PENDAHULUAN
1
Dengan melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) mahasiswa
diharapkan dapat menghasilkan kerangka pemikiran yang bermanfaat untuk
memecahkan masalah yang terjadi di tempat praktik lapangan maupun
permasalahan masyarakat. Pengalaman Lapangan Industri bermanfaat dalam
memberikan bekal terhadap mahasiswa tentang apa yang perlu mereka miliki
nantinya kalau ingin terjun ke dunia industri. Mahasiswa yang sukses dalam
Pengalaman Lapangan Industri lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja
(Sumber: Buku Pedoman Pengalaman Lapangan Industri Mahasiswa FT UNP
Padang 2019).
2
PT. Indorama Polychem Indonesia yang mulai beroperasi pertama
untuk produk PSF akhir tahun 2013 dengan total kapasitas produksi 850 ton
perhari. Memproduksi benang POY (Partially Oriented Yarns), benang DTY
(Draw Textured Yarns) dan chips untuk textile. Proyek direncanakan
memiliki kapasitas produksi polyester 270.000 ton per tahun. Proyek ini
akan memiliki beberapa departement/unit produksi sebagai berikut:
a. Dept. Polimerisasi, dengan kapasitas produksi 900 TPD (Ton Per Day)
b. Dept. Serat Staple Polyester, dengan kapasitas produksi 450 TPD.
c. Dept. Polyester Filament Yarn (POY & FDY) dengan kapasitas
produksi 220 TPD.
d. Dept. Textile Grade Chips, dengan kapasitas produksi 125 TPD.
e. Dept. Texturing Machines, dengan kapasitas produksi 60 TPD.
f. Dept. Utilities Equipment (tidak termasuk pembangkit listrik).
Selain itu, Proyek akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti
tank farm dan area penggunaan bersama seperti area distribusi daya dan
area maintenance area.
3
2. Struktur Organisasi Dept. Electrik PT. Indorama Polychem Indonesia
3. Unit-unit Produksi
Lingkup pabrik polyester meliputi teknologi dan peralatan produksi
berlisensi serta open art unit untuk utilitias sistem pendukung di luar lokasi,
tanki penyimpanan dan pembangunan.
4
Unit produksi berlisensi yaitu :
a. Unit Polimerisasi
b. Unit Serat Stapel
c. Unit POY/FDY
Seluruh unit lainnya akan menggunakan art technology & equipment.
Struktur dan kapasitas desain pabrik adalah sebagaimana tercantum
dibawah ini:
5
Hubungan khusus perusahaan dengan pelanggan, kehadiran produknya
di berbagai industri maju, focus pada efisiensi dan keterjangkauan biaya,
serta kehadiran produknya disebagian besar seluruh sector kebutuhan pokok
semakin memperkokoh posisi Indorama dalam menghadapi kondisi
perekonomian saat ini.
- Indorama Ventures adalah produsen PET terbesar di dunia, Amerika
Serikat dan kawasan Eropa.
- Indorama Ventures adalah produsen serat polyester terbesar di Thailand.
- Indorama Ventures merupakan produsen asam tereftalat murni atau
Purified Terephtalic Acid (PTA) berskala Internasional, yang merupakan
bahan baku pembuatan polyester.
- Diakui oleh dunia Internasional sebagai produsen utama benang wol
berkualitas nomor satu.
6
b. Spun Yarns
Divisi ini menyumbang hampir 25% dari seluruh penerimaan
perusahaan. Dengan kapasitas produksi 194 ribu mata pintal dan hampir
57% dari produksinya di ekspor. Indorama spinning adalah salah satu
pengekspor benang pintal terbesar di Indonesia.
c. Fabrics
Kapasitas produksi divisi fabric adalah 24 juta meter/Tahun untuk
kain mentah dan 42 juta meter/Tahun untuk kain celup dan kain PFD
(siap untuk celup).
5. Tonggak Sejarah
1976 : Indorama berdiri pertama kali dengan sebuah pabrik permintalan
benang.
1991 : Membangun pabrik polyester
1994 : Ekspansi pabrik benang filament
Pendirian pabrik kain mentah
1995 : Mendirikan pabrik kain PET (resin)
1996 : Pendirian pabrik Polyester II dengan mesin-mesin canggih
1997 : Mendirikan pabrik pengolahan kain jadi
1999 : Mendirikan pabrik pemintalan benang jahit untuk Coats
2001 : Pabrik pemintalan katun 100% mulai beroperasi
2006 : Pendirian pembangkit listrik tenaga batubara 60MW
2007 : Ekspansi pabrik pemintalan benang dengan mesin-mesin modern
2008 : Perusahaan terjun ke bisnis PTA dengan mendirikan IRH modern
2009 : IVL merampungkan pembangunan AlphaPet di Alabama, USA
2010 : Tahun 2010, Indorama Ventures merencanakan program bisnis baru
untuk empat tahun berikutnya, yang disebut Aspiration
2014 : Program bisnis ini mengharuskan tersedianya total kapasitas produksi
sebanyak tiga kali lipat dari kapasitas produksi 2014, yaitu sebesar 10
7
juta ton. Perusahaan utilitas dalam rangka memperkuat pabrik di
Rotterdam.
2011 :.Anak perusahaan IVL, yaitu PT Indorama Venture Indonesia
(dulunya bernama PT SK Keris) sepakat mendirikan Pabrik resin
Polimerisasi Kontinyu baru atau Cintinuous Polymerization Resin
Plant dengan kapasitas produksi 300.000 Ton/Tahun di Purwakarta,
Indonesia. Hasil produksi dari pabrik ini mampu memenuhi
meningkatnya permintaan pasar Serat Polyester, Beangdan komersial
pada kuartal 1 tahun 2013.
8
b) Akreditasi
PT. Indorama berfokus pada peningkatan berkelanjutan, kepuasan
pelanggan, kepedulian terhadap lingkungan. Akreditasi yang
dianugerahkan kepada PT. Indorama antara lain:
- ISO 9001: 2008 untuk kualitas (Sistem Manajemen Mutu)
- ISO 14001: 20014 untuk lingkungan (Sistem Manajemen
Lingkungan)
- OHSAS 18001 untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- ISO 17025 untuk Standart Laboratorium Polyester
9
a. Our Vision
Kepemimpinan Bisnis:
1. Keunggulan Industri
2. Kepuasan Pelanggan
3. Berkesinambungan
4. Utamakan SDM
b. Our Values
1. Pelaksanaan
2. Ilmu
3. Kepemimpinan
4. Keberanian
5. Rasa Hormat
6. Keterbukaan
7. Kerjasama
8. Motivasi
9. Komitmen
10. Inovasi
11. Lingkungan
12. Tata Kelola
c. Our Motto
1. People
2. Technology
3. Excellence
10
8. Jam Kerja
a) Jam Kerja Istirahat dan Kerja Lembur
1. Jam Kerja dan Istirahat
JAM KERJA
1 2 3 4
Hari Kerja Awal Akhir Jam Istirahat
Senin-Kamis 08.00 16.00 12.00-13.00
Jumat 08.00 16.00 11.30-13.30
Sabtu 08.00 12.00 Tanpa Istirahat
Catatan:
Perubahan hari kerja untuk General Shift dari 6 (enam) hari kerja
menjadi 5(lima) hari kerja dalam seminggu dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan Perusahaan.
JAM KERJA
1 2 3 4
Shift Awal Akhir Jam Istirahat
Shift I 06.00 14.00 1 Jam
Shift II 14.00 22.00 1 Jam
Shift III 22.00 06.00 1 Jam
11
Tabel 3. Bagi Pekerja Shift Khusus Security
JAM KERJA
1 2 3 4
Shift Awal Akhir Jam Istirahat
Shift I 07.00 15.00 1 Jam
Shift II 15.00 23.00 1 Jam
Shift III 23.00 07.00 1 Jam
2. Kerja Lembur
Kerja lembur adalah : Jika pekerjaan dilakukan lebih dari jam kerja
wajib
a. Bekerja pada Hari Libur Mingguan perkerja atau Hari Libur/Hari
Raya yang ditetapkan Pemerintah
b. Untuk perkerja shift apabila terjadi pergeseran hari libur yang
ditetapkan Pemerintah maka perhitungan kerja lembur disesuaikan
dengan hari libur semula
12
c. Untuk perkerja GS (General Shift) perhitungan lemburnya
disesuaikan dengan pergeseran hari libur yang ditetapkan oleh
Pemerintah
13
b. Tata Tertib Kerja
1) Pekerja harus memakai seragam serta kartu pengenal (cardnetic)
sesuai dengan yang telah diberikan oleh Perusahaan setiap hari dalam
waktu kerja dengan rapih dan bersih.
2) Pekerja pada waktu masuk dan keluar harus melalui pintu yang telah
ditentukan Perusahaan.
3) Pekerja dianjurkan untuk menggunakan sarana transportasi yang telah
disediakan waktu berangkat dan pulang kerja dan harus
mempergunakan sebaik-baiknya untuk kelancaran kerja
4) Pekerja wajib malukan Setting Cardnetic dan Finger Scan pada saat
masuk dan pulang kerja sebagai data
5) Pekerja harus berusaha ada ditempat kerja 10menit sebelum kerja
dimulai dan meninggalkan tempat kerja 10 menit setelah jam kerja
berakhi.
6) Setiap keterlambatan masuk kerja dan pulang kerja terlalu cepat dari
waktu kerja yang ditentukan akan dipotong gaji secara proposional.
7) Apabila terlambat lebih dari 10 menit dari waktu jam kerja yang telah
ditetapkan sekali dalam 1 bulan, masih diijinkan masuk kerja.
Sedangkan untuk keterlambatan kedua kalinya akan dipotong setengah
hari gaji
8) Apabila terlambat 30 menit keatas tidak diperkenankan masuk kerja
dan dianggap mangkir, kecuali jika ada ijin dari pimpinan untuk masuk
kerja tetapi dipotong setengah hari gaji
9) Pulang kerja lebih awal dari waktu yang ditentukan, maka akan
dipotong setengah hari gaji
10) Pekerja harus memakai peralatan kerja dan alat keselamatan kerja yang
telah disediakan perusahaan pada waktu kerja
11) Pekerja harus melaksanakan perintah yang layak dari atasan, serta
aturan-aturan kerja pada waktu kerja
14
12) Pekerja dilarang merokok didalam lingkungan Perusahaan kecuali
pada tempat yang telah ditentukan
13) Pekerja dilarang melakukan pekerjaan lain yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya pada watu jam kerjanya
14) Pekerja adilarang bersenda gurau serta melakukan hal-hal lain yang
dapat menggangu teman sekerja dilingkungan Perusahaa
15) Pekerja dilarang meninggalkan tempat kerja sebelum teman
penggantinya hadir atau sebelum waktunya istirahat atau pulang tanpa
ijin atasan
16) Selama bekerja dilarang menggangu teman sekerjanya
17) Sebelum meninggalkan pekerjaan, memeriksa terlebih dahulu alat
kerja, mesin dan lingkungan kerja agar tercegah dari bahaya-bahaya
yang dapat merugikan Perusahaan dan teman kerja
18) Pekerja dilarang makan diluar tempat yang telah ditentukan
19) Pekerja dilarang tidur di area Pabrik
20) Pekerja harus menyisir rambutnya dengan rapih dan bagi pekerja laki-
laki tidak diperbolehkan berambut gondorng
15
PT. Indorama Polychem Indonesia berlokasi di Desa Kembang
Kuning, Ubrug, Jatiluhur, Purwakarta, PO BOX 7 41101, Telp (0264)
200845, 200235, Memiliki luas area adalah 2492,1 km.
16
b) Area Polymerzation
Area Polymerzation adalah proses untuk kebutuhan produksi, mulai
dari bahan baku sampai pengolahan produksi. Yaitu, Perbaikan
kelistrikan pada panel kontrol, Pengecekan arus, dan Tegangan pada
panel MCC.
- Instalasi listrik pencahayaan/Ligthing dan sumber daya listrik.
c) Area Utility
Area Utility adalah proses penyuplai air juga angin untuk kebutuhan di
area-area proses produksi.Cek tahanan kumparan, tahanan isolasi, dan
running motor listrik.
- Cek vibration, dan suhu motor listrik yang sedang running.
17
2. Tempat
Tempat pelaksanaan Pengalaman Lapangan Indutri (PLI) adalah
PT.Indo-Rama Polychem Indonesia (IPCI). Adapun rencana kegiatannya
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Perencanaa Kegiatan PLI
18
Dalam penulisan laporan ini, ada beberapa hambatan yang ditemui,
diantaranya adalah minimnya data-data tertulis sebagai pedoman pembuatan
laporan dan area kerja PT. Indorama Polychem Indonesia yang sangat luas
membuat penulis sulit mempelajari secara detail mengenai isi pabrik. Sebagai
solusi adalah adanya waktu diskusi dengan yang berkompeten di bidangnya
diwaktu luang.
19