gadget terus meningkat.
Agar polytron mampu bersaing dengan produk yang lain, polytron terus menggali ide-ide
baru dengan menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan dengan
pangsa pasar yang berbeda, seperti alat-alat rumah tangga. Selain ponsel polytron juga
memproduksi kulkas, kipas angin, TV,AC dll. Dengan demikian polytron terus
melakukan inovasi produk dan meningkatkan citra perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai